MENGENAI MEDIASI
Disusun oleh:
Mia Hadiati, S.H., M.H
Indah Siti Aprilia
PENDAHULUAN
I. Deskripsi
II. Materi
modul ini akan dibahas pengertian hukum acara perdata, proses acara
memahami :
4. Mediasi
III. Tugas-Tugas
I. Tujuan Pembelajaran
materiil.
Hukum acara perdata adalah peraturan hukum
persidangan.
ex offiicio)
kepadanya.
Asas ini dapat ditemukan dalam Pasal 10 ayat (1)
rechter)
diantaranya:
RBg/178 HIR);
van rechtpraak)
menentukan lain.”
untuk umum.
Alteram Partem)
Asas ini tercermin dalam Pasal 4 ayat (1) Undang-
tanpa biaya.
I. Tujuan Pembelajaran
Proses acara perdata diawali ketika terdapat salah satu pihak yang
tergugat berada.
yaitu:
HIR, yaitu:
dari tergugat.
hakim tunggal;
“menetapkan”;
menjadi 3 (tiga),yaitu:
mengemukakan:
c. Doktrin
gugatan rekonpensi.
1.3.5. Replik
1.3.6. Duplik
penggugat.
1.3.7. Pembuktian
Pembuktian bertujuan agar putusan hakim didasarkan pada
a. Bukti tertulis;
b. Saksi;
c. Pengakuan;
d. Persangkaan;
e. Sumpah.
1.3.8. Putusan
naska asli, akta asli atau eksemplar dari suatu surat (akte)
dari permohonan?
PERTEMUAN III
I. Tujuan Pembelajaran
Pengadilan
Pengadilan
1) Faktor ekonomis
dan waktu
akan datang.
Resolution
3) Keputusan non-judicial
6) Hemat waktu
7) Hemat biaya
pengacara hukum
8) Pemeliharaan hubungan
terlibat
a. Arbitrase
b. Mediasi
c. Negosiasi
pengadilan?
MEDIASI
I. Tujuan Pembelajaran
mufakat. Masyarakat memilih tokoh adat, tokoh agama atau tokoh masyarakat
Mediasi sebagai salah satu cara dalam menyelesaikan sengketa telah sesuai
dengan nilai filosofis Bangsa Indonesia yaitu Pancasila, lebih tepatnya Sila
keempat.
Dalam sejarah peradilan di Indonesia dikenal adanya penyelesaian
sengketa mirip Mediasi, yaitu upaya damai yang harus ditempuh Hakim dalam
adanya SEMA Nomor 1 Tahun 2002 ternyata tidak mampu memberikan solusi
karena secara substansian SEMA ini hanya berisikan himbauan dan petunjuk
Tahun 2016.
1.2.Pengertian Mediasi
solution.:
perundingan
mencari penyelesaian
perundingan berlangsung
mengakhiri sengketa.
Advisor Council :
yang berarti berada di tengah. Makna ini menunjukan pada peran yang
juga bermakna mediator harus berada pada posisi netral dan tidak memihak
para pihak yang bersengketa secara adil dan sama, sehingga menumbuhkan
yang bersengketa.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata mediasi diberi arti sebagai
penyelesaian perselisihan atau sengketa yang terjadi antara dua pihak atau
lebih. Kedua, pihak yang terlibat dalam penyelesaian sengketa adalah pihak-
pihak yang berasal dari luar pihak yang bersengketa. Ketiga, pihak yang
mediator. Mediator adalah pihak netral yang membantu para pihak dalam
adalah suatu proses penyelesaian sengketa antara dua pihak atau lebih melalui
perundingan atau cara mufakat dengan bantuan pihak netral yang tidak
maupun dalam bentuk suatu lembaga independent) yang bersifat netral dan
tidak memihak, yang berfungsi sebagai mediator. Sebagai pihak ketiga yang
netral, independen, tidak memihak dan di tunjuk oleh para pihak, mediator
kehendak dan kemauan para pihak. Pihak mediator tersebut disebut mediator
lebih kepada kepentingan para pihak secara nyata dan pada kebutuhan
5) Mediasi memberikan hasil yang tahan uji dan akan mampu menciptakan
saling pengertian yang lebih baik di antara para pihak yang bersengketa
1.4.Prinsip-prinsip Mediasi
pandangan Ruth Carlton tentang lima prinsip dasar mediasi. Lima prinsip
pers oleh masing-masing para pihak. Dan mediator pun juga harus
b. volunteer (sukarela).
dan kemauan mereka sendiri secara sukarela dan tidak ada paksaan
dan tekanan dari pihak-pihak lain atau pihak luar. Prinsip sukarela ini
dibangun atas dasar bahwa orang akanmau bekerja sama untuk
Prinsip ini didasarkan pada asumsi bahwa orang yang mau datang ke
inginkan
d. netralitas (neutrality).
prosesnya saja, dan isinya tetap menjadi milik para pihak. Mediator
mediasi.
kreativitas. Oleh karena itu, hasil mediasi mungkin akan lebih banyak
perdamaian sebagaimana diwajibkan oleh Pasal 130 HIR atau Pasal 154 RBg.
Prosedur mediasi sebagai upaya yang humanis ini terus mengalami perbaikan
secara substansial.
Ada beberapa hal yang menjadi pembeda antara PERMA No. 1 Tahun
2008 dengan PERMA No. 1 Tahun 2016 diantaranya terkait dengan batas
waktu mediasi yang lebih singkat dalam PERMA No. 1 Tahun 2016 Pasal 24
ayat (4) waktu Mediasi paling lama 30 (tiga puluh hari) sedangkan dalam
PERMA No. 1 Tahun 2008 selama 40 (empat puluh hari), kedua adanya
Pasal 7 PERMA No 1 Tahun 2016 dalam proses mediassi dan akibat hukum
para pihak yang tidak beritikad baik dalam proses mediasi, selanjutnya adalah
Peran mediator sebagai sebuah garis rentang,yakni dari sisi peran yang
terlemah hingga sisi peran yang terkuat. Sisi peran terlemah adalah apabila
a. Penyelenggara pertemuan
mengemukakan pandangannya
sengketa antara para pihak dengan melibatkan pihak ketiga yang netral dan
sengketa melalui mediasi menempatkan kedua belah pihak pada posisi yang
sama, tidak ada pihak yang dimenangkan atau pihak yang dikalahkan (win-
win solution).
Penyelesaian sengketa melalui jalur mediasi sangat dirasakan manfaatnya,
mereka secara adil dan saling menguntungkan. Bahkan dalam mediasi yang
gagal pun, dimana para pihak belum mencapai kesepakatan, sebenarnya juga
telah dirasakan manfaatnya. Kesediaan para pihak bertemu dalam suatu proses
pihak yang lemah akan posisi mereka, sehingga mediator dapat berupaya
kekuasaan.
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA