Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PANDANGAN PERJANJIAN BARU TENTANG AKHIR ZAMAN DAN


PENGHARAPAN ORANG-ORANG PERCAYA
Di kerjakan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mata Kuliah
Dosen Pengampu : Mayor Tri Hartono, M.Th

Disusun oleh:
Nama : Kadet Edwin Kristianto
NIM : 20825

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN WILLIAM BOOTH


JAKARTA
2021-2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus


karena kasih Anugerah-Nya serta kepada Roh Kudus yang dengan kasih
membimbing dan menuntun penulis sehingga dapat menyelesaikan
Makalah ini tepat pada waktunya.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen Mata


Kuliah yang telah memberikan kesempatan untuk membuat makalah Mata
kuliah Theologi Perjanjian Baru ini sehingga penulis mendapatkan
pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik. Adapun judul makala ini
adalah “PEMAHAMAN PERJANJIAN BARU TENTANG AKHIR ZAMAN
DAN PENGHARAPAN ORANG-ORANG PERCAYA”

Adapun penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini


masih terdapat kekurangan baik dalam hal penulisan maupun pemaparan
isi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan masukan yang
membangun sehingga makalah ini menjadi lebih sempurna dan
bermanfaat.

Tuhan Yesus sumber kasih dan pengharapan kiranya akan terus


memberkati kita sekalian. Amin.

Palu, 25 Agustus 2022

Kadet Edwin Kristianto

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1

A. LATAR BELAKANG............................................................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................1

C. TUJUAN PENULISAN.........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................3
A. Kedatangan Yesus yang kedua kali..................................................3
B. Pandangan Alkitab tentang Akhir Zaman............................................5
C. Pengharapan Orang Percaya pada akhir zaman................................7

BAB III KESIMPULAN..........................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kedatangan Yesus yang kedua kali sering disebut dengan istilah
Parousia, istilah tersebut biasanya diterjemahkan datang. Tetapi secara
harfiah maknanya ialah kehadiran atau hadirat. Gereja telah menekankan
kedatangan Kristus yang kedua kalinya dalam kemuliaan, menjadikannya
suatu prioritas dalam teologi dan penyembahan. Ada suatu pengharapan
bahwa setiap penyakit dan kelemahan tubuh akan ditemukan obatnya,
dan hidup dapat diperpanjang tanpa batas. Dalam hal ini menjelaskan
bukan hanya mengenai kematian, surga, neraka, dan penghakiman saja,
tetapi juga mengacu pada penggenapan akhir kerajaan Allah, yang
membawa penggenapan rencana-rencanaNya bagi segenap ciptaan dan
bagi sejarah manusia. Hal ini menekankan suatu ciri khas keyakinan
Kristen bahwa waktu berjalan lurus, bukan berputar siklus. Sejarah
memiliki awal dan pada akhirnya akan berakhir1.
Raja kita yang agung akan kembali untuk memperbaharui segala
sesuatu dan untuk memerintah selamanya. Kita menanti-nantikan saat itu
dengan suatu pengharapan yang besar. Itulah pengharapan kita yang
penuh bahagia. Apa pun harapan yang dapat diandalkan yang dimiliki
umat-Nya berasal dari Dia; maka, Dia adalah harapan mereka. Harapan
seperti itu tidak sama dengan angan-angan belaka. Allah memberi mereka
dasar yang kuat untuk berharap.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Kedatangan Yesus yang kedua kali
2. Pandangan Alkitab tentang Akhir Zaman

1
Buku Doktrin Bala Keselamatan, PT. Sinar Agung Bandung, Edisi Kedua Tahun 2013, hlm. 273.

1
2

3. Pengharapan Orang Percaya pada akhir zaman

C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan kepastian
keselamatan dan adanya pengharapan bagi setiap orang percaya pada
saat akhir zaman sehingga tidak perlu ada ketakutan untuk menghadapi
hari Tuhan.
BAB II
ISI

A. Kedatangan Yesus yang Kedua Kali.


Alkitab mengatakan, bahwa Yesus akan datang dengan segera. Dia
akan datang dengan cara mendadak, tanpa kita duga-duga. Dia datang
seperti kita atau seperri pencuri, kita harus sadar dan persiapan. Sadar
bahwa Ia pasti akan datang dan akan datang sesuai dengan Firman Allah
dan perjanjianNya. Kita bukan hanya sadar, namun kita harus yakin dan
berharap akan kedatangannya. Jika kita beriman akan kedatangan Tuhan
maka kita akan bahagia dan kita akan bertemu dengan Dia kelak Bagi
siapa yang yakin akan kedatangan Tuhan yang kedua kali ada harapan,
dengan harapan memberikan kehidupan yang penuh arti dan berarti.
Harapan berarti memandang Yesus, lalu apakah kita siap menyambut
kedatangan Tuhan2.
Matius 25:1-13 menjelaskan orang yang siap seperti lima gadis
bijaksana, para gadis bijaksana menantikan dengan siap-siap dan
membawa persediaan minyak. Orang bijaksana itu tidak sembrono, tidak
sembarangan, tidak asal, dan tidak semaunya. Orang bijaksana itu penuh
perhitungan, takut akan Tuhan, dan penuh kesungguhan hati. Allah
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada manusia dan tidak
seorangpun binasa, Dia ingin seluruh dunia beroleh keselamatan. Orang
bijaksana mengetahui akan hal itu, maka para gadis mempunyai
persediaan minyak. Mereka siap sedia sebab bila malam tiba tidak akan
ada orang berjualan minyak lagi dan kemana mereka harus memberi
sehingga bagaimana lampu bisa menyala tanpa minyak?.
Banyak orang kristen yang kurang minyak atau tidak mempunyai
minyak, mereka kurang membaca Alkitab atau sama sekali tidak pernah
membaca Alkitab. Mereka kurang berdoa, bahkan mungkin tidak pernah
ke gereja atau ke persekutuan, sehingga terang imannya suram bahkan

2
Sutjiono. S.J, Akhir Zaman, Andi Offset, 1985, hlm. 4.
3
4

mau padam. Terang harapannya pudar, tidak ada harapan lagi. Terang
kasihnya tidak ada lagi yang ada penyesalan, kesusahan, marah-marah,
tidak merasa puas dalam hidupnya. Inilah lima anak dara yang bodoh,
akhir zaman hanya santai-santai saja. Tuhan masih mengaruniakan
kesempatan dan waktu kepada kita, kesempatan untuk bertobat, percaya
dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan atas hidup
kita. Kita masih memiliki kesempatan mempunyai kesempatan untuk
bersaksi dan melayani Tuhan, bekerjalah selama hari masih siang, karena
malam akan tiba di mana kita tidak akan dapat lagi bekerja 3. Ada
beberapa ayat mengenai kedatangan Yesus yang kedua antara lain 4:
Kedatangan-Nya akan terdengar di dalam Matius 24:27, 31 24:27
Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan
cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak
Manusia. 24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya
dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan
mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari
ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain. 1 Korintus 15:52 dalam
sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan
berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang
tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. 1 Tesalonika 4:16-17 4:16
Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat
berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun
dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat
bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di
angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan
Tuhan. 2 Petrus 3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada
hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur

3
Ibid, hlm. 6.
4
Giriwijayanto, Fakta-fakta Menjelang Kiamat; Akhir dari Sebuah Siklus Besar Kehidupan,2009,
hlm.32.
5

dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di
atasnya akan hilang lenyap.
Matius 24:27, 30 24:27 Sebab sama seperti kilat memancar dari
sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian
pulalah kelak kedatangan Anak Manusia. 24:30 Pada waktu itu akan
tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan
meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-
awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Wahyu 1:7
Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia,
juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan
meratapi Dia. Ya, amin. Alkitab dengan sangat jelas mengatakan bahwa:
seluruh dunia, yakni semua bangsa di bumi yg masih hidup, akan bisa
melihat kedatangan-Nya. Jadi kedatangan-Nya bukanlah suatu rahasia!

B. Pandangan Alkitab tentang Akhir Zaman


Pada kenyataannya paham akhir zaman dalam Perjanjian Lama
berakar dalam pengharapan umat Israel akan keselamatan yang akan
datang, yang dimaklumkan pertama-tama oleh para nabi. Berita yang
disampai para nabi umumnya dikatakan sebagai nubuatan.  Isi pokok
berita yang disampaikan para nabi Israel, yakni berita penghukuman dan
pengharapan dari Allah kepada Israel umat-Nya.  Kualitas berita-berita
kenabian itu terletak pada ketajaman menyoroti kehidupan umat Israel
pada “masa kini”, karena sesungguhnya dengan berita-berita itu, para
nabi mengungkapkan kepeduliannya kepada bangsanya. Mereka
mengajak sesamanya, saudara sebangsanya, untuk kembali kepada Allah
dan hidup baru di dalam Allah.
Pengharapan itu muncul sebagai hasil keyakinan yang berakar dalam
pengalaman hidup bersama dengan Allah. Oleh karena itu Allah diyakini
dapat berbuat sesuatu di dalam sejarah dunia. Orang yang mati karena
keteguhan dan kesalehan imannya, orang itu akan mendapatkan
kebangkitan dan kemenangan. Pada kenyataannya paham akhir zaman
6

dalam Perjanjian Baru merupakan kelanjutan dari paham akhir zaman


dalam Perjanjian Lama. Faktor yang membedakan di antara kedua paham
ini adalah kehadiran Yesus Kristus.
Dalam kaitan ini, Yesus menghayati paham Allah Israel, yakni sebagai
Allah yang aktif bekerja di dalam sejarah. Paham Allah Israel seperti ini
merupakan warisan dari berita-berita kenabian Israel.

Eskatologi Yesus menyiratkan adanya tegangan antara yang sudah


dan yang belum dari Kerajaan Allah. Bagi Yesus, realitas Kerajaan Allah
itu sudah dimulai di dalam pekerjaan-pekerjaan-Nya, tetapi belum
terwujud sepenuhnya. “Yesus mengajarkan bahwa Kerajaan Allah itu telah
tiba, namun juga masih akan datang; demikian pula hidup kekal itu telah
menjadi milik orang percaya sekarang ini, namun juga masih menjadi
pengharapan di masa yang akan datang.

Bagi Paulus, zaman yang akan datang sudah mulai sebab


kebangkitan Yesus adalah kebangkitan “yang sulung dari orang-orang
yang telah meninggal” (1Kor 15:20), tahap pertama dari kebangkitan
semua orang benar yang sudah meninggal pada masa yang akan datang.
Orang Kristen dapat mengalami zaman yang akan datang itu pada zaman
sekarang (1Kor 2:6; 7:29-31). Namun, pembaruan sepenuhnya orang-
orang Kristen dan juga kosmos akan terwujud pada saat kedatangan
kembali Yesus Kristus atau parousia (1Tes 4; 1Kor 15:51-56; Flp 3:20).
Kitab Wahyu adalah satu-satunya tulisan Perjanjian Baru yang
menyatakan diri sebagai kitab nubuat (1:3; 22:7, 10, 18-19). Jadi, kita
dapat mengatakan bahwa Kitab Wahyu bersifat apokaliptik-profetik.
Bagian khas teologi Kitab Wahyu tampak pada uraian penglihatan
Yohanes tentang Allah dan Sang Anak Domba di surga (lihat Why 4-5).
Dalam pandangan Yohanes, peralihan zaman sudah terjadi pada masa
lalu, yaitu ketika Sang Anak Manusia (Yesus Kristus) disembelih dan
dibangkitkan untuk menggenapkan karya penyelamatan Allah. Kini, Sang
Anak Domba itu telah naik dan duduk di tahta Allah untuk memerintah
7

bersama Allah dengan segala kekuatan, kekuasaan, dan kemuliaan-Nya


atas semesta alam.  Jadi, pada intinya Kitab Wahyu Yohanes
dimaksudkan untuk membangkitkan semangat dan daya tahan umat
Kristen dalam perjuangan menghadapi kekuasaan pemerintah Roma yang
kejam dan menyengsarakan mereka.
C. Pengharapan Orang Percaya pada Akhir Zaman
Pengharapan orang percaya akan kehidupan serelah kematian
didasarkan pada keyakinan akan kebangkitan Yesus Kristus. Keyakinan
akan kebangkitan menegaskan bahwa maut tidak berkuasa atas hidup
manusia, hanya Allah saja yang berkuasa atas hidup manusia. Yesus
telah mengalahkan maut, maka maut tidak akan memisahkan kita dari
Allah. Yesus telah bangkit dari kematian menuju sebuah tatanan hidup
yang baru, sebuah kehidupan yang kekal yang dikaruniakan oleh Allah.
Pengharapan orang percaya adalah karena Allah telah membangkitkan
Yeus Kristus dari kematian, maka Allah juga akan membangkitkan kita
dari kematian untuk masuk ke dalam kehidupan yang kekal bersama-
sama denganNya.5
Bagi orang percaya, keyakinan akan kebangkitan merupakan
kepercayaan yang radikal terhadap pribadi Allah yang kekal. Dia adalah
yang awal dan yang akhir. Allah yang memanggil kita untuk masuk ke
dalam kehidupan kebangkitan baru bersamaNya. Yesus tidak mati dengan
sia-sia, demikian juga kita dan kita mati untuk masuk ke dalam kehidupan
Allah. Penggenapan Allah bagi alam semesta dapat digambarkan dalama
bahasa alkitabiah tentang Kerajaan Allah. Alkitab menantikan saat ketika
perubahan tersebut disempurnakan dan dinyatakan dalam tatanan dunia
baru dibawah pemerintahan Allah. Pengharapan dilengkapi dalam
gambaran nyata yang berusaha menjelaskan sesuatu yang tidak dapat
terkatakan, yaitu keseluruhan alam semesta begitu harmoni dan dalam
kedamaian dengan Penciptanya (Yesaya 11:6-9). Kehidupan kekal

5
Buku Doktrin Bala Keselamatan, PT. Sinar Agung Bandung, Edisi Kedua Tahun 2013, hlm. 265.
8

setelah kematian yang menyambut orang percaya adalah kehidupan


kekal, merupaka suatu kualitas kehidupan dalam hadirat Allah. Bukan
sekedar hidup dalam waktu yang tidak terbatas. Kehidupan kekal itu
dimulai dari sekarang, ketika kita mengikuti Kristus (Markus 10:17-22).
Kehidupan yang kekal yaitu kehidupan dan kasih yang tidak
berkesudahan, merupaka suatu kehidupan yang berkelimpahan yang
tidak pernah terbayangkan oleh kita (1 Korintus 2:9). Satu-satinya yang
kita tahu ialah Allah menjadi semua di dalam semua (1 Korintus 15:28).
Kehidupan yang kekal berpusat pada penyembahan kepada Allah dan
menikmati sukacita dalam hadiratNya dengan tidak pernah berkesudahan.

Kehidupan kekal merupakan pemberian atau Anugerah Allah dalam


kehidupan kita. Dan hal ini dapat terjadi karena kehendak dan pekerjaan
dari Allah sendiri. Dan hal ini adalah suatu pengharapan bagi setiap orang
percaya yang percaya kepada Yesus Kristus yang telah merasa hancur
saat Kristus mati dan disalibkan, tetapi boleh bangkit dari antara orang
mati. Ada satu jaminan yang pasti diberikan kepada kita orang percaya.
Pengharapan ini hidup dan tidak ada pengharapan semacam ini diluar
Kristus. Dilahirkan kembali adalah suatu pengharapan yang hidup oleh
Kebangkitan Yesus Kristus. Kebangkitan Yesus menghidupkan kembali
harapan mereka.
Kebangkitan merupakan perbuatan Allah yg paling besar dalam
sejarah. Iman Kristen pada hakikatnya adalah iman di dalam Allah yg
membangkitkan Yesus dari antara orang mati (1 Petrus 1:21). Allah ini, yg
kepada-Nya orang Kristen menaruh kepercayaannya, disebut 'Allah
sumber pengharapan'. Ia dapat mengisi hidup orang percaya dengan
kesukaan dan sejahtera, dan memampukan dia untuk memiliki harapan yg
berlimpah-limpah (Roma 15:13). Oleh kebangkitan, orang Kristen
diselamatkan dari keadaan yg buruk, yaitu dari harapan dalam Kristus yg
hanya terbatas di dunia ini saja (1 Korintus 15:19). Bagi orang percaya,
keyakinan akan kebangkitan merupakan sebuah kepercayaan yang
9

radikal terhadap Allah yang kekal. Allah memanggil kita untuk masuk ke
dalam kehidupan Kebangkitan baru bersama-Nya. Allah, pencipta dan
penyempurna kita telah benar-benar menggenapi tujuan-Nya bagi kita.
Yesus tidak mati dengan sia-sia, maka begitu pula dengan kita orang
6
percaya tidak akan sia-sia dan akan masuk kedalam kehidupan Allah.
Kehidupan setelah kematian yang menyambut orang percaya adalah
kehidupan yang kekal.7 Dan ini adalah kualitas kehidupan dalam hadirat
Allah, dan hidup dengan kasih yang tidak berkesudahan, dan kehidupan
yang berkelimpahan yang tidak pernah kita bayangkan. Kehidupan yang
kekal berpusat pada penyembahan kepada Allah dan menikmati sukacita
dalam hadirat-Nya dengan tidak berkesudahan. Karena yang menjadi
tujuan hidup kita adalah melihat Allah, menjadi serupa dengan Dia,
mengasihi Dia, dan bersukacita di dalam Dia sampai selama-lamanya.

6
Buku Doktrin Bala Keselamatan, (PT. Sinar Agung Bandung, Edisi II. 2013). Hal. 265

7
Idem, hal 267
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dia datang seperti kita atau seperri pencuri, kita harus sadar dan
persiapan. Sadar bahwa Ia pasti akan datang dan akan datang sesuai
dengan Firman Allah dan perjanjianNya. Kita bukan hanya sadar, namun
kita harus yakin dan berharap akan kedatangannya. Pengharapan masa
depan adalah bagian dari pengharapan masa kini, sebab Roh Kudus
membawa kita kepada Kristus yang hidup, yang menjadikan KerajaanNya
nyata saat ini.
Raja kita yang agung akan kembali untuk memperbarui segala
sesuatu dan untuk memerintah selamanya. Kita menanti-nantikan saat itu
dengan suatu pengharapan yang besar. Ketika kita ingin selalu menikmati
yang baik maka semua itu hanya ada di dalam Yesus yang adalah
harapan kita, apabila kita mencintai Yesus dan kita meyakini bahwa
sesunggunya pengharapan yang pasti hanya ada di dalam Yesus maka
tentunya kita akan memperoleh hasil dari pengharapan kita kepada Tuhan
Yesus Kristus. Harapan disebutkan terkait dengan iman. Hal yang menarik
adalah hubungan yg sering terjadi antara harapan, kasih dan iman.

B.SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, masih ada
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu penulis
berharap agar setiap pembaca memberi masukan untuk mencapai
kesempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA
 Anthony A. Hoekema, Alkitab dan Akhir Zaman (Surabaya: Momentum,
2004).

Buku Doktrin Bala Keselamatan, (PT. Sinar Agung Bandung, Edisi II.
2013).

Alkitab Study. Jakarta. 201

Su bharyo, Gereja: Komunitas Pengharapan (Yogyakarta: Kanisius,


2004).

Lolowang. Harold. M.Sc. Akhir Zaman atau Zaman Baru. (ANDI Offset.
Yogkarta. 2010).

Halim. Irwan, Praktik Iman suatu Pendalaman dan Pengalaman, (Yayasan


Kalam Hidup. Bandung. 2000).

Giriwijayanto, Fakta-fakta Menjelang Kiamat; Akhir dari Sebuah Siklus


Besar Kehidupan, 2009.
Harold V Lolowang, Akhir Zaman atau Zaman Baru?, Andi, 2010.
S.J. Sutjiono., Akhir Zaman, Andi Offset, 1985.

11

Anda mungkin juga menyukai