0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan3 halaman
Tata ibadah keluarga GKI di Papua meliputi persiapan ibadah, panggilan, doa pembukaan, pujian, pembacaan firman, renungan, persembahan, doa syafaat, dan penutupan dengan berkat. Ibadah keluarga ini mengajarkan pentingnya kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari melalui pembacaan firman dan doa bersama.
Tata ibadah keluarga GKI di Papua meliputi persiapan ibadah, panggilan, doa pembukaan, pujian, pembacaan firman, renungan, persembahan, doa syafaat, dan penutupan dengan berkat. Ibadah keluarga ini mengajarkan pentingnya kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari melalui pembacaan firman dan doa bersama.
Tata ibadah keluarga GKI di Papua meliputi persiapan ibadah, panggilan, doa pembukaan, pujian, pembacaan firman, renungan, persembahan, doa syafaat, dan penutupan dengan berkat. Ibadah keluarga ini mengajarkan pentingnya kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari melalui pembacaan firman dan doa bersama.
Senin, 23 Mei 2022 =========================================== Persiapan lbadah : Sebuah Lilin dinyalakan. Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat. Tempat Persembahan disiapkan. Panggilan Beribadah : Oleh Ibu Syaloom ....., Mari disilakan berdiri dan kita menyanyi bersama Nyanyian Rohani No. 9 : 1 “Hai Kaum Tuhan Hu”
Doa Pembukaan : Oleh Ibu
Mari Kita Berdoa : “Ya Tuhan, kami bersyukur dan berterima kasih kepada-Mu. Karena Engkau telah menjaga dan memelihara keluarga kami sepanjang hari ini, kini saatnya kami akan beribadah kepada-Mu, kiranya dari awal sampai pada akhirnya ibadah ini teralaskan dalam nama Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin”. (Disilakan Duduk) Pujian : Oleh Anak Mari kita menyanyi Nyanyian Rohani No. 9 : 2 “Yang Rumah-Nya T’rang” Pembacaan Firman Tuhan : Oleh Ibu. Sebelum membaca Alkitab, mari kita berdoa : “Ya Tuhan, Firman yang hidup, berikanlah kami hikmat untuk mengetahui rahasia maksud-Mu bagi kehidupan kami sekeluarga, dan Firman-Mu menjadi kabar baik bagi kami dalam menjani hidup kami, bersabdalah Tuhan bagi kami dan kami mendengarkan. Amin”. Kita akan membaca Alkitab : “2 KORINTUS 11 : 10~15”
Renungan : Oleh Anak.
RASUL YANG SEJATI Bacaan hari ini berbicara tentang Paulus yang menegaskan dirinya sebagai rasul yang sejati. Kerasulan Paulus didasarkan pada penglihatannya tentang Kristus yang telah bangkit (1 Kor.15:7-11). Atas dasar itu Paulus menegaskan bahwa ia adalah rasul yang sejati bukan palsu. Paulus tidak pernah menghindar dari tantangan, melainkan berani menghadapinya. Keyakinannya akan Kristus yang bangkit tidak pernah goyah. Hidupnya melimpah dengan kasih, dalam hal ini ia sungguh- sungguh mengasihi jemaat Korintus. Selain itu, ia tidak pernah mencari keuntungan pribadi dalam pelayanannya, justru berusaha keras menghalangi orang-orang yang memanfaatkan jemaat bagi kepentingan pribadi. Kesejatiannya sebagai rasul juga diwujudkan dalam kesetiaan melakukan panggilan pelayanan yang dipercayakan kepadanya. Hidupnya dijalani dengan rendah hati bukan kesombongan serta tidak pernah mencari popularitas. Paulus telah membuktikan kualitas imannya sebagi rasul yang meyakini kebangkitan Kristus. Makna kebangkitan Kristus mengkarakterkan kesejatian kerasulan Paulus. Kristus yang bangkit mengubah Paulus menjadi rasul sejati bukan palsu. Rasul yang palsu dicirikan dengan tiga hal sebagai berikut. Pertama, selalu mencari kesempatan untuk dimegahkan atau berusaha untuk dipuji. Kedua, mereka adalah pekerja-pekerja yang curang dan pandai melakukan penyamaran atau menjalani hidup dengan kebohongan. Kita diminta untuk hidup dalam semangat sebagai anak-anak Allah yang hidup dalam kebenaran, sama seperti Kristus adalah benar. Hidup dalam kebenaran sejalan dengan makna menjadi orang percaya yang sejati. Teladanilah Paulus sebagai rasul yang sejati dan hindarilah menjadi orang beriman yang palsu. Amin. Persembahan : Oleh Ibu Kita akan memberikan Persembahan, kita menyanyi Pujian Kidung Jemaat No. 426 : 1~2 “Kita Harus Membawa Berita” Doa Syafaat : Oleh Bapak. Berkat : Oleh Ibu Semua disilahkan berdiri, menyanyi bersama : Nyanyian Rohani No. 19 sebagai kata-kata berkat “Berkati dan Lindungi Kami, Hu”