Anda di halaman 1dari 2

BAB VII

PROSEDUR TINDAK PEMERINTAHAN

7.1. Asas-Asas Umum Tentang Prosedur


1. Asas perlakuan yang tertib  memperlakukan yang berkepentingan
dengan tertib.
2. Asas pemeriksaan yang teliti  pemeriksaan yang teliti tentang fakta.
3. Asas acara pengambilan keputusan yang teliti  pemilihan saat
keputusan, tidak memihak, kep bersama.
4. Asas pembentukan keputusan yang baik  dasar keputusan : aturan-
aturan yang diterapkan dan fakta yang relevan; pertimbangan
kepentingan.
5. Asas pemberian alasan yang mendukung  motivasi/ dasar
pertimbangan tindakan pemerintahan  konsiderans menimbang.
6. Asas persamaan  penerapan aturan-aturan kebijaksanaan dan/atau
norma-norma penilaian yang terkait secara konsisten.
7. Asas kepercayaan  harapan-harapan warga, kepentingan pribadi warga
harus ditimbang dengan kepentingan umum, kepentingan pihak ketiga
yang harus dilindungi.
8. Asas pertimbangan kepentingan dengan patut dan adil  in abstracto
(menetapkan kebijaksanaan secara patut); in concreto (menyimpang dari
aturan bila kepentingan khusus warga individual memaksa demi keadilan).
9. Asas pemberitahuan dengan teliti  memformulasikan keputusan dengan
teliti dan memberitahukan keputusan (badan/pejabat yang memberi
keputusan, dasar wewenang keputusan, akibat-akibat hukum keputusan).
10. Asas pemberian alasan yang diketahui  pemberitahuan tentang
pertimbangan-pertimbangan yang mendasari keputusan (memberatkan
atau menguntungkan).

7.2. Prosedur Perizinan.


1. permohonan dari yang berkepentingan.
- diajukan secara tertulis.
- memuat identitas dan tanda tangan pemohon.
- melampirkan data-data, surat-surat/ dokumen-dokumen yang
diperlukan.
- tidak dipenuhi syarat formal  penolakan izin  tidak dapat diajukan
permohonan ulang.
2. acara persiapan dan peran serta (inspraak).
a. asas perlakuan yang tertib  mendengar yang bersangkutan atau
yang berkepentingan bukan pemohon (pihak ketiga)  pengecualian
(keputusan cepat, telah lebih dulu di dengar, tidak akan tercapai tujuan
keputusan).
b. asas pemeriksaan yang teliti  musyawarah dengan yang
berkepentingan (penetapan fakta yang benar) .
Acara persiapan yang lebih luas  izin-izin yang saling berkaitan atau
berkaitan dengan pihak ketiga  pengumuman permohonan/rancangan,
dengar pendapat (yang berkepentingan, pihak lain yang berkepentingan).
3. pemberian keputusan.
a. tidak dapat diterima  alasan-alasan formal di luar dasar penolakan
 diajukan oleh bukan yang berkepentingan, lewat dari jangka waktu
ditetapkan, instansi tidak berwenang).
b. penolakan izin  keberatan isi pemberian izin.
c. pemberian izin  syarat formal dan material dipenuhi.
4. susunan keputusan izin.  diktum (inti) keputusan  penetapan hak dan
kewajiban, pemberian alasan : yang mendukung (fakta dan kepentingan);
yang patut diketahui (uu dan pertimbangan konkrit).
5. pengumuman  secara terbuka : pemohon, instansi yang berkaitan.

7.3. Prosedur Bidang Tertentu.


1. Permohonan.
izin-izin rumit  musyawarah pendahuluan (pemohon, pemerintah),
koordinasi dengan instansi terkait.
2. Keberatan & Advis.
3. Rancangan keputusan  pemohon, pihak yang berkeberatan.
4. Keputusan  sesuai dengan jangka waktu.

Anda mungkin juga menyukai