Anda di halaman 1dari 11

A.

PENGETAHUAN HUKUM
1. Pengertian Hukum
Definisi: peraturan yang bersifat memaksa yang menentukan tingkah laku manusia
dalam masyarakat yaitu peraturan-peraturan yang dibuat oleh lembaga berwenang,
pelangaran terhadap peraturan berakibat diambilnya tindakan hukum.
Pengertian Hukum Menurut Para Ahli Hukum
1. Plato, dilukiskan dalam bukunya Republik. Hukum adalah sistem peraturan-
peraturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat masyarakat.
2. Aristoteles, hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat
masyarakat tetapi juga hakim. Undang-undang adalah sesuatu yang berbeda dari
bentuk dan isi konstitusi; karena kedudukan itulah undang-undang mengawasi
hakim dalam melaksanakan jabatannya dalam menghukum orang-orang yang
bersalah.
3. Immanuel Kant, hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak
dari orang yang satu dapat menyesuaikan dengan kehendak bebas dari orang lain
memenuhi peraturan hukum tentang Kemerdekaan.
4. Soerojo Wignjodipoero, S.H. hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup
yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah larangan atau izin untuk berbuat
atau tidak berbuat sesuatu atau dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam
kehidupan masyarakat.
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi
dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam
hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum
pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum
menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia
dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan mereka yang akan dipilih.

Unsur : a. bersifat memaksa

1
b. peraturan mengenai tingkah laku
c. peraturan diadakan oleh lembaga resmi dan berwajib
d. adanya sanksi pelanggaran
ciri : a. perintah atau larangan
b. harus dipatuhi setiap orang
sifat : mengatur dan memaksa
tujuan : mengabdi pada tujuan, yaitu negara kemakmuran kesejahteraan
masyarakat

2. Sumber Hukum
a. Undang-undang atau UU
b. Kebiasaan
c. Keputusna hakim (yurisprudensi)
d. Perjanjian internasional (traktat)
e. Pendapat sarjanah hokum (doktrin)

 Pembagian hukum

1. Menurut bentuk:
 Hukum tertulis
 Hukum tak tertulis
2. Menurut waktu
 IUS konstitutum (hak posistif), hukum saat ini
 IUS konstituendum, hukum masa yang datang
 Hukum alam, hukum yang berlaku dimana dalam segala waktu, untuk semua
bangsa
3. Menurut isi:
 Hukum privat/sipil, hukum yang mengatir antara orang dengan orang untuk
kepentingan perorangan
 Hukum public/hukum negara, hukum yang mengatur antar negara dengan alat-
alat negara, negara dengan warga negara.

B. PENGETAHUAN PERUSAHAAN

2
Sunaryati Hartono menyatakan bahwa ilmu hukum merupakan ilmu yang normative.
Ilmu hukum dagang memiliki ciri khas yang berbeda dengan lmu- ilmu yang lainnya yaitu
ilmu hukum yang didominasi oleh cara berfikir deduktif dan kebenaran koheren (terutama
dalam civil law system). Oleh karena itu, teori ilmu hukum dagang dibangun dari teori
kebenaran koheren. (ahli coherence theory) Karena kebenaran memiliki sifatan yang
relative.
Ahmad ihsan menyatakan bahwa hukum dagang merupakan pengaturan masalah
pedagangan yang timbul diakibatkan tingkah laku manusia dalam perdagangan.
Subekti menyatakan bahwa hukum dagang adalah hukum yang mengatur hubungan
privat antara orang – orang sebagai anggota masyarakat dengan suatu badan hukum,
diantaranya pemerintahnya sebagai badan hukum.
Raden Soekardono mengemukakan “hukum dagang adalah bagian dari hukum perdata
pada umumnya yakni yang mengatur masalah perjanjian dan perikatan yang diatur dalam
buku III Burgerlijke Wetboek (BW) dengan kata lain, hukum dagang adalah himpunan
peraturan – peraturan yang mengatur seseorang dengan orang lain dalan kegiatan
perusahaan yang terutama terdapat dalam kodifikasi KUHD dan KUHPdt. Hukum dagang
dapat pula dirumuskan adalah serangkaian kaidah yang mengatur tentang dunia usaha atau
bisnis dan dalam lalu lintas perdagangan.
Fockema Andreae mengemukakan hukum dagang (Handelsrecht) adalah keseluruhan
dari aturan hukum mengenai perusahaan dalam lal lintas perdagangan, sejauh mana datur
dalam KUHD dan bebeapa undang – undang tambahan. Di Belanda hukum dagang dan
hukum perdata dijadikan satu buku yaitu buku II dalam BW Baru Belanda.
Hukum dagang dapat diartikan sebagai hukum perdata khusus. Istilah perdagangan
atau perniagaan adalah terjemahan dari istilah “handel” dalam bahasa Belanda yang dapat
diartikan sebagai dagang, niaga atau perniagaan. Sehingga “hendels recht” diartikan
sebagai hukum dagang, hukum niaga atau hukum perniagaan.
Atas dasar ini, maka sumber utama dari hukum dagang ini adalah Wetboek v.
Koophandel yang kita kenal sebagai Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. Suatu hal
yang sangat penting mengetahui bahwa hukum dagang atau hukum perniagaan itu
merupakan bagian khusus dari hukum perdata, karena tidak mungkin kita mempelajari
hukum dagang tanpa mengetahui pengertian-pengertian keperdataan yang tercakup dalam
sumber hukumnya yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

C. HUKUM PRIVAT

3
Dalam arti luas, hukum privat berarti hukum perdata &hukum dagang. Dalam arti
sempit hukum privat berarti hukum perdata.
Hukum Privat atau Hukum Perdata merupakan hukum yang mengatur hubungan
perseorangan yang satu dengan perseorangan yang lain dalam segala usahanya untuk
memenuhi kebutuhan yang diselenggarakan sesuai hematnya sendiri (Cansil).
Menurut Mr.L.J.Van Apeldorn hukum privat adalah perturan-peraturan hukum yang
mengatur kepentingan seseorang dan yang pelaksanaannya terserah kepada kemauan dari
pihak yang berkepentingan itu sendiri.
Menurut Mr.E.M.Melers hukum perdata adalah hukum yang mengatur hak-hak yang
diberikan kepada seseorang/individu, yang diserahkan sepenuhnya untuk menetapkan
dengan merdeka.apabila ia akan mempergunkan hak-hak itu sepenuhnya dapat meluluh
memerhatikan kepentingan sendiri.
Menurut Mr.T.J.Hamaker hukum privat adalah hukum yang pada umumnya berlaku
yaitu yang membuat peraturan-peraturan tentang tingkah laku orang-orang dalam
masyarakat pada umumnya.
Hukum perdata bersumber pada KUHP (BWKUHP) mengatur perihal:
a. Perihal orang (van personen) memuat hukum perseorangan & hukum
kekeluargaan. (Buku I)
b. Perihal benda (van zaken) memuat hukum benda (zaken recalt) dan hukum waris
(erfreeht). (Buku II)
c. Megatur perikatan (van ferbintennissen) memuat hukum harta kekayaan
(vermogenreeht) yang berkenaan dengan hak dan kewajiban yang berlaku pada
orang / pihak tertentu (buku II)
d. Pembuktian & kedaluarsa (van bewijs en venjaring) memuat perihal alat-alat
pembuktian & akibat-akibat lewat waktu terhadap hubungan hukum (buku II)

Sumber hukum dagang / perniagaan

 Hukum dagang bersumber pada:


1. KUHP / KUHS buku III
2. KUHD
3. Peraturan perundangan dibidang perdagangan diluar KUHD (koperasi, paten,
perjan, dll)
 KUHP terdiri dari:

4
a. Perdagangan pada umumnya (buku I)
b. Hukum laut / maritime (buku II)
 KUHP yang mengatur perdagangan:
a. Perihal Perikatan (hukum perikatan).
b. Ketentuan ketentuan tentang badan hukum (rechtpersoon).

D. POKOK HUKUM DAGANG


1. Hukum dagang dalam KUHP
 KHUP yang mengatur hukum dagang adalah buku III.
 Hukum perikatan: “hukum yang mengatuir hubungna hukum antara 2 orang atau
lebih yang terletak dalam lapangan harta kekayaan, dimana pihak yang 1 wajib
berprestasi & pihak lain berhak atas prestasi tersebut”.
 Mengapa hukum dagang terletak dalam hukum perikatan, karena hukum dagang
juga mengatur hukum perikatan yang bersumber dari perjanjian.

a) Hubungan perikatan dengan perjanjian


 Dalam hukum perikatan, pihak yang wajib berprestasi (debitur) sedangkan
pihak yang berharap atas prestasi (kreditur).
 Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana pihak yang 1 berjanji kepada lain
untuk melaksanakan 1 hak
 Dengan demikian hubungan perikatan dengan perjanjian adalah perjanjaian
menimbulkan perikatan. Dengan kata lain perjanjian merupakan salah satu
sumber yang paling banyak menimbulkan perikatan
 Sumber-sumber lain menimbulkan perikatan:
a. Undang-undang (contoh: KUHP pasal 625)
Perikatan yang lahir dari UU dibedakan:
1. Semata-mata karena UU.
2. UU disertai pebuatan manusia
b. Keputusan hakim (contoh: penetapan wasiat / testamen)
b) Syarat perjanjian
 Perjanjian dianggap syah bila memenuhi syarat-syarat (pasal 1320 KHUP).
a. Harus ada kesepakatan
b. Harus ada kemampuan membuat perjanjian

5
c. Harus ada objek / hal tertentu
d. Harus ada sebab / kausa yang halal
 Syarat 1 & 2 disebut syarat subjektif
Syarat 3 & 4 disebut syarat objektif
 Dalam hukum perjanjia, yang menyebabkan tidak tercapainya kesepakatan:
a. Paksaan
b. Kekilafan
c. Penipuan
c) Pelaksaan perjanjian
 Untuk mengetahui pelaksaan, maka harus mengetahui asas-asas yang berlaku:
a. Asas konsensualitas
Perjanjian timbul & mengikat sejsak perjanjain tersebut dibuat dan
disepakatai oleh kedua belah pihak pembuat perjanjian
b. Perjanjian berlaku sebagai UU (Pasal 1338 KUHP)
c. Perjanjian berdasar pada kepatutan, kebiasaan &UU.
 Pelaksanaan perjanjian berupa:
a. Perjanjian untuk tidak berbuat sesuatu
b. Perjanjian untuk berbuat sesuatu
c. Perjanjian untuk memberi / menyerahkan sesuatu
 Bila debitur wanprestasi, ia dapat membela diri dengan alasan:
a. Mengajukan adanya keadaan memaksa
b. Mengajukan bila kreditur sendiri melakukan wanprestasi
c. Mengajukan wanprestasi telah melepaskan haknya untuk menuntut ganti
rugi.
2. Badan hukum
a. Manusia & badan hukum
 Orang / person (pembawa hak) disebut sebagai subjek hukum, terdiri dari:
a. Manusia (naturlijke person)
b. Badan hukum (recht person)
Manusia sebagai pembawa hak sebagai (subjek hukum) ialah mulai saat ia
dilahirkan dan berakhir pada saat iameninggal dunia
 (pasal 2 KUHP anak dalam kandungan sudah memiliki hak hidup)

6
 Selain manusia, badan-badan / perkumpulan-perkumpulan dipandang sebgai
subjek hukum yang dapat memiliki hak-hak dan melakukan perbuatan hukum
sebagai manusia (mellui pengurusnya dan ia diperlakukan sepenuhnya sebagai
seorang manusia). (contoh: koperasi, yayasan, perseroan terbatas).
 Suatu perkumpulan syahkan sebagai badan hukum dengan cara:
a. Dididrikan dengan akte notaris
b. Didaftarkan pada kantor panitera pengadilan negeri setempat
c. Disyahkan anggaran dasarnya oleh menteri kehakiman.
d. Diumumkan dalam berita negara
 Baik manusia maupun badan hukum, menurut hukum harus mempunyai
domisili.

b. Pengertian subjek &objek hukum


 Subjek hukum adalah siapa yang dapat mempunyai hak dan cakap untuk
bertindak dalam hukum.
 Objek hukum adalah sesuatu yang tidak mempuntai hak dan semata-mata hanya
digunakan sebagai objek.
 Orang sebagi subjek hukum dibedakan:
a. Manusia
b. Badan hukum, dibedakan:
 Badan hukum public
 Badan hukum privat
c. Manusia sebagi subjek hukum
 Manusia sebagai subjek hukum secara luas diatur dalam:
a. Buku I KUHP perihal orang
b. UU kewarganegaraan
c. UU asing
d. Perundangan lain
 Manusia yang tidak cakap melakukan perjanjian:
a. Orang yang belum dewasa (karena hukum)
b. Orang yang ditaruh dibawah pengampunan (ketidakcakapan sungguh-
sungguh

7
A. Pembahasan

1. Pengertian Hukum Dagang

Hukum dagang adalah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut
melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan atau hukum yang mengatur
hubungan hukum antara manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam
lapangan yang memiliki ciri khas yang berbeda dengan ilmu- ilmu yang lainnya yaitu
ilmu hukum yang didominasi oleh cara berfikir deduktif dan kebenaran koheren
ataupun merupakan himpunan peraturan – peraturan yang mengatur seseorang dengan
orang lain dalam kegiatan perusahaan yang terutama terdapat dalam kodifikasi KUHD
dan KUHP yang mengatur serangkaian kaidah tentang dunia usaha atau bisnis dan
dalam lalu lintas perdagangan.

Hukum dagang dapat diartikan sebagai hukum perdata khusus. Istilah perdagangan
atau perniagaan adalah terjemahan dari istilah “handel” dalam bahasa Belanda yang
dapat diartikan sebagai dagang, niaga atau perniagaan. Sehingga “hendels recht”
diartikan sebagai hukum dagang, hukum niaga atau hukum perniagaan.

Atas dasar ini, maka sumber utama dari hukum dagang ini adalah Wetboek v.
Koophandel yang kita kenal sebagai Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. Suatu hal
yang sangat penting mengetahui bahwa hukum dagang atau hukum perniagaan itu
merupakan bagian khusus dari hukum perdata, karena tidak mungkin kita mempelajari
hukum dagang tanpa mengetahui pengertian-pengertian keperdataan yang tercakup
dalam sumber hukumnya yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Hukum dagang di Indonesia bersumber pada :

1. KUHP / KUHS buku III


2. KUHD
3. Peraturan perundangan dibidang perdagangan diluar KUHD (koperasi, paten,
perjan, dll)

2. Pengertian Hukum Privat

8
Hukum privat adalah rangkaian peraturan hukum yang mengatur hubungan subjek
hukum yang lain yang menitik beratkan pada kepentingan pribadi dari subjek hukum
tersebut. Hukum privat menitik beratkan pada kepentingn pribadi artinya apabila ada
konflik dalam perkara perdata karena ada pihak yang tidak menaati ketentuan-
ketentuan yang di atur dalam hukum perdata, pihak yang berwenang daam hal ini
pengadilan/hakim tidk akan mengambil tindakan terhadap pihak yang melanggar
ketentuan tersebut apabila tidak ada gugatan dari pihak yang di rugikan ke pengadilan.

Hukum perdata bersumber pada KUHP (BWKUHP) mengatur perihal:


a. Perihal orang (van personen) memuat hukum perseorangan & hukum
kekeluargaan. (Buku I)
b. Perihal benda (van zaken) memuat hukum benda (zaken recalt) dan hukum
waris (erfreeht). (Buku II)
c. Megatur perikatan (van ferbintennissen) memuat hukum harta kekayaan
(vermogenreeht) yang berkenaan dengan hak dan kewajiban yang berlaku pada
orang / pihak tertentu (buku II)

Pembuktian & kedaluarsa (van bewijs en venjaring) memuat perihal alat-alat


pembuktian & akibat-akibat lewat waktu terhadap hubungan hukum (buku II).

3. Kedudukan Hukum Dagang dalam Hukum Privat

Pemisahan Hukum Perdata atau Hukum Privat dalam dua buah bagian yang terdiri
atas Hukum Perdata dan Hukum Dagang. Sampai saat ini Hukum Perdata di Indonesia
terbagi pula dalam dua buah bagian yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Sipil/KUHS
dan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang/KUHD.

Sedangkan kedudukan hukum dagang dalam KUHP antara lain


 KHUP yang mengatur hukum dagang adalah buku III.
 Hukum perikatan: “hukum yang mengatuir hubungna hukum antara 2 orang atau
lebih yang terletak dalam lapangan harta kekayaan, dimana pihak yang 1 wajib
berprestasi & pihak lain berhak atas prestasi tersebut”.

Mengapa hukum dagang terletak dalam hukum perikatan, karena hukum dagang
juga mengatur hukum perikatan yang bersumber dari perjanjian.

B. Kesimpulan

9
Berdasarkan uraian sebelumnya, Penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Hukum dagang adalah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut
melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan atau hukum yang mengatur
hubungan hukum antara manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam
lapangan yang memiliki ciri khas yang berbeda dengan ilmu- ilmu yang lainnya yaitu
ilmu hukum yang didominasi oleh cara berfikir deduktif dan kebenaran koheren.
2. Hukum privat adalah rangkaian peraturan hukum yang mengatur hubungan subjek
hukum yang lain yang menitik beratkan pada kepentingan pribadi dari subjek hukum
tersebut. Hukum privat menitik beratkan pada kepentingn pribadi artinya apabila ada
konflik dalam perkara perdata karena ada pihak yang tidak menaati ketentuan-
ketentuan yang di atur dalam hukum perdata, pihak yang berwenang daam hal ini
pengadilan/hakim tidk akan mengambil tindakan terhadap pihak yang melanggar
ketentuan tersebut apabila tidak ada gugatan dari pihak yang di rugikan ke pengadilan.
3. Sedangkan kedudukan hukum dagang dalam KUHP antara lain
 KHUP yang mengatur hukum dagang adalah buku III.
 Hukum perikatan: “hukum yang mengatuir hubungna hukum antara 2 orang atau
lebih yang terletak dalam lapangan harta kekayaan, dimana pihak yang 1 wajib
berprestasi & pihak lain berhak atas prestasi tersebut”.
Mengapa hukum dagang terletak dalam hukum perikatan, karena hukum dagang
juga mengatur hukum perikatan yang bersumber dari perjanjian.

10
11

Anda mungkin juga menyukai