Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hotria Imelda Sagala

NIM :2007010103

M.Kuliah : Hermeneutika 1

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Mangapul Sagala

TAFSIRAN HARAFIAH YANG SALAH

1. Matius 6 :3 “Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa
yang diperbuat oleh tangan kananmu.”

Jika kita melihat dan kita menafsirnya secara harafiah maknanya salah yaitu seakan-akan ketika
kita memberi sedekah harus menyembunyikan tangan kiri kita dan hanya tangan kanan saja yang
digunakan untuk memberikan tetapi makna sebenarnya yang terdapat dalam ayat ini adalah jika
kita ingin berbagi atau memberi sedekah atau membantu orang lain jangan kita pamer-pamerkan
kepada yang lain seakan-akan ingin dipuji.

2. Matius 5:39 “Tetapi Aku berkata kepadamu : janganlah kamu melawan orang yang
berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga
kepadanya pipi kirimu”

Ayat ini jika ditafsir secara harafiah akan salah yaitu jika sesorang menampar pipi kanan kita,
maka kita harus memberi pipi kiri kita untuk ditampar. Berarti kedua pipi kita harus ditampar.
Tetapi makna yang sebenarnya ialah supaya jangan membalas luka itu, tetapi sebaliknya
bersiaplah untuk menerima tamparan berikutnya lagi dan tanggunglah semuanya itu dengan
sabar. Janganlah membalas perbuatan orang kasar itu dengan setimpal, jangan menantangnya
atau bertindak melawannya.

3. Markus 9: 45 “Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik
engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu di
campakkan ke dalam neraka.”

Jika ditafsir secara harafiah, maka ketika kita menyesatkan seseorang maka yang harus kita
lakukan adalah memenggal kaki kita. Dengan arti kita tidak punya 2 kaki hanya 1 kaki saja.
Akan tetapi makna yang sebenarnya adalah untuk melepaskan hal-hal yang tidak baik, agar
keseluruhan hidup kita dapat dipelihara sesuai dengan tuntunan Tuhan, Kita harus merelakan diri
kita mengalami rasa sakit, supaya tidak membawa diri kita kepada kehancuran, diri harus
disangkal, supaya tidak bisa dihancurkan.
TAFSIRAN TERJEMAHAN ALKITAB YANG SALAH

1. Matius 28:19-20

Di dalam ayat tersebut ada 4 perintah yang harus dilakukan yaitu pergilah, jadikanlah, baptislah,
dan ajarlah tetapi jika kita melihat bahasa aslinya yaitu bahasa Yunani hanya ada satu yaitu
“ηú”yang artinya Muridkanlah. Jadi hanya ada satu perintah yaitu memuridkan.

2. Yohannes 15:2

Di dalam ayat 2 dikatakan bahwa setiap ranting yang tidak berbuah akan dipotong. Tetapi jika
dilihat dalam bahasa aslinya bukan dipotong tetapi íyang berarti he take away, lift up
artinya diangkat kembali bukan dipotong.

3. Yohannes 1:18

Di dalam LAI ada kalimat Anak tunggal Allah”jika dilihat dalam bahasa aslinya sebenarnya
terjemahannya adalah “Allah satu-satunya” ςς”

TAFSIRAN YANG TIDAK MEMPERHATIKAN KONTEKS

1. Lukas 13:6-9 tidak dapat lepas dari ayat 1-5

Di dalam ayat 6-9 diceritakan tentang pohon ara yang tidak berbuah. Orang-orang banyak
menafsirkannya salah. Mereka dengan semangat menceritakan bagaimana proses
permaslahannya tetapi tidak ada aplikasinya dalam kehidupan manusia. Nah.. maka dari hal itu
Ayat ini tidak lepas dari ayat 1-5. Dimana makna sebenarnya adalah tentang pertobatan dan
kesempatan yang masih diberikan bagi kita untuk brtobat.

2. Kolose 3:1-2 tidak dapat lepas dari ayat 5-7e

Jika kita melihat dalam ayat 1-2 dikatakan memikirkan perkara yang diatas bukan yang dibumi.
Jika ditafsir salah maka maknanya bahwa segala masalah yang ada di dunia ini tidak perlu kita
pikirkan, Hidup didunia ini tidak perlu kita pikirkan hanya yang diatas saja, Namun jika kita
melihat lebih dalam konteksnya ada di ayat 5-7 bahwa hal yang tidak perlu dipikirkan dalam ayat
3 adalah segala kedagingan atau duniawi yaitu percabulan, hawa nafsu, dll karena semua itu akan
mendatangkan murka Allah.

3. Kel. 14:21-22 tidak dapat lepas dari ayat 13-19

Dalam ayat 21-22 dikatakan bagaimana Musa membelah laut Teberau, yang berarti bahwa Musa
memiliki kekuatan dan kemampuan yang luar biasa untuk membawa orang Israel kepada
keadaan yang aman dari Firaun tetapi ayat ini tidak bisa lepas dari ayat 13-14 yang berarti bahwa
sekalipun Musa dapat membelah laut itu, Tuhan yang bekerja melalui Musa karna diayat 14
dikatakan Tuhan akan berperang untuk kamu dankamu akan diam saja. Tuhan yang memberi
keselamatan bukan Musa.
TAFSIRAN ALLEGORIS

1. HAGAR DAN SARA (GALATIA 4:21-31)

Sepintas ketika kita membaca ayat-ayat itu, kita melihat penafsiran alegoris bahwa paulus adalah
salah satu orang yang kompleks. Ayat-ayat itu tampaknya menghubungkan hukum taurat
diberikan di gunung Sinai, yang juga dikenal dengan perlambangan “Yerusalem yang
sekarang”perbudakan menyiratkan bahwa itu ditandai dengan kondisi Hagar sebagai “hamba
perempuan”sedangkan “perempuan yang merdeka”yaitu “Yerusalem sorgawi”ditandai status
Sarah dan puteranya yang dilahirkannya yaitu Ishak anak janji. Jadi disini ada kontras antara
“Yerusalem yang sekarang”dengan “Yerusalem Sorgawi”. Dan dari sini Paulus menyatakan
bahwa Hagar adalah Gunung Sinai, dan dia adalah “Yerusalem yang sekarang”. Tetapi makna
yang sebenarnya dalam ayat-ayat tersebut adalah bahwa tulisan Rasul Paulus ini sebagai alegori
dari perbedaan antara hukum taurat dan hukum kasih. Jemaat di Galatia ini adalah lambang dari
Gereja Kristussecara keseluruhan, yang para anggota jemaatnya menjadi anak-anak sejati
Abraham:putera dari garis Ishak putera Sarah, perempuan yang merdeka. Sedangkan orang-
orang Yahudi yang belum percaya Kristus, mereka adalah anak-anak yang lahir dari perbudakan.

2.

Anda mungkin juga menyukai