Anda di halaman 1dari 15

BURUNG MERPATI

Oleh :
P Naibaho
"Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku
akan terbang dan mencari tempat yang tenang," 
Mazmur 55:7
Burung merpati adalah salah satu jenis burung yang sangat disukai oleh
banyak orang.  Tak mengherankan bila jenis burung ini sering ditemukan
di lingkungan kita tinggal.  Ada lagu yang cukup populer di era tahun
80'an yang berjudul  'Merpati tak pernah ingkar janji', dilantunkan
dengan sangat apik oleh biduanita cantik Paramitha Rusady.
Lagu ini juga sekaligus menjadi soundtrack film dengan judul yang sama,
yang juga diperankan oleh Paramitha Rusady dan Adi Bing Slamet.
ADA BEBERAPA SIFAT BURUNG MERPATI
YANG DINYATAKAN DALAM ALKITAB
• Melambangkan pendamaian keamanan  (Kejadian 8:11),
• Melambangkan kasih yang murni  (Kidung 1:15),
• Melambangkan ketulusan  (Matius 10:16)  dan
• Melambangkan keelokan  (Mazmur 68:14). 
Selain itu Alkitab juga
menyatakan bahwa burung
merpati adalah salah satu
lambang dari Roh Kudus.  Kita
teringat tatkala Kristus
menerima baptisan air di
sungai Yordan dari Yohanes
Pembaptis  (Matius 3:13-17). 

Sesudah Ia keluar dari dalam


air dan berdoa, Roh Kudus
datang mengurapi-Nya dengan
tampak seekor burung merpati
yang turun ke atas-Nya.  
"lalu terdengarlah suara dari sorga yang
mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan."  (Mazmur 74:19),

yang diharapkan menunjukkan kualitas hidup


seperti burung merpati yang mampu membawa
damai di mana pun berada, punya kasih yang
murni, ketulusan, kesetiaan dan menjadi pribadi-
pribadi yang senantiasa menyatakan cinta kasih.
Burung merpati pun sangat dikenal
dengan kesetiaannya, di mana ia tidak
pernah mendua hati. 

Bagaimana dengan kita? 


Adakah kita memiliki
kesetiaan kepada Tuhan? 
Di zaman sekarang ini tak mudah menemukan orang yang
benar-benar setia!  Sampai-sampai pemazmur menulis:  
"...telah lenyap orang-orang yang setia dari
antara anak-anak manusia."  (Mazmur 12:2),
sebab  "Sifat yang diinginkan pada seseorang
ialah kesetiaannya;" 
(Amsal 19:22). 
Ada banyak orang yang berubah tidak lagi setia kepada Tuhan
hanya karena terbentur masalah atau kesulitan hidup.  Tuhan
tidak lagi menjadi yang utama dalam hidup karena hatinya
mendua dengan dunia.
"...orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat." 
Matius 10:22

Sudahkah kita menjadi anak-anak Tuhan yang setia?  Setia ketika


segala sesuatu berjalan dengan lancar, itu hal yang mudah! 
Masihkah kita setia ketika sedang berada dalam situasi sulit,
tekanan, masalah, atau penderitaan? 

Kita seringkali berubah sikap dan tak lagi setia, ketika sedang
berada dalam masalah.  Seorang Kristus sejati pasti akan setia di
segala keadaan!  Sebab Tuhan kita adalah Tuhan yang setia!  
"jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia
tidak dapat menyangkal diri-Nya."  (2 Timotius
2:13).
Kita harus setia dalam hal apa? 
Dalam hal beribadah kepada
Tuhan!  Ibadah adalah hal sangat
penting!  

"Latihan badani terbatas gunanya,


tetapi ibadah itu berguna dalam
segala hal, karena mengandung
janji, baik untuk hidup ini maupun
untuk hidup yang akan datang." (1
Timotius 4:8). 
    
Komitmen untuk setia beribadah di tunjukkan oleh Yosua dan
keluarganya!  "...aku dan seisi rumahku, kami akan
beribadah kepada TUHAN!"  (Yosua 24:15b); 

kita harus setia berdoa;  kita harus setia dalam membaca,


meneliti dan mereungkan firman Tuhan;  kita harus setia
melelayani pekerjaan Tuhan sesuai talenta dan karunia yang
Tuhan beri.  

"Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah


rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."  (Roma
12:11).
Rasul Paulus begitu setia melayani Tuhan dan selalu ingin memberikan
yang terbaik bagi Tuhan:  

"Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."  (Filipi
1:21), dan  "...aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku
dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang
ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku..."  (Kisah 20:24). 
Satu lagi tentang merpati:  burung ini tak punya
kantong empedu.  Itulah sebabnya merpati tak
punya sifat dendam atau sakit hati. 

Jangan ada seorang pun yang menjauhkan diri dari


kasih karunia Tuhan agar jangan tumbuh akar yang
pahit  (Ibrani 12:15):  
"Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan,
pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari
antara kamu, demikian pula segala kejahatan." 
(Efesus 4:31). 

Kalau kita masih menyimpan akar pahit,


kemarahan, dendam, sakit hati dan hal-hal jahat
lainnya, mungkinkah kita bisa menjadi berkat bagi
orang lain?
Tuhan mau kita setia dan
tak menyimpan hal-hal
jahat, seperti burung
merpati!
TUHAN MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai