Anda di halaman 1dari 4

Tema : Anak Tuhan yang terhilang

Ayat Nats : Lukas 15:11-13.

Yesus mengajarkan perumpamaan tentang anak yang hilang kepada orang" farisi dan ahli"
Taurat.

Mereka adalah golongan orang-orang benar yang menanyakan alasan Yesus menerima orang
berdosa yakni pemungut cukai, sebab mereka menganggap Yesus adl nabi yang dapat
melakukan hal" yang ajaib.

Tapi mereka tidak sadar bahwa didunia ini tidak ada yang benar, semua manusia adalah orang"
yang berdosa, atau orang" yang terhilang meskipun ia merupakan pendeta, ahli" taurat, orang"
farisi, orang" saduki, nabi, rasul, imam, lewi yang dipandang suci pun oleh masyarakat juga
dimata Tuhan bahwa mereka adalah orang" yang berdosa, sama seperti Pemungut cukai.

Ketiga perumpamaan Yesus di Lukas 15, Semua merujuk kepada orang berdosa.

Baik perumpmaaan tentang domba yang hilang, Dirham yang hilang dan terakhir anak yang
hilang.

Semua berbicara tentang seseorang yang kehilangan sesuatu.

Sesuatu yang hilang itulah yang diumpamakan orang berdosa.

Dan pemiliknya yang mencari, tidak lain adalah Yesus itu sendiri.

Saya tidak menjelaskan ketiga perumpaan ini secara terperinci.

Tapi yang saya jelaskan adalah Mengapa orang berdosa bisa disebut yang terhilang ?

Kita mulai dari konteks perumpamaan tentang anak yang hilang.

Jika kita baca teliti alasan anak bungsu melakukan hal itu kepada ayahnya adalah bukan karena
Durhaka sebab kita lihat diayat 12; Dia bilang : Berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang
menjadi bagianku.

Anak bungsu itu hanya mengambil apa yang menjadi haknya dan bagiannya, tidak lebih dari itu.

Dan tidak ada kata-kata yang keras penuh amarah dia kepada ayahnya hanya tertulis : kata yang
bungsu kepada ayahnya.

Ia hanya meminta kepada ayahnya yaitu bagian harta warisan keluarganya yang menjadi haknya,
bukan yang tidak menjadi haknya.

Dikisah ini ada 2 orang anak yaitu si bungsu dan sulung.

Jadi harta warisan dari ayahnya adalah milik mereka berdua.


Lalu mengapa si bungsu meminta terlebih dahulu dari pada kakaknya.

Kita dapat mengetahui alasannya lebih jelas saat setelah dia mendapatkan harta warisan
tersebut.

Di ayat 13; Kemudiamln Ia menjual seluruh bagiannya itu.

Artinya harta warisan milik ayahnya bukan uang melainkan berupa emas, perak atau tanah.

Maka anak bungsu harus menjual terlebih dahulu untuk dijadikan uang

Uangnya untuk apa ?

Ia pergi ke negeri yang jauh, Disana ia memboroskan hartanya itu dan hidup berfoya-foya.

Jadi setelah ia mendapatkan harta warisannya, ia langsung / keburu-buru / disaat itu menjual
harta tersebut lalu ia hidup senang-senang sampai uangnya habis.

Disini kita melihat bahwa faktor yang menyebab anak bungsu meminta harta warisan terlebih
dahulu ketimbang si sulung karena ia merasa bosan.

Si bungsu bosan hidup didalam rumah terus-terusan, ia ingin mencari jati dirinya, ia ingin hidup
bahagia apa yang ia kehendaki.

Tapi ia tidak tahu bahwa kebahagiannya itu akhirnya adalah semu / sementara.

Jadi apa penyebabnya seseorang bisa menjadi yang terhilang ?

1. Bosan.

Seseorang melakukan kejahatan karena bosan untuk berbuat baik, Seseorang gonta-ganti
pasangan karena bosan dengan pasangannya, seseorang melakukan tindakan asusila dengan
sesama jenis atau hewan karena bosan melakukannya dengan yang lawan jenis, anak menjadi
tidak nurut kepada orang tuannya dan berbuat nakal karena bosan taat sama peraturan yabg
dibuat orang tuanya,

Demikian juga pada seekor domba yang menghilang dari 99 ekor domba yang lain.

Alasannya karena domba itu merasa bosan berada didalamnya kandangnya, mungkin karena
ingin mencari kebebasan, kebahagiaan diluar untuk melepaskan rosa bosannya.

Dan juga itu sering terjadi pada jemaat / pemuda-pemudi jemaat didalam komunitas gereja.

Mengapa mereka banyak yang lebih tertarik diluar dari komunitas gereja ketimbang didalam
komunitas gereja sehingga mereka menjadi yang terhilang ?

Sebab mereka merasa bosan, mereka menemukan kebahagiannya diluar dari komunitas gereja.
2. Tidak nyaman.

Di matius 18:12; Yesus berkata kepada mereka bahwa ada 100 domba dalam kandang tapi
hilang 1 ekor dan domba tersebut tersesat.

Yang menjadi pertanyaannya : Mengapa 1 ekor domba itu pergi meninggalkan kawannya ?

Kalau kita bayangkan 100 ekor itu sangat banyak apalagi jika kandangnya sempit pasti yang
terjadi adalah senggol-senggolan dan saling nempel-nempel, coba bayangkan jika salah satu
domba nempel pada pantat domba yang lain pasti akan merasakan bau tidak sedap, lama
kelamaan tidak nyaman.

Demikian juga dosa, mengapa orang melakukan dosa / kejahatan sudah tau kalau ada
konsuensi yang berat menantinya.

Pasti karena tidak nyaman dengan keadaan, lingkungan sekitarnya dan kehidupannya sehingga
ia nekat melakukan perbuatan dosa.

Contoh :

Pencuri belum tentu pencuri hanya merasa bosan karena tidak mencuri akhirnya ia mencuri.

Tapi juga ada faktor keadaan yang tidak nyaman yaitu kemiskinan, kesusahan yabg
membuatnya menjadi pencuri.

Sama juga dalam komunitas gereja karena seseorang tidak merasa nyaman mungkin karena
pemain musiknya, kurang enak didengarkan, atau Firman Tuhannya keras menyinggung
perasaan, atau merasa terabaikan dalam komunitas rohani.

Itu yang menjadi seseorang Anak Tuhan menjadi terhilang dan lebih memilih lingkungan yang
membuatnya merasa nyaman, merasa diterima dengan baik, merasa aman.

Kesimpulannya :

Perhatikan baik-baik bahwa ketiga-tiganya baik perumpamaan tentang domba yang hilang,
dirham yang hilang dan anak yang hilang.

Wanita mempunyai lebih dari satu dirham yakni 10 dirham, gembala mempunyai banyak domba
bukan cuman satu, demikian juga ayah mempunyai 2 anak si sulung dan si bungsu.

Dan masing² kehilangan hanya satu, jadi wanita itu masih ada 9 dirham, penggembala itu masih
punya 99 ekor domba dan ayah tersebut masih ada 1 anak.

Tapi baik wanita itu, gembala itu, dan ayah tetap berusaha mencari, mencari dna mencari hingga
menemukannya.
Ketika menemukannya mereka bersukacita.

Kita sudah tahu bahwa wanita, gembala dan ayah dalam perumpamaan tersebut adalah Yesus
Kristus.

Ayat penutup Matius 9:13; Tuhan sendiri berkata dengan jelas bahwa Dia mengasihi orang
berdosa.

Tapi bukan berarti dia tidak mengasihi orang benar melainkan diayat 12; Orang berdosa lebih
membutuhkan dirinya supaya yang terhilang itu didapatkan kembali, supaya orang berdosa
bertobat dan menjadi orang benar.

Mungkim tanpa sadar kita telah menajdi yang terhilang tapi ingat bahwa Tuhan sangat
mengasihi saudara dan saya.

Anda mungkin juga menyukai