Dari berbagai agama keturunan nabi ibrahim: yahudi,nasrani, dan islam diceritakan bahwa kita
semua ini adalah anak keturunan Adam &Hawa. Sayangnya penjelasan yg ada demikan singkat
& ringkas. Sehingga muncul berbagai tafsir tentang asal-usul keberadaan manusia pertama itu.
Cerita yg bertebaran sangat beragam. Mulai dr yg bersifat dongeng,legenda,dogma,tafsir
bahasa,sampai pd penelusuran ilmiah. Tetapi dlm al quran yg menjadi sumber rujukan utama
umat islam,Allah seperti memancing kita semua utk memahaminya. Puluhan kali Allah bercerita
tentang Adam,apalagi tentang munculnya manusia keturunan Adam,jumlahnya ratusan kali.
Dan alhamdulillah, perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin mendekati ‘tirai
pembatas’ kaburnya sejarah kita sendiri. Allah rupanya sedang ‘menunggu’ manusia disuatu
‘terminal ilmu’ yg kita sendiri bakal terbelalak menyaksikan kesempurnaan kerja dan
keangungan Sang Pencipta. Dia bakal memamerkan kpd kita bagaimana rumit dan canggihnya
proses penciptaan spesies istimewa bernama manusia,yg tak lain adalah kita sendiri. Dan
rasanya memang tdk berlebihan,serta cukup pantas bagi kita utk mengetahui asal-usul sejarah
kita sendiri.
Semoga Allah berkenan membimbing kita utk memahaminya.
Bismillahi...
~Doktrin Agamawan~
Simpang siurnya pemahaman tentang penciptaan Adam disebabkan oleh beberapa
hal,diantaranya:
1. Bercampurnya informasi dr ketiga agama besar keturunan Ibrahim –
yahudi,nasrani,islam. Sehingga memerlukan telaah kritis agar kita memiliki kepahaman
yg lebih murni.
2. Kesimpangsiuran itu juga disebabkan oleh tdk utuhnya kita dlm menyerap informasi
sesuai petunjuk al quran. Kebanyakan kita tdk mengambil ayat2 al quran secara utuh &
holistik,sehingga memunculkan kepahaman sepotong. Selalu ada informasi baru yg
sesuai dg perkembangan ilmu pengetahuan serta bukti2 ilmiah. Banyak diantara kita yg
alergi utk memahami al quran dr sudut pandang ilmiah,pd hal pemahaman ilmiah
ternyata sangat membantu kepahaman kita thp informasi al quran.
Kebanyakan kita suka dg legenda tanpa mau mencari kebenaran legenda itu. Apalagi banyak yg
berlindung kpd ‘kekuasaan’ Allah. ‘kalau Allah menghendaki maka apapun bisa terjadi,cukup dg
kun fayakun maka jadilah ia’, begitulah yg sering kita dengar.
Memang tdk ada yg tdk bisa dilakukan oleh-Nya. Kalau Allah menghendaki sesuatu,semuanya
bakal terjadi. Termasuk jika Dia menghendaki kita semua menjadi beriman. Tetapi bukankah
Allah tdk melakukan itu? Allah menjadikan kita beriman lewat proses panjang yg melibatkan
kita utk berinteraksi dg-Nya (QS.10:99). Atau diayat berikut ini Allah mengatakan,jika Allah
berkehendak memberikan petunjuk,maka niscaya semuanya dpt petunjuk,semua serba bisa
dipahami,tak ada lagi rahasia (QS.6:35). Tetapi Allah tdk melakukan itu. Allah ingin kita
berusaha memperoleh petunjuk itu,sbg interaksi antara seorang hamba dg Tuhannya. Allah
menghendaki manusia utk membuktikan pejuangannya dlm menghambakan diri kpd Allah.
Bukan dg pasrah tanpa usaha. Sebab yg dinilai oleh Allah adalah usaha dan amalan kita. Atau
perjuangan &kesabaran kita. Tdk akan masuk surga org yg belum terbukti perjuangan dan
kesabarannya (QS.3:142). Beragama adalah perjuangan tiada henti utk memahami petunjuk2
Allah & kemudian menerapkan dlm kehidupan nyata. Allah menghendaki agar kita berusaha
keras utk mendekatkan diri kpd-Nya. Mengorbankan segala yg kita punyai utk menebarkan
sifat2 Allah dlm kehidupan nyata sehingga tercapai masyarakat manusia yg sejahtera dunia &
akhirat.
Dlm konteks yg kita bahas,kalau Allah berkehendak utk menguak misteri itu secara langsung
lewat firman2-Nya,maka tdk ada kesulitan. Namun Allah sengaja menyembunyikan itu agar kita
berusaha utk memperoleh kepahaman yg terbaik. Allah sudah memancing kita dg ayat2 yg
demikian banyak tentang penciptaan manusia. Tinggal apakah kita mau mempelajarinya lebih
jauh dan mencari bukti2 dr bekas keberadaan mereka di muka bumi. Jika tdk,maka misteri
tinggal menjadi misteri. Tetapi jika kita terpanggil utk mempelajari & mencari bukti2nya,kita
bakal ‘bertemu’ dg Allah dlm proses pencarian itu. Dan ini adalah point yg sangat tinggi nilainya
dihadapan Allah. Allah bakal meneguhkan keimanan org2 yg melakukan pencarian dlm
beragama. Allah mendorong setiap muslim utk melakukan
perjalanan dimuka bumi menelusuri jejak2 sejarah,mengambil pelajaran dr sejarah masa lalu
umat2 sebelum kita,utk membuka mata hati kita. Dan pd yg demikian ini terdapat tanda2 alias
pelajaran penuh hikmah bagi org2 yg berakal (QS.22:46,QS.20:128).
Jadi adalah salah besar,kalau kita memahami al quran hanya dr sisi bahasa saja. Itu baru
permulaan. Kita harus melangkah lebih jauh memahami data2 dan ayat2 yg dihamparkan Allah
disekitar kita. Seorang muslim harus mencocokkan terus menerus petunjuk yg terdapat dll al
quran dg realitas kehidupan sehari-hari. Kepahaman atas keduanya itulah yg bakal
mengantarkannya kpd syahadat yg sesungguhnya: sebuah kesaksian bahwa Penguasa alam
semesta yg mempesona ini adalah benar2 Allah,sebagaimana yg diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Dlm konteks penciptaan manusia,kebanyakan kita hanya bertumpu kpd informasi yg terdapat
dlm al quran. Memahaminya dr sisi bahasa. Lantas berharap memperoleh kesimpulan yg tuntas
tentang penciptaan manusia pertama. Tentu saja hal ini sangat musykil. Apalagi ternyata Allah
tdk secara gamblang menjelaskan mekanisme penciptaan itu dg kata2 yg eksplisit. Yg ada Cuma
sinyal2 yg tersebar dlm berbagai ayat al quran. Allah mendorong kita utk memahaminya lewat
realitas sejarah kemanusiaan. Celakanya,banyak diantara kita yg langsung menyimpulkan
secara sederahana proses penciptaan itu hanya dr sepotong atau dua potong ayat. Pd hal
sebagaimana kita ketahui ayat2 itu tdk boleh dipahami sebagian. Kita bisa terjebak kpd
kepahaman parsial yg menyesatkan. Dan tak jarang bertengkar dg sesama saudara kita karena
‘berpegang teguh’ kpd ayat2 yg saling berseberangan. Pd hal kalau kita memahaminya secara
holistik,kita bakal tahu bahwa ayat2 itu sebenarnya tdk berseberangan melainkan saling
melengkapi & saling menjelaskan. Akan lebih celaka lagi kalau kesimpulan yg sepotong itu
dipegang sbg doktrin. Bahwa apa yg mereka pahami itu adalah kebenaran mutlak. Lantas
mengharamkan pendapat lain yg tdk sepaham dg nya.
Kemuduran & pertengkaran di dlm tubuh umat islam sering disebabkan oleh keterbatasan
pemahaman seperti itu. Dibarengi dg sifat arogansi bahwa mereka adalah yg paling
benar,lainnya salah. Pd hal sungguh Allah tdk menyukai cara yg demikian itu. Allah ingin kita
menyadari bahwa masing2 kita belum tentu benar (QS.16:125).
Makna iman yg seharusnya kita miliki adalah sebuah keyakinan yg diperoleh dg cara memahami
& menyaksikan bukti2 keberadaan-Nya. Itulah yg disebut ‘haqqul yakin’ (keyakinan yg
sesungguhnya),bukan ‘ainul yakin’ (keyakinan berdasar penglihatan),apalagi sekadar ‘ilmul
yakin’ (keyakinan yg hanya dikarenakan ‘kata orang’).
Dg demikian,keimanan atas proses penciptaan manusia harus diperoleh dg cara mempelajari &
memahami segala aspek yg terkait dg nya. Dimulai dr pemahaman ayat2 al quran secara
holistik,kemudian dilanjutkan dg mencari bukti2 ilmiah dr sejarah kemanusiaan yg terhampar
disekitar kita. Cara demikian,insya Allah akan mengantarkan kita kpd keyakinan tertinggi,
haqqul yakin.
~Islam Mencerahkan~
Islam adalah agama yg mencerahkan kehidupan manusia. Kitab sucinya alquran adalah sebuah
mukjizat yg menjadi petunjuk sepanjang masa. Tentang apa saja. Di dlm nya ada guidance
ajaib,yg jika dipraktekkan bakal mengantarkan kita kpd hasil yg menakjubkan. Disegala bidang.
Dibidang ekonomi,politik,sosial budaya,keluarga,sampai IPTEK yg menjadi ciri khas manusia
abad ini & mendatang. Karna itu islam menjamin umatnya bakal menjadi umat teladan jika
mengikutinya. Sayang beberapa ratus tahun terakhir ini,umat islam tdk menjalankan ajaran al
quran secara utuh & konsisten. Maka umat yg seharusnya menjadi teladan di muka bumi ini
pun menjadi terperosok dlm jurang kemunduran yg sangat dlm.
Dlm hal IPTEK,al quran adalah kitab suci paling mengagumkan. Isinya tentang banyak hal ke
masa depan luar biasa akurat dan mencengangkan. Mulai dr bidang
kosmologi,astronomi,biologi,kedokteran,kimia,metalurgi,sampai perkembangan biomolekuler
mutakhir,sangatlah mengagumkan. Tdk berlebihan jika al quran disebut sbg buku induk ilmu
pengetahuan. Hal ini sebenarnya telah dibuktikan oleh imuwan2 islam di jaman khalifah
islamiyah. Pd jaman itu IPTEK berkembang sangat pesat. Dan kemudian diadopsi oleh
peradaban barat,sehingga berkembang seperti dewasa ini. Ironisnya kini dunia islam malah
meredup. Bukan hanya di masa lalu,dimasa depan peradaban manusia pun,al quran bakal tetap
bersinar sebagaimana dlm QS.4:174.
Prediksi2 dlm bidang kosmologi misalnya,sungguh mengagumkan. Diantaranya adalah
munculnya teori ‘Big Bang’ ternyata seiring dg penjelasan dlm al quran surat al anbiya’:30. Ayat
itu menjelaskan bahwa langit & bumi dulunya memang satu kesatuan yg utuh kemudian
dipisahkan dg kekuatan besar. Sebaliknya keruntuhan alam semesta-‘Big Crunch’- kelak,juga
sudah diprediksi oleh al quran dlm surat yg sama ayat 104. Bahwa Allah bakal menggulung
langit seperti menggulung lembaran kertas. Sebagaiman permulaan penciptaan,maka demikian
pula Allah bakal mengakhirinya. Dua skenario besar yg sampai saat ini masih menjadi bahan
diskusi para pakar kosmologi modern. Dlm fisika modern,al quran juga memberikan gambaran2
menakjubkan tentang relativitas waktu,perjalanan teleportasi,alam semesta berdimensi
9,rekaman alam semesta,dan dunia hologram. Semua itu adalah puncak2 perkembangan
mutakhir dlm bidang sains modern yg belum sepenuhnya dipahami oleh para pakar. Akan
tetapi al quran telah memberikan sinyal2 keberadaannya.
Saya hanya ingin memberikan gambaran lebih jelas bahwa al quran adalah kitab induk ilmu
pengetahuan yg luar biasa hebatnya. Sayangnya,selama ini kita memperlakukannya hanya sbg
buku doktrin yg tdk boleh dipahami secara ilmiah. Pokoknya telan saja mentah2. Dan tdk boleh
membantah guru yg mengajarinya,riskan bukan?
Utk memahami betapa indah & canggihnya informasi dr dlm al quran ketika bercerita tentang
penciptaan manusia pertama,maupun kita semua yg menjadi anak cucunya. Al quran
menyodorkan sebuah cerita ilmiah mempesona yg menggabungkan ilmu2 kedokteran
mutakhir,ilmu biologi,biokimia,fisika modern,dan ilmu biomolekuler yg kini berkembang sangat
pesat. Proses penciptaan Adam & Hawa beserta anak cucunya tdk lagi harus kita persepsi sbg
sebuah cerita legenda yg membosankan,melainkan sbg sebuah pertunjukan drama kolosal
‘science fiction’ yg sangat mencengangkan. Semakin banyak ilmu mutakhir yg kita
libatkan,semakin baik pula kesimpulan yg kita peroleh. Semakin canggih alat yg kita
gunakan,maka semakin mendalam pula kepahaman yg kita peroleh. (QS.45:2-5).