Penginjilan termasuk
menyebarkan firman Allah
dengan sebuah maksud untuk
meyakinkan orang-orang yang
mendengarkan, sehingga mereka
menerima Yesus sebagai
Juruselamat mereka dan menjadi
murid-muridNya.
Bersaksi, ialah membagikan kepada orang lain pengalaman
pribadi anda dengan Allah - dengan tujuan untuk mendorong
orang lain supaya mau menerima Kristus – tidak perlu
terorganisasi rapi seperti radio, televisi, atau kebaktian
kebangunan rohani. Menjadi seorang saksi dapat terjadi secara
spontan sebab kesempatan untuk berbagi cerita tentang Yesus
dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja. Kita
harus siap sedia dalam segala kesempatan untuk membagikan
pengetahuan dan pengalaman kita.
Sama seperti penginjilan, bersaksi termasuk
menceritakan kepada orang lain tentang apa yang
Allah telah lakukan bagi saya dengan sebuah
maksud untuk meyakinkan orang-orang yang
mendengarkan, sehingga mereka menerima Yesus
sebagai Juruselamat mereka dan menjadi murid-
muridNya.
Penginjilan menyebarkan pengetahuan tentang
firman Allah sedangkan bersaksi menyebarkan
pengalaman pribadi dengan Allah. Keduanya
adalah metode yang saling melengkapi.
Roh Kudus mengubah orang percaya dan mempersiapkan mereka untuk
menyebarkan Injil baik dengan penginjilan atau bersaksi.
Dia menggunakan baik orang berpendidikan dan tak beradab, baik orang yang fasih
dan yang singkat berbicara. Dia bekerja secara efektif dengan siapapun yang
dilingkupi rahmat-Nya.
Demikianlah nelayan kasar mampu berkhotbah dengan
percaya diri, meyakinkan tentang Injil. “Ketika sidang itu
melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui,
bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah
mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut
Yesus.” (Kisah Para Rasul 4:13)
“Setiap orang yang telah merasakan kuasa perubahan dari Allah merasakan menjadi
seorang misionaris. Ada sahabat yang kepadanya ia dapat berbicara tentang kasih
Allah. Dia dapat menyampaikan di gereja siapa Allah baginya, bahkan Juruselamat
pribadi, dan kesaksian yang diberikan dalam kesederhanaan mungkin melakukan
lebih baik daripada ceramah yang paling mengesankan sekalipun.”
E.G.W. (Counsels on Health, “The Christian Physician as a Missionary”, pg. 33)
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” (Matius 28:19)
“Kepada kita juga diberikan perintah
itu. Kita diundang untuk pergi sebagai
para utusan Kristus, untuk mengajar,
melatih, dan mengajak serta
meyakinkan pria dan wanita, untuk
mendorong perhatian mereka terhadap
firman kehidupan ...
Injil adalah untuk diperkenalkan,
bukan sebagai teori tak bernyawa,
tetapi sebagai kekuatan yang hidup
untuk mengubah kehidupan. Tuhan
menginginkan bahwa mereka yang
menerima kasih karunia-Nya akan
menjadi saksi untuk kekuatanNya.”