Anda di halaman 1dari 10

1

Matius 7:15-23
(15) Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang
datang kepadamu dengan menyamar seperti
domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah
serigala yang buas.

(16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal
mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur
dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?

(17) Demikianlah setiap pohon yang baik
menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang
tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.

(18) Tidak mungkin pohon yang baik itu
menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun
pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah
yang baik.

(19) Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan
buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke
dalam api.
BAGAIMANA
MENGENAL
PENGAJAR DAN
NABI PALSU?

2
(20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal
mereka.

(21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak
Bapa-Ku yang di sorga.

(22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan
demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat
demi nama-Mu juga?

(23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang
kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah
mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!"
BAGAIMANA
MENGENAL
PENGAJAR DAN
NABI PALSU?

3
karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang
menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang
mendapatinya.Matius 7:14

Hal keselamatan di dalam ajaran Yesus bukanlah
suatu hal yang sederhana dan mudah. Yesus
memberitahu kita di Matius 7:14 bahwa jalan
menuju kepada kehidupan, sangatlah sesak dan
sempit dan sedikit orang yang mendapatinya."

Bukan hanya sekedar sangat sedikit orang yang
mendapatinya namun Yesus juga memberitahu
kita bahwa sekalipun kita telah menemukannya,
kita belum tentu dapat masuk!

Dikatakan di Lukas 13:23-24 Dan ada seorang yang
berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang
yang diselamatkan? Jawab Yesus kepada orang-
orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui
pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata
kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk
masuk, tetapi tidak akan dapat
4
Rasul Petrus juga menulis yang sama saat ia
berkata bahwa orang benar juga hampir-
hampir tidak diselamatkan (1 Petrus 4.18).
Dan jika orang benar hampir-hampir tidak
diselamatkan, apakah yang akan terjadi
dengan orang fasik dan orang berdosa?

Namun harus kita akui bahwa pesan yang
kita dapatkan dari gereja masa kini justru
bertentangan dengan yang dikatakan oleh
Yesus. Kelihatannya kekristenan hari ini telah
jatuh ke dalam bahaya yang diperingatkan
oleh Yesus.

Setelah Yesus memberitahu kita bahwa jalan
menuju hidup kekal itu tidak mudah, Yesus
melanjutkan untuk memperingatkan kita
untuk berwaspada pada nabi-nabi palsu
(Mat. 7.15).

5

Di dalam Kitab Suci, kata waspada itu sering
dipakai Tuhan dalam hubungan dengan kepalsuan
yang muncul dalam berbagai bentuk. Hanya di
dalam bidang agama, terdapat begitu banyak
kepalsuan - dalam hal melakukan kewajiban
agama untuk dilihat orang; mengucapkan hal yang
tidak kita maksudkan; kemunafikan dalam
menampilkan diri sebagai lebih baik dari yang
sebenarnya dan masih banyak lagi yang lain
(Mat. 6).

Kepalsuan inilah yang turut membuat jalan
menuju keselamatan itu begitu sesak dan sempit.
Akan terdapat banyak nabi-nabi dan pengajar-
pengajar palsu yang akan membuat kita salah
jalan.

Jalan yang disiapkan Tuhan bagi kita adalah jalan
yang sempit akan tetapi para pengajar zaman ini
telah menggelabui kita untuk berjalan di jalan
yang lebar dan luas. Namun, sadarkah kita bahwa
jalan yang lebar dan luas itu tidak akan membawa
kita ke jalan kehidupan?


6
Pertanyaannya adalah bagaimana kita menghindar
dari nabi-nabi yang palsu itu? Bagaimana kita dapat
mengenali nabi-nabi atau pengajar-pengajar palsu ini.
Hal ini, tentunya bukan hal yang sederhana karena
Yesus memberitahu kita bahwa semuanya akan
datang sebagai domba-domba.

Mereka akan menyamar sebagai domba-domba
untuk menutupi diri mereka yang sebenarnya, yakni
serigala yang buas dan ganas.

Sebagai domba, tentu saja mereka akan melakukan
apa yang dilakukan oleh domba. Kita diberitahu (di
Mat.7-15-23) bahwa mereka akan bernubuat,
melakukan mukjizat dan menyembuhkan dalam
nama Tuhan.

Dengan adanya iklim kemunafikan yang begitu
kentara di kalangan orang beragama, ditambah lagi
dengan kemampuan mereka bernubuat, melakukan
mukjizat dan menyembuhkan, apakah akan terlintas
di pikiran orang bahwa mereka ini adalah nabi palsu?
Saya pikir tidak kerana pastinya ramai yang
terpedaya.

7
Cara pertama untuk menjaga diri kita daripada
terpedaya, adalah untuk jangan pernah terpedaya
dengan mukjizat, kesembuhan atau hal-hal yang
mempunyai rupa-rupa perbuatan ajaib.

Jangan pernah lupa bahwa Yesus sendiri
mengingatkan kita bahwa nabi-nabi palsu akan
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mukjizat-
mukjizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka
menyesatkan orang-orang pilihan juga (Mt. 24.24).

Ingatlah bahwa Iblis juga bisa mengadakan mukjizat.
Setiap mukjizat yang dilakukan oleh Musa dengan
kuasa Allah juga dapat ditiru oleh ahli-ahli sihir yang
dipanggil Firaun (Kel. 6). Perlu juga ditekankan
bahwa pengalaman rohani tidak semestinya
membuktikan kerohanian seseorang. Pengalaman
rohani bukanlah jaminan bahwa orang yang
mengalaminya itu rohani. Umpamanya dalam kes
kesembuhan.

Saat mukjizat kesembuhan terjadi, hal ini tidak
membuktikan bahwa yang menyembuhkan maupun
yang disembuhkan itu rohani. Dalam banyak kes,
orang yang disembuhkan sebenarnya tidak hidup di
dalam Tuhan.
8
Yang kedua, kita perlu mengingat bahwa pada
intinya nabi-nabi atau pengajar-pengajar palsu itu
adalah serigala namun tragedinya adalah
mereka adalah serigala yang tidak tahu bahwa
mereka itu serigala. Mereka 100% menyakini
bahwa mereka itu benar-benar domba dan
bukannya serigala yang berkulitkan domba!

Hanya dari sifat mereka kita tahu apakah mereka
itu serigala atau domba. Serigala saat berhadapan
dengan domba pasti ada maunya. Merupakan
sifatnya serigala untuk memangsa domba.

Dengan kata lain, gembala-gembala yang adalah
serigala berkulitkan domba akan mencari
keuntungan dari domba-dombanya. Di mata
serigala, domba-domba itu wujud untuk
mengenyangkan dan memberinya keuntungan.
Karena itu, berwaspadalah terhadap pelayan-
pelayan yang mengambil kesempatan atas domba-
dombanya.

9
Yang ketiga, dari buahnya kita akan tahu. Buah
yang dimaksudkan oleh Yesus di Matius 7 adalah
buah roh.

Dan di Galatia 5, buah roh di pertentangkan
dengan perbuatan daging. Ini berarti nabi-nabi
atau pengajar-pengajar palsu dapat diketahui dari
kehidupan sehariannya, apakah mereka
menunjukkan ciri-ciri dari buah roh seperti kasih,
damai, penguasaan diri dan lainnya atau malah
perbuatan-perbuatan daging seperti perseteruan,
perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri dan roh pemecah?

Serigala adalah hewan yang agresif,
berwaspadalah terhadap orang yang agresif yang
sering menyerang sesama.

10
Yesus memberitahu kita bahwa sangat sedikit
yang akan masuk ke dalam jalan kehidupan. Ini
berarti bahwa hanya sedikit, hanya yang sisa
(remnants) yang akan menemukan dan masuk ke
dalam keselamatan. Hal ini memberitahu kita
bahwa kebanyakan orang, bukannya sedang
berjalan menuju kehidupan tapi kebinasaan.

Dan ingatlah bahwa di Matius 7, Yesus sedang
berbicara kepada orang-orang yang berseru
kepadanya, Tuhan, Tuhan Ini memberitahu
kita bahwa orang yang dimaksudkan oleh Yesus
sebagai sedang berjalan di jalan yang lebar dan
luas itu adalah orang-orang percaya, bukannya
orang-orang yang belum mengenal Tuhan!
Tragisnya, orang percaya yang sedang berada di
jalan yang lebar dan luas yang menuju kebinasaan
merupakan kalangan orang yang banyak.

Kiranya kita ditemukan di antara kalangan yang
sedikits yang sedang berjalan di jalan yang sesak
dan sempit yang menuju hidup kekal itu.

Anda mungkin juga menyukai