1. Lagu pembukaan :
3. Kata pengantar
4. Pernyataan Tobat
P : Agar kita pantas merayakan Ibadat kita ini Maka marilah kita
menyampaikan Rasa Sesal dan Tobat kita atas segala
kekurangan, kelemahan, kesalahan, dan dosa kita, dengan
mendoakan Doa Tobat secara bersama-sama:
P+U : Saya mengaku……..
P :Semoga Allah, Bapa yang Mahakuasa dan Maharahim
mengasihani kita, mengampuni segala dosa kita dan
mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
5. Doa Pembukaan
Marilah kita berdoa (hening sejenak)
Tuhan, Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur atas anugerah
iman yang telah Engkau berikan kepada kami. Engkau telah
mengangkat kami menjadi anak-anak-Mu dan memelihara hidup
kami selalu. Kini kami semua umat-Mu berhimpun di hadirat-Mu
dalam ibadat persekutuan ini. Datanglah ditengah-tengah kami,
dengarkan doa-doa kami, sucikanlah kami agar pantas dihadapan-
Mu. Bantulah kami untuk mampu mendengarkan, merenungkan
dan menghayati sabda-Mu, sabda hidup yang kekal penuntun
langkah hidup kami.
Pujian, syukur dan permohonan ini kami sampaikan kepada-Mu
ya Bapa dengan pengantaraan Yesus Kristus, Petra-Mu, Tuhan
kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau, dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.amin
6. Liturgi Sabda
P : Marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan
Bacaan Pertama 1 Yohanes 2:29-3:6
Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena
penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati.
Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun
mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja. Akan tetapi
di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang
tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang
Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan. Dan
tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi
percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang
mereka itu kepada jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus
Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih
karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya
mereka semua tetap setia kepada Tuhan, karena Barnabas adalah
orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang
dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk
mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya
ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu
tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah
murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
P : Demikianlah Sabda Tuhan
U : Syukur kepada Allah
Bacaan Injil
P : Tuhan beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P : Inilah Injil Yesus Kristus, menurut Yohanes 10:22-30
U : Dimuliakanlah Tuhan
"Aku dan Bapa adalah satu."
Pada hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem, ketika itu
musim dingin, Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi
Salomo. Dan orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata
kepada-Nya, “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup
dalam kebimbangan?
Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.”
Yesus menjawab mereka, “Aku telah mengatakannya kepada
kamu, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk
domba-domba-Ku.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal
mereka dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang
kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai
selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari
tangan-Ku.
Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar
daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka
dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.
Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
Renungan
Athanasius adalah seorang uskup yang begitu menolak ajaran Arius
hingga hampir setengah abad (tahun 328-373). Arius atau Arius dari
Alexandria (250-336) adalah seorang tokoh Kristen yang hidup pada
akhir abad ke-3 sampai awal abad ke-4, di Alexandria (Iskandariah),
Mesir pada masa pemerintahan Kaisar Konstantinus Agung. Arius
menolak ajaran mengenai keilahian Kristus dengan pandangan
bahwa Kristus hanyalah ciptaan Allah dan bukan Allah.
Pandangannya ini kemudian memengaruhi munculnya sebuah
gerakan yang disebut Arianisme. Pemikiran Arius mengenai
keilahian Kristus kemudian ditolak dalam Konsili Nicea dan ia
dikucilkan dari gereja. Pertikaian kedua tokoh ini disebabkan ajaran
Arius yang dianggap bertolak belakang dengan Alkitab. Ajaran
Athanasius pun dipandang berat sebelah. Teologi keduanya sangat
berbeda dalam mengungkapkan hubungan Kristus dan Roh Kudus
dengan Allah Bapa. Arianisme menjadi sebuah ancaman terbesar
bagi kehidupan umat Kristen saat itu. Arianisme mengajarkan
bahwa seseorang yang datang kepada kita yaitu, Kristus Yesus
bukanlah Tuhan yang sesungguhnya melainkan makhluk yang
diciptakan oleh Allah.
Pribadi-pribadi Ilahi yang kita sapa sebagai Bapa, Putra, dan Roh
Kudus selalu kita sebut ketika membuat tanda salib sebagai tanda
kemenangan kita. Ini berarti Allah kita bukan tiga tetapi SATU.
Tritunggal Mahakudus bukan atau tidak sama dengan Triteisme!
Kalau Triteisme itu artinya TIGA ALLAH. Maka salahlah kalau ada
orang atau kelompok yang mengatakan bahwa Allah kita (umat
Kristen) itu tiga!
Mungkin di antara kita, umat kristiani banyak yang belum mengerti
ajaran Tritunggal Mahakudus. Dan sangat mungkin bahwa mereka
atau kita sulit memahami ajaran itu sehingga belum mengerti. St.
Anselmus: “credo ut intelligam” artinya aku percaya supaya aku
mengerti. Artinya bagi orang kudus ini tidak seperti kebanyakan
orang pendapatnya.
… Hal ini mengingatkan diri saya yang memang waktu kecil senang
ke sungai (bukan laut) dan bermain membuat sumur-sumuran di tepi
sungai yang berpasir. Kemudian berlomba dengan sesamateman
untuk membuat sumur kecil dan mengisi air di dalamnya. Apakah
ada yang memang? Tidak ada karena sumur itu akan tetap kering.
Air akan selalu terserap ke dalam pasir. Itu pengalaman saya dulu….
Barulah, umat Kristen yang menrima Allah yang Esa itu, Yesus
putra-Nya, dan Roh Kudus yang berasal dari Allah. Dan hanya di
dalam kitab Perjanjian Baru yang merupakan kelanjutan dari
Perjanjian Lama mengisahkan pewahyuan ilahi tentang Allah yang
menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus itu. Penginjil
Yohanes menerangkan bahwa eksistensi Yesus itu tak lain adalah
‘Pada mulanya adalah firman; firman itu bersama-sama dengan
Allah dan firman itu adalah Allah,” (Yoh 1:1). Berarti Yesus
merupakan pribadi ke-dua dalam Allah Tritunggal Mahakudus.
Eksistensi pribadi telah kita dijelaskan tadi, kini kita melihat secara
khusus RELASI/HUBUNGAN ketiga-Nya. Relasi dalam
Tritunggal Mahakudus “sempurna”! Karena hakekat-Nya satu,
yakni ILAHI. Atau seperti yang kita selalu ucapkan dalam syahadat
“IA DILAHIRKAN BUKAN DIJADIKAN; SEHAKIKAT
DENGAN BAPA; SEGALA SESUATU DIJADIKAN
OLEHNYA”.
Maksudnya tak lain mau menyatakan bahwa Yesus itu berasal dari
Allah Bapa dan bukan diciptakan seperti kita manusia ciptaan Allah.
Sehingga di dalam Yesus keilahian ada pada-Nya. Maka dari itu Dia
sekaligus Allah sekaligus manusia, sehingga kehendak Dia tidak
mungkin berlawanan kehendak Allah Bapa.
Doa Umat
Ibu, Bapak, saudari dan saudara yang terkasih dalam Kristus. Tuhan
kita adalah Allah kita adalah Allah tritunggal maha kudus yang tidak
memandang rendah kesengsaraan orang-orang yang menderita, dan
Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya, dan Ia mendengar ketika
orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya, maka marilah kita
menyampaikan permohonan-permohonan kita kepada-Nya:
Dan marilah kita satukan semua doa permohonan kita ini dengan
doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita.