Pendahuluan:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan kata (Gembala) yang adalah
Penjaga atau penjaga keselamatan orang lain. Jadi tugas seorang Gembala adalah sebagai
penjaga bagi kawanan domba-Nya. Kita tahu bahwa Gembala yang baik yaitu Tuhan Yesus
sendiri sebagai Kepala Gereja dan kita adalah domba-domba-Nya. Kalau kita melihat bahwa
Gembala dan domba merupakan salah satu gambaran yang cukup umum dipakai untuk
menggambarkan hubungan antara Allah dengan umat-Nya. Dalam keseharian mereka, gembala
senantiasa hadir bukan hanya sekedar mengawal kawanan dombanya, tetapi juga Gembala
menjamin keamanan, kebutuhan, dan juga pintu bagi domba-domba-Nya. Peranan gembala bagi
domba-dombanya, dipakai Tuhan Yesus untuk menggambarkan kehadiran-Nya. Seperti yang
dinyatakan dalam Yohanes 10:10 “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan
membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan”
Namun, kehidupan yang ditawakan oleh Tuhan Yesus tidak berjalan sendiri, dia sendiri
senantiasa harus berhadapan dengan kuasa dan kekuatan lain yang menganggu. Hal ini
digambarkan lewat pencuri dan perampok Yohanes 10:1-2 "Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi
dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang
masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba”
Ilustrasi:
Seorang ateis mengolok-mengolok dan mengejek seorang Kristen yang miskin dengan
mengatakan, “Perjalan menuju surga begitu jauh, dan memerlukan sejumlah uang
sebagai ongkos untuk sampai di sana. Engkau sebagai umat Kristen yang miskin,
bagaimana dapat sampai kesitu?”. Lalu orang Kristen yang miskin itu degan tenang dan
mantap menjawab, “Siapa yang mengatakan perjalan ke surga itu jauh? Aku beritahu
kepadamu, perjalanan ke surga tidak jauh, hanya tiga langkah kok saja sudah sampai
kesana!! Tiga langkah itu, yaitu : bertobat, Mengikuti Dia, dan menerima Tuhan Yesus
memperoleh kehidupan yang kekal.
Kembali kita melihat dalam Yohanes 10:4 diterangkan bahwa: “Jika semua dombanya telah
dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena
mereka mengenal suaranya” Sebagai domba tentu jelas agar bisa menerima kehidupan-
kehidupan tantangan dalam dirinya kita diajak untuk, dalam ayat tersebut dituliskan kata
Mengikuti, mengenal suaranya. Mengikuti dan mengenal suara Tuhan, merupakan cara
mengenal kehadiran-Nya. Dan dengan hanya bersandar dan berharap sepenuhnya kepada Dia
dengan yakin dan percaya bahwa Ia adalah sumber segala sesuatu bagi siapapun yang ingin
berharap kepada-Nya. Kalau kita sudah mengenali suara Tuhan dengan sungguh-sungguh maka
kita tidak melenceng sebab kita sudah yakin pada-Nya seperti firman Tuhan katakan dalam Injil
2
Yohanes 10:5 “Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya,
karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal. Dalam hal ini, Yesus sendiri yang adalah
Gembala dan kita adalah domba-dombaNya.
Perkataan Gembala yang baik tidak hanya menghilangkan perasaan terasing dalam diri
masing-masing manusia. dalam kesetian mengikut suara Gembala Baik, kita bahkan
dipertemukan dengan umatNya, yang juga dituntun suara Sang Gembala. Kisah Para Rasul 2:41
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah
mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Kesimpulan:
Gembala yang Baik seperti yang dikatakan dalam Injil Yohanes ayat 10:11 Akulah gembala yang
baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Hanya Yesuslah satu-
satunya Gembala yang Baik bukan hanya Pintu, sumber kehidupan tetapi juga memberikan
nyawa-Nya bagi saya dan suadara. Oleh sebab itu, setialah untuk mendengar dan mendalami
perkataan Gembala yang Baik, karena disanalah ada Pintudan sumber kehidupan bagi setiap
orang.