Anda di halaman 1dari 5

MATERI PAK Kelas 12 – Semester 1

Solus Christos (Hanya Kristus)


Yohanes 14:6 dan KPR 4:10 – 12

Pendahuluan
Hari ini kita akan bersama membahas sebuah Materi tentang “Solus Christos” yang
merupakan bagian dari Pancasola yang digemakan oleh para tokoh Reformator.
Solus Christos artinya adalah Hanya Kristus, apanya yang Hanya ?
Hanya Yesus Juru Selamat Manusia, hanya Yesus jalan pendamaian kepada Allah,
Hanya Yesus Satu-satunya Tuhan.
Manusia tidak bisa menemukan jalan untuk selamat, JIKA tidak melalui DiriNya yaitu
Yesus. Sebagaimana yang Yesus ungkapkan dalam ayat bacaan kita hari ini.
Tidak ada tokoh Sebelum Yesus dan Sesudah Yesus yang dengan tegas dan berani
mengatakan bahwa DiriNya adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup dan Hanya Melalui Dia kita
diselamatkan untuk bertemu Bapa.
Dan apa yang dikatakannya bukanlah sebuah HARAPAN atau KERAGUAN namun
sebuah KEPASTIAN.

Pembahasan 
Yohanes 14:6 menuliskan 
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
KPR 4:10-12 menuliskan 
4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam
nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan
Allah dari antara orang mati -- bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat
sekarang di depan kamu.
4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --,
namun ia telah menjadi batu penjuru.
4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di
bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita
dapat diselamatkan."

Dalam Injil Yohanes diawali dengan “kata Yesus kepadanya:....”,


Jadi ini adalah perkataan atau jawaban Yesus kepada Tomas kala itu yang bingung dan
bertanya tentang kemana bisa untuk ketemu Yesus, kemana Yesus pergi, kemana Yesus
mengajak mereka (para murid) untuk bersama sama dengan Dia seperti yang ditulis dalam ayat
3c ...”supaya ditempat dimana Aku berada, kamu pun berada”

Kemudian Yesus menjawab dan jawaban ini dikutip oleh Yohanes Murid Tuhan Yesus
dan disalin dalam kitab ini yang sekarang kita baca...yaitu..

1
“Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku.”
Mari kita telaah kalimat yang diucapkan oleh Tuhan Yesus ini dan kita bandingkan
dengan yang diucapkan Petrus dan Yohanes saat dihadapkan dengan Mahkamah Agama.

Yesus Berkata “Akulah” dalam bahasa Yunani dituliskan “εγω ειμι = Ego Eimi” ini
persis sama dengan yang diucapkan Allah Yahweh ketika Musa bertanya tentang diriNya
“bagaimana tentang nama-Nya”
Dan Keluaran 3:14 menuliskan “Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU."
Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah
mengutus aku kepadamu."
“Aku adalah” atau “Akulah” ditulis dalam bahasa Yunani Septuaginta yaitu “εγω ειμι
= Ego Eimi”
Maka ini sebenarnya menegaskan bahwa Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Yahweh itu
sendiri, Allah Israel yang dijunjung tinggi dan disembah. Jadi dengan kata lain yang disembah
oleh Bangsa Israel dan Kita orang Kristen ini adalah Pribadi yang Sama.

Selanjutnya dikatakan olehNya


1. Akulah Jalan  Ego Eimi He Hodos (yunani)
Orang yahudi telah banyak membicarakan soal JALAN yang harus dijalani oleh
Manusia dan jalan-jalan Tuhan.
Ulangan 5:32-33  5:32 Maka lakukanlah semuanya itu dengan setia, seperti
yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. Janganlah menyimpang ke kanan
atau ke kiri. 5:33 Segenap JALAN, yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN,
Allahmu, haruslah kamu jalani, supaya kamu hidup, dan baik keadaanmu serta lanjut
umurmu di negeri yang akan kamu duduki."
Mazmur 27:11  Tunjukkanlah JALAN-MU kepadaku, ya TUHAN, dan
tuntunlah aku di JALAN yang rata oleh sebab seteruku.

Meskipun tidak ditujukan khusus kepada kalangan Yahudi, Al-Qur'an pun banyak
membicarakan "JALAN" yang sebagian dihubungkan dengan kalangan Yahudi.

* Q.S. 1:6-7,
"Tunjukilah kami JALAN yang lurus, (yaitu) JALAN orang-orang yang telah Engkau
beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat."
* Q.S. 2:108,
"Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israil
meminta kepada Musa pada jaman dahulu? Dan barangsiapa yang menukar iman dengan
kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari JALAN yang lurus."

2
* Q.S. 2:154,
"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di JALAN Allah,
(bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak
menyadarinya.

Orang Yahudi mengetahui banyak tentang jalan Tuhan, yang di atasnya manusia harus
berjalan. Dan Yesus Kristus berkata, "Akulah jalan." - Apakah yang Dia maksudkan?

Seandainya kita berada dalam kota yang asing dan menanyakan jurusan.
Seandainya orang yang ditanyai itu menjawab, "Ambillah jalan yang pertama ke kanan,
dan jalan yang kedua ke kiri. Lintasilah taman, kemudian lewati sebuah gedung gereja,
ambillan jalan ketiga ke kanan, dan jalan yang Saudara cari adalah yang keempat di
sebelah kiri." Kemungkinan besar kita sudah tersesat sebelum separoh jalan.
Tetapi seandainya orang yang ditanyai itu berkata, "Marilah, saya akan antar
anda." Dalam hal yang demikian itu, orang itu sendiri yang menjadi jalan, dan kita tidak
mungkin lagi tersesat.
Itulah yang Yesus Kristus lakukan. Dia tidak hanya memberi nasehat dan
pengarahan. Dia menuntun dan memimpin secara pribadi setiap hari. Dia tidak
mengatakan tentang jalan itu, tetapi Dia adalah JALAN itu.

Rasul Paulus pun menuliskan hal yang senada tentang Jalan yang adalah Yesus itu
sendiri.
Roma 5:2  Oleh DIA kita juga beroleh JALAN masuk oleh iman kepada kasih
karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan
akan menerima kemuliaan Allah.
Efesus 3:12  Di dalam DIA kita beroleh keberanian dan JALAN masuk kepada
Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.

2. Akulah Kebenaran  Ego Eimi He Aletheia (yunani)


Dalam kitab perjanjian lama juga beberapa dibahas tentang “kebenaran” diantaranya
adalah 
Mazmur 26:3  Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam
KEBENARAN-MU.
Mazmur 86:11  Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku
hidup menurut KEBENARAN-MU; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu.

Banyak orang, bahkan nabi-nabi telah menceritakan tentang kebenaran, tetapi


tidak ada orang yang pernah mengatakan seperti yang Tuhan Yesus katakan "Akulah
Kebenaran" .
Kata "kebenaran" (Yunani, Aletheia) dalam Yohanes 14:6 adalah kata yang sangat
spesifik, bukan kebenaran biasa tetapi kebenaran yang hakini, BENARNYA-BENAR.

3
Dalam bahasa Yunani ada dua kata yang diartikan sama yaitu “Kebenaran” yaitu
kata “Dikaiosune” dan “Aletheia” => apa perbedaannya ??
Dikaiosune maknanya adalah kebenaran secara status dan sebuah tindakan
bernilai benar...sedangkan

Aletheia, adalah kebenaran secara budi atau moral atau Esensi/Inti/Sumber


kebenaran sejati.
Dalam ilmu tentang sejarah, kata Aletheia bermakna “duduk perkara yang
nyata yang dikontraskan dengan dongeng”
Dalam ilmu filsafat  Kata Aletheia bermakna, hal yang sungguh-sungguh
nyata, dalam arti yang mutlak.

Nah, Yesus sungguh Nyata adalah Esensi/Inti/Sumber Kebenaran sejati itu


sendiri..karena Dia adalah Essensinya maka tentu apa yang menjadi Moralnya Yesus saat
didunia, tindakannya pastilah hal yang benar (dikaiosune).
Yesus tidak hanya "pernyataan" mengenai kesempurnaan moral mencapai
puncaknya di dalam Dia, tetapi juga "kenyataan" mengenai kesempurnaan moral
mendapatkan realisasinya dalam Dia. Dan Ia telah berkata dengan jelas kepada kita 
Akulah Kebenaran!

3. Akulah Hidup  Ego Eimi He Zoe (yunani)


Dalam bahasa Yunani kata “hidup” mempunyai dua bentuk kata, yaitu antara
“Zoe” dan “Bios” dan keduanya diartikan Hidup, lantas apa bedanya..?
Untuk Kata BIOS bermakna bahwa Hidup secara jasmani atau hidup manusia
didunia ini, manusia bernafas, makan, minum, berpikir, berbicara, bergerak itu adalah
unsur unsur dalam kata BIOS itu sendiri...sedangkan..
Untuk Kata ZOE bermakna bahwa HIDUP Setelah Kematian atau Hidup sesudah
kebangkitan, yang biasa diartikan “Hidup Kekal”
Yohanes 3:16  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-
Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.  kata itu dituliskan “Zoen
Aionion”
Yohanes 11:25  Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,  kata itu dituliskan “Zoes”

Tuhan kita Yesus Kristus berkata dengan tegas "Akulah hidup", menyatakan
jelas bahwa Dia adalah sumber kehidupan.

4
Jalan – Kebenaran – Hidup yang mana ketiga ini kita butuhkan untuk bisa Datang kepada
Allah Bapa, untuk bisa mendapat Hidup Kekal bersama Bapa disorga,

Dan Ketiganya ada di dalam Yesus itu sendiri, Sebab Dialah Allah yang menjadi
manusia untuk menyelamatkan kita manusia YANG PERCAYA SAJA.

Maka seperti yang disaksikan oleh Petrus dan Yohanes ketika dihadapan Mahkamah
Agama bahwa Dibawah Kolong langit ini, yaitu diBumi ini di dunia ini di alam semesta ini
Tidak ada Nama yang bisa menjamin KESELAMATAN manusia, selain NAMA JURU
SELAMAT yaitu YESUS KRISTUS.

Kesimpulan
Tubuh Kemanusiaan Yesus yang dikorbankan dan dibunuh untuk memenuhi hukum
Penumpahan Darah guna pengampunan Dosa kita yang akan kita peringati dalam Sakramen
Perjamuan Kudus hari ini, adalah bukti KASIH dan KEADILAN Allah yang diNyatakan-Nya.
Perhatikan ayat ini  Ibrani 9:22b : “......dan tanpa penumpahan darah tidak ada
pengampunan.” - Jadi Harus ada Penumpahan Darah barulah ada Pengampunan, ini artinya
dosa manusia ini hanya bisa dibayar dengan darah atau dengan nyawa. Kalau kita perhatikan
didunia ini banyak manusia, tapi semua manusianya berdosa. Disorga ada Tuhan Allah yang
tidak berdosa, namun sayang Dia bukan manusia...maka Yesus Anak Allah harus turun ke
dunia untuk menjadi manusia, agar bisa dibunuh dan darahnya dipakai untuk membayar dosa
agar ada pengampunan. 1 Petrus 3:18c : “.............Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya
sebagai manusia,........”
Maka dari itu, ketika kita makan roti ini, jangan berpikir tentang roti ini enak atau tidak,
lembut atau tidak, tapi pikirkanlah Tubuh Yesus yang dikorbankan untuk membayar hutang
dosa kita, sehingga kita diselamatkan..
Ketika kita minum anggur ini, jangan berpikir tentang anggur ini enak atau tidak, beli
ditoko mana kalau enak rasanya ingin beli, tapi pikirkanlah Darah Yesus yang dicurahkan
untuk pengampunan kita dari segala dosa yang ada sehingga kita diselamatkan..
Marilah kita kita makan dan minum dalam meja perjamuan, semata-mata karena
mengingat akan Kasih ALLAH yang besar melalui pengorbanan AnakNya yang Tunggal Yesus
Kristus bagi kita. AMIN

Anda mungkin juga menyukai