1. Ius constitutum (hukum positif) : hukum yang berlaku pada waktu/saat ini dan di tempat ini.
Hukum yang sedang belaku dan di wilayah tertentu.
Contoh : KUHPidana.
2. Ius constituendum : hukum yang dicita-citakan atau akan berlaku di masa depan. Contoh : RUU
KPK, RKUHP, RUU Pertanahan. Ketika sudah ditetapkan akan menjadi ius constitutum.
3. Hukum asasi/hukum alam/hukum kodrat : tidak terbatas waktu, tempat, jadi berlaku di manapun
dan siapapun menganut itu. Contoh : HAM.
Menurut Bentuk :
Tertulis (dan tidak tertulis (kebiasaan, hukum adat yang tidak tertulis).
Menurut Fungsi :
Hukum materiil : isi hukum tersebut. Contoh : hukum pidana, hukum perdata, dll.
Hukum formil : pelaksanaan hukum materiil. Contoh : hukum acara perdata, hukum acara pidana.
Menurut Isi :
Publik : mengatur secara keseluruhan. Hubungan negara dengan orang. Contoh : hukum pidana.
Privat : mengatur hak kewajiban secara perorangan, hubungan orang dengan orang. contoh : hukum
perdata.
Menurut Sifat :
Menurut Sumber :
UU
Yurisprudensi
Doktrin
Traktat
Menurut Tempat :
Gereja
Jawaban :
- Eropa continental. Bekas jajahan Eropa daratan menganut Eropa continental. Indonesia menganut
Eropa continental. Belanda mengikuti Prancis, Prancis mengikuti Romawi. Hakim tidak wajib
mengikuti putusan. Hakim merupakan corong UU. Dikenal sistem hakim majelis (jumlah hakim
ganjil).
Sumber hukum ada 2 yaitu sumber hukum materiil dan sumber hukum formil.
Hukum pelangkap/fakultatif, hukum yang tidak wajib atau bisa dikesampingkan keberlakuannya.
Contoh : buku 3 KUHPer.
Hukum materiil : norma hukum yang mengatur hak dan kewajiban subjek hukum.
Hukum perdata yang paling penting ingat pasal 1320 KUHPer yaitu syarat sah perjanjian :
No 1 dan 2 termasuk syarat subjektif, jika tak terpenuhi maka "dapat dibatalkan"
No 3 dan 4 termasuk syarat objektif, jika tak terpenuhi maka "batal demi hukum".
1. Orang
2. Benda
3. Perikatan
Ketentuan dalam KUH perdata tentang petanahan tidak berlaku dengan adanya UU No 5 tahun 1960
(UUPA/Undang-undang pokok agraria), namun jika tidak diatur dalam UUPA maka KuhPer tetap
dipakai. "Lex specialis derogat legi generalis" : ketentuan hukum yang khusus mengalahkan
ketentuan yang umum.
- Lex superior derogat legi inferior : ketentuan hukum yang lebih tenggi mengalahkan ketentuan
yang lebih rendah.
- Lex posterior derogat legi priori : ketentuan hukum yang baru mengalahkan yang lama.
HUKUM KETENAGAKERJAAN
Lex spesialis derogat legi generalis. Asuransi termasuk objek dalam hukum dagang.
8. Hukum tidak tertulis : hidup dalam masyarakat dan dipatuhi masyarakat, tidak tertulis. Contoh :
hukum adat (hukum waris adat : kebanyakan belum dituliskan).
Hukum adat banyak dikatakan dengan common law/anglo Saxon, mendekati namun berbeda, yaitu :
HUKUM PIDANA : baca asas legalitas, pengecualian, alasan penghapus pidana, jenis-jenis delik, pasal
1 ayat (2) KUHPid, asas kesalahan, asas hukum pidana tidak berlaku surut.