Anda di halaman 1dari 5

Menjaga

Hati
The Basic of Becoming Christlike

Joy & Honest


Online Bible
study
Yesus menggambarkan hati kita dengan perumpamaan
empat jenis ladang hati” dalam kitab Matius pasal 13,
di katakan ada orang yang mempunyai hati seperti
‘pinggir jalan’, orang-orang tersebut hatinya sudah
dikuasai oleh Iblis sehingga mereka tidak lagi
mendengar firman Tuhan dan jikalaupun mereka
mendengarnya mereka tidak dapat mengerti.

“Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur


itu. Kepada setiap orang yang mendengar firman
tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya,
datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan
dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di
pinggir jalan.” (Matius 13: 18-19).

Ada orang yang mempunyai hati seperti ‘ladang


berbatu’ atau ‘semak duri’. Meskipun mereka telah
mendengar dan mendapat anugerah, mereka tetap tidak
dapat hidup sesuai dengan firman-Nya.

“Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu


ialah orang yang mendengar firman itu dan segera
menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar
dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan
atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun
segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri
ialah orang yang mendengar firman itu,
lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan
menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.”
(Matius 13: 20-22).

Hati yang seperti ‘ladang berbatu’ adalah hati yang


penuh dengan ketakutan. Jika penindasan atau
penganiayaan datang, dengan segera dia akan tumbang.
Selanjutnya hati yang seperti ladang semak duri adalah
hati yang penuh dengan kekuatiran dunia dan tipu daya
kekayaan. Orang-orang ini tidak dapat hidup sesuai
firman-Nya walaupun mereka telah mendengarnya.
“Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang
mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia
berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali
lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” (Matius 13: 23).

Orang yang percaya Yesus seharusnya menyadari betapa


pentingnya memiliki hati seperti tanah yang baik, yang dapat
mendengar dan mengerti firman-Nya. Setiap hari terus
berusaha mempersiapkan hati yang baik bagi Tuhan.

Mengetahui keadaan hati kita secara jujur adalah suatu


kejutan yang besar bagi siapa saja, tidak terkecuali siapa pun
juga. Saat kita jujur dengan keadaan kita maka kita akan
dapat mengungkapkan hal-hal yang tidak kita sadari. Sebagai
contoh, seberapa detail memperhatikan makanan yang kita
makan? Siapakah yang mau makan makanan yang ia sudah tahu
bahwa makanan itu telah ditaburi racun? Atau seberapa besar
usaha kita untuk menjaga rumah kita? Jika orang asing masuk
ke kamar tidur kita dan tidur disana, siapakah yang akan
membiarkannya begitu saja? Jawabannya “Tidak ada”, karena
kita semua tahu bahwa itu membahayakan kita.

Tetapi sadarkah kita bahwa kita telah begitu saja membiarkan


semua hal masuk ke dalam hati kita? Alasan hidup kita menjadi
kacau dan tersiksa ialah karena kita mau dan masih memeluk
segala jenis pikiran-pikiran kotor, jahat, dan beracun untuk
mengisi hati kita. Dengan kita menulis Jurnal, kita dapat
melihat dengan jelas keadaan hati kita.
Hati-hati dengan hal-hal kecil yang
adalah dosa dihatimu
Mulai sekarang kita harus berhati-hati dengan hal-hal yang dapat
mempengaruhi dan menghambat hati kita. Sekalipun itu adalah hal-hal
kecil, namun merupakan dosa, pada akhirnya hal itulah yang akan dapat
menjatuhkan kita.

“Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah


dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak
demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki
dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.” (Wahyu 2:5)

Jika lubang kecil yang muncul di sebuah bendungan terus diabaikan,


pada akhirnya bendungan tersebut akan roboh. Kanker
sekecil apa pun, ia tetap sajalah penyakit kanker. Banyak orang jatuh
ke dalam pornografi karena sering melihat berita melalui internet. Hal
kecil jika disepelekan akan menjadi masalah yang besar, selama menulis
Jurnal, kita tidak boleh membiarkan pikiran atau perasaan yang tidak
baik menduduki hati kita.

Kita perlu menyerahkan hidup kita secara total hanya kepada satu hal,
yaitu menjadikan Yesus Tuhan dan Raja di hati kita. Hal ini jauh lebih
penting daripada menjadi orang kaya raya dan sukses di
dunia ini. Jangan lagi merenungkan luka hati, kekecewaan, kegagalan,
atau hal-hal duniawi, sebaliknya kita harus lebih
sungguh-sungguh percaya kepada Yesus yang berdiam di dalam hati kita
dan melatih diri kita untuk menjalani hidup dengan menaruh Yesus di
dalam hati kita.
SHARING IS CARING

1. Apa halangan terbesar yang kamu hadapi ketika kamu


memandang Tuhan dan menjalin hubungan yang akrab
dengan-Nya?

2. Apakah ada sesuatu yang menurutmu merupakan dosa yang


masih ada di dalam hatimu?

Anda mungkin juga menyukai