Anda di halaman 1dari 7

Yoh.

10:1- 21

Thema firman Tuhan saat ini adalah “Yesus adalah gembala yang baik”

Saudara/I terkasih tentunya dalam hidup ini, kita pernah dituntun oleh seseorang yang
kita percayai dalam hidup kita. Seperti contoh nyata. Kita awalnya berada didunia ini adalah
seorang bayi. Pertama kita belum bisa berjalan. perlahan-lahan kita dituntun ibu atau ayah
kita supaya bisa berjalan dan pada akhirnya kita pun bisa berjalan. kedua pihak pastinya
sangat senang apalagi orang tua kita. Makin hari makin bertumbuh dan berkembang hingga
sampai sekarang kita semua sudah besar ya… coba lihat badan kita masing-masing awalnya
dari bayi yang kecil sekarang sudah gede ya… apakah makna dari yang diceritakan??hal ini
menunjukkan bahwa kita mempercayai hidup kita speenuhnya dituntun oleh orangtua kita
karna apa? Karna kita terlebih dahulu sudah percaya kepada orang tua kita. Kita percaya
bahwa orang tua kita akan menuntun kita ke hal yang baik.

Nah begitu juga dalam firman Tuhan saat ini yang akan kita renungkan bagaimana saat itu
dimana Yesus ingin menunjukkan diri bahwa Yesus adalah gembala yang baik bagi orang-
orang Yahudi saat itu. Bagaimana cara Yesus ingin menjelaskan hal itu??? Maka ada 3 point
yang akan kita renungkan yaitu:

1. Perumpamaan tentang gembala dan domba (ayat 1-5)

Dalam bagian ini Yesus menggunakan perumpamaan tentang gembala dan domba kepada
orang-orang yahudi yang bertujuan supaya mereka dapat mengerti dan mengenal siapa
gembala yang baik itu. mengapa harus perumpamaan ini digunakan? Perumpamaan atau
perbandingan ini diambil dari kebiasaan mereka memelihara domba saat itu. Perumpamaan
itu dipakai untuk menggambarkan kebenaran itu dari hal-hal yang sudah lazim dan terasa
akrab supaya mereka juga bisa mengerti karna sudah akrab perumpamaannya dengan
kehidupan orang-orang yahudi saat itu. Dalam ayat 1-2 kita bisa melihat adanya
perbandingan yang dilakukan yaitu perbandingan antara gembala yang baik dan yang tidak
baik. Apa saja ciri-ciri, sifat atau hal yang biasa dilakukann oleh masing-masing gembala
itu ??pertama kita akan membahas ciri ,sifat atau hal yang biasa dilakukan oleh gembala yang
tidak baik yaitu:

Dalam ayat 1 dikatakan “Aku berkata kepadamu: sesungguhnya, siapa yang masuk ke dalam
kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah
seorang pencuri dan seorang perampok”. Nah.. dalam bagian ini inilah ciri-ciri gembala yang
tidak baik itu. Cirinya adalah dia tidak masuk melalui pintu dan memanjat tembok. Sama hal
nya seperti pencuri yang ingin mencuri ke rumah orang kaya. Mereka tidak masuk melalui
pintu dengan baik tetapi mungkin memanjat sampai ke atap dan membongkar atau
mencongkel pintu rumah dengan pelan-pelan supaya tidak kedengaran atau berbagai cara
lainnya akan dilakukan asalkan misinya berhasil yaitu untuk mencuri. mereka merencanakan
segala sesuatu dan menanggung resiko apapun dan menghadapi bahaya seberat apapun untuk
menjalankan usaha jahat mereka.

Perbandingan kedua yaitu ciri-ciri, sifat atau hal yang biasa yang dilakukan oleh gembala
yang baik. Kita bisa lihat dalam ayat 2-3a dikatakan “tetapi siapa yang masuk melalui pintu,
ia adalah gembala domba. Inilah ciri-ciri gembala yang sesungguhnya itu. Dia akan
memasuki pintu tidak memanjat tembok. Tetapi dengan hormat dan tidak ada niat jahat
masuk menemui domba-dombanya. Bahkan penjaga itu membuka pintu bagi gembala itu dan
domba-domba itu mendengarkan suaranya.

Lalu apakah yang dilakukan gembala yang baik itu? Inilah ciri atau sifat atau hal yang biasa
dilakukan, kita bisa melihat dalam ayat 3b-5 yaitu dia memanggil domba-dombanya masing-
masing menurut namanya, menuntunnya ke luar, dan berjalan di depan mereka. Inilah ciri
gembala yang sesungguhnya mampu mengenal domba-dombanya satu persatu.dia sangat
memperhatikan domba-dombanya bahkan menghitungnya apakah ada yang hilang atau tidak.
Sama halnya dalam kampus kita ya… seperti beberapa orang yang sayang para doggies kita.
Pasti doggies itu akan mengenal suara orang-orang yang ada dikampus ini. Jika ada
pendatang baru dia akan ribut. Bahkan saking sayangnya pada anjing, kita bisa mengenal
mereka satu per satu. Tapi ada juga yang tidak terlalu sayang sehingga tidak terlalu peduli
dengan nama mereka yang penting namanya anjing.

Kemudian..Apakah yang dilakukan domba-domba itu? domba-dombanya mengikutinya.


Karena mereka mengenal suaranya.inilah kepatuhan para domba-domba itu terhadap gembala
mereka. mereka mengikuti gembalanya karena mereka sudah percaya dan menyerahkan diri
sepenuhnya kepada gembal itu. Dan melalui suara itu dapat membuat mereka berpikir dan
membedakan suara gembalanya dengan suara orang asing.seorang asing yang menuntun
mereka tidak akan mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya karena suara orang asing
tidak mereka kenal.

Inilah perumpamaan yang digunakan Yesus untuk menjelaskan apa maksud Yesus yang
sebenarnya
Lalu ketika perumpamaan ini sudah dijelaskan apakah reaksi dari orang-orang yahudi itu?
Itulah point 2 yaitu:

2. Reaksi orang yahudi (ayat 6)

Dalam ayat 6 jelas dikatakan bahwa mereka tidak mengerti apa maksud dari perumpamaan
itu. Mereka tidak menyadari siapa yang dimaksudkan Yesus sebagai pencuri dan perampok
maupun siapa gembala yang baik itu. Mereka sama sekali tidak mengenal atau tidak mampu
mengecap hal-hal seperti itu, sehingga mereka tidak bisa mengerti perumpamaan dan
perbandingan yang digunakan untuk menjelaskan. Orang-orang farisi sering
menyombongkan diri dan pengetahuan mereka sehingga mereka tidak tahan bila ada orang
yang mempertanyakan pengetahuan mereka tetapi mereka justru tidak cukup pandai untuk
mengerti perkara-perkara yang dibicarakan Yesus sebab hal itu diluar jangkauan pemikiran
mereka. jadi apakah yang dilakukan Yesus ketika mereka belum mengerti ? itulah point ke
tiga yaitu:

3. Yesus adalah pintu bagi domba-domba

Dalam bagian ini Yesus menjelaskan perumpamaan itu secara jelas dan terang-terangan
menunjukkan bahwa yang dimaksudkan dari perumpamaan itu adalah Yesus sendirilah
gembala yang baik itu. Dalam ayat 7 dikatakan “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
Akulah pintu ke domba-domba itu. Dalam bagian ini dijelaskan bahwa Yesuslah satu-satunya
pintu tidak ada yang lain. kemudian dilanjutkan dalam ayat 8 dikatakan “semua orang yang
datang sebelum Aku, adalah perampok dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
sama halnya dengan perumpamaan dan perbandingan tadi bahwa ketika orang lain
memanggil domba itu maka mereka tidak mengenal bahkan lari daripadanya. Lalu Yesus
berkata “Akulah pintu, barang siapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk
dan keluar dan menemukan padang rumput.” Yesulah satu-satunya pintu, maka kita harus
masuk ke dalam kerajaan Allah melalui Yesus Kristus sendiri dengan iman terhadapNya.
Tidak ada jalan lain untuk masuk ke kerajaan Allah kecuali mereka bersedia tunduk kepada
anugerah dan pemerintahan Sang penebus. Ada 2 janji yang berharga yang diberikan kepada
mereka yang mematuhi petunjuk tersebut yaitu:

1. Mereka akan selamat. Inilah hak istimewa yang akan mereka dapatkan. Domba-
domba itu akan selamat dari ancaman dan dilindungi oleh Tuhan dan Yesus akan
memulihkan mereka dari segala kerusakan
Mereka akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Ini adalah hak istimewa
mereka selama mereka taat dan percaya tuntunan Tuhan. Mereka bebas masuk dan keluar
tidak ada yang menghalangi mereka menuju kehidupan yang tenang dan dalam perlindungan
Tuhan. Asalkan mereka tetap dalam dan oleh kasih karunia Kristus. Tinggal bersama Yesus
seperti seorang yang berada dalam rumahnya sendiri.

Demikian juga, secara tegas dikatakan dalam ay. 10 bahwa “Pencuri datang hanya untuk
mencuri dan membunuh dan membinasakan; Tetapi Dia datang supaya mereka
mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Sangat menarik jikalau
kita perhatikan, bahwa Yesus datang bukan hanya sekedar mempunyai hidup, tetapi memiliki
hidup itu dalam segala kelimpahan. Apa yang dimaksud dalam bagian ini? Kata “memiliki”
dalam bahasa Yunani adalah (pres.actv.sub)/ may have it, yang berarti bahwa
dalam bagian ini Yesus mengajak supaya kita memiliki kehiupan itu secara terus-menerus.
Menjadikan Dia sebagai Gembala dalam kehidupan, sebab Dia menuntut umat-Nya ke dalam
kehidupan yang berkelimpahan.

Bapak/ibu saudara/I yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus firman Tuhan yang kita
renungkan pada pagi hari ini merupakan injil yohanes yang ditulis oleh murid yang di kasihi
Yesus yaitu yohanes sendiri. Kitab ini di tulis di atas tahun 96 masehi. Kitab yohanes ini di
tulis oleh yohanes pada masa tuanya yang ditunjukkan kepada orang yahudi.

Dari firman Tuhan yang kita renungkan pada pagi hari ini saya bagi menjadi 3 point
penting yaitu:

a. Gembala yang baik versus/vs gembala yang tidak baik

Hal ini dapat kita lihat dalam ayat 11-16. Jumat lalu saudari hotria telah menyampaikan
ketika Yesus menjelaskan bahwa Dia adalah pintu bagi umat-Nya, dan Dia adalah jalan satu-
satu-Nya bagi orang yang percaya kepada-Nya, Yesus menyampaikan-Nya dengan
menggunakan perumpamaan dengan mengatakan Dia adalah pintu sebagai jalur masuk dalam
menempuh kebenaran tetapi pada hari ini Yesus tidak lagi menggunakan perumpamaan karna
kenapa melalui perumpamaan orang farisi tetap tidak mengerti siapa yang di maksudkan oleh
Yesus .

jadi melalui firman Tuhan pada hari ini secara terang-terangan Yesus langsung
menyampaikan bahwa “Akulah gembala yang baik”kalimat ini di diulang dua kali yaitu di
ayat 11 dan ayat 14 ini menunjukkan pentingnya kalimat tersebut dimana disana ada
penegasan secara khusus bahwa Yesus benar-benar gembala yang baik. Jika kita melihat ayat
11-16 ini maka disana terdapat dua perbandingan antara gembala yang baik dengan gembala
yang tidak baik atau di sebut sebagai seorang upahan. Perbandingan ini menimbulkan
perbedaan sikap atau ciri dari gembala baik dan seorang upahan.

Dalam ayat 11 dikatakan “Akulah gembala yang baik gembala yang baik memberikan
nyawa nya kepada domba-dombanya jika kita melihat pada zaman itu maka seorang gembala
yang baik akan menjaga dombanya dengan baik, bahkan kalau misalnya ada binatang buas
seperti serigala, singa, harimau dan binatang buas lainnya yang menerkam dombanya maka
dia harus melawannya dan menyelamatkan dombanya ini menunjukkan ciri gembala yang
baik. Demikian juga firman Tuhan ini menjelaskan kepada kita bahwa ada seorang gembala
yang melebihi manusia yaitu Yesus sendiri yang rela memberikan nyawa-Nya kepada
dombaNya. Disini domba yang dimaksud adalah manusia. Nah, di dalam kehidupan ini
jarang sekali kita temukan ada seseorang yang merelakan nyawanya demi orang yang di
kasihinya. Bahkan orang tua kita sendiri belum tentu rela memberikan nyawanya kepada kita
sebagai anaknya.Karna kenapa orang lebih cenderung mencintai nyawanya sendiri ketimbang
dengan nyawa orang lain. Tetapi di ayat sebelas ini Yesus benar-benar menunjukkan bahwa
diri-Nya adalah gembala yang sejati yang selalu mementingkan domba-dombanya ketimbang
diri dan nyawa-Nya sendiri. Artinya Yesus sebagai gembala yang sejati rela memberikan
nyawa-Nya kepada umat-Nya supaya semua umat-Nya yang percaya akan selamat.

Selain itu ciri kedua dari gembala yang baik adalah mengenal domba-dombanya dan
domba-dombanya juga mengenal gembalanya, ini menunjukkan bahwa relasi antara domba
dan sang gembala sudah terjalin begitu lama sehingga mereka saling mengenal antar satu
pihak dengan pihak yang lain. Hal ini bisa kita lihat di ayat 14 bahkan di ayat 15 di jelaskan
pengenalan diatara mereka ini disamakan dengan pengenalan Bapa dengan Yesus sendiri.
Sebagaimana kedekatan Allah dengan Yesus demikian kedekatan kita sebagai domba-domba
kepada Yesus. Jika kita melihat kedekatan bapa dengan anak maka kita mengetahui bahwa
segala sesuatu yang di punyai/yang dimiliki bapa, bahkan yang menjadi keinginan Bapa pun
anak mengetahui demikian sebaliknya segala sesuatu kepribadian anak dikenal baik dan lebih
dalam oleh bapa. Artinya ada hubungan yang intim yang terjadi antara anak dan bapa.

Ciri yang ketiga dari gembala yang baik adalah menuntun domba-dombanya bahkan
domba-domba lain pun dituntunnya, pada umunya gembala-gembala domba hanya
menggembalakan miliknya sendiri bukan milik orang lain, akan tetapi hari ini menjelaskan
kepada kita bagaimana kebaikan sang gembala yang di sebut Yesus Kristus menggembalakan
domba-domba yang bukan dari kandang domba-Nya sendiri. Dan dalam penuntunannya
domba yang lain ini pun mengenal suaranya sehingga mereka satu kawanan dan satu
gembala. Ini menunjukkan bahwa dia adalah gembala yang benar-benar memiliki kuasa.

Tetapi seorang yang bukan gembala atau upahan tidak rela memberikan nyawanya
kepada domba-domba yang dituntunnya karna kita tahu bahwa seorang upahan ini adalah
hanyalah seorang pekerja dan yang hanya bertujuan untuk mendapatkan uang atau upah. Jadi
bisa disebut bahwa upahan ini bukan pemilik asli domba-domba yang dituntunnya. Jadi dia
tidak terlalu memikirkan bagaimana domba-domba yang digembalakannnya bisa selamat dari
serangan-serangan binatang buas, seperti serigala, harimau dan binatang-binatang lainnya.
Yang dipikirkan seorang upahan ketika diperhadapkan dengan binatang-binatang buas adalah
keselamatan dirinya sendiri sehingga muncul dibenakknya untuk mau melarikan diri dan
tidak memperdulikan keselamatan domba-domba yang sedang di tuntunnya. Itulah ciri yang
bukan gembala.

b. Otoritas gembala yang baik

Hal ini bisa kita lihat di ayat 17-18. disana di jelaskan bagaimana sang gembala memiliki
otoritas terhadap domba-dombanya karna ini juga merupakan tugas yang di terima oleh sang
gembala agung dan hal itu dilakukannya dengan memberikan nyawanya untuk menunjukkan
bahwa itu sudah menjadi miliknya dan tidak ada satu orang pun yang mengambil haknya itu
dari padanya karna dia sudah merelakan nyawa-Nya . Sehingga apapun yang di berikan, dan
yang dilakukan oleh sang gembala tersebut kepada dombanya tidak ada yang melarang-Nya
artinya Dia sudah memiliki hak sepenuhnya atas domba-domba tersebut. Jadi, apapun yang
diperbuat gembala kepada dombanya tidak ada yang melarangnya, karna semua sudah
menjadi haknya.

c. Respon orang yahudi

Bagian ini dapat kita lihat di ayat 19-21, dari pernyataan Yesus yang sudah di jelaskan
sebelum nya maka timbullah pertentangan bagi orang yahudi

Jadi, ada dua respon yang di sampaikan. Yang pertama adanya kelompok orang yahudi yang
tidak percaya tentang apa yang di sampaikan Yesus kepada mereka tentang diri-Nya
sehingga mereka mengejek Yesus dengan mengatakan Yesus sudah kerasukan setan dan gila.
Tetapi ada juga pendapat dari kelompok yahudi lain yang mengatakan bahwa itu
bukan berasal dari si setan karna setan tidak dapat memelekkan orang buta atau dengan kata
lain setan tidak dapat melakukan mujijat-mujijat. Jadi, kelompok kedua ini percaya dengan
apa yang di sampaikkan Yesus tentang diri-Nya. Dan mereka mungkin membuktikan bahwa
Yesus benar-benar ajaib karna kemungkinan mereka sudah melihat dengan mata kepala
sendiri tanda yang sudah di adakan Yesus sebelum-Nya.

Jadi bapak/ibu saudara/I yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus melalui firman
Tuhan pada pagi hari ini mengajarkan kepada kita bahwa Yesus adalah gembala yang baik,
bahkan bukan hanya baik tetapi sangat-sangat baik karna rela memberikan nyawa-Nya
kepada umat-Nya. Kemudian Yesuslah yang memiliki otoritas sepenuhnya di dalam hidup
kita sebagai domba yang sudah di selamatkan-Nya. Jadi, biarlah melalui firman Tuhan pada
pagi hari ini kita harus mengakui dalam hidup kita bahwa hanya Yesuslah gembala yang
baik.

Aplikasi:

Saudar/I terkasih apa yang dapat kita pelajari dari firman Tuhan tersebut

Ada beberapa hal yaitu

1. Jangan pernah mengandalkan kepintaran kita, seperti orang farisi yang telalu
menyombongkan dirinya sehingga mereka merasa bahwa mereka sendiri yang
menuntun dirinya
2. Percayalah pada Yesus dengan sepenuhnya bahwa hanya Yesuslah satu-satunya sang
gembala yang baik itu. Hanya Dialah yang mampu menuntun dan mengendalikan
hidup kita
3. Ketika kita sudah beriman sepenuhnya kepada Tuhan kita ada mendapatkan hadiah
berharga dalam hidup kita yaitu keselamatan dan hidup yang berkelimpahan.
Berkelimpahan bukan berarti jadi kaya tetapi berkelimpahan dalam anugerah dan
perlindungan Tuhan. Percaya dan Imani bahwa hanya Yesuslah sang gembala
sesungguhnya dalam hidup kita.

Anda mungkin juga menyukai