Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENGANTAR HUKUM ADMINISTRASI (NEGARA)

1.1. Peristilahan.
 Istilah HAN dalam praktek beragam istilah
(HTP,HTUN)
istilah sama ilmu lain (IAN)

 Pemakaian istilah HAN :

1. Mengandung pengertian yang lebih luas.

2. Lebih mudah dipahami & diterima krn istilah an sdh mendapat


pengakuan sebelumnya melalui ian.

3. Lebih mencerminkan fungsi negara modern.

 Istilah administrasi dalam HAN dan IAN berbeda secara prinsip:


1. Dari segi pengertian
HAN  pemerintahan  aspek hukum pemerintahan (organ,
wewenang, prosedur).
IAN  manajemen.
2. Dari segi ruang lingkup
HAN  pemerintahan (bestuur : fungsi & organ pem), diluar regelgeving
& rechtspraak.
IAN  semua kegiatan kenegaraan (legislatif, eksekutif & yudikatif).
3. Dari disiplin keilmuan
HAN  pemerintahan = negara  tidak perlu kata negara.
IAN  salah satu cabang ilmu administrasi umum  kata negara mutlak
untuk membedakan dengan ilmu administrasi niaga.

1.2. Pengertian/Definisi
 Van Wijk-Konijnenbelt (lebih luas & tepat)  HAN : instrumen yuridis bagi
penguasa untuk secara aktif terlibat dengan masyarakat, dan pada sisi lain
merupakan hukum yang memungkinkan anggota masyarakat
mempengaruhi penguasa dan memberikan perlindungan hukum
masyarakat terhadap penguasa.
 4 unsur pengertian HAN:
1. sarana penguasa dalam mengatur dan mengendalikan masyarakat.
2. mengatur partisipasi warga negara dalam proses pengaturan &
pengendalian.
3. perlindungan hukum.
4. norma-norma fundamental bagi penguasa untuk mewujudkan
pemerintahan yang baik.

1.3. Hubungan HAN dengan Aspek Hukum Lain.


1. HAN dan Ilmu Pemerintahan.
 Ilmu Pemerintahan  ilmu yang menelaah pengaruh intern & ekstern
dari struktur dan proses pemerintahan umum  kebijaksanaan politik
administrasi negara.
 HAN  bagian dari ilmu pemerintahan yang membahas aturan-aturan
tertulis dan tidak tertulis dari pemerintahan umum  hubungan hukum
yang memungkinkan administrasi negara melaksanakan tugasnya.
2. HAN dan HTN
 HAN dan HTN adalah jenis hukum yang dapat dibedakan tetapi tidak
dapat dipisahkan. HAN merupakan perpanjangan tangan atau
pengkhususan dari HTN.
 Perbedaannya  titik berat fokus pembahasannya.
HTN  hukum rangka dasar dari negara secara keseluruhan.
HAN  hukum mengenai administrasi/operasional dari negara yang
bersangkutan.
3. HAN dan Hukum Perdata
 Hubungannya  terlihat dalam 3 hal :
a. penggunaan kaidah/istilah hukum perdata dalam han.
b. badan/pejabat administrasi negara melakukan perbuatan hukum
perdata.
c. berlaku asas lex specialis derogat lex generalis.
4. HAN dan Hukum Pidana
 Hubungannya  2 hal:
1. hukum pidana diperlukan untuk menegakkan HAN (ultimum
remidium).
2. berlaku asas lex specialis derogat lex generalis.
5. HAN dan HI.
Dalam Perjanjian Internasional dianut 2 stelsel hukum, yaitu : perjanjian
internasional hanya mengikat masing-masing negara, agar dapat mengikat
warga negara diperlukan instrumen han.

Anda mungkin juga menyukai