Tugas KTB
Tugas KTB
Ayat 1
Yesus menyatakan diriNya sebagai pintu (the door). dimana Ia menyatakan bahwa hanya
diriNya satu-satunya jalan kepada Bapa. Bedanya, di sini sebagai pintu Ia merupakan jalan
masuk ke dalam kandang, yang menunjuk pada gereja.
2) pencuri dan perampok (ay 1).
a) Ini adalah orang yang masuk ke kandang dengan maksud yang tidak baik (bdk. ay 10a).
Penerapan:
Ada banyak maksud / motivasi tidak baik yang menyebabkan seseorang pergi ke gereja,
seperti:
mencari jodoh.
dari pada menganggur di rumah.
sebagai penyamaran, supaya dianggap orang saleh, rohani dsb.
demi bisnis, uang.
supaya Tuhan menolong dia dari problem tertentu, dsb.
b)
Ini menunjuk kepada orang-orang Farisi dalam Yoh 9 yang masuk ke dalam gereja
tanpa percaya kepada Yesus, dan ini tentu juga bisa diterapkan pada jaman ini kepada
semua orang, khususnya orang yang melayani seperti pengajar, pendeta dsb, yang
masuk ke dalam gereja tanpa melalui iman kepada Yesus.
Kebanyakan penafsir mengatakan bahwa ini menunjuk kepada Yesus, sama seperti
ay 11,14. Kalau ditinjau dari ay 10 kelihatannya penafsiran inilah yang benar.
Penafsir yang percaya pandangan ini mengatakan bahwa tidak usah heran kalau Yesus
digambarkan sebagai pintu dan gembala sekaligus, karena dalam Perjanjian Lama, baik
imam maupun korban untuk dosa sama-sama merupakan TYPE dari Yesus.
Tetapi sebetulnya 2 hal ini agak berbeda, karena:
kalau dikatakan bahwa Yesus adalah imam dan korbannya sekaligus, maka hal itu
masih sesuai karena Yesus memang menjadi Pengantara yang mempersembahkan
diriNya sendiri sebagai korban.
tetapi kalau dikatakan bahwa ia adalah gembala dan sekaligus pintu, bagaimana kita
menafsirkan ay 2,3a yang menunjukkan bahwa gembala itu sendiri masuk ke dalam
kandang melalui pintu?
b) Penafsir dari Barnes Notes mengatakan bahwa gembala dalam ay 2 ini tidak menunjuk
kepada Yesus, tetapi kepada hamba Tuhan yang sejati.
Alasannya: di sini Yesus belum menyatakan diri sebagai gembala, tetapi Ia menyatakan
diriNya sebagai pintu.
Saya condong pada penafsiran pertama.
4) Ay 3-5:
a) Ay 3a: gembala menuntun domba melalui pintu.
Sekalipun gembala menunjuk kepada Yesus, tetapi Calvin menerapkan bagian ini
sebagai berikut: Gembala / hamba Tuhan / pelayan Tuhan yang nggenah pasti
mempimpin orang untuk masuk ke gereja melalui Kristus. Kalau saudara adalah orang
yang berusaha supaya banyak orang masuk ke gereja, tetapi saudara tidak peduli
apakah mereka itu betul-betul percaya kepada Kristus atau tidak, maka saudara bukan
gembala.
b) menuntunnya keluar (ay 3 akhir).
Kalau kandang diartikan gereja, lalu mengapa gembala ini menuntun dombanya keluar
kandang, dan mengapa domba itu mendapatkan makanannya (padang rumput - ay 9
akhir) di luar?
Untuk menjawab pertanyaan ini saya mengutip kata-kata William Hendriksen tentang
penafsiran allegory:
One should not ask at every point, What does this represent and what does that represent?
Over-analysis leads to misinterpretation. The main idea should be grasped (= Orang tidak
seharusnya bertanya pada setiap titik: Hal ini mewakili apa, dan hal itu mewakili apa?
Analisa yang kelebihan membawa kita pada penafsiran yang salah. Gagasan utama /
pokoknyalah yang harus kita pegang).
Jadi maksud bagian ini hanyalah bahwa domba itu mendengar dan menuruti gembala,
mau dipimpin oleh gembala dsb.
Catatan: mungkin pertanyaan bagaimana Yesus sebagai gembala juga melalui pintu
yang adalah dirinya sendiri? (lihat no 3a di atas) juga harus dijawab menggunakan katakata Hendriksen ini.
Penerapan:
Kalau saudara sudah diberitahu tentang kesesatan suatu gereja, dan saudara
tetap mau berbakti di gereja itu, ini menunjukkan bahwa saudara bukanlah
domba melainkan kambing!
Kalau saudara dengan mudah mengikuti nabi-nabi palsu yang berjubahkan
pendeta, maka saudara bukanlah domba tetapi kambing!
5) Akulah pintu ke domba-domba itu (ay 7).
Kalau dalam ay 2,3,9 Yesus adalah pintu untuk domba (Inggris: for the sheep), maka
dalam ay 7 Ia menyatakan bahwa Ia adalah pintu menuju / kepada domba (Inggris: to the
sheep).
Dari sini bisa kita dapatkan bahwa semua orang yang datang kepada domba dan melayani
domba, dirinya sendiri harus masuk melalui pintu / percaya kepada Yesus.
Karena itu setiap kali kita memilih orang untuk melayani Tuhan, kita harus hati-hati untuk
tidak memilih orang yang belum sungguh-sungguh percaya kepada Yesus!
Bandingkan ini dengan praktek salah dari banyak gereja yang:
mengangkat orang menjadi majelis, diaken dsb, karena orang itu kaya, terkenal, dsb.
memberikan jabatan / pelayanan kepada orang yang tidak aktif ke gereja, dengan tujuan
supaya orang itu lalu menjadi aktif.
6) Ay 8: Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok.
a) Semua orang yang datang sebelum Aku.
Ini tentu tidak menunjuk kepada nabi-nabi Perjanjian Lama maupun Yohanes
Pembaptis, tetapi lagi-lagi menunjuk kepada tokoh-tokoh Yahudi saat itu.
b) pencuri dan perampok.
Bdk. Kol 2:8 dimana kata menawan secara hurufiahnya adalah merampok. Ini
menunjukkan bahwa nabi-nabi palsu itu bisa merampok kita menggunakan ajaran
sesatnya.
Hubungan Yoh 9 dan Yoh 10.
Yoh 10 ini kelihatan sepintas tidak berhubungan dengan Yoh 9. Tetapi sebetulnya ada
hubungan yang erat antara kedua pasal ini.
Dalam Yoh 9 kita melihat orang-orang Farisi menggunakan intimidasi / ancaman (9:22), dan
mereka juga mengusir / mengucilkan orang buta itu tanpa alasan yang bisa dipertanggung-
jawabkan (9:34). Jelas bahwa mereka bukanlah gembala yang baik karena mereka bersikap
begitu tidak baik kepada domba mereka.
Dalam Yoh 10, Yesus lalu menyerang orang-orang Farisi itu sebagai pencuri dan perampok
yang masuk tanpa melalui pintu (ay 1), sebagai orang asing yang tidak akan diikuti oleh
domba-domba (ay 5), dan Ia mengkontraskan diriNya sendiri dengan orang-orang Farisi itu,
dimana Ia menyatakan diriNya sebagai gembala yang baik (ay 11).
Juga kalau kita melihat ay 21 (memelekkan mata orang buta), maka kelihatan ada hubungan
antara Yoh 9 dan Yoh 10.
Ay 6:
Kitab Suci Indonesia menyebutkan perumpamaan (ay 6).
KJV: parable (= perumpamaan).
NIV/NASB: figure of speech (= kiasan / metafora).
RSV: figure (= kiasan / metafora).
Kata Yunani yang digunakan di sini adalah PAROIMIA, dan ini berbeda dengan kata
perumpamaan yang menggunakan kata Yunani PARABOLE, seperti dalam Mat 13:3.
Hendriksen dan kebanyakan penafsir beranggapan bahwa ini harus diterjemahkan allegory.
Tidak terlalu jadi soal apakah orang menganggap bagian ini sebagai perumpamaan atau
allegory, yang penting adalah artinya.
7) Ay 10:
a) Dalam ay 10 kelihatannya ada suatu peralihan dari pintu menjadi gembala, karena di
sini Yesus mengatakan bahwa Ia datang supaya mereka mempunyai hidup, dan ini tidak
cocok untuk pintu tetapi cocok untuk gembala (bdk. ay 11,15).
b) Kata kelimpahan (ay 10b) mempunyai arti rohani, bukan jasmani. Dasarnya:
Kata mereka jelas menunjuk pada orang yang hidup secara jasmani, tetapi mati
secara rohani. Yesus datang supaya orang yang mati rohani itu mempunyai hidup
secara rohani. Jadi hidup berkelimpahannya jelas juga dalam arti rohani.
Kata selamat, binasa, hidup semuanya jelas mempunyai arti rohani, dan karena
itu jelas bahwa kata kelimpahan juga mempunyai arti rohani.
Karena itu bagian ini tidak bisa dijadikan dasar untuk mengajarkan Theologia
Kemakmuran!
Ay 11-15:
Pendeta dan
majelis (bukan
pendeta
saja)
harus
Penggambaran Yesus sebagai pintu (ay 7,9), maupun penggambaran Yesus sebagai
gembala (ay 11,14), sama-sama berhubungan dengan keselamatan. Sebagai pintu,
Yesus merupakan satu-satunya jalan masuk pada keselamatan; sebagai gembala,
Yesus menyerahkan nyawaNya untuk domba-dombaNya.
2) Ay 11b: Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya (bdk. ay 15b).
a) Seorang gembala memang mencintai dombanya dan rela berkorban untuk dombanya
(bdk. 1Sam 17:34-36 Yes 31:4). Tetapi dalam hal ini ada perbedaan antara Yesus
(realita) dan gembala (gambaran):
kalau gembala mati untuk dombanya, itu bukan kesengajaan. Tetapi Yesus mati
untuk kita secara sengaja / sukarela.
kalau gembala mati, itu merupakan bencana bagi domba-dombaNya. Tetapi pada
waktu Yesus mati untuk kita, itu merupakan kehidupan bagi kita.
b)
Ayat ini merupakan salah satu dasar dari doktrin Limited Atonement (= Penebusan
terbatas) dalam Calvinisme / Reformed, karena di sini dikatakan bahwa gembala / Yesus
memberikan nyawaNya bagi domba-dombanya (tak dikatakan bagi semua orang).
Memang dalam Kitab Suci ada ayat-ayat yang seolah-olah menunjukkan bahwa Yesus
mati bagi semua orang. Tetapi harus diingat bahwa istilah semua orang dalam Kitab
Suci tidak selalu betul-betul berarti semua orang. Misalnya: Ro 5:18b Maz 22:28.
3) Ay 12-13:
a)
Pada saat menyatakan diriNya sebagai pintu, Yesus menggambarkan mereka yang
tidak melalui pintu sebagai pencuri dan perampok (ay 1,7-8). Sekarang pada waktu
menyatakan diriNya sebagai gembala, Yesus mengkontraskan diriNya dengan orang
upahan. Ada persamaan antara pencuri / perampok dengan orang upahan, yaitu:
sama-sama tidak peduli / mengasihi domba.
sama-sama mencari kepentingan diri sendiri.
Penerapan:
Kalau saudara adalah seorang pendeta, majelis, ataupun guru sekolah minggu, maka
saudara perlu merenungkan apakah 2 hal jelek ini ada pada diri saudara atau tidak.
Kalau ada, saudara adalah seorang upahan, bukan gembala!
b) Orang upahan di sini seperti gembala-gembala jahat dalam Yer 23:1-dst Yeh 34:1-2
Zakh 11:17.
c) William Barclay berkata bahwa gereja diserang dari luar oleh serigala, dan dari dalam
oleh orang upahan.
Dan Calvin berkata:
No plague is more destructive to the Church, than when wolves ravage under the garb of
shepherds (= Tidak ada wabah yang lebih merusak dari pada serigala yang merusak
dibawah pakaian gembala).
Penerapan:
Karena itu gereja harus extra hati-hati dalam memilih hamba Tuhan.
4) Ay 14-15:
Gembala (Yesus) dan domba (orang percaya) saling kenal. Orang yang tidak kenal Yesus
juga tidak dikenal oleh Yesus. Yang penting bukanlah apakah saudara dikenal orang /
majelis / Pendeta, tetapi apakah saudara dikenal oleh Kristus (bdk. Mat 7:21-23).
Ay 16-18:
1) Ay 16:
a) domba-domba yang lain, yang bukan dari kandang ini.
Kata-kata bukan dari kandang ini menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang non
Yahudi yang pada saat itu belum percaya. Tetapi mereka sudah disebut sebagai
domba! Bdk. Kis 18:10 dimana orang yang belum percaya sudah disebut umatKu.
Ini jelas menunjukkan bahwa mereka adalah orang pilihan!
Calvin: Thus, according to the secret election of God, we are already sheep in his heart,
before we are born; but we begin to be sheep in ourselves by the calling, by which he gathers
us into his fold (= Jadi, menurut pemilihan yang rahasia dari Allah, kita sudah adalah
domba dalam hatiNya, sebelum kita dilahirkan, tetapi kita mulai menjadi domba dalam
diri kita oleh panggilan, dengan mana Ia mengumpulkan kita dalam kandangNya).
b) Perhatikan kata-kata Yesus selanjutnya tentang domba-domba yang lain dalam ay 16
ini:
harus Kutuntun juga.
mereka akan mendengarkan suaraKu.
mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Semua ini menunjukkan bahwa orang pilihan pasti akan bertobat / percaya kepada
Yesus. Ini menjadi dasar bagi kita untuk mengatakan 2 hal:
Predestinasi / Rencana Allah tidak mungkin gagal.
Kasih karunia Allah tidak bisa ditolak (Irresistible grace)!
c) Yesus menugaskan / memakai kita untuk menuntun domba-domba lain itu kepadaNya.
Kita melaksanakan tugas ini dengan memberitakan Injil. Karena kita tidak bisa tahu yang
mana yang orang pilihan (elect) dan yang mana yang bukan (reprobate), maka kita
harus memberitakan Injil kepada semua orang! Ajaran Calvinisme / Reformed yang
sejati, sekalipun percaya pada Predestinasi, sama sekali tidak boleh menyebabkan kita
malas dalam memberitakan Injil! Orang yang mengaku diri sebagai Reformed / Calvinist,
tetapi tidak memberitakan Injil / tidak menekankan pentingnya Pemberitaan Injil,
bukanlah orang Reformed / Calvinist yang sejati!
d) satu kawanan dengan satu gembala.
Ini menunjuk pada Gereja yang Kudus dan Am dalam 12 Pengakuan Iman Rasuli.
e)
Calvin menyoroti kata-kata: mereka akan mendengarkan suaraKu dan mereka akan
menjadi satu kawanan dengan satu gembala, dan memberi komentar: hanya kalau
gereja betul-betul memberitakan Firman Tuhan, dan tunduk pada Firman Tuhan, barulah
bisa ada keteraturan.
Penerapan:
Kalau mau punya gereja yang nggenah, belajarlah Firman Tuhan, dan taatlah pada
Firman Tuhan.
2) Ay 17-18:
a)
Ay 17: Ini tentu bukan merupakan satu-satunya alasan mengapa Bapa mengasihi
Yesus.
Calvin mengatakan bahwa ada alasan yang lebih tinggi mengapa Bapa mengasihi
Yesus, yaitu karena Yesus adalah Anak (Mat 3:17 Mat 17:5).
Dalam Perang Dunia pertama ada tentara Perancis yang terluka pada tangannya
sehingga harus diamputasi. Pada saat ia sadar, ahli bedah mengatakan: Dengan
menyesal aku memberitahumu bahwa engkau telah kehilangan sebuah lengan.
Tetapi
tentara
itu
menjawab:
Tuan,
aku
tidak kehilangan lenganku,
aku memberikannya, untuk Perancis!
Yesus (realita) berbeda atau lebih tinggi dari gembala (gambarannya) dalam hal:
Yesus menyerahkan nyawaNya untuk menerimanya kembali (bdk. Yoh 10:17-18). Ini
tidak bisa dilakukan oleh gembala biasa.
Ay 19-21:
1)