Anda di halaman 1dari 30

Pengantar HAN

Dr. Mailinda Eka Yuniza, S.H., LL.M

1
Pengantar HAN
Perbedan pada obyek bahasan :
• bertuurs recht/ government law – obyek
bahasannya pada kekuasaan pemerintahan
(executive power).
• administrative law/administrative recht –
hukum administrasi fokus obyek bahasannya
pada pelayanan publik, bagaimana pemerintah
melakukan/memberikan pelayanan kepada
publik.
• di dalam hukum positif indonesia, di dalam UU
pokok kekuasaan kehakiman, UU MA, UU PTUN,
dll, digunakan istilah Hukum Tata Usaha Negara
(HTUN).
Pengantar HAN

Pentingnya Mempelajari HAN Tujuan Mempelajari HAN

• “administrative law is like the air we breathe: • Mahasiswa dapat menganalisis Keputusan
invisible yet pervasive. Administrative Adminitrasi Negara sebagai tindakan
agencies affect so many areas of our lives operasional pemerintah dalam rangka
that we take them for granted. They are part mengimplementasikan policy pemerintah
of the atmosphere of modern life,…they are suatu negara.
necessary (at least in some form) to sustain
modern life, but they get little attention from • Sebagai penegak hukum, konsultan,
most people. Nonetheless, law student need pengacara, karyawan swasta maupun
to learn about them, because most lawyer sebagai individu, tidak mustahil suatu ketika
must deal with them”. akan mengalami kerugian akibat keputusan
yang dikeluarkan administrasi negara
Negara Hukum dan HAN
• Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan diatur dalam konstitusi dan peraturan-
peraturan yang terhimpun dalam HTN. Akan tetapi, dalam hal-hal teknis, HTN tidak
cukup dan tidak dapat dilaksanakan secara efektif. Karenanyalah lahir HAN.

• HAN lahir sebagai instrumen untuk melaksanakan penyelenggaraan negara dan


mengawasi penyelenggaraan negara tersebut.
Pengertian HAN (1)
Etimologis Hukum HAN
sekumpulan peraturan baik tertulis maupun tdk tertulis Sekumpulan peraturan baik tertulis
yang merupakan suatu norma yang memuat sanksi yang maupun tidak tertulis yg berisi suatu
dapat dipaksakan bagi yang melanggarnya. norma yg dibentuk oleh pemerintah
guna memberikan pelayanan umum
bagi masyrakat dalam rangka
Administrasi mewujudkan tujuan negara
berasal dari kata administrare berarti pelayanan umum.

HAN
menguji hubungan hukum istimewa
Negara yang diadakan akan memungkinkan
sekelompok organisasi kekuasaan yang dibentuk oleh para penjabat (ambtsdragers)
pembentuk negara guna mewujudkan tujuan negara. (administrasi negara) melakukan
tugas mereka yang khusus
(Utrecht)
Pengertian HAN (2)
• Dari segi teori Hukum Murni
HTUN adalah himpunan kumpulan peraturan hukum yang mengatur aktivitas aparat pemerintah
dalam rangka melaksanakan fungsinya untuk mewujudkan tujuan negara.

• Jadi sasaran/obyek hukum TUN


Lembaga yang disebut pemerintahan dan aparat birokrasi pemerintah.

• Pemerintahan/Eksekutif Power di Indonesia berpuncak pada presiden dan bertumpu kepada Kepala
Desa.

• 4 (empat) unsur hukum TUN:


– harus berbentuk kumpulan peraturan hukum
– yang diatur khusus yaitu aktivitas aparat pemerintah
– selama melaksanakan fungsinya
– harus ada tujuan negara yang dituju/akan diwujudkan
Pengertian HAN (3)

C.V.V Hoven Oppenheim Muchsan

• HAN adl rangkaian aturan- • HAN adl rangkaian aturan- • HAN adl hukum mengenai
aturan yg hrs diperhatikan aturan hukum yg mengatur struktur dan kefungsian
oleh alat-alat perlengkapan cara bgmn alat-alat administrasi negara.
neg di dlm menjalankan perlengkapan neg • Bagaimana pendapat anda
tugasnya. Konsekuensi dr menjalankan tugasnya. tentang pengertian ini? Luas
pendapat tsb scope HAN Konsekuensi dr pendpt ini atau sempit?
terlalu luas. scope HAN sangat sempit.

HAN : Sekumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara administrasi negara


dengan warga masyarakat, dimana administrasi negara diberi wewenang untuk
melakukan tindakan hukumnya sebagai implementasi dari policy suatu
pemerintahan
Klasifikasi HAN
• HAN Heteronom yakni hkm yg mengatur seluk beluk AN terdiri dr :
1. Dasar-dasar dan prinsip-prinsip umum AN.
2. Organisasi AN.
3. Aktifitas AN.
4. Sarana AN.
5. Badan Peradilan Adm.
• HAN Otonom yakni hkm yg dibentuk oleh AN sendiri.
Ruang Lingkup HAN
• Kewenangan badan-badan pemerintah untuk mengatur masyarakat dan bagaimana perlindungan
masyarakat terhadap keputusan-keputusan administrasi negara.

• Merupakan:
– Sarana bagi penguasa untuk mengatur dan mengendalikan masyarakat
– Mengatur cara-cara partisipasi masyarakat
– Perlindungan hukum bagi masyarakat
– Menetapkan norma-norma fundamental bagi penguasa untuk pemerintah yang baik

• Termasuk dalam cakupan HAN:


– Perbuatan pemerintah (pusat dan daerah) dalam bidang publik
– Kewenagan pemerintah dalam melakuakan perbuatan pemerintah tersebut (termasuk diatur ttg
dari mana, dengan cara apa, dan bagaimana pemerintah menggunakan kewenangannya)
– Akibat2 hukum dari perbuatan dan penggunaan kewenangan pemerintah itu
– Penegakan hukum dan penerapan sanksi-sanksi dalam bidang pemerintahan
Ciri-ciri HAN

Memberi kewenangan yang


Membatasi administrasi
luas kepada administrasi
negara
negara

Memberikan perlindungan Membebani rakyat dengan


kepada rakyat berbagai kewajiban
Kedudukan HAN dalam Ilmu Hukum
Lap ilmu Hkm biasa dibedakan dlm 2 gol :
• Lap ilmu hkm privat (privaatrecht / private law).
Dikatakan hkm privat apbl kaidah hkm tsb mengatur hub hkm ant seseorang dg orang lain
dlm kep individunya
• Lap ilmu hkm publik (publickrech / public law).
Sedangkan hkm publik abl kaidah hkm tsb mengatur hub hkm ant seseorang dg orang lain
atau negara yg menyangkut kep umum

Dlm praktek tdk mudah menentukan kapan disebut kep umum kapan disebut kep individual.
Kesimpulan : HAN terletak dlm lap hkm publik
Hubungan HAN & HTN

Gol para sarjana yg berpendpt ant HAN Gol para sarjana yg tidak melihat adanya
dan HTN ada perbedaan prinsipiil perbedaan prinsipiil ant HAN dan HTN .
(Oppenheim, fleiner, Van Vollenhoven). Meskipun dmk ada perbedaannya.

PENDPT KRANENBURG:
PENDPT OPPENHEIM:
Perbedaan tsb hanyalah mrpkn pembagian kerja brdsrkn
HTN adl suatu rangkaian aturan-aturan hkm yg
kemanfaatan. Termasuk HTN adl peraturan yg mengatur
mengadakan alat-alat perlengkapan negara dg
struktur umum dr susunan negara, misalnya UUD, UU
memberikan kpd alt-alat perlengkapan neg dr yg tinggi
Organik dsb. Sedang termasuk HAN adl UU, serta perat
smp yg rendah wewenang, serta mendistribusikan kpd
khusus yg mengatur susunan dan wewenang khusus dr
alat-alat tadi. Jd HTN berbicara negara dlm keadaan
alat-alat perlengkapan dr badan-badan publik. Misal UU
berhenti.(inrust). Sedang HAN sbg rangkaian aturan-
Kepegawaian, UU Perumahan, dsb.
aturan hkm yg mengikat alat-alat perlengkapan neg dr
yg tinggi smp yg rendah, segera alat-alat tsb hendak
PENDPT PROF MUCHSAN:
menggunakan wewenang ketatanmegaraan mereka. Dd
Hub ant HAN dg HTN hampir mirip dg hub ant Hk Dagang
HAN berbicara neg dlm keadaan bergerak (in action).
dg Hk Perdata BW.
Kesimpulan Hubungan HAN & HTN

HTN mempelajari negara dalam keadaan diam sedangkan


HAN mempelajari negara dalam keadaan bergerak.
Keduanya saling terkait.
Hubungan HAN & Perdata
• HAN pada ranah publik, yang mengatur 2 subjek yang berbeda tingkatnya (penguasa
dan wrga masyarakat, Hukum Perdata mengatur 2 subjek yang setara tingkatnya.
Hukum perdata berlaku sebagai hukum umum sepanjang hukum publik tidak
mengatur sebaliknya. Beberapa pokok-pokok hukum perdata dipakai dalam
menghadapi persoalan HAN.

• Van Praag berpendpt ant HAN dg Hk Perdata mnrt kodrat dan perkembangannya
sendiri-sendiri. Namun dlm keperluan praktek peradilan dlm menghadapi persoalan
HAN sering meminjam pokok-pokok/pengertian/istilah hkm perdata, disebabka :
– Masih mudanya usia HAN.
– Dlm melaks fungsi HAN sering mengadakan hub hkm dg pihak perseorangan,
dmn dlm hub hkm tsb terkait hak-hak keperdataan seseorang.
– Contoh : Nietigheid (kebatalan), Ketentuan asuransi sepeda motor ≠ kebebasan
berkontrak, hak milik (hak eigendom) ≠ hak milik berfungsi sosial.
Hubungan HAN & Pidana
• Keduanya terletak pada ranah hukum publik.
• Hukum pidana berfungsi sebagai “hulprecht” (hukum pembantu bagi HAN karena
setiap ketentuan dalam HAN selalu disertai sanksi pidana agar ketentuan pidana itu
ditaati oleh masyarakat.
• Dalam perkembangannya HAN mendesak Hukum pidana. Contoh: Asas Geenstraf
Zonder Schuld (tak ada pidana tanpa kesalahan) – dalam kasus perda kebersihan –
dari hakim ke petugas ketertiban umum.
Sumber-sumber HAN (1)
Peraturan Semua peraturan yg bersifat mengikat secara umum yg dibuat oleh badan
perwakilan rakyat bersama pemerintah baik di pusat maupun di daerah,
perundang- serta semua keputusan badan atau pejabat TUN baik di pusat maupun di
undangan Daerah yang mengikat umum. (Penjelasan Pasal 1 angka 2 UU No. 5/1986 jo
uu 9/2004/dan 51/2009)

Mengapa tidak dikodifikasi?


Peraturan-peraturan HAN berubah lebih cepat dan kerap kali secara
mendadak dan kewenangan membuat peraturan-peraturan tidak dalam satu
tangan. Tidak hanya di pusat, kewenangan juga ada pada pemerintah daerah
dan semua departemen, sehingga dalam HAN peraturan perundang-
undangannya beraneka warna dan tidak tersistem (ongeordend)
Sumber-sumber HAN (2)
Praktik Karena UU tidak akan pernah lengkap

Administrasi
UU tertulis mempunyai kelemahan, jangkauan yang terbatas
Negara
Zelfstanding disamping peraturan Per-UU-an

Tidak jarang mengesampingkan (opzijzetten) peraturan Per-UU-an yang ada*

Mudah ketinggalan dari perkembangan dan perubahan masyarakat yang cepat

*Administrasi negara dapat mengambil tindakan cepat dan penting dalam rangka pelayanan
masyarakat sekalipun belum ada peraturannya dalam undang-undang. KONVENSI jika
dilakukan secara teratur dan tanpa keberatan (bezwaar) dan atau banding (beroep)
Sumber-sumber HAN (3)
Yurisprudensi Putusan pengadilan yang disusun secara sistematik

Ajaran hukum yang tersusun dari dan dalam pengadilan

Putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan


dijadikan landasan hukum

Doktrin Ajaran hukum atau pendapat sarjana hukum

Memiliki posisi strategis karena menjadi sumber inspirasi para pembentuk


UU dan dapat mendorong timbulnya kaidah-kaidah HAN
Basis Teoritis HAN
Negara Hukum: konsepsi manusia ttg negara hukum lahir dan berkembang dalam
situasi kesejarahan. Konsekuensinya? Universal tetapi variatif. ex: Nomokrasi Islam,
rechtsstaat (Eropa Kontinental), Rule of Law (anglo saxon), sosialist legality, Pancasila.

• Plato (Nomoi –negara baik, hukum baik-)


• Aristoteles (Politica –negara baik, konstitusi dan berkedaulatan hukum)
• Julius Stahl (Rechstaat: perlindungan HAM, pemisahan/pembagian kekuasaan,
peraturan per-UU-an, peradilan administrasi)
• A.V. Dicey (Rule of law : Supremacy of the law, equality before the law, perlindungan
HAM melalui UU dan putusan pengadilan)
Sistem Pemerintahan dan Bentuk Negara

Legal State Welfare State


Political State
(Negara Hukum (Negara Hukum
(Monarchi).
Statis). Dinamis).
Political State (Monarchi)
• Seluruh kekuasaan ada pd raja, kmd pd tangan birokrasi, blm ada pembagian fungsi
dan kekuasaan, birokrasi hanya sbg pembantu raja.

• HAN berbentuk instruksi-instruksi yg hrs diindahkan oleh aparat neg dlm


melaksanakan tugasnya.

• Scope pekerjaan adm neg mempertahankan dan melaks perat dan kpts raja, adm
neg mrkn alat kekuatan belaka (machts aparat)
Legal State (Negara Hukum Statis)
• Muncul pemikiran perlunya pemisahan kekuasaan.
• Konsepsi negara hukum ini didasari falsafah individualisme yang menempatkan
individu sebagai primus interpares dlm kehidupan bernegara. Konsekuensinya:
pemerintah yang demokratis adl pemerintah yg terbatas kekuasaannya dan tdk
bertindak sewenang-wenang kepada warga negaranya.
– John Locke
(Two Tretises on civil Government) distribution of power (pembagian kekuasaan) meliputi
kekuasaan Legislatif, Eksekutif dan federatif.
– Montesquieu
 (L’Esprit des Lois) Seperation of power (pemisahan kekuasaan) meliputi kekuasaan
Legislatif, Eksekutif, Yudikatif (Trias Politica).
 Kelemahan ajaran Montesquieu (Trias Politica /Tripraja):
1. Pemisahan kekuasaan mutlak hakekatnya mrpkn pemindahan kekuasaan dr tangan
raja kpd lembaga lain.
2. Trias Politica tidak sejalan dg teori KR dr JJ Rousseau (Leg Supremacy).
3. Dlm neg modern kadang 1 alat perlengkapan neg diserahi bbrp fungsi (kekuasaan)
Tugas-tugas Pemerintah dlm Negara
Hukum Modern
• Untuk menghindari kesewenang-wenangan, kekuasaan negara harus dibagi-bagi.

• Kegagalan konsepsi legal state yang didalamnya terdapat prinsip staatsonthouding


(negara penjaga malam), lahirlah konsep welfare state. Dalam Welfare State negara
dituntut berperan aktif dalam sosial dan ekonomi untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.
Kefungsian Aparat Pemerintah
• Fungsi merupakan istilah hukum isinya ada dua yaitu hak dan kewajiban. Peranan
bukan istilah hukum lebih luas dari fungsi.
• Fungsi lembaga aparat pemerintah :
– Besturen functie
– Verzoreen functie
Besturen Functie
Fungsi memerintah sudah tercantum di dalam
Fungsi memerintah sering disebut fungsi masing-masing peraturan perundang-undangan
pokok/fungsi absolut, karena apabila fungsi ini masing-masing departemen. Contoh : peraturan
tidak dilaksanakan maka roda pemerintah akan perundang-undangan di Departemen Pendidikan
berhenti. sudah diatur tentang fungsi dosen yaitu Tridharma
Perguruan Tinggi.

Besturen Functie wajib dilaksanakan oleh aparat


pemerintah tampil sendiri, tidak boleh diwakilkan.
Apabila diwakilkan maka pihak yang mewakili
Disebut Tupoksi (Tugas pokok dan fungsi) – fungsi tersebut harus di SK kan terlebih dahulu, sehingga
absolut dicantumkan di dalam Tupoksi. pihak tersebut menjadi aparat pemerintah.

• Contoh: dosen harus tampil sendiri mengajar,


dengan asisten; tidak boleh diwakilkan. Jaksa
tidak boleh memberikan kewenangan
penuntutan kepada pihak lain.
Verzoreen Functie

Merupakan salah satu tolok ukur tingkat


Fungsi pelayanan : UU Kepegawaian – PNS dan
kebersihan pemerintah. Pemerintah bersih dan
Militer adalah Abdi Negara. Abdi adalah pelayan;
kuat (clean and good governance) apabila
tugas melayani.
pelayanan prima.

Fungsi pelayanan sering disebut fungsi relatif,


karena apabila pelayanan ini tidak dilaksanakan Pembagian antara tugas pokok dan tugas relatif ini
maka tidak menyebabkan roda pemerintahan tergantung pada tugas pokok yang diatur dalam
berhenti tetapi hanya berpengaruh pada peraturan perundang-undangan tentang tupoksi ;
perwujudan tujuan pembangunan nasional yaitu apa yang menjadi tugas pokok dan apa yang
keadilan dan kesejahteraan. menjadi tugas pelayanan.

• Contoh : tugas pokok dosen adalah mengajar,


bimbingan skripsi dll. Tugas pelayanan dosen
adalah saksi ahli, penyuluhan hukum dll.
Pelaksanaan Verzoreen Functie
• Yang melaksanakan aparat pemerintah tampil sendiri, dasar hukumnya apabila ada hak
monopoli Ps. 33 ayat 2 UUD 1945 : Perusahaan yg menghasilkan benda-benda yg
menghidupi hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Contoh : bensin –
pertamina, air minum – PDAM. Tujuan monopoli pem – harga dapat dikendalikan pem
sehingga dapat terjangkau masy, supaya semua masy dapat menikmati. Keburukan :
kualitas pelayanan jelek sehingga kualitasnya buruk, sehingga tujuan yang bagus
tersebut di atas menjadi tidak tercapai. Contoh : PLN dengan kualitas buruk sehingga
sering pemadaman.

• Yang melaksanakan aparat pemerintah dan swasta dengan dasar hukum ada
pemberian subsidi dan kerjasama. Contoh : negara wajib menyelenggarakan
pendidikan, tetapi dalam pelaksanaannya, swasta tampil dari TK – Perguruan Tinggi.

• Swasta tampil sendiri. Dasar hukum : ada perizinan dalam arti luas.
Istilah “Pemerintah” dan “Pemerintahan”
• Apakah pemerintah = pemerintahan?

• Menurut Belinfante, Pemerintahan = eksekutif. Pemerintahan merupakan bagian


dari badan perlengkapan dan fungsi pemerintahan yang bukan merupakan badan
perlengkapan dan fungsi pembuat UU (legislatif) dan bukan badan perlengkapan
dan fungsi peradilan (yudikatif).

• Pemerintahan = fungsi
• Pemerintah = pelaksana fungsi
Istilah “Administrasi Negara”/ “Pejabat TUN”
• Apakah Administrasi Negara = Pemerintah?
– Pemerintah memiliki 2 arti: dalam arti luas (regering) yaitu pelaksanaan tugas seluruh badan-
badan, lembaga-lembaga dan petugas-petugas yang diserahi wewenang mencapai tujuan negara;
dalam arti sempit (bestuur) yaitu eksekutif.
– Menurut Utrecht, berdasarkan Trias Politica Montesqieu, administrasi negara ialah gabungan
jabatan2 –administrasi- yang di bawah pimpinan Pemerintah melakukan sebagian dari
pekerjaan pemerintah –fungsi administrasi- yang tidak ditugaskan kepada badan2 pengadilan,
badan legislatif (pusat) dan badan-badan pemerintah dari pemerintah dari persekutuan hukum
yang lebih rendah dan pada negara yang masing-masing diberi kekuasaan untuk –berdasarkan
inisiatif sendiri- memerintah sendiri daerahnya.

• Pasal 1 ayat 2 UU No. 5 tahun 1986 ttg Peradilan TUN: “badan atau pejabat TUN adalah badan atau
pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang – undangan
yang berlaku” (4 ciri)

• Kriteria untuk dapat disebut sebagai pejabat TUN: “fungsi yang dijalankan”. Hal ini berarti:
– Tidak terbatas pada instansi resmi pemerintah,
– Bukan nama atau bukan kedudukan struktural lingkungan kekuasaan dalam negara
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai