Anda di halaman 1dari 6

PEMBUKA

1. Lagu pembukaan :

2. Tanda Salib dan Salam


P : Demi Nama Bapa ……
U : Amin
P : Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah
Bapa dalam persekutuan dengan Roh Kudus senantiasa
menyertai kita sekalian
U : Sekarang dan selama-lamanya.

3. Kata pengantar
saudara-saudari terkasih, kita berkumpul bersama keluarga
………………. Untuk mengenangkan belas kasih dan kemurahan
hati Allah. Secara khusus kita ingin berdoa untuk saudara
kita,sahabat kita, ( bapa kita, suami, opa,
)…………………………yang telah ……….tahun menghadap
Allah Bapa di surge. Doa peringatan arwah seperti sekarang ini
merupakan ungkapan pengharapan iman kita akan kehadiran
Tahun Rahmat Tuhan, masa pembebasan, dan harapan bagi
saudari/ saudara kita dan kita semua. Pada peringatan
arwah……….tahun ini kita ingin merenungkan iman kita akan
Allah sumber sukacita sejati.
Marilah sebelumnya, kita dengan hati terbuka dan terarah kepada
Allah. Kita mohon belas kasihan Allah, atas segala salah dan
kelemahan kita.
4. Pernyataan Tobat
P : Sebelum kita memulai ibadat sabda, marilah kita merenungkan
dosa – dosa kita, mohon ampun atas segala dosa kita, agar kita
pantas dan layak untuk mengikuti ibadat pada hari ini.
( Saya mengaku, kepada Allah yang maha kuasa dan kepada
saudara sekalian bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan
perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya
berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon,
kepada santa perawan maria dan kepada para malaikat dan orang
kudus, dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada
Allah Tuhan kita.)

P : Semoga Tuhan senantiasa mengampuni dosa – dosa kita dan


menghantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
5. Doa Pembukaan
Marilah kita berdoa (hening sejenak)
Allah Bapa sumber kebahagiaan orang beriman, kami telah
menerima jaminan kebahagiaan abadi dalam diri Yesus Kristus
puteramu yang menganugerakan sukacita abadi. Kami serahkan
hambaMu ……………………… yang telah Engkau panggil
………..tahun yang lalu dalam sukacita surgawi. Maka
persatukanlah kami dalam pengharapan akan kebahagiaan kekal
di surge, kendati masih harus berjuang di dunia. Kami juga
serahkan kepadamu ya Bapa proses pengijingan yang akan
dilakukan oleh keluarga pada makam bapak …… agar semua
proses berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Demi
Kristus, Tuhan dan pengantara kami, yang bersama Engkau dan
Roh kudus, Allah sepanjang segala masa.
6. Liturgi Sabda
P : Marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan
Bacaan Pertama – Kejadian 17:1.9-10.15-22
Ketika Abraham berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka
Tuhan menampakkan diri kepadanya dan bersabda, “Akulah Allah
yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela!
Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan
keturunanmu turun temurun.
Inilah perjanjian-Ku, yang harus kaupegang, perjanjian antara aku
dan engkau serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antaramu
harus disunat.” Selanjutnya Allah bersabda kepada Abraham,
“Tentang isterimu Sarai, janganlah kausebut lagi Sarai, tetapi Sara,
itulah namanya.
Aku akan memberkatinya, sehingga ia akan menjadi ibu bangsa-
bangsa; raja-raja pelbagai bangsa akan lahir daripadanya.” Lalu
tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya,
“Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan
seorang anak? Dan mungkinkah Sara, yang telah berumur
sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?”
Dan Abraham berkata kepada Allah, “Ah, sekiranya Ismael
diperkenankan hidup di hadapan-Mu!” Tetapi Allah bersabda,
“Tidak! Isterimu Saralah, yang akan melahirkan anak laki-laki
bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan
mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang
kekal untuk keturunannya.
Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu. Ia akan
Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan
memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya
menjadi bangsa yang besar.
Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan
dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti
ini juga.” Sesudah selesai bersabda kepada Abraham, naiklah
Allah meninggalkan Abraham.

Demikianlah Sabda Tuhan.


U. Syukur Kepada Allah.

Bacaan Injil
P : Tuhan beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P : Inilah Injil Yesus Kristus, menurut Matius 8:1-4
U : Dimuliakanlah Tuhan
Setelah Yesus turun dari bukit, banyak orang berbondong-
bondong mengikuti Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang
yang sakit kusta. Ia sujud menyembah Yesus dan berkata, “Tuan,
jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku.”
Yesus lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan
berkata, “Aku mau, jadilah engkau tahir!” Seketika itu juga
tahirlah orang itu dari kustanya.
Lalu Yesus berkata kepadanya, “Ingatlah, jangan engkau
memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah,
perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah
persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi
mereka.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Siapakah orang sakit kusta ini yang dengan berani mendekati
Yesus untuk memohon kesembuhan-Nya? Kami tidak tahu tapi
satu hal yang pasti si penderita kusta adalah orang percaya Yesus.

Dia pasti sudah mendengar tentang kekuatan penyembuhan Yesus.


Dia pasti merindukan kesempatan untuk berinteraksi dengan Yesus
agar dia sembuh juga. Itu sebabnya ketika ada kesempatan dia
memanfaatkannya dengan mendekati Yesus.
Yesus baru saja selesai berkhotbah di atas bukit (Mat. 5-7). Orang
banyak takjub akan pengajaran-Nya. Walaupun Yesus telah selesai
mengajar, orang banyak masih berbondong-bondong mengikuti
Dia. Ketika itu ada seorang yang sakit kusta datang, ia sujud
menyembah dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat
mentahirkan aku." Permohonannya singkat tetapi padat dengan
pemahaman iman yang luar biasa. Pertama, ia tahu bahwa Yesus
dapat melakukan segala sesuatu, Dia punya kuasa sehingga tidak
ada yang mustahil bagi-Nya, termasuk mentahirkannya dari
penyakit kusta. Pengakuan ini membuatnya berani dan tidak ragu
untuk datang memohon kesembuhan dari-Nya. Kedua, ia
menundukkan diri kepada kehendak-Nya. Ia tidak dapat memaksa
Yesus mentahirkannya, karena ia tahu bahwa semua tergantung
pada kerelaan hati-Nya dan kehendak-Nya. Jadi ia tahu bahwa
sekalipun Yesus dapat melakukan segala sesuatu tetapi hanya
kehendak-Nya yang jadi.

Pernahkah kita juga mendengar tentang mujizat-mujizat yang


Yesus mampu lakukan dalam hidup kita? Apa yang akan kita
lakukan sekarang jika kita mendengarnya?

Haruskah kita tetap statis dan tidak melakukan apa-apa atau kita
menjadi dinamis dengan lapar dan haus akan Yesus?
Kusta adalah lambang dosa. Seperti halnya orang kusta, dia
menderita dan terpencil. Dan kita membutuhkan sentuhan Yesus
untuk membersihkan kita dari kusta dosa kita.

Karena itu pelajaran dari orang kusta ini adalah siapa pun yang
menginginkan penyembuhan rohani dari Yesus, harus menerapkan
pelajaran ini dalam kehidupannya sendiri.

Kita harus datang kepada Kristus dengan kesadaran yang


mendalam akan dosa.

Apakah kita mengakui bahwa kita adalah orang berdosa dan bahwa
kita tidak memiliki apa pun di dalam diri kita untuk
menyembuhkan kusta dosa kita?

Apakah kita meratapi dosa-dosa kita? Kalau ya, kita siap untuk
sentuhan penyembuhan Kristus.
Kita harus membungkuk di hadapannya dengan rasa hormat dan
rendah hati, tunduk kepada-Nya sebagai satu-satunya harapan kita.

Kita harus percaya Yesus bisa membuat kita bersih melalui darah-
Nya. Apakah kita percaya.
Penderita kusta sekalipun dianggap sebagai orang buangan
memiliki sikap yang dinamis untuk pergi menemui Yesus.
Dia tidak membiarkan penyakitnya yang menakutkan
mencegahnya untuk bertemu secara pribadi dengan penyelamat
dan penyembuhnya.

Apakah kita juga ingin sembuh dari penyakit kita? Apapun


penyakit kita mari kita dengan rendah hati meminta Tuhan untuk
menyembuhkan kita.
Kita pasti mempunyai banyak permohonan. Kita tahu bahwa tidak
ada yang mustahil bagi Tuhan, tetapi kita sering lupa bahwa
kehendak-Nya yang jadi, bukan kehendak kita. Marilah kita
mempunyai iman dan pemahaman yang benar ketika memohon
kepada-Nya yaitu dengan keyakinan, karena Dia mendengar dan
mampu, dan dengan ketundukan, karena semua kembali kepada
kehendak-Nya
“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu
salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk
kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”
Karena Dia tidak akan pernah menolak siapa pun yang dengan
tulus meminta kesembuhannya. Dia tidak akan pernah menolak
siapa pun yang dengan rendah hati mau mendekati-Nya.
P : Marilah kita resapi bacaan Injil malam hari ini dan memperteguh
iman kepercayaan kita.....
P : Aku percaya......

Doa Umat
Ibu-Bapak serta saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan. Allah itu
Maha baik dan Maha Pemberi. Ia adalah Allah yang setia dan sabar,
Untuk itu marilah kita sekarang memanjatkan doa-doa permohonan
serta ungkapan hati kita di hadapan Tuhan.
Bapa yang penuh kasih pujisyukur kami haturkan atas Rahmat yang
engkau berikan kepada kami,malam ini kami berdoa untuk
ketenangan jiwa bapak ….. yang telah kau panggil. Kami juga
berdoa untuk proses pengijingan makam bapak ….. yang akan di
laksanakan semoga dengan berkatmu semua proses dapat berjalan
dengan lancer dan dapat selesai dengan baik.
Marilah kita mohon….

Allah Bapa sumber pengharapan. Maka ampunilah kami dan


dengarkanlah permohonan kami. Dan marilah kita satukan semua
doa permohonan kita ini dengan doa yang diajarkan Tuhan Yesus
kepada kita.
P+U : Bapa kami yang ada di surga
Dimuliakanlah nama-Mu
Datanglah Kerajaan-Mu
Jadilah kehendak-Mu
Di atas bumi seperti di dalam Surga
Berilah kami rejeki pada hari ini
Dan ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang
bersalah kepada kami
Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan
Tetapi bebaskan kami dari yang jahat
U : Amin.

7. Penutup
a. Doa Penutup :
Allah Bapa yang Maharahim, kami bersyukur karena dari Engkau
sendiri kami semakin mengenal-Mu melalui hidup dan karya
Putera-Mu, Yesus Kristus. Ya Tuhan, kami telah merayakan
misteri Sabda yang membebaskan sambil memohon belas kasih-
Mu untuk saudara-saudari kami yang telah meninggal. Semoga
mereka beralih ke tempat kediaman yang terang benderang dan
penuh kedamaian dan proses pengijingan makam bapak …. dapat
berjalan dengan baik. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U : Amin
b. Berkat dan Pengutusan
Bapak, Ibu, Saudara, Saudari yang terkasih, sebelum kita akhiri
ibadat kita malam ini, marilah kita mohon berkat Tuhan.
P : Tuhan Beserta kita
U : Sekarang dan selamanya.
P : Semoga kita selalu dibimbing oleh berkat Alah Yang Maha
Kuasa + Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Dengan demikian ibadat kita malam hari ini sudah selesai

Anda mungkin juga menyukai