Anda di halaman 1dari 14

SOAL UTS

1. Jelaskan tentang jenis-jenis wisata berdasarkan motif tujuannya, berikan contoh obyek
wisata dengan ilustrasi dari salah satu jenis wisata tersebut.
2. A. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang kriteria desa wisata.
B. Apa yang dimaksud dengan kriteria desa wisata digunakan untuk melihat
karakteristik utama suatu desa dan untuk menentukan apakah suatu desa akan menjadi
desa wisata dengan tipe berhenti sejenak, tipe one day trip atau tipe tinggal inap.
Penjelasan jawaban disertai dengan mencari satu obyek wisata sebagai ilustrasinya.
(Desa Adat Kete Kesu - Toraja)
3. Wisata ekologi bukan sekedar perjalanan wisata untuk melakukan pengamatan burung,
mengendarai kuda, konsep pelestarian hutan dan penduduk lokal. Apa maksud dari
pernyataan tersebut? Berikan contoh dari kegiatan tersebut (penjelasan disertai ilustrasi,
satu mahasiswa satu contoh obyek)
(Pulau Komodo)

4.

Destinasi yang diminati wisatawan ecotour adalah daerah alami.


Kawasan konservasi sebagai obyek daya tarik wisata dapat berupa
Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Cagar Alam, Suaka Margasatwa,
Taman Wisata dan Taman Buru. Berikan ilustrasi dari satu obyek wisata
tersebut.
(Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Jabar)

JAWABAN
1.

JENIS-JENIS WISATA BERDASARKAN MOTIF TUJUANNYA

A. WISATA BUDAYA

Perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan


hidup seseorang

Mempelajari keadaan sekelompok masyarakat, kebiasaan dan adat istiadat


mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka.

Bagian dalam kegiatankegiatan budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni
drama, seni musik, dan seni suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan
sebagainya.
CONTOH : Festival Lembah Baliem

Ini adalah festival tahunan khas Papua. Festival ini berakar pada kepercayaan yang dianut
oleh suku-suku setempat bahwa perang tidak hanya konflik tentang kepentingan dan
kekuasaan, tetapi juga menjadi simbol kemakmuran dan kesuburan. Sejak 20 tahun lalu,
pemerintah daerah setempat telah menekankan betapa pentingnya perdamaian antar suku
yang berperang untuk mencegah aksi balas dendam yang berkepanjangan dan bisa
mengakibatkan hilangnya nyawa. Festival Lembah Baliem ini merupakan sebuah acara yang
dilakukan untuk menggantikan perang antar suku-suku tersebut sehingga hanya menjadi
acara perang-perangan antar suku.
B. WISATA MARITIM ATAU BAHARI
Banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebihlebih di danau, pantai,
teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan
pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihatlihat taman laut
dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan
yang
Banyak dilakukan didaerahdaerah atau negaranegara maritim, di laut karibia,
hawaii, tahiti, fiji dan sebagainya.
Di indonesia wisata maritim ini, seperti misalnya pulaupulau seribu di teluk
jakarta, danau toba, pantai pulau bali dan pulaupulau kecil disekitarnya, taman laut
di kepulauan maluku dan sebagainya.
Jenis wisata ini disebut pula wisata tirta.
CONTOH : Taman Nasional Teluk Cendrawasih-Papua

C. WISATA CAGAR ALAM (TAMAN KONSERVASI)


Wisata yang mengkhususkan perjalanan ke tempat atau daerah cagar alam, taman
lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi
oleh undangundang.

Wisata cagar alam ini banyak dilakukan oleh para penggemar dan pecinta alam
memotret binatang atau marga satwa serta pepohonan kembang beraneka warna
yang memang mendapat perlindungan dari pemerintah dan masyarakat.
Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran
hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka
serta tumbuhtumbuhan yang jarang terdapat di tempattempat lain.
CONTOH: TAMAN NASIONAL BALI BARAT

D. WISATA KONVENSI

Jenis wisata ini dekat dengan politik .

Berbagai negara membangun wisata konvensi dengan menyediakan fasilitas


bangunan dengan ruanganruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu
konfrensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional
maupun internasional.

Jerman barat misalnya memiliki pusat kongres internasiona


(international convention center) di berlin,

Philipina mempunyai picc (philippine international convention center)


di manila dan

Indonesia mempunyai balai sidang senayan di jakarta untuk tempat


penyelenggaraan sidangsidang pertemuan besar dengan perlengkapan
modern.

Biro konvensi, menyediakan fasilitas akomodasi dan sarana pengangkutan


serta menyajikan programprogram atraksi yang menggiurkan.
CONTOH: BALAI KOTA JAKARTA

E. WISATA PERTANIAN (AGROWISATA)

Wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke


proyekproyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana

wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan


studi maupun melihatlihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka
warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayurmayur dan palawija di sekitar
perkebunan yang dikunjungi.
CONTOH : Kusuma Agrowisata Batu

F. WISATA BURU

Banyak dilakukan di negerinegeri yang memiliki daerah atau hutan tempat


berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakan oleh berbagai agen atau
biro perjalanan.

Wisata buru ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan,

Afrika untuk berburu gajah, singa, ziraf, dan sebagainya.

India, berburu macan, badak dan sebagainya,

Indonesia, wisata buru untuk daerah baluran di jawa timur dimana


wisatawan boleh menembak banteng atau babi hutan.
CONTOH : Wisata Buru Babi Kabupaten Agam-Sumatera Barat

G. WISATA ZIARAH

Banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat
atau kelompok dalam masyarakat.

Wisata ziarah banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat


tempat suci, ke makammakam orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke
bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau pemimpin
sebagai manusia ajaib penuh legenda.

Banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang wisatawan untuk


memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak jarang pula untuk
tujuan memperoleh berkah dan kekayaan melimpah.

Umat Khatolik : ke Istana Vatikan di Roma,

Umat Islam : ke Tanah Suci,

Umat Budha ke tempattempat suci agama Budha di India, Nepal,


Tibet dan sebagainya.
Di Indonesia banyak tempattempat suci atau keramat yang dikunjungi oleh umatumat beragama tertentu, misalnya seperti Candi Borobudur, Prambanan, Pura
Basakih di Bali, Sendangsono di Jawa Tengah, makam Wali Songo, Gunung Kawi,
makam Bung Karno di Blitar dan sebagainya.
CONTOH:

wisata rohani katolik

2.

Sendangsono Yogyakarta

A. KRITERIA DESA WISATA


Atraksi Wisata; yaitu semua yang mencakup alam, budaya dan hasil ciptaan
manusia. Atraksi yang dipilih adalah yang paling menarik dan atraktif di desa.
Jarak Tempuh; adalah jarak tempuh dari tempat tinggal wisatawan menuju
kawasan wisata, juga jarak tempuh dari ibukota provinsi dan jarak dari ibukota
kabupaten.
Besaran Desa; menyangkut masalah-masalah jumlah rumah, jumlah penduduk,
karakteristik dan luas wilayah desa. Kriteria ini berkaitan dengan daya dukung
kepariwisataan pada suatu desa.
Sistem Kepercayaan dan Kemasyarakatan; merupakan aspek penting mengingat
adanya aturan-aturan yang khusus pada komunitas sebuah desa. Perlu
dipertimbangkan adalah agama yang menjadi mayoritas dan sistem kemasyarakatan
yang ada.
Ketersediaan Infrastruktur; meliputi fasilitas dan pelayanan transportasi, fasilitas
listrik, air bersih, drainase, telepon dan sebagainya.
B. DESA ADAT KETE KESU - TORAJA

Kriteria desa wisata digunakan untuk melihat karakteristik utama suatu desa dan
untuk menentukan apakah suatu desa akan menjadi desa wisata dengan tipe berhenti
sejenak, tipe one day trip atau tipe tinggal inap
Atraksi Wisata
Upacara Adat Rambu Solo' (Upacara Pemakaman) Toraja

Rambu Solo adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan untuk
menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju alam
roh, yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka di sebuah tempat
peristirahatan. Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan kematian
karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal setelah seluruh
prosesi upacara ini digenapi. Jika belum, maka orang yang meninggal tersebut hanya
dianggap sebagai orang sakit atau lemah, sehingga ia tetap diperlakukan seperti
halnya orang hidup, yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan
dan minuman bahkan selalu diajak berbicara.

Puncak dari upacara Rambu solo ini dilaksanakan disebuah lapangan khusus. Dalam
upacara ini terdapat beberapa rangkaian ritual, seperti proses pembungkusan
jenazah, pembubuhan ornament dari benang emas danperak pada peti jenazah,
penurunan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan, dan proses pengusungan
jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.

Selain itu, dalam upacara adat ini terdapat berbagai atraksi budaya yang
dipertontonkan, diantaranya adu kerbau, kerbau-kerbau yang akan dikorbankan di
adu terlebih dahulu sebelum disembelih, dan adu kaki. Ada juga pementasan
beberapa musik dan beberapa tarian Toraja.
Kerbau yang disembelih dengan cara menebas leher kerbau hanya dengan sekali
tebasan, ini merupakan ciri khas masyarakat Tana Toraja. Kerbau yang akan
disembelih bukan hanya sekedar kerbau biasa, tetapi kerbau bule Tedong
Bonga yang harganya berkisar antara 10-50 juta atau lebih per ekornya.

Jarak Tempuh
Lokasi wisata yang berjarak sekitar lima kilometer dari pusat Kota Rantepao dapat
ditempuh selama 20 menit.
Besaran Desa
Desa adat Kete Kesu di Tana Toraja, Sulawesi Selatan memiliki luas sekitar 95 km2.
Sistem Kepercayaan dan Kemasyarakatan
Kepercayaan yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Toraja adalah Kristen.
Sementara sebagian ada yang menganut agama Islam dan kepercayaan animisme yang
dikenal dengan Aluk To Dolo.
Berbicara mengenai kepercayaan animisme yang dimiliki Suku Toraja. Aluk To
Dolo memiliki makna sebagai kesadaran bahwasannya keberadaan manusia hidup di
bumi pada hakikatnya hanyalah untuk sementara. Prinsip ini ditanamkan sedemikian
kuatnya yang mana pada akhirnya menjadi pondasi utama kepercayaan asli
masyarakat Toraja. Sebagai penguat pemahamannya bahwasannya selama tidak ada
orang yang bisa menahan matahari terbenam di ufuk barat, kematian pun mutlak
keberadaannya dan tidak bisa ditunda kedatangannya.

Tingkatan kelas sosial masih terlihat pada kebudayaan tana toraja. kelas sosial
diturunkan melalui ibu. adapun tingkatan kelas sosial yang dikenal dalam
kebudayaan tana toraja yaitu bangsawan , orang biasa, dan budak kelas bangsawan
mendapat tempat yang sangat dihormati di kebudayaan tana toraja. Bangsawan
sangat menjaga martabat kebangsawanannya. kaum bangsawan wajib mengadakan
ritual pemakaman dan jenazah bangsawan diletakkan ditempat pemakaman khusus.
Dalam masyarakat Toraja awal, hubungan keluarga bertalian dekat dengan kelas
sosial. Ada tiga tingkatan kelas sosial: bangsawan, orang biasa, dan budak
(perbudakan dihapuskan pada tahun 1909 oleh pemerintah Hindia Belanda). Kelas
sosial diturunkan melalui ibu. Tidak diperbolehkan untuk menikahi perempuan dari
kelas yang lebih rendah tetapi diizinkan untuk menikahi perempuan dari kelas yang
lebih tingi, ini bertujuan untuk meningkatkan status pada keturunan berikutnya.
Sikap merendahkan dari Bangsawan terhadap rakyat jelata masih dipertahankan
hingga saat ini karena alasan martabat keluarga.
Kaum bangsawan, yang dipercaya sebagai keturunan dari surga,tinggal
di tongkonan, sementara rakyat jelata tinggal di rumah yang lebih sederhana
(pondok bambu yang disebut banua). Budak tinggal di gubuk kecil yang dibangun di
dekat tongkonan milik tuan mereka. Rakyat jelata boleh menikahi siapa saja tetapi
para bangsawan biasanya melakukan pernikahan dalam keluarga untuk menjaga
kemurnian status mereka. Rakyat biasa dan budak dilarang mengadakan perayaan
kematian. Meskipun didasarkan pada kekerabatan dan status keturunan, ada juga
beberapa gerak
sosial yang
dapat
memengaruhi
status
seseorang,
seperti pernikahan atau perubahan jumlah kekayaan. Kekayaan dihitung berdasarkan
jumlah kerbau yang dimiliki.
Budak dalam masyarakat Toraja merupakan properti milik keluarga. Kadang-kadang
orang Toraja menjadi budak karena terjerat utang dan membayarnya dengan cara
menjadi budak. Budak bisa dibawa saat perang, dan perdagangan budak umum
dilakukan. Budak bisa membeli kebebasan mereka, tetapi anak-anak mereka tetap
mewarisi status budak. Budak tidak diperbolehkan memakai perunggu atau emas,
makan dari piring yang sama dengan tuan mereka, atau berhubungan seksual dengan
perempuan merdeka. Hukuman bagi pelanggaran tersebut yaitu hukuman mati.
Ketersediaan Infrastruktur

3.

PULAU KOMODO
Wisata ekologi bukan sekedar perjalanan wisata untuk melakukan pengamatan
burung, mengendarai kuda, konsep pelestarian hutan dan penduduk lokal

Pulau Komodo saat ini merupakan salah satu wilayah konservasi yang menjadi tujuan wisata
ekologi alias Ecotourism. Saya pun menggaruk garuk kepala yang tidak berketombe
karena menemukan istilah baru. Apa sih Ecotourism itu?

Oom Hector Ceballos-Lascurain dalam bahasa londo bilang gini :


Nature or ecotourism can be defined as tourism that consist in travelling to relatively
undisturbed or uncontaminated natural areas with the specific objectives of studying,
admiring, and enjoying the scenery and its wild plantas and animals, as well as any existing
cultural manifestations (both past and present) found in the areas. Nah, bahasa
Indonesianya : Wisata alam atau pariwisata ekologis adalah perjalanan ketempat-tempat
alami yang relatif masih belum terganggu atau terkontaminasi (tercemari) dengan tujuan
untuk mempelajari, mengagumi dan menikmati pemandangan, tumbuh-tumbuhan dan satwa
liar, serta bentuk-bentuk manifestasi budaya masyarakat yang ada, baik dari masa lampau
maupun masa kini.

Pulau Komodo

Wisata ekologi ke Komodo? Alias berpetualang untuk melihat dan mempelajari bagaimana
kadal terbesar di dunia ini melahap kambing, ayam atau babi dengan lidahnya yang panjang
terjulur mirip lidah naga itu di pulau yang masih perawan, langsung ngiler deh ! Saya
membayangkan naik Jip besar mengelilingi Pulau Komodo, melihat mahluk dengan nama
latin Varanus komodoensis yang dipercaya sebagai sisa binatang purba dinosaurus. Gila
eksotis nian!! Di kepala saya terlintas petualangan Alan Grant, Ellie Satler, dan Ian Malcolm
di film Jurassic Park. Minus kecelakaan lepasnya Komodo tentu saja. Gak kebayang deh
kalau binatang dengan panjang 3 meter dan berat 140kg itu menyerbu saya dan mengeluarkan
racun melalui lidah panjangnya itu, mana kambing satu ekor bisa ludes dilahap kurang dari 3
menit. Oh NO ! Tapi tentu saja tidak, karena konservasi Pulau Komodo ini dijaga oleh
petugas petugas berpengalaman yang menomorsatukan keamanan.

Mahluk purba yang katanya campuran antara Kadal, Naga, dan Ular memang unik dan
eksotis. Tak heran jika Pulau Komodo dinominasikan sebagai salah satu 7 keajaiban dunia.
Ajaib kan bow? Turunan Dinosaurus yang katanya sudah punah itu ternyata masih terpelihara
baik di suatu pulau? Hebatnya lagi, itu di Indonesia ! Oh how I love this country so much.

Wisata ekologi a.k.a ecotourism tidak hanya menawarkan panorama alam untuk dinikmati,
namun juga pengetahuan akan budaya masyarakat setempat. Dengan begitu, secara tidak
langsung ecotourism juga membantu melestarikan kearifan budaya lokal. Indonesia
menyimpan potensi wisata ekologi dengan keaslian dan keragaman budaya serta kekayaan
alamnya yang melimpah. Selain Pulau Komodo, terdapat lebih dari 10 lokasi wisata
ekologi lainnya, beberapa diantaranya adalah Way Kambas, Krakatau, Ujung Kulon, Rinjani
dan Bunaken. Yuk, mari kita dukung pelestarian alam Indonesia, salah satunya ya dengan
berekowisata.

4.

TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO JABAR


Kawasan konservasi sebagai obyek daya tarik wisata
About TNGGP

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) adalah salah satu taman
nasional yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Ditetapkan pada tahun 1980, taman
nasional ini merupakan salah satu yang tertua di Indonesia. TN Gunung Gede

Pangrango terutama didirikan untuk melindungi dan mengkonservasi ekosistem dan


flora pegunungan di Jawa Barat. Wilayahnya terutama mencakup dua puncak
gunung Gede dan Pangrango beserta tutupan hutan pegunungan di sekelilingnya.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mempunyai peranan yang penting
dalam sejarah konservasi di Indonesia. Dengan luas 22.851,03 hektar, kawasan Taman
Nasional ini ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan, hanya berjarak 2 jam (100
km) dari Jakarta. Di dalam kawasan hutan TNGGP, dapat ditemukan si pohon raksasa
Rasamala, si pemburu serangga atau kantong semar (Nephentes spp); berjenis-jenis
anggrek hutan, dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya
secara ilmiah, seperti jamur yang bercahaya.

Disamping keunikan tumbuhannya, kawasan TNGGP juga merupakan habitat dari


berbagai jenis satwa liar, seperti kepik raksasa, sejenis kumbang, lebih dari 100 jenis
mamalia seperti Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll, serta 250
jenis burung. Kawasan ini juga merupakan habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung dan
Elang Jawa yang populasinya hampir mendekati punah.

Karena aksesnya yang mudah, taman nasional Gunung Gede-Pangrango dengan


panorama yang spektakuler adalah sebuah tempat favorit bagi para pengunjung. Di
sekitar puncak ini terdapat perkebunan teh, taman rekreasi, air terjun, air panas, danau
dan fasilitas akomodasi di dalam taman.
Taman Nasional ini ditetapkan sebagai kawasan konservasi alam pada tahun 1889,
meskipun sebelumnya Kebun Raya Cibodas sudah didirikan di sini pada tahun 1830, di
mana kina dan kopi pertama kali dibudidayakan dan menjadi bahan ekspor yang paling
menonjol pada abad ke-19.
Hal yang paling menonjol dari Taman Gede-Pangrango adalah tiga ekosistemnya yang
sangat berbeda antara lain: ekosistem sub-montana (1.000 m-1.500 m), ekosistem
pegunungan (1.500 m - 2.900 m) ditandai dengan pohon-pohon tinggi dan besar, dan
ekosistem sub-alpine (2.400 m. dan lebih tinggi), ditandai dengan padang rumput di

mana bunga Jawa edelweiss tumbuh berlimpah. Taman Ini juga memiliki savana serta
ekosistem rawa. Pada tahun 1977 UNESCO menyatakan taman nasional Gunung GedePangrango sebagai cagar alam Biosphere.

Saat ini Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango seluas 15.196 hektar yang mencakup
Cibodas, Cimungkat, Cagar Alam Gunung Gede-Pangrango, wilayah rekreasi
Situgunung, dan hutan di lereng Gunung Gede (2.958 m) dan Pangrango (3.019 m).
Keduanya dihubungkan dengan sadel pada ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut.
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar
Biosfir pada tahun 1977.

Bagi para pecinta alam khususnya yang gemar melakukan pendakian taman nasional gunung
Gede Pangrango adalah salah satu destinasi wisata yang patut anda kunjungi sekaligus dapat
menyalurkan hobi mendaki. Taman Nasional gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan
taman nasional tertua yang mempunyai peranan penting dalam konservasi alam Indonesia.
Selain sebagai tempat favorit para pendaki kawasan ini memiliki objek wisata yang dapat
menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke sini antara lain ialah:
* Telaga Biru ialah sebuah telaga kecil yang terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Air
didanau ini terlihat biru jika diterkena sinar matahari karena ditutupi oleh gangang biru.
Inilah yang membuat telaga tersebut diberi nama telaga biru.

* Pemandian air panas yang terletak 5,3 km dari Cibodas. Air panas disini air panas asli
cocok sekali untuk menghangatkan tubuh.

* Air terjun Cibeurem memiliki ketinggian 50 meter terletak 2,8 dari Cibodas. Disini anda
dapat menikmati mandi dibawah guyuran air terjun yang masih alami. Selain itu anda juga
dapat melihat secara langsung dari dekat lumut merah yang menjadi tumbuhan endemik Jawa
Barat.

* Alun alun Surya Kencana ialah dataran seluas 50 hektar yang ditumbuhi tanaman bunga
Edelweis.

Anda mungkin juga menyukai