PENDAHULUAN
1. MISI ALLAH
(Yesaya 40:28, Matius 28:19, Efesus 1:11, Kisah Para Rasul 15:14,
Yohanes 17:6,18, Efesus 4:12, 1 Korintus 5:10, Roma 12:2, 2 Korintus
4:7)
Kami meyakini bahwa hanya ada satu Juruselamat dan hanya ada
satu Injil, meskipun terdapat keragaman yang tinggi dalam
pendekatan penginjilan. Kami mengakui bahwa setiap orang memiliki
pengetahuan dasar tentang Tuhan melalui pernyataan umumNya di
alam ini. Namun kami menolak bahwa hal ini dapat menyelamatkan,
karena manusia menekan kebenaran dengan ketidakbenaran mereka.
Sebagai bentuk keteguhan atas keyakinan kami kepada Kristus dan
Injil, kami juga menolak segala bentuk sinkretisme dan dialog yang
implikasinya menyatakan bahwa Kristus berbicara sama melalui
seluruh agama dan ideologi. Yesus Kristus, satu-satunya Tuhan yang
menjadi manusia yang memberikan diriNya sendiri sebagai satu-
satunya tebusan bagi orang berdosa adalah satu-satunya perantara
antara Tuhan dan manusia. Tidak ada nama lain yang olehnya kita
dapat diselamatkan. Setiap manusia, pria atau wanita, hancur karena
dosa, namun karena Allah mengasihi setiap manusia, Ia tidak
menghendaki seorangpun binasa melainkan bertobat. Karena itu
mereka yang menolak Kristus, juga menolak sukacita atas
keselamatan dan mengutuk dirinya sendiri dalam keterpisahan kekal
dengan Tuhan. Menyatakan Yesus sebagai Juruselamat dunia tidak
berarti bahwa semua manusia secara otomatis atau pada akhirnya
diselamatkan, tidak juga berarti bahwa semua agama menawarkan
keselamatan dalam Kristus. Lebih baik dinyatakan bahwa kasih Tuhan
terhadap dunia yang penuh pendosa dinyatakan dengan
mengundang setiap orang untuk meresponNya sebagai juruselamat
dan tuan secara pribadi, dengan komitmen sepenuh hati untuk
bertobat dan beriman. Yesus Kristus telah ditinggikan di atas segala
nama, dan kita menantikan hari dimana setiap lutut akan bertelut dan
setiap lidah akan mengakuiNya sebagai Tuhan.
(Galatia 1:6-9, Roma 1:18-32, 1 Timotius 2:5-6, Kisah Para Rasul 4:12,
Yohanes 3:16-19, 2 Petrus 3:9, 2 Tesalonika 1:7-9, Yohanes 4:42,
Matius 11:28, Efesus 1:20-21, Filipi 2:9-11)
4. NATUR PENGINJILAN
Kami menyatakan bahwa Tuhan adalah Pencipta dan juga Hakim atas
semua manusia. Karena itu kami seharusnya juga membagikan
perhatianNya pada keadilan dan pendamaian kepada seluruh
manusia serta pembebasan pria dan wanita dari segala bentuk
penekanan. Karena pria dan wanita diciptakan menurut citra Tuhan,
setiap manusia, dengan tidak memandang ras, agama, warna,
budaya, kelas sosial, jenis kelamin atau usia memiliki martabat
intrinsik dan karena itu mereka darus dihormati dan dilayani, dan
bukan dieksploitasi. Di sini kami menyatakan penyesalan atas
pengabaian yang kami lakukan dan juga atas seringnya kami
berpandangan bahwa penginjilan dan perhatian sosial adalah dua hal
yang terpisah. Walaupun pendamaian dengan orang lain bukanlah
pendamaian dengan Tuhan, kegiatan sosial bukanlah penginjilan, dan
pembebasan politik bukanlah keselamatan, kami menyatakan bahwa
penginjilan dan keterlibatan sosial politik adalah bagian dari tugas
orang-orang Kristen. Keduanya dibutuhkan sebagai perwujudan
doktrin Allah dan manusia, kasih kami kepada sesama manusia dan
bentuk ketaatan kami kepada Yesus Kristus. Kabar keselamatan juga
menyiratkan sebuah pesan penghakiman atas segala bentuk
pengucilan, penekanan dan diskriminasi dan kita tidak perlu takut
untuk menyingkapkan kejahatan dan ketidakadilan dimanapun hal
tersebut terjadi. Ketika manusia menerima Yesus, mereka lahir baru
ke dalam kerajaan Tuhan dan berkewajiban bukan hanya menyatakan
namun juga menyebarkan kebenaranNya di tengah-tengah dunia
yang tidak benar. Keselamatan yang kita terima seharusnya
mengubah pribadi dan tanggungjawab sosial kita secara utuh. Iman
tanpa perbuatan adalah mati.
(Kisah Para Rasul 17:26,31, Kejadian 18:25, Yesaya 1:17, Mazmur 45:7,
Kejadian 1:26,27, Yakobus 3:9, Imamat 19:18, Lukas 6:27,35, Yakobus
2:14-26, Yohanes 3:3,5, Matius 5:20, Matius 6:33, 2 Korintus 3:18,
Yakobus 2:20)
7. KERJASAMA PENGINJILAN
Kami bersukacita bahwa sebuah jaman misi yang baru telah tiba.
Peran dominan dari misi-misi dari belahan dunia Barat menghilang
dengan cepat. Tuhan sedang membangkitkan sumberdaya besar
yang baru untuk penginjilan dunia dari gereja-gereja yang lebih
muda, dan ini menunjukkan bahwa tanggungjawab menginjili adalah
bagi semua tubuh Kristus. Karena itu seharusnya seluruh gereja
bertanya kepada Tuhan dan dirinya sendiri tentang apa yang
seharusnya diperbuat mereka baik untuk menjangkau daerah mereka
sendiri maupun untuk mengirim misionaris ke bagian lain di dunia ini.
Sebuah penelaahan ulang tentang tanggungjawab dan peran misi
kita harus dilanjutkan. Dengan demikian maka pertumbuhan
kemitraan gereja-gereja akan dikembangkan dan karakter sebagai
gereja Kristus yang universal akan lebih jelas ditunjukkan. Kami juga
mengucap syukur kepada Tuhan untuk semua lembaga yang
mengerjakan penerjemahan Alkitab, pendidikan teologi, media masa,
buku-buku Kristen, penginjilan, misi, pembaruan gereja dan bidang-
bidang spesifik lainnya. Mereka seharusnya juga terlibat dalam
pengujian diri sendiri secara terus menerus untuk menilai efektivitas
mereka sebagai bagian dari misi gereja.
(Roma 1:8, Filipi 1:5, Filipi 4:15, Kisah Para Rasul 13:1-3, 1 Tesalonika
1:6-8)
Lebih dari 2,7 miliar manusia yang setara dengan dua pertiga
populasi manusia di dunia belum di-injili. Kami merasa malu karena
begitu banyak orang yang dilupakan dan hal ini merupakan suatu
pukulan berat bagi kita dan gereja seutuhnya. Saat ini di banyak
bagian dunia terjadi penerimaan terhadap Tuhan Yesus Kristus yang
berbeda dari waktu sebelumnya. Kami diyakinkan bahwa ini adalah
saatnya bagi gereja-gereja dan lembaga para gereja untuk berdoa
secara tulus atas keselamatan bagi orang-orang tak terjangkau dan
meluncurkan upaya-upaya baru untuk melakukan penginjilan dunia.
Penurunan misionaris asing dan dana di negara-negara yang telah
terinjili terkadang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan gereja
nasional menuju kemandirian dan menggunakan sumber daya
mereka bagi area-area yang belum terinjili. Para misionaris
seharusnya bergerak lebih bebas dari dan ke enam benua dengan
semangat pelayanan yang rendah hati. Sasarannya adalah, dengan
semua cara yang tersedia dan dalam waktu paling cepat yang
memungkinkan, setiap orang mendapatkan kesempatan untuk
mendengar, mengerti dan menerima kabar baik. Kita tidak dapat
berharap untuk mencapai sasaran ini tanpa pengorbanan. Kita semua
terguncang oleh kemiskinan dari jutaan orang dan terganggu dengan
ketidakadilan yang menyebabkannya. Bagi mereka yang hidup dalam
situasi berkelimpahan menerima tugas panggilan kita untuk hidup
sederhana dengan tujuan agar dapat berkontribusi lebih murah hati
kepada baik pengentasan hal tersebut maupun kepada penginjilan.
(Kolose 1:27-28, Kisah Para Rasul 14:23, Titus 1:5,9, Markus 10:42-45,
Efesus 4:11-12)
(1 Timotius 1:1-4, Kisah Para Rasul 4:19, Kisah Para Rasul 5:29, Kolose
3:24, Ibrani 13:1-3, Lukas 4:18, Galatia 5:11, Galatia 6:12, Matius 5:10-
12, Yohanes 15:18-21)
(Markus 14:62, Ibrani 9:28, Markus 13;10, Kisah Para Rasul 1:8-11,
Matius 28:20, Markus 13:21-23, Yohanes 2:18, Yohanes 4:1-3, Lukas
12:32, Wahyu 21:1-5, 2 Petrus 3:13, Matius 28:18)
PENUTUP
Dalam terang iman dan resolusi ini, kami memasuki tanda perjanjian
dengan Tuhan dan dengan sesama kami; untuk berdoa,
merencanakan dan bekerja sama melakukan penginjilan ke seluruh
dunia. Kami mengajak yang lain untuk bergabung bersama kami.
Kiranya Tuhan menolong kita dengan anugerahNya untuk tetap setia
pada ikrar ini bagi kemuliaanNya! Amin, Haleluya!
Sumber: https://lausanne.org/id/ikrar-lausanne/ikrar-lausanne