Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN MATERI
I. Hukum
A. Pengertian Hukum
a. Secara umum,
Secara umum pengertian Hukum adalah peraturan yang berupa norma
dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku
manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya
kekacauan, atau Hukum adalah peraturan atau ketentuan tertulis
maupun tidak tertulis yang mengatur kehidupan masyarakat dan
menyediakan sangsi bagi pelanggarnya.

b. Menurut KBBI,
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hukum merupakan :
1. Peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan
dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas.
2. Undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur
kehidupan masyarakat.
3. Patokan (kaidah, ketentuan).
4. Keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim dalam
pengadilan, vonis.

c. Menurut Para Ahli,


Pengertian hukum menurut para ahli ialah sebagai berikut :
1. Achmad Ali
Hukum adalah norma yang mengatur mana yang benar dan
mana yang salah, yang eksistensi atau pembuatannya dilakukan
oleh pemerintah, baik itu secara tertulis ataupun tidak tertulis,
dan memiliki ancaman hukuman bila terjadi pelanggaran
terhadap norma tersebut.
2. Plato
Hukum merupakan sebuah peraturan yang teratur dan tersusun
dengan baik serta juga mengikat terhadap masyarakat maupun
pemerintah.
3. Tullius Cicerco
Hukum merupakan sebuah hasil pemikiran atau akal yang
tertinggi yang mengatur mengenai mana yang baik dan mana
yang tidak.
4. Utrecht
Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah dan
larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat
yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika
dilanggar dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah.
5. Prof. Dr. Van Kan
Hukum adalah keseluruhan peraturan hidup yang bersifat
memaksa untuk melindungi kepentingan manusia di dalam
Masyarakat.

B. Tujuan Hukum
Tujuan hukum mempunyai sifat universal seperti ketertiban, ketenteraman,
kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam tata kehidupan
bermasyarakat. Dengan adanya hukum maka tiap perkara dapat di selesaikan
melaui proses pengadilan dengan prantara hakim berdasarkan ketentuan
hukum yang berlaku,selain itu Hukum bertujuan untuk menjaga dan
mencegah agar setiap orang tidak dapat menjadi hakim atas dirinya sendiri.

Tujuan hukum menurut para ahli :


a. Prof . Soebekti, S. H. Tujuan hukum adalah menyelenggarakan
keadilan dan ketertiban untuk mendatangkan kemakmuran dan
kebahagiaan.
b. Prof. I. J. Apeldron Hukum bertujuan untuk mengatur pergaulan hidup
secara damai.
c. Prof. Notohamidjoyo Hukum memiliki tiga tujuan yaitu :
1. Mendatangkan tata dan damai dalam masyarakat
2. Mewujutkan keadilan
3. Menjaga agar manusia diperlakukan, sebagai manusia.

Tujuan yang penting dan hakiki dari hukum adalah memamusiakan manusia,
dalam hukum terdapat teori tujuan hukum sebagai berikut :

a. Teori Etis, meneurut teori ini tujuan hukum adalah untuk mencapai
keadilan.
b. Teori Utilitas, menurut teori ini tujuan hukum adalah memberikan
faedah sebanyak – banyaknya bagi masyarakat.
c. Campuran dari teori etis dan utilitas, menerut teori ini hukum
bertujuan untuk memjaga ketertiban dan untuk mencapai keadilan
dalam masyarakat.

II. Hukum Sipil


A. Pengertian Hukum Sipil
Hukum privat atau hukum sipil adalah hukum yang mengatur mengenai
hubungan antara individu satu dengan individu yang lain dengan bertumpu
pada kepentingan perseorangan. Contohnya adalah hukum perdata.

B. Pengertian Hukum Perdata


a. Secara umum
Hukum perdata yaitu ketetapan yang mengatur hak dan kewajiban antar
individu dalam masyarakat. Istilah hukum perdata berasal dari bahasa Belanda
“Burgerlik Recht” yang sumbernya pada Burgerlik Wetboek atau dalam
bahasa Indonesia nya disebut dengan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUH Perdata).

Hukum dapat dimaknai dengan seperangkat kaidah dan perdata diartikan


dengan yang mengatur hak, harta benda dan kaitannya antara orang atas dasar
logika atau kebendaan. Secara umum, pengertian hukum perdata yaitu semua
peraturan yang mengatur hak dan kewajiban perorangan dalam hubungan
masyarakat.

b. Menurut Para Ahli


1. Prof. Subekti
Hukum perdata merupakan semua hukum private materiil berupa
segala hukum pokok mengatur kepentingan perseorangan.
2. Prof. Sudikno Mertokusumo
Hukum perdata yakni keseluruhan peraturan mempelajari tentang
hubungan antara orang yang satu dengan orang lainnya. Baik meliputi
hubungan keluarga dan pergaulan masyarakat.
3. Sri Sudewi Masjchoen Sofwan
Hukum perdata diartikan sebagai hukum yang mengatur kepentingan
warga negara perseorangan yang satu dan perseorangan lainnya.

C. Asas Hukum Perdata


Asas-asas didalam hukum perdata antara lain yakni :
a. Asas Kebebasan Berkontrak
Asas ini mengandung arti bahwa masing-masing orang dapat
mengadakan perjanjian baik yang sudah diatur dalam undang-undang
ataupun yang belum diatur dalam undang-undang.
Asas ini ada dalam 1338 ayat 1 KUHPerdata yang menyatakan bahwa
“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
undang untuk yang membuatnya”
b. Asas Konsesualisme
Asas ini berkaitan dengan pada saat terjadi perjanjian. Di pasal 1320
ayat 1 KUHPerdata, syarat wajib perjanjian itu karena terdapat kata
sepakat antara kedua belah pihak.
c. Asas Kepercayaan
Asas ini mempunyai arti bahwa setiap orang yang akan mengadakan
perjanjian akan memenuhi masing-masing prestasi yang diantara
kedua pihak.
d. Asas Kekuatan Mengikat
Asas ini menyatakan bahwa pernjanjian hanya mengikat pihak yang
mengikatkan diri atau yang ikut serta dalam perjanjian tersebut.
e. Asas Persamaan Hukum
Asas ini mempunyai maksud bahwa subjek hukum membuat yang
membuat perjanjian mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang
sama dalam hukum.
f. Asas Keseimbangan
Asas ini menginginkan kedua belah pihak memenuhi dan menjalankan
perjanjian yang telah dijanjikan.
g. Asas Kepastian Hukum (Asas pacta sunt servada)
Asas ini ada karena suatu perjanjian dan diatur dalam pasal 1338 ayat
1 dan 2 KUHPerdata.
h. Asas Moral
Asas moral merupakan asas yang terikat dalam perikatan wajar, ini
artinya perilaku seseorang yang sukarela tidak dapat menuntut hak
baginya untuk menggugat prestasi dari pihak debitur.
i. Asas Perlindungan
Asas ini memberikan perlindungan hukum kepada debitur dan
kreditur. Tetapi yang membutuhkan perlindungan adalah debitur
karena berada di posisi yang lemah.
j. Asas Kepatutan
Asas ini berhubungan dengan ketentuan isi perjanjian yang diharuskan
oleh kepatutan.
k. Asas Kepribadian
Asas ini mewajibkan seseorang dalam pengadaan perjanjian untuk
kepentingan dirinya sendiri.
l. Asas I’tikad Baik
Sesuai dengan pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata, asas ini berhubungan
dengan pelaksanaan perjanjian, asas ini menyatakan bahwa apa yang
hendak dilakukan dengan pemenuhan tuntutan keadilan dan tidak
melanggar kepatutan.

D. Sumber Hukum Perdata


Volmare menyatakan, terdapat dua sumber hukum perdata yakni sumber
hukum perdata tertulis dan sumber hukum perdata tidak tertulis, yakni
kebiasaan. Dibawah ini adalah sebagian sumber hukum perdata tertulis, antara
lain yakni:
a. Algemene Bepalingen van Wetgeving (AB), adalah ketentuan umum
pemerintah Hindia Belanda yang diberlakukan di Indonesia.
b. Burgelik Wetboek (BW) atau KUH Perdata, adalah ketetapan hukum
produk Hindia Belanda yang diberlakukan di Indonesia menurutu asas
konkordansi.
c. KUH Dagang atau Wetboek van Koopandhel (WvK), yakni KUH
dagang yang terdiri dari 754 pasal mencakup buku I (tentang dagang
secara umum) dan Buku II (tentang hak dan kewajiban yang muncul
dalam pelayaran).
d. Undang-Undang No.5 Tahun 1960 mengenai Pokok Agraria, UU ini
mencabut pemberlakuan Buku II KUHPerdata yang berhubungan
dengan hak atas tanah, kecuali hipotek. Secara umum, UU ini
mengatur tentang hukum pertanahan yang mempunyai landasan pada
hukum adat.
e. Undang-Undang No.1 Tahun 1996 mengenai ketetapan pokok
perkawinan yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 16
Tahun 2019
f. Undang-Undang No.4 Tahun 1996 mengenai hak tanggungan terhadap
tanah dan juga benda yang berhubungan dengan tanah
g. Undang-Undang No. 42 Tahun 1996 mengenai jaminan fidusia.
h. Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991 mengenai kompilasi hukum
Islam.

E. Macam-macam Hukum Perdata


Macam-macam Hukum Perdata di Indonesia itu sendiri dibagi menjadi:
a. Hukum Keluarga. Berdasarkan keturunan, kekuasaan orang tua,
perwalian, pendewasaan, orang hilang, dan curatele.
b. Hukum Waris. Berdasarkan perihal pembagian warisan untuk orang
yang telah meninggal dunia, hak mewarisi menurut undang-undang,
menerima atau menolak warisan, dll.
c. Hukum Perikatan. Hukum yang terikat dengan ketetapan waktu,
perikatan bersyarat, perikatan alternatif, dll.
d. Hukum Perkawinan. Seperti pembatalan perkawinan, perjanjian
perkawinan, perceraian, dan pemisahan kekayaan.
e. Hukum Perorangan. Hukum yang mengatur tentang manusia sebagai
subjek hukum.
f. Hukum Kekayaan. Hukum yang mengatur benda dan hak-hak harta
kekayaan yang dapat dipunyai atas suatu benda.

III. Macam Macam Hukum


A. Hukum Berdasarkan Bentuknya
1. Hukum tertulis adalah hukum yang ditulis dalam perundang-undangan.
Contohnya: hukum pidana yang dicantumkan di KUHP pidana dan
hukum perdana yang dicantumkan di KUHP perdata.
2. Hukum tidak tertulis adalah hukum yang tidak tertulis di dalam
perundang-undangan atau disebut juga hukum kebiasaan yang masih
dijunjung tinggi pada kepercayaan dan keyakinan masyarakat, hanya
saja tidak tercantum tetapi masih berlaku dan ditaati. Contohnya:
hukum adat suatu daerah.

B. Hukum Berdasarkan Sumbernya


1. Hukum undang-undang adalah hukum yang tercatat di dalam
peraturan perundang-undangan.
2. Hukum adat adalah hukum yang terletak di peraturan-peraturan adat.
3. Hukum traktat adalah hukum yang diciptakan karena suatu perjanjian
antar negara-negara yang terlibat.
4. Hukum doktrin adalah hukum yang diciptakan dari pendapat berbagai
para ahli hukum yang terkenal karena kemampuan dan pengetahuan.
5. Hukum jurisprudensi adalah hukum yang dibentuk oleh keputusan
hakim.

C. Hukum Berdasarkan Waktu


1. Ius constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku sekarang
bagi suatu masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu.
2. Ius constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada masa
yang akan datang.
3. Hukum asasi (hukum alam), yaitu hukum yang berlaku dimana-mana
dalam segala waktu dan untuk segala bangsa di dunia.

D. Berdasarkan tempat berlakunya


1. Hukum nasional yaitu hukum yang berlaku di dalam suatu Negara.
2. Hukum internasional yaitu hukum yang mengatur hubungan dalam
negara-negara di dunia atau hubungan antar negara di sunia.
3. Hukum asing yaitu hukum yang berlaku di Negara asing.

E. Berdasarkan sifatnya
1. Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang mempunyai paksaan secara
mutlak dalam keadaan apapun.
2. Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat disampingkan atau
diabaikan jika pihak-pihak yang bersangkutan sudah
membuat/memiliki peraturan sendiri.

F. Berdasarkan cara mempertahankannya :


1. Hukum material, yaitu hukum yang memuat seluruh peraturan yang
mengatur tentang suatu kepentingan & hubungan yang bersifat
perintah & larangan.
2. Hukum formal, yaitu salah satu jenis hukum yang berisi peraturan
tentang bagaimana cara melaksanakan hukum material tersebut.

G. Berdasarkan wujudnya
1. Hukum obyektif, yaitu hukum dalam suatu Negara yang berlaku
umum.
2. Hukum subyektif, yaitu hukum yang muncul dari hukum obyektif &
berlaku pada individu tertentu atau lebih. Hukum ini disebut juga
dengan hak.

H. Berdasarkan isinya
1. Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara orang
yang satu dengan orang yang lainnya dengan menitikberatkan pada
sebuah kepentingan perseorangan. Hukum ini disebut juga hukum
sipil. Contohnya adalah hukum dagang dan perdata.
2. Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara
dengan alat kelengkapan Negara / mengatur hubungan antara Negara
dengan warganegaranya. Disebut juga dengan hukum Negara. Dimana
hukum ini dibedakan menjadi tiga yakni hukum pidana, tata Negara,
dan administrasi Negara.

I. Jenis Hukum
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis hukum, terdiri atas:
a. Hukum adat
Hukum adat adalah sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan
kehidupan sosial di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya seperti
Jepang, India, dan Tiongkok. Sumbernya adalah peraturan-peraturan
hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang dan dipertahankan
dengan kesadaran hukum masyarakatnya. Karena peraturan-peraturan
ini tidak tertulis dan tumbuh kembang, maka hukum adat memiliki
kemampuan menyesuaikan diri dan elastis.
b. Hukum Publik
Hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara negara
dengan warga negaranya. Atau Hukum yang mengatur tentang hal-hal
yang berhubungan tentang masyarakat dan menjadi Hukum
perlindungan Publik.
c. Hukum Privat
hukum yang mengatur kepentingan pribadi, atau hukum yang
mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang yang satu dengan
orang lainnya dengan menitikberatkan kepada kepentingan
perseorangan.
d. Hukum Positif atau ius constitutum
Hukum positif adalah hukum yang berlaku saat ini di suatu negara.
Misalnya, di Indonesia persoalan perdata diatur dalam KUH Perdata,
persoalah pidana diatur melalui KUH Pidana, dll.
e. Hukum Pidana
Hukum pidana adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang
menentukan perbuatan apa yang dilarang dan termasuk kedalam tindak
pidana, serta menentukan hukuman apa yang dapat dijatuhkan
terhadap yang melakukannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hukum adalah peraturan yang digunakan untung mengatur kehidupan
masyarakat. Hukum sangat penting dalam menatur ketertiban dalam
bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat. Hukum sipil adalah hukum
yang berisi mengenai hubungan antarindividu dan lebih berpatokan pada hak
perseorangan. Adapun macam dan jenis hukum antara lain seperti, hukum
adat, hukum privat, hukum public, hukum positif, dan hukum pidana.

B. Saran
Sebaiknya pemahaman tentang hukum lebih diperdalam dalam kehidupan
bermasyarakat, terutama hukum sipil yang berisi mengenai hubungan antar
individu, sehingga hubungan bersosialisasi antar masyarakat dapat berjalan
dengan baik sesuai dangan peraturan yang ada dan tanpa mengurangi hak
orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2020. “Macam Macam Hukum”.


https://www.yuksinau.id/macammacamhukum/#:~:text=Berdasarkan
%20sumbernya%20hukum%20dibagi%20menjadi,di%20dalam
%20peraturan%20perundang%2Dundangan. Diakses pada 17 Januari
2021.
Yugi. 2019. “Hukum”. https://cerdika.com/hukum/#Unsur-unsur_Hukum .
diakses pada 17 Januari 2021.
Bitar. 2020. “Macam-macam Huku”.
https://www.gurupendidikan.co.id/macam-hukum/#ftoc-heading-12.
diakses pada 17 januari 2021.
Tyas. 2020. “Hukum Perdata: Pengertian, Macam Jenis dan Contohnya”.
https://ajaib.co.id/hukum-perdata-pengertian-macam-jenis-dan-
contohnya/ . diakses pada 17 Januari 2021.
Turingsih, R.A Antari Inaka. “Tanggung Jawab Keperdataan Bidan dalam
Pelayanan”. Universitas Gadjah Mada:Fakultas Hukum.
Wikipedia. 2009. “Hukum Sipil (sistem hukum)”.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_sipil_(sistem_hukum) . diakses
pada 17 Januari 2021.
Dosen Pendidikan. 2020.”Pengertian Hukum”.
https://www.dosenpendidikan.co.id/hukum-adalah/#ftoc-heading-12.
Diakses pada 17 Januari 2021.
Patimah,Siti. 2016.”Konsep Kebidanan dan Etika Legal dalam Praktik
Kebidanan”. Kemenkes.
Huda, Khoirul. 2017. “TANGGUNG JAWAB PIDANA, PERDATA DAN
ADMINISTRASI ASISTEN PERAWAT DALAM PELAYANAN
KESEHATAN DESA SWADAYA”. Universitah Hang Tuah
Surabaya : Fakultas Hukum

Anda mungkin juga menyukai