Anda di halaman 1dari 3

Tata lbadah Dalam Keluarga

GKI DI TANAH PAPUA


Senin, 23 Mei 2022
===========================================
Persiapan lbadah :
Sebuah Lilin dinyalakan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur,
Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Tempat Persembahan disiapkan.
Panggilan Beribadah : Oleh Ibu
Syaloom ....., Mari disilakan berdiri dan kita menyanyi bersama
Nyanyian Rohani No. 9 : 1 “Hai Kaum Tuhan Hu”

Doa Pembukaan : Oleh Ibu


Mari Kita Berdoa : “Ya Tuhan, kami bersyukur dan berterima
kasih kepada-Mu. Karena Engkau telah menjaga dan memelihara
keluarga kami sepanjang hari ini, kini saatnya kami akan
beribadah kepada-Mu, kiranya dari awal sampai pada akhirnya
ibadah ini teralaskan dalam nama Allah, Yesus Kristus dan Roh
Kudus. Amin”.
(Disilakan Duduk)
Pujian : Oleh Anak
Mari kita menyanyi Nyanyian Rohani No. 9 : 2
“Yang Rumah-Nya T’rang”
Pembacaan Firman Tuhan : Oleh Ibu.
Sebelum membaca Alkitab, mari kita berdoa :
“Ya Tuhan, Firman yang hidup, berikanlah kami hikmat untuk
mengetahui rahasia maksud-Mu bagi kehidupan kami sekeluarga,
dan Firman-Mu menjadi kabar baik bagi kami dalam menjani
hidup kami, bersabdalah Tuhan bagi kami dan kami
mendengarkan. Amin”.
Kita akan membaca Alkitab : “2 KORINTUS 11 : 10~15”

Renungan : Oleh Anak.


RASUL YANG SEJATI
Bacaan hari ini berbicara tentang Paulus yang menegaskan
dirinya sebagai rasul yang sejati. Kerasulan Paulus didasarkan
pada penglihatannya tentang Kristus yang telah bangkit
(1 Kor.15:7-11). Atas dasar itu Paulus menegaskan bahwa ia
adalah rasul yang sejati bukan palsu. Paulus tidak pernah
menghindar dari tantangan, melainkan berani menghadapinya.
Keyakinannya akan Kristus yang bangkit tidak pernah goyah.
Hidupnya melimpah dengan kasih, dalam hal ini ia sungguh-
sungguh mengasihi jemaat Korintus. Selain itu, ia tidak pernah
mencari keuntungan pribadi dalam pelayanannya, justru
berusaha keras menghalangi orang-orang yang memanfaatkan
jemaat bagi kepentingan pribadi. Kesejatiannya sebagai rasul juga
diwujudkan dalam kesetiaan melakukan panggilan pelayanan
yang dipercayakan kepadanya. Hidupnya dijalani dengan rendah
hati bukan kesombongan serta tidak pernah mencari popularitas.
Paulus telah membuktikan kualitas imannya sebagi rasul yang
meyakini kebangkitan Kristus. Makna kebangkitan Kristus
mengkarakterkan kesejatian kerasulan Paulus. Kristus yang
bangkit mengubah Paulus menjadi rasul sejati bukan palsu. Rasul
yang palsu dicirikan dengan tiga hal sebagai berikut. Pertama,
selalu mencari kesempatan untuk dimegahkan atau berusaha
untuk dipuji. Kedua, mereka adalah pekerja-pekerja yang curang
dan pandai melakukan penyamaran atau menjalani hidup
dengan kebohongan. Kita diminta untuk hidup dalam semangat
sebagai anak-anak Allah yang hidup dalam kebenaran, sama
seperti Kristus adalah benar. Hidup dalam kebenaran sejalan
dengan makna menjadi orang percaya yang sejati.
Teladanilah Paulus sebagai rasul yang sejati dan hindarilah
menjadi orang beriman yang palsu. Amin.
Persembahan : Oleh Ibu
Kita akan memberikan Persembahan, kita menyanyi Pujian
Kidung Jemaat No. 426 : 1~2
“Kita Harus Membawa Berita”
Doa Syafaat : Oleh Bapak.
Berkat : Oleh Ibu
Semua disilahkan berdiri, menyanyi bersama :
Nyanyian Rohani No. 19 sebagai kata-kata berkat
“Berkati dan Lindungi Kami, Hu”

Anda mungkin juga menyukai