Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PROGRAM STUDI ILMU

EKONOMI/MANAJEMEN/BISNIS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN.DAN STIE BNN BOGOR.

1. Mata Kuliah :Aspek Hukum Dalam Ekonomi/Bisnis

2. Kode/SKS : MBB/222/2 SKS

3. Prasyarat :--

4. Status Mata Kuliah : wajib.

5. Deskripsi Singkat Mata Kuliah, Materi yang dibahas:

- Teori hukum
- Hukum perdata dan dagang, perusahaan, pembukuan, pedagang antara,
- Sejarah hukum dagang
- Hukum agraria/kondominium
- Hukum surat berharga
- Hukum pasar modal,
- Hukum asuransi,
- Hukum hak atas kekayaan intelektual
- Hukum anti-monopoli
- Hukum perlindungan konsumen
- Hukum kredit berdokumen
- Arbitrase (Pihak Ketiga yang menjadi penengah sengketa)
- Hukum ekonomi kreatif, franchise
- Hukum kepailitan/bangkrut.

6. Tujuan Pembelajaran:

- Dapat memahami materi Aspek Hukum Dalam Bisnis,dan mampu menjabarkan;


- Dapat melakukan, melihat perilaku individu/masyarakat bertransaksi barang/benda kebutuhan
ekonomi;
- Dapat mengevaluasi realita transaksi produsen-konsumen atas barang/benda yang diperlukan
oleh berbagai pihak yang terkait

7. Pencapaian Pembelajaran:

- Menjelaskan materi-materi perkuliahan yang terkait pada realita transaksi barang/benda yang
diatur oleh Perundang-undangan;
- Dapat mempraktikkan perilaku produsen-konsumen terhadap barang/benda yang
dibutuhkan sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku;
- Dapat menentukan sesuai atau tidaknya perilaku produsen-konsumen dalam realitasnya
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku;
- Dapat menganalisis sesuai atau tidaknya hubungan produsen-konsumen dengan
perundang-undangan yang berlaku;

8. Topik Pembelajaran (Halaman 301) :

- Pertama: Teori hukum, pengertian dan ruang lingkup


- Kedua: Pengertian hukum perdata dan dagang
- Ketiga: Sejarah Hukum Dagang dari Romawi, Perancis, Belanda di Indonesia
- Keempat: Hukum Perjanjian dan Kontrak, Hk.Perusahaan perikatan, persekutuan, firma ,CV, PT,
BUMN,BUMS,BUMD.
- Kelima: Masalah-masalah yang berkaitan dengan pedagang antara, pembukuan, reklame
- Keenam: Hukum Asuransi, Surat berharga, Kredit berdokumen/ Ekspor Impor
- Ketujuh: Hak Atas Kekayaan Intelektual (Merk, Hak Cipta)
- Kedelapan: UTS
ASPEK HUKUM DALAM BISNIS
(Pengantar Ilmu Hukum dan Pengantar Hukum Indonesia)
- Pengantar Ilmu Hukum

Pengertian hukum secara bahasa


a. Inggris: Law, Ex: Islamic Law, Socialist Law(China), Civil Law (Indonesia)
b. Itali (Latin): “ius”, Ex: Ubi Societas, Ubi Ius (Ada masyarakat, Ada Hukum)
c. Belanda: “Recht”, Ex: Handel Recht (Hukum Dagang), Straft Recht (Hukum
Pidana)
d. Jerman: “Recht”, Ex: Adat Recht (Hukum Adat) , Naturgesetz (Hukum Ilmiah)
e. Perancis: “Loi”, Ex: Les Spirit des Loi (Moral Hukum)
f. Arab: “Syariah”, Ex: Syariah Sholat, Syariah Zakat, Syariah Islam
g. Indonesia: “Norma”, “UU, Ketetapan”

Sejarah Teori Hukum


● Hukum Hammurabi (400 SM) :
Dokumen historis sebelum masehi yang menetapkan ketentuan-ketentuan hukum yang
menjamin keadilan bagi warganya. Kodifikasi Hammurabi, ada 3 yaitu:
1. Hukum Tatanegara :
Peraturan tata cara pelaksanaan pemerintahan, administrasi negara dsb;
2. Hukum Bisnis :
Peraturan yang mengatur suatu negara dan masyakatnya agar dapat mencapai
kesejahteraan untuk masyarakat, bangsa dan negaranya
3. Hukum Pidana :
Peraturan yang mengatur suatu negara dalam menetapkan hukuman terhadap warga
negaranya melakukan tindak kejahatan,
Contoh: Makar,mencuri, nyinyir, membunuh menipu, kejahatan duni maya /cyber law; atau
cyber crime/kejahatan dunia maya.

Thomas J Harron, Business Law, 1981:


● Cicero (106-43 SM) :
menurutnya, hukum dapat diartikan “Ubi Societas, Ubi Ius”, dimana hukum ada di dalam suatu
lingkup masyarakat, dan akan digunakan oleh masyarakat tersebut. Fungsi hukum diantaranya
adalah:
- Kepastian : Aturan yang telah disepakati secara tertulis
- Keadilan : Sesuai dengan hak dan kewajiban individunya
- Kedamaian : Memberikan Keamanan dan Ketentraman
- Kesejahteraan : Memberikan nilai kebaikan untuk masyarakat secara umum

● Thomas Aquinas:
Hukum berdasarkan sumbernya dibagi menjadi 2 macam:
1. Hukum dari Tuhan, bersifat abadi: Kitab Suci (Zabur - Al-Qur’an)
2. Hukum buatan Manusia, sifatnya bias/ bisa dirubah: UUD, UU, PP, Perpres, Permen,
Pergub, Perbub, Perwali, Perdes

Hukum berdasarkan modelnya, dibagi menjadi 2 macam:


1. Tertulis : UUD, UU, PP, Perpres, Permen, Pergub, Perbub, Perwali, Perdes
2. Tidak Tertulis : Hukum adat, Kebiasaan, Konvensi (Mufakat)

Hukum berdasarkan jenisnya, dibagi menjadi 2 macam:


1. Hukum Publik : Mengatur kepentingan publik, Hukum publik ini adalah keseluruhan
peraturan yang merupakan dasar negara untuk mengatur pula bagaimana caranya negara
melaksanakan tugasnya, jadi merupakan perlindungan kepentingan negara. Oleh karena
memperhatikan kepentingan umum, maka pelaksanaan peraturan hukum publik dilakukan
oleh penguasa. Hukum Publik sifatnya memaksa.
Contoh Hukum Publik:
Kitab Undang” Pidana (KUH Pidana), Hukum Acara Pidana (Hk Acara Pidana), Hukum
Tata Usaha Negara (HTN), Hukum Administrasi Negara (HAN), Hukum Acara Tata
Usaha Negara, Hukum Internasional
“Hukum acara adalah rangkaian aturan yang mengatur tata cara mengajukan suatu perkara ke suatu badan
peradilan (pengadilan)”

Contoh penerapan hukum publik di Indonesia::


● HTN (Hukum Tata Negara): Hukum yang mengatur penentuan tatanan kelengkapan
negara. Berlaku pada, Presiden, DPR, DPRD, DPD, MK, KPK, KY (Komisi Yudisial)
● HAN (Hukum Administrasi Negara): Hukum yang mengatur prosedur
penyelenggaraan Negara. Berlaku pada, PNS, BPJS, ASN
● Hukum Pidana: Hukum yang mengatur tindakan kejahatan dan pelanggaran, seperti
Mencuri, Pemalsuan, Membunuh, Narkoba, Perzinahan
● Hukum Internasional: Hukum yang mengatur hubungan antara negara satu dengan
negara lainnya.

2. Hukum Private : Mengatur kepentingan privat/perorangan. Hukum antar perorangan yang


mengatur hak dan kewajiban perorangan yang satu terhadap yang lainnya. Jadi bidang
hukum privat meliputi hukum tentang orang, hukum keluarga, hukum benda, hukum
perikatan, dan hukum waris. Pelaksanaannya diserahkan pada masing-masing individu.
Contoh Hukum Private:
● Hukum Perdata : KUH Perdata, Hk. Acara Perdata,
Contoh: Sewa, Gadai, Agunan, Hibah
● Hukum Dagang: KUH Dagang,
Contoh: Perseroan, Saham, Obligasi, Surat berharga

Urutan hierarki perundang-undangan di Indonesia (Hans Kelsen,


Grundnorm)
1. Norma Dasar
2. Hukum Dasar
3. Tap MPR, UU, PP, Perpres
4. Permen, Pergub, Perbup, Perwa
5. Perdes

“Istilah grundnorm adalah istilah yang dibangun oleh Hans Kelsen. Hans Kelsen berpendapat
bahwa norma-norma hukum itu berjenjang dalam suatu tata susunan atau hierarki. Artinya
norma yang lebih rendah itu berlaku disebabkan oleh norma yang lebih tinggi, demikian
seterusnya sampai pada suatu sebab yang tidak dapat ditelusuri lebih lanjut, abstrak namun
dianggap ada.”

TRIAS POLITICA
1. LEGISLATIVE: DPR
2. EKSEKUTIF: PRESIDEN
3. YUDIKATIF: MAHKAMAH AGUNG

Trias Politika, Montesquieu: Pemisahan kekuasaan negara dibagi menjadi tiga:


1. Eksekutif (pelaksana undang-undang),
2. Legislatif (pembuat undang-undang), dan
3. Yudikatif atau kehakiman (pengawas pelaksanaan undang-undang)”

Law in The Book dan Law In Action

Das sollen adalah hukum yang dicita-citakan sebagaimana seharusnya sebagai fakta hukum
yang diungkapkan oleh para ahli hukum dalam tataran teoritik (law in the books).

● kkk
1. Sistematika Hukum Perdata :
A. H. Perorangan
B. H. Benda
C. H. Perikatan:
● Asas perikatan
● Macam” Perikatan
● Masa Berakhirnya Perikatan

D. H. Pembuktian dan Kedaluarsa


2. Hukum Dagang
3. Penyelesaian Alternatif dan Arbitrase (Pihak Ketiga yang diberi wewenang untuk menyelesaikan
sengketa)
4. Kepailitan (Bangkrut)
5. Cyberlaw (kajian keperdataan dan kepidanaan dalam dunia digital)

Anda mungkin juga menyukai