Anda di halaman 1dari 3

Ady Haryono Sianturi

Khotbah Kasualistik Dalam Peringatan Juma’at Agung

Nats : Keluaran 12:21-28


“Yang Berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman Tuhan, yang menghayati dan
melakukannya dalam kehidupannya sehari-hari”
Bapak ibu dan saudara yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, hari ini
merupakan hari yang bersejarah bagi orang-orang percaya, karena hari ini kita memperingati hari
dimana Kristus menyatakan bahwa diriNya menang atas maut kepada dunia untuk keselamatan kita
melalui kebangkitanNya, apa makna Kristus bangkit untuk kita? Tentu ini adalah pertanyaan
sederhana namun dalam, karena itu firman Tuhan kepada kita mengingatkan kita bahwa kematian
Kristus untuk kita itu berarti bahwa Kristus itu berkarya bagi kita, karyaNya ialah:

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada tiga hal yang perlu kita pahami bersama, yaitu:
1. Darah Domba Paskah itu, adalah sebagai tanda Penyelamatan umat Allah (ay 21 – 23).
2. Darah Domba Paskah itu, adalah sebagai tanda Ibadah bagi umat Allah (ay. 24 - 25).
3. Darah Domba Paskah itu, harus diberitakan ke generasi penerus di tengah kehidupan umat
Allah (ay. 26 – 28).
Peristiwa Paskah atau “Pesah”, yang berarti MELEWATI (Kel 12:13), tidak terlepas dari
sejarah penyelamatan Bangsa Israel dari penderitaan perbudakan di tanah Mesir. Peristiwa ini
berhubungan dengan kehadiran bangsa Israel selama 430 tahun di Mesir (Kel 12:40) yang
membawa mereka ke suatu pengalaman yang tak terlupakan, baik pengalaman suka maupun duka.
 Mereka mengalami kesukaan selama pemimpin Mesir masih mengingat jasa Yusuf yang
pernah menyelamatkan bangsa itu dari bahaya kelaparan. Kemudian penderitaan datang
setelah mereka dipimpin oleh raja yang kejam, yang tidak lagi mengenal jasa Yusuf
terhadap bangsanya.
 Puncak penderitaan itu, terjadi pada saat diadakannya pembunuhan terhadap anak-anak
orang Israel yang berumur di bawah dua tahun. Selain itu volume pekerjaan yang
dibebankan kepada mereka sebagai budak semakin diperberat. Mereka harus menyediakan
batu bata bagi kebutuhan pembangunan di Mesir.
 Penderitaan yang amat sangat ini mengingatkan bangsa itu untuk berteriak minta tolong
kepada Yahwe, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Mereka memohon agar dilepaskan dari
penderitaan itu. Namun Allah yang setia akan janjiNya mendengar jeritan dan tangisan itu
sehingga Allah mengutus Musa, hamba-Nya, untuk memimpin bangsa-Nya keluar dari
Mesir.

1
Ady Haryono Sianturi
Khotbah Kasualistik Dalam Peringatan Juma’at Agung

 Untuk melaksanakan Misi penyelamatan itu, Musa memanggil semua tua-tua Israel dan
berkata kepada mereka: “Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan
sembelihlah anak domba Paskah. Kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya
dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu harus kamu sapukan pada ambang
atas dan pada kedua pintu. Apabila Tuhan melihat darah pada ambang atas dan pada kedua
pintu, maka Tuhan akan melewatinya dari kepunahan.”
 Penyelamatan itu dilaksanakan melalui tanda, sebab tanda itu berguna agar rumah mereka
dilewati oleh kematian anak sulung yang menimpa seluruh Mesir. Peristiwa itu terjadi
bersamaan dengan perintah untuk memakan roti yang tidak beragi, sebagai pertanda betapa
gentingnya situasi penyelamatan itu.
4. Darah Domba Paskah itu, adalah sebagai tanda Ibadah dalam kehidupan Umat Allah (ay. 24-
25): Bersamaan dengan peristi-wa penyelamatan itu, Allah membuat suatu ketetapan yang
berlaku bagi seluruh bangsa Israel untuk selama-lamanya, yaitu menjadikan Paskah sebagai
kegiatan untuk memuliakan Allah atas dasar ucapan syukur dari segala perbuatan Allah yang
baik. Karena itu Paskah, menjadi suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari hidup bangsa Israel,
terutama setelah sampai di tanah perjanjian itu, yaitu tanah Kanaan.
 Dalam perjalanan hidup bangsa Israel, baik dalam perjalanan 40 tahun dari Mesir menuju
tanah Kanaan, dan sesudah memasuki tanah yang dijanjikan itu mereka merayakan Pskah
yang menjadi puncak perayaan dalam kehidupan Israel. Hal itu terus berlanjut pada masa
Tuhan Yesus, dimana Yesus turut merayakan perayaan Paskah di Yerusalem sebelum Ia
disalibkan.
5. Darah Domba Paskah itu, harus diberitakan ke Generasi Penerus, ayat 26-28. Pembebasan dari
Mesir dan perayaan Paskah keselamatan menjadi catatan sejarah dalam perjalanan hidup Bangsa
Israel yang tidak boleh dilupakan. Mereka wajib menceritakannya kepada generasi penerus
untuk memperkenalkan kemuliaan Allah, Dialah “Yahwe”, yang dikenal dengan sebutan Allah
Abraham, Ishak dan Yakub. Berita itu menceritakan pembebasan yang ditandai dengan ratap
tangis di Mesir sebagai lambang kekalahan kuasa dunia. Mereka tidak berdaya menolak
kematian anak sulung yang melanda negeri itu.
6. Kita harus memahami dan percaya akan manfaat Darah Domba Allah dalam kehidupan
kita sehari-hari:
Dalam Perjanjian Baru, Paskah tidak dapat dilepaskan dari peristiwa “Penyaliban” dan
“Kebangkitan” Yesus Kristus. Kedua peristiwa ini merupakan satu kesatuan yang membawa
makna yang sangat berarti.

2
Ady Haryono Sianturi
Khotbah Kasualistik Dalam Peringatan Juma’at Agung

1. Kematian Yesus Kristus di kayu salib telah menebus lunas hutang dosa kita. Ia menebus
dengan darah-Nya yang menghapus dosa manusia (Yoh 1:29). Penebusan darah ini telah
disimbolkan pada saat peristiwa tanda keselamatan, atau sebagai tanda Pesah (Paskah), yang
artinya dilewati kematian.
2. Penyaliban Yesus Kristus menebus hidup kita dari kesia-siaan yang diwarisi nenek moyang
kita berupa status dosa turunan yang kita warisi sejak lahir. Istilah penebusan ini
mengingatkan kita kepada peristiwa penjualan Yusuf ke Mesir oleh saudara-saudaranya.
3. Kemenangan Yesus di kayu salib menyatakan kemenangan Allah atas dunia yang
disimbolkan oleh Mesir. Kemenangan ini menjadi jaminan bagi orang percaya, yaitu
kemenangan atas kematian. Firman Allah menyatakan: “Maut telah ditelan dalam
kemenangan. Hai maut, dimanakah kemena-nganmu? Sengat maut ialah dosa dan kuasa
dosa ialah Hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah yang memberi-kan kepada kita
kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (1 Kor 15: 54b-56).
Makna Paskah Bagi orang percaya
 Hidup yang berkemenangan di dalam Yesus telah membawa babakan baru dalam
perjalanan hidup orang Kristen. Kita memulai suatu perjalanan hidup yang ditandai
kemenangan dan kemerdekaan. Kuk dosa telah dipatahkan. Kematian dikalahkan.
 Untuk menyikapi kehidupan baru ini, kita perlu mengingat firman Tuhan dalam Galatia
3:13 yang mengatakan: “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk
merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan
untuk hidup dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain dalam kasih.”
 Paskah mengingatkan kita untuk merenungkan kasih dan anugerah Tuhan agar kita
hidup dengan lebih bijaksana. Menyukuri dan menghargai semua pemberian Allah,
teristimewa keselamatan jiwa kita yang telah diberikan melalui pengorbanan hidupNya
sendiri, Marilah kita mempergunakannya bagi kemuliaan nama-Nya.
 Selamat Hari Paskah. AMIN !!!

Anda mungkin juga menyukai