Anda di halaman 1dari 3

GAIRAH DALAM BERSAKSI DAN MEMBERITAKAN INJIL

“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian
bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24:14)

Berbagai persoalan yang muncul di akhir zaman ini, menyebabkan gereja


kehilangan semangatnya (passion) untuk bersaksi dan menginjil. Bersaksi dan
memberitakan Injil sudah seharusnya menjadi program utama gereja. Apapun
program pelayanan yang kita buat atau rencanakan dalam gereja lokal, jika
hal itu tidak bermuara kepada jiwa-jiwa yang diselamatkan, maka sebenarnya
gereja tersebut telah keluar dari tujuan yang sesungguhnya. Jangan kita
berpikir apabila kita telah menghabiskan waktu berjam-jam melayani di
gereja, memberi persembahan untuk membantu pekerjaan misi, itu sudah
cukup. Itu tidak bisa menggantikan tugas utama kita untuk pergi bersaksi
dan memberitakan Injil. Tugas memberitakan Injil, tidak bisa digantikan
dengan yang lain. Kita harus pergi dan menyaksikan kepada orang banyak,
apa yang Yesus perbuat terhadap diri kita. Kita perlu menyaksikan karya dan
kasih Kristus kepada orang-orang yang berada di luar gereja dan
memberitakan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan kebenaran dan hidup.
Dalam Injil Matius 24 khususnya pada ayat 1 sampai 14 ini, kita melihat ada
terjadi suatu dialog antara para murid dengan Yesus. Dalam dialog tersebut
para murid mengajukan 3 pertanyaan kepada Yesus: pertama, kapan Bait
Allah akan hancur; kedua, apa tanda-tanda kedatangan Kristus yang kedua
kalinya, dan yang ketiga adalah apa tanda-tanda akhir jaman. Kemudian di
dalam ayat 4-14, ini adalah jawaban yang diberikan Yesus atas pertanyaan-
pertanyaan tersebut. Menarik sekali untuk kita renungkan ayat 14 ini, karena
dari semua tanda-tanda yang disampaikan oleh Yesus, tanda tentang Injil
Kerajaan harus diberitakan ke suluruh dunia dan menjadi kesaksian bagi
semua bangsa merupakan tanda terakhir. Artinya seluruh dunia dan semua
suku bangsa harus mendengar Injil, barulah tiba saatnya kedatangan Yesus
yang kedua kali. Dan yang lebih menarik lagi adalah, walaupun ada berbagai
tantangan yang harus dihadapi oleh gereja Tuhan di akhir zaman ini seperti:
ada nabi palsu dan ajaran sesat (ay 4,5,11); ada peperangan (ay 6); ada
kelaparan dan gempa bumi (ay 7); umat Tuhan dianiaya (ay 9-10); banyak
orang kristen murtad (ay 10); dan dosa merajalela sehingga banyak orang
kristen menjadi suam (ay 12), gereja Tuhan harus tetap pada panggilannya
yaitu bersaksi dan memberitakan injil. Ini adalah tugas utama yang harus
dikerjakan oleh gereja Tuhan sampai kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.
Namun tugas penting ini seringkali dilalaikan oleh gereja Tuhan.
Ada orang berkata, ‘saya mau bersaksi tetapi saya takut.’ Saya coba memberi
sebuah ilustrasi: apabila Saudara pergi kepengadilan, jika ada seorang saksi
yang takut bersaksi maka kemungkinan besar bahwa kesaksiannya itu
bohong atau tidak benar dan omong kosong. Kemungkinan lain adalah saksi
tersebut sedang diintimidasi, ditekan, diancam dan sebagainya, sehingga ia
takut berbicara. Jadi, jika Saudara tidak berani untuk bersaksi, atau gereja
tidak punya gairah lagi untuk memberitakan Injil, pertanyaannya adalah,
apakah Saudara sedang percaya pada Juruselamat yang palsu? Atau Saudara
sedang berada di bawah ancaman? Ingat perkataan Yesus : “Dan ketahuilah,
Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20).
Tantangan dan ancaman apapun yang kita hadapi, percayalah bahwa Tuhan
senantiasa menyertai orang-orang yang pergi memberitakan Injil. Haleluya!
Jika gereja Tuhan merindukan akan kedatangan Yesus Kristus yang kedua
kali, maka gereja Tuhan harus bersemangat, bergairah, harus memiliki
passion untuk bersaksi dan memberitakan Injil. Gereja Tuhan harus
bersemangat dalam melatih, memuridkan serta mengutus para misionaris ke
suku-suku yang belum dijangkau oleh Injil. Tapi sayangnya ada banyak gereja
Tuhan akhir-akhir ini yang hanya memikirkan ke dalam saja, kepentingan
dirinya sendiri, tetapi kurang memiliki kepedulian kepada orang-orang yang
belum mendengar berita Injil. Seharusnya gereja memiliki gairah yang tinggi
dalam bersaksi dan memberitakan Injil.
Ada 3 alasan mengapa kita harus tetap memiliki gairah atau passion dalam
bersaksi dan memberitakan Injil :

1. Karena kita percaya bahwa satu-satunya jalan keselamatan adalah


hanya melalui Yesus Kristus.
Ada orang berkata bahwa ada banyak jalan ke Roma demikian juga jalan
ke sorga. Tetapi Firman Tuhan dengan jelas berkata bahwa, “Dan
keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia,
sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan
kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kisah Rasul
4:12). Demikian pula ditegaskan oleh Yesus sendiri di dalam Injil
Yohanes 14 : 6 bahwa, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak
ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Firman Tuhan ini merupakan sebuah pernyataan tentang sebuah
kepastian, tentang satu-satunya jalan serta cara yang harus ditempuh
manusia, apabila ia ingin mendapatkan keselamatan yang kekal
bersama Bapa di Sorga, yaitu dengan beriman dan percaya kepada
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Yesus Kristus
adalah jalan bagi semua orang yang ingin memperoleh keselamatan,
kebahagiaan, dan kesuksesan hidup. Pengakuan bahwa Tuhan Yesus
sebagai satu-satunya jalan keselamatan bukan karena hanya
didasarkan pada ajaran dan khotbah-Nya, tetapi lebih dari itu
didasarkan pada bukti-bukti pekerjaan atau karya keselamatan yang
telah dilakukan oleh Tuhan Yesus. Karya keselamatan yang dilakukan
oleh Tuhan Yesus terlihat mulai dari saat Dia lahir, ketika Ia melayani
dan akhirnya Ia mati di kayu salib serta dibangkitkan. Ini yang
membuat kita tetap bergairah untuk bersaksi dan memberitakan Injil
karena Kabar baik yang kita sampaikan bukan isapan jempol tetapi
sebuah fakta yang sangat akurat.

2. Karena ada janji penyertaan Tuhan.


Ada banyak alasan orang takut untuk bersaksi dan memberitakan Injil. Takut
ditolak, dikucilkan, dianggap terlalu fanatik, dan lain sebagainya. Apapun
alasan kita, pada dasarnya kita mau mencari aman saja. Yesus berkata,
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan
nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” (Matius 16:24-25).
Kita harus percaya bahwa Tuhan pasti menjaga dan menyertai orang yang
mau pergi untuk bersaksi dan memberitakan Injil. Matius 28:19-20, berkata
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Di dalam Injil Markus 16:20 juga dikatakan bahwa, “Mereka pun pergilah
memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan
meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.” Jadi, apalagi
yang perlu kita takuti. Bergairahlah dalam memberitakan Injil, karena janji
penyertaan-Nya adalah ya dan amin.
3. Karena ada upahnya.
Selain janji akan penyertaan-Nya lewat tanda-tanda mujizat, Tuhan juga
menyediakan upah khusus bagi mereka yang pergi memberitakan Injil.
“Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu
membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut
mendapat upahnya.” (Matius 10:10). Hal ini juga ditegaskan dalam 1 Korintus
3:8 bahwa, “Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan
masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.”
Jerih payah kita dalam memberitakan Injil tidaklah sia-sia. Tuhan selalu
memperhitungkan hal itu.
Kiranya hal ini mendorong kita untuk tetap memiliki gairah dalam bersaksi
dan memberitakan Injil sampai Yesus datang pada kali kedua.-

Anda mungkin juga menyukai