Anda di halaman 1dari 3

KHOTBAH UNTUK TANGGAL 12 SD 18 JUNI 2022 (HUT PI/ PK Ke-191

Tema: “Api Injil Memurnikan dan Memampukan Menilai Zaman”

Lukas 12:49-59

Saudara-saudara yang diberkati Tuhan.

Kita bersyukur kepada Tuhan Allah dalam Yesus Kristus yang telah memberkati
jejak-jejak Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM sehingga kita merayakannya
sejak 191 tahun yang lalu. Yesus Krsutus yang adalah Tuhan dan Juruselamat dunia
terus diberitakan oleh gereja sekalipun masih banyak umat di dunia ini belum
terjangkau oleh Injil. Sebagai Gereja, pada perayaan hari Pekabaran Injil dan
Pendidikan Kristen tahun 2022 ini kita diajak untuk berefleksi melalui tema: “Api Injil
Memurnikan dan Memampukan Menilai Zaman”

Saudara-saudara yang diberkati Tuhan.

Lukas yang adalah seorang tabib yang dipakai Tuhan untuk memberitakan Injil
melalui tulisaanya dengan tujuan supaya mereka mengenal dan mengetahui siapakah
Yesus Kristus sebagai Juruselamat dunia. Dalam Ayat 49-50 "Aku datang untuk
melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! Api yang
dimaksud Yesus Kristus adalah Injil. Seperti api membakar untuk memisahkan logam
mulia dari logam lain atau benda lain yang melekat padanya, maka Api Injil memurnikan
orang beriman dan memisahkan dari yang tidak beriman. Api juga berarti
penghukuman. “Ia akan membaptis kamu dengan … api. Alat penampi sudah di
tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya…debu jerami itu akan dibakar-
Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” (Luk 3:16-17) Ayat 51-53. Karena itu, Yesus
Kristus datang ke bumi bukan membawa damai melainkan pedang dan pertentangan
antara orang yang murni imannya dengan orang yang mendua imannya (ambigu) dan
mereka tidak beriman. Bahkan pertentangan itu terjadi di dalam keluarga. Seperti
nubuatan Nabi Mikha: ”Janganlah percaya kepada teman, janganlah mengandalkan diri
kepada kawan! Jagalah pintu mulutmu terhadap perempuan yang berbaring di
pangkuanmu! Sebab anak laki-laki menghina ayahnya, anak perempuan bangkit
melawan ibunya, menantu perempuan melawan ibu mertuanya; musuh orang ialah
orang-orang seisi rumahnya.”(Mikha 7: 5-6) Ayat 50. Yesus Kristus mendamaikan
manusia dengan Allah; merekonsiliasi atau memulihkan hubungan yang rusak. “Aku
harus menerima baptisan” artinya kematian atau penghukuman atas dosa manusia
ditanggung-Nya. Yesus menerima baptisan itu bukan karena Ia berdosa, tetapi justru
untuk membuktikan bahwa Dia berasal dari Allah dan diutus Allah untuk menjadi agen
pemurnian tersebut. Akan tetapi misi pendamaian-Nya ditentang dan ditolak oleh ajaran
yang menyesatkan. “Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti
siapakah di antara kamu yang tahan uji.” (1 Kor.11:19). Kata “perpecahan” bahasa asli
"hairesis" bidah, berarti memilih salah satu dan menolak pilihan lainnya. Ini dapat
digunakan untuk menjelaskan (1) seseorang yang percaya ajaran palsu atau (2) ajaran
sesat itu sendiri. Juga bisa berarti mazhab, aliran agama, fraksi, perpecahan, skisma.
Memang Yesus datang untuk menyelamatkan manusia, tetapi sekaligus untuk
menyatakan penghukuman bagi mereka yang menolak-Nya. Ayat 54-57. Yesus Kristus
memberikan ilustrasi tentang pengetahuan orang Yahudi yang pandai menilai gejala
alam tentang kemungkinan hujan dan panas. Kemampuan meramalkan apa yang akan
terjadi berdasarkan pengalaman. Yesus Kristus mengatakan orang Yahudi, Farisi, Ahli
Taurat dan para Imam sebagai orang munafik. Karena kedatangan Mesias telah
dinubuatkan oleh nabi-nabi. Dan Yesus Kristus dengan kuasa-Nya, melakukan mujizat,
keajaiban-keajaiban sesuai nubuatan nabi-nabi di hadapan mata mereka. Dan Yesus
Kristus bertanya: “mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang
benar?” Karena mereka tidak percaya dan menolak Yesus Kristus sebagai Mesias,
Juruselamat. Ayat 58. Perpecahan, pertentangan dan perlawanan terjadi antara murid
Yesus Kristus dengan orang-orang yang menolakNya sebagai Mesias, Juruselamat.
Pemerintah yang dimaksud Yesus Kristus adalah Raja Kerajaan Allah yang akan
datang menghakimi mereka yang melawan atau menolak-Nya. Berdamailah…di
tengah jalan. Artinya bertobatlah selagi masih ada waktu sebelum hari penghakiman
datang. Dan menghukum orang yang tidak percaya, murtad dan mendua…ke dalam
penjara… ke dalam neraka. Ayat 59. “Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar
dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas." Yesus Kristus telah
menebus hutang dosa kita maka keluarlah dari jalan menuju penghukuman yang
mengerikan itu. Jangan menunda-nunda waktu.

Saudara-saudara yang diberkati Tuhan,

Kita sebagai gereja dan anggota jemaat, kita diwajibkan untuk terus mewartakan
Injil di mana saja kita berada. Api sebagai tanda penghukuman akan dialami ketika
ada orang menolak Injil atau Kabar Baik yang diberitakan oleh para penginjil sejak
dulu. Yesus yang kita beritakan dalam bentuk Injil Keselamatan adalah untuk umat
manusia, tetapi masih juga ada yang menolak untuk mempercayai-Nya dengan
berbagai alasan. Maka ketika Ia datang kembali mereka yang tidak percaya kepada-
Nya akan memperoleh penghukuman dalam nyala api yang tak pernah padam. Kita
bersyukur atas kasih-Nya bagi kita dengan melakukan apa yang Ia kehendaki dalam
hidup ini. Ketika dipercayakan menjabat dalam berbagai posisi, lakukanlah tugas kerja
dengan kesetiaan, serta ingatlah sebagaimana Kristus sudah mendamaikan diri-Nya
dengan kita sebagai manusia, maka kita akan menjadi agen perdamaian bagi banyak
orang demi kemuliaan nama Tuhan. Kita menyakini bahwa Ia pasti akan kembali.
Sementara menanti kedatanganNya kita terus berjaga-jaga, memberitakan Injil, mawas
diri dan tetap bekerja sesuai dengan profesi yang Tuhan anugerahkan. Bawalah berita
kedamaian, sukacita kepada siapapun yang kita temui dalam hidup ini. Bangunlah
suasana yang penuh dengan keharmonisan serta jauhkan sikap bermusuhan dan
pertentangan. Injil harus diberitakan baik atau tidak baik waktunya sebab Api Injil
memurnikan dan memampukan menilai zaman. Amin

Anda mungkin juga menyukai