Anda di halaman 1dari 3

Ady Haryono Sianturi

Khotbah Kasualistik Dalam Pesta Natal

Nats : I Timotius 1:12-17


“Yang Berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman Tuhan, yang menghayati
dan melakukannya dalam kehidupannya sehari-hari”

Bapak ibu dan saudara yang terkasih dalam nama Tuhan Kita Yesus Kristus, saat ini kita
telah kembali masuk dalam pesta gereja, yaitu merayakan kelahiran Kristus. di dalam merayakan
pesta natal, kali ini kita ingin melihat bagaimana Paulus menginsyafi tentang natal tersebut,
Paulus menggambarkan natal sebagai:

Kristus menyelamatkan orang yang berdosa

1)   Ay 15 ini menunjukkan bahwa orang berdosa membutuhkan keselamatan, dan kalau
tidak mendapatkannya, mereka akan terhilang / masuk ke neraka selama-lamanya!

Disamping itu, secara tidak langsung 1Tim 1:15 ini menunjukkan bahwa kalau Yesus
tidak datang ke dunia pada Natal yang pertama itu, maka umat manusia tidak akan bisa
selamat.

Kalau memang sudah ada atau akan ada jalan keselamatan yang lain, apa perlunya Yesus
datang ke dalam dunia, menderita dan mati disalib untuk menebus dosa? Hanya untuk
memberikan tambahan jalan satu lagi padahal sudah ada banyak jalan? Itu bodoh dan
konyol. Yang benar adalah: karena tidak ada jalan untuk selamat, maka Yesus datang ke
dalam dunia dan mati disalib untuk menebus dosa, supaya tersedia satu-satunya jalan
keselamatan bagi manusia!

Paulus ikut diselamatkan sekalipun ia yang paling berdosa.

1)   Kejahatan / dosa-dosa Paulus.

Kata ‘penghujat’ (ay 13a) menunjukkan bahwa ia dulunya mengucapkan kata-kata yang


menghina Kristus; sedangkan ‘penganiaya’ dan ‘orang ganas’ (ay 13a) menunjukkan
bahwa ia dahulu adalah seorang penganiaya dan bahkan pembunuh orang kristen (bdk.
Kis 7:58  8:1a  9:1-2,5,13-14  22:3-5  26:4-12  Fil 3:6).
Ady Haryono Sianturi
Khotbah Kasualistik Dalam Pesta Natal

2)   Sekalipun Paulus jahat, ia tidak sampai menghujat Roh Kudus.

Kata-kata ‘semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman’ dalam
ay 13b menunjukkan bahwa sekalipun Paulus menganiaya dan menghujat, tetapi ia tidak
sampai menghujat Roh Kudus (bdk. Mat 12:31-32), karena ia melakukan semua itu tanpa
pengetahuan, atau di luar iman.

Kalau Paulus bisa diselamatkan, kitapun bisa diselamatkan.

Ay 16 menunjukkan bahwa Paulus telah menjadi contoh bahwa orang yang sangat
berdosapun bisa diselamatkan asal mau datang kepada Yesus.

ketika ia, yang dahulunya adalah binatang yang galak dan buas, diubah menjadi seorang
Pendeta / Gembala, Kristus memberikan pertunjukan yang luar biasa tentang kasih
karuniaNya, dari mana semua bisa dibimbing untuk mempunyai kepercayaan yang teguh
bahwa tidak ada orang berdosa, bagaimanapun mengerikan dan buruknya pelanggarannya,
mendapati bahwa pintu gerbang keselamatan telah tertutup baginya. Pikiran kita selalu
terdorong untuk melihat pada kelayakan kita; dan begitu ketidak-layakan kita terlihat,
keyakinan kita tenggelam. Karena itu, makin seseorang tertekan / tertindas oleh dosa-
dosanya, biarlah ia dengan makin berani membawa dirinya sendiri kepada Kristus, bersandar
pada doktrin / ajaran ini, bahwa Ia datang untuk membawa keselamatan bukan bagi orang
benar tetapi bagi ‘orang-orang berdosa’)

Orang yang sudah diselamatkan.

Paulus yang sudah diselamatkan ternyata berubah! Dari mana kita melihat hal itu?

1)   Sekarang ada iman dan kasih (ay 14b).

Kata ‘iman’ dalam ay 14 bertentangan dengan ‘ketidaktahuan’ dan ‘diluar iman’ dalam
ay 13, dan kata ‘kasih’ dalam ay 14 bertentangan dengan kata ‘penganiaya’ dan ‘seorang
ganas’ dalam ay 13.
Ady Haryono Sianturi
Khotbah Kasualistik Dalam Pesta Natal

2)   Juga dari ay 12 terlihat bahwa Paulus melayani Tuhan (bdk. Gal 1:23) dan ia bahkan
bersyukur karena pelayanan yang dipercayakan kepadanya!

Kalau saudara adalah orang yang belum diselamatkan, datanglah kepada Tuhan Yesus saat
ini juga. Kalau saudara sudah diselamatkan, berubahlah, atau makin berubahlah, supaya hidup
dan pelayanan saudara bisa lebih menyenangkan dan lebih memuliakan Tuhan. Amin

Anda mungkin juga menyukai