Anda di halaman 1dari 2

Gembala Yang Baik

Yoh. 10:1-15
Mazmur 23:1-6 Nats Pembimbing 1 Pet. 2:25

Istilah gembala tidaklah asing bagi orang Israel dan sangat akrab didengar dalam pendengaran orang
Israel. Sejak dari nenek moyang bangsa Israel, Abraham, Ishak dan Yakub profesi mereka adalah
peternak domba, tentunya pasti ada gembalanya. Musa sebelum memimpin bangsa Israel keluar dari
tanah Mesir, profesinya adalah gembala domba (menggembalakan domba mertuanya)., Daud pun
sebelum menjadi raja Israel adalah gembala domba milik orang tuanya. Sebab itu ketika Tuhan Yesus
berfirman “Akulah Gembala yang baik” untuk menegur secara halus perilaku orang-orang Farisi atau
para pemimpin agama Yahudi yang mengusir seorang yang buta sejak lahir disembuhkan Yesus
Kristus (Yoh. 9:34), mereka tidak menunjukkan sebagai pemimpin agama yang berjiwa gembala.
Sebelum lebih dalam kita belajar tentang “gembala yang baik”, mari kita belajar dulu istilah “Akulah
pintu” dua kali diucapkan Tuhan Yesus (ay. 7 dan 9), artinya; untuk menjadi domba-domba Allah
harus di dalam dan melalui Tuhan Yesus (ay.7) dan domba-domba Allah mendapat keselamatan dan
terpelihara hidupnya oleh Tuhan Yesus (ay. 9). Istilah “pencuri dan perampok” (ay. 1, 8) adalah
menyindir para pemimpin agama Yahudi, bukankah sebelum Kristus Yesus datang orang-orang Farisi
sudah ada dan memimpin dengan memberikan aturan-aturan yang sangat memberatkan umat Israel,
sebab itu Tuhan Yesus berkata: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku
akan memberikan kelegaan kepadamu.” (Mat. 11:28). Hal itulah yang dimaksudkan Tuhan Yesus
bahwa para pemimpin agama Yahudi yang sudah ada sebelum kedatangan Tuhan Yesus, adalah
pencuri dan perampok. Istilah “Pencuri” dalam ayat 10 adalah menyatakan Iblis yang memang
pekerjaannya hanya mencuri, membunuh dan membinasakan, bertolak belakang dengan karya Tuhan
Yesus yang memberi hidup kekal dan kehidupan rohani yang berlimpah.
Dalam teks Firman Tuhan ini kita belajar dari perkatan Tuhan Yesus tentang gembala yang baik.
Gembala yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Mengenal nama dari semua domba-domba-Nya (ay.3), suatu hal yang tidak gampang tapi
itulah Tuhan Yesus sebagai Gembala Yang Baik. Impklikasi bagi orang percaya adalah semua
orang percaya karena anugerah-Nya pasti dikenal Tuhan Yesus dan tahu nama-nama dari tiap
orang percaya. Bukan hanya sekedar kenal nama bahkan pribadi dan karakter kitapun sebagai
domba-Nya (orang percaya) dikenal-Nya. Dan domba-doma Allah mengenal suara Sang
Gembala yang baik (ay. 4), jika ada gembala yang lain, domba-domba Allah tidak akan
mereka dengar dan ikuti. Sebab itu domba-domba Allah tidak akan dapat disesatkan karena
ada hubungan timbal balik (ay.14), hal inilah yang dikatakan Tuhan Yesus: “Dan sementara
Ia di Yerusalem selama hari raya paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya,...Tetapi
Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka,...(Yoh. 2:23-24). Kekristenan
yang kita sandang tidak menjadi penentu bahwa kita adalah domba Allah. Faktor penentu
adalah hidup di dalam dan melalui Tuhan Yesus (ay.7), kalau kita hidup di dalam Tuhan
Yesus itu adalah anugerah yang besar bagi kita orang berdosa.
2. Bertanggung jawab penuh terhadap domba-domba-Nya dengan cara: pertama, berjalan di
depan domba-bomba-Nya (ay.4), artinya, siap melindungi domba-domba dari ancaman
musuh, bahkan nyawanya diberikan untuk perlindungan domba-domba (ay. 11). Kedua,
memberikan hidup yang kekal. Istilah “hidup, dan mempunyai dalam segala kelimpahan”
(ay.10b) adalah kehidupan rohani, seperti dalam Efesus 2:1: “kamu dahulu sudah mati karena
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.” Efesus 2:4-5; “Tetapi Allah yang kaya dengan
rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah
menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-
kesalahan kita – oleh kasih karunia kamu diselamatkan-“. Istilah “kelimpahan dan
dilimpahkan” adalah setiap domba-domba Allah harus menjadi teladan dalam kehidupan
percayanya kepada Tuhan Yesus sebagai Gembala yang baik. Ketiga; memelihara kehidupan
sehari-hari dari tiap domba-domba-Nya, ay. 9b “...ia akan masuk dan keluar dan menemukan
padang rumput.” Tuhan Yesus tidak hanya memberikan kehidupan kekal tapi juga
memelihara dari semua kebutuhan hidup tiap-tiap hari sehingga berkecukupan, seperti doa
Bapa kami; “berilah kami pada hari makanan kami yang secukupnya”. Jangan salah
pengertian, orang percaya tidak usah kerja pasti dicukupkan Tuhan Yesus, hal ini tidak benar.
Harus bekerja (band. Efesus 4;28).
3. Memberikan rasa aman dan tentram yang kekal kepada domba-domba-Nya. Yoh. 10:27-28;
memberikan hidup kekal yang tidak bisa direbut siapapun di dunia ini, kepastian akan hidup
kekal dan tidak akan hilang, karena Tuhan yang memberi, Tuhan juga yang memelihara
sampai selama-lamanya. Bukti tanggung jawab yang kekal, Yoh. 14:16: “Roh Kudus yang
diberikan Bapa dan Tuhan Yesus kepada domba-domba-Nya akan menyertai sampai selama-
lamanya.

Penutup.
Tuhan Yesus sendiri mengatakan diri-Nya adalah Gembala Yang Baik. Dan kita sudah belajar
karakteristik gembala yang baik dalam Yohanes 10:1-15. Sebab itu kalau kita menjadi domba-domba-
Nya (orang-orang percaya) adalah anugerah yang besar, siapakah kita sesungguhnya? Bukankah kita
dulunya orang-orang berdosa. Taatilah dan ikutilah Gembala Yang Baik, pasti mendapatkan
ketenangan, kenyamanan dan damai sejahtera karena sudah dijamin oleh Sang Gemba yang baik
dengan mendapatkan kehidupan yang sesungguhnya dibalik kehidupan sekarang.

Anda mungkin juga menyukai