Anda di halaman 1dari 24

2008

1
MODUL PEMBINAAN ISLAM
untuk

SLTP ATAU YANG SEDERAJAT

disusun oleh:
Dhony F. Yusuf, S.Si

Lembaga Kajian Krisis Kepribadian Muslim


(LK3M)

Surabaya
2008

2
DAFTAR ISI

Cover luar.............................................................................................................1
Cover dalam.........................................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................................3
To Remember ......................................................................................................4
Keajaiban Pemikiran ............................................................................................6
Blank note ............................................................................................................7
Percaya, Berkata dan Berbuat .............................................................................8
Blank note ............................................................................................................9
Luruskah Niat Kita?? .......................................................................................... 10
Blank note .......................................................................................................... 11
Jangan Setengah-setengah ............................................................................... 12
Blank note .......................................................................................................... 13
Sandarkan Dirimu pada Allah............................................................................. 14
Blank note .......................................................................................................... 15
Jika Salah, Berubahlah! ..................................................................................... 16
Blank note .......................................................................................................... 17
Aku Ga Bisa?? ................................................................................................... 18
Blank note .......................................................................................................... 19
Waktu Terbaik adalah Sekarang ........................................................................ 20
Blank note .......................................................................................................... 21
Visi Hidupmu ...................................................................................................... 22
Cover Modul SLTA ............................................................................................. 23
Closing ............................................................................................................... 24

3
TO REMEMBER…

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-
orang yang beriman, beramal shalih, saling nasihat-menasihati, supaya mentaati kebenaran, dan
nasihat-menasihati supaya berada dalam kesabaran."
(Q.S. Al Ashr, ayat 1-3).
Selama ini kita sering loh mbaca ayat-ayat dalam surah itu. Tapi sebagian besar dari kita ga
sepenuhnya ngerti arti dan maknanya. Ga heran deh, walau ayat surah Al Ashr punya isi yang
luar biasa kalo kita bener-bener sadar, tapi faktanya kita masih belum punya mafhum
(pemahaman) yang jernih pada surah ini. Keliatan banget sama kita waktu njalanin hidup
keseharian. Kita sering banget nyia-nyia-in waktu. Meskipun kita tahu kalo waktu buat hidup di
dunia cuma sekali, dan ga mungkin keulang yang kedua kalinya. Kita ngerti, hidup kita di dunia
cuma sebentar, namun kita ga jarang ngelakuin perbuatan yang ga ada guna alias sia-sia, lebih-
lebih ngelakuin dosa. Contohnya, kita lebih milih main sepakbola di lapangan sekolah, daripada
ngaji di Musholla, atau kita lebih suka ngeceng di mall ketimbang njenguk teman yang lagi sakit.
Penting ga sih!! Dan masih bejibun contoh lain, yang dengan gampang kita sebutin satu-persatu,
tapi bisa-bisa buku ini ga muat nantinya…hehe.
Sobat, back to masa Rasulullah SAW, para sahabat mahami ketiga ayat ini dengan dalam banget
gitu. Saking kuatnya pemahaman mereka, hingga kalo ada dua orang sahabat ketemu, mereka
ga akan rela berpisah sebelum nyampaikan surah Al Ashr tadi satu sama lain. Buat para sahabat
Rasulullah SAW, waktu sangat berharga. Waktulah yang nentuin berapa besar dan baiknya
amalan manusia di dunia. Seiring mutarnya waktu pula, seseorang dapat tahu indahnya dunia,
ngamalin ibadahnya atau melakukan ngelakuin dosa.
By the way apa makna waktu buat kita? Apa kita hanya nganggap waktu sebatas detik jam yang
terus muter dan mbiarin lewat gitu aja? How about us…..

Kandungan Q.S. Al Ashr


Awal Q.S. Al Ashr dimulai dengan kata "Wal Ashr.." yang artinya demi masa. Huruf "wa" pada
awal ayat itu adalah bentuk qosam atau sumpah. Yup…sumpah… Sobat, pas awal ayat itu aja
Allah SWT udah bersumpah, maka kita sebagai makhluk-Nya kudu bener-bener ngasih perhatian
dengan serius, karena sumpah tuh bukti kesungguhan dan kebenaran. Apalagi dalam surah ini
Allah SWT sendiri-lah yang bersumpah…maka wajib buat kita untuk memperhatikan, mentaati
dan melaksanakan perintah selanjutnya dalam ayat ini, dalam keadaan dan kondisi apapun.
Gitcu…
Selanjutnya Allah SWT njelasin bahwa "Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam
kerugian." Kata inna atau sesungguhnya, menurut Ash Shabuni adalah penguat terhadap
kalimat selanjutnya, bahwa manusia benar-benar dalam kerugian (khusrin). Makna kata khusrin
(kerugian) pada ayat ini nunjukin kerugian di dunia (mendapat kehinaan) dan di akhirat

4
(memperoleh siksa neraka). Lagi-lagi menurut Ash Shabuni, kerugian di sini berarti kehancuran
yang parah. Naudzubillah…
Gimana kita dapat menghindari kerugian di dunia dan di akhirat? Surah Al Ashr juga udah ngasih
jalan keluarnya. Perkecualian orang-orang yang tidak merugi di dunia dan di akhirat adalah
"orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling nasihat-menasihati". Nah….orang-orang yang
beriman tuh menurut Taqiyuddin an-Nabhani adalah orang-orang yang membenarkan sesuatu
secara pasti dengan adanya dalil. Keimanan di sini yaitu beriman kepada Allah, Malaikat, Rasul,
Kitab, hari kiamat serta qodo dan qodar. Keimanan tersebut juga kudu dibuktiin dengan njalanin
segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Misal nih, setiap muslim wajib belajar Islam,
baik yang masih muda atau yang sudah tua. Setiap muslim ga boleh berjudi, berzina atau
berbohong…ini juga merupakan bukti keimanan kita. Ingat ya…
Next…Allah SWT juga memerintahkan kita untuk nyeru kepada kebaikan (al haq) yaitu mengajak
melakukan amal shalih dan menjauhi maksiat, sesuai dengan Al Qur'an dan Al Hadits tentunya.
Plus sabar kalo nerima segala ujian yang datang dari Allah SWT. Sabar dalam hal ini, ga punya
arti pasrah dan menyerah, tetapi sabar artinya upaya sekuat tenaga untuk nggapai keberhasilan,
lalu nyerahin seluruh hasilnya kepada Allah SWT.

Hubungan antara Waktu, Amal dan Kerugian


Menyia-nyiakan waktu pastinya merupakan hal yang sangat merugikan kalo dihubungin dengan
singkatnya hidup manusia di dunia. Al Qur'an udah gambling ngasih penjelasan, kalo di akhirat
nanti, manusia akan ngerasa hidup mereka di dunia seperti sehari atau dua hari saja (Q.S. Al
Mu'minun: 113). Singkat banget kan! (backsound: ya…!!!). Nah waktu yang sangat singkat ini,
harusnya kita sadar kalo nikmat atau sengsara yang dialami manusia di dunia teramat kecil jika
dibandingin dengan balasan di akhirat kelak. Sadar non!!
Kalo kita paham dengan Q.S. Al Ashr di atas, maka kita bisa jadi seorang muslim dan manusia
yang ideal. Teguh pandangan di dunia dan kokoh pemahaman tentang akhirat. Kalo kita pahami
tiga ayat tersebut akan nampak jelas di dalam hidup kita. Kita akan ngerasa ringan ngerjain
semua perintah Allah, walau perintah itu aslinya sangat berat, misal mengenakan jilbab bagi
muslimah yang udah dewasa.
Kita juga bakal sabar dalam hadapi segala kemaksiatan yang ada di sekitar kita. Hati kita ga akan
tergoda dengan gemerlapnya dosa. Kita akan berupaya sekuat tenaga untuk nyampaikan risalah
Islam (dakwah) yang benar ke tengah-tengah umat, meski dapat tantangan, cemoohan dan ujian,
kita ga akan jemu. Kita akan sadar kalo segalanya akan kembali kepada Allah. Kita hanya bisa
usaha dan berdoa, sedang hasilnya kita serahkan sepenuhnya kepada Allah SWT.
Nah sobat, di buku ini (insya Allah) kita bakal dapat kiat-kiat yang kongkrit untuk menjadi muslim
yang sejati, sehingga ga menyia-nyiakan waktu dalam hidup ini. Cuma gini sobat…, buku hanya
sekedar tulisan, pengetahuan dan maklumat semata. There is no use at all bila kita ga mencoba
mengamalkan apa yang ada di dalamnya. Tuh kan…So selamat membaca dan jangan lupa
slogan ini “TPA.., TERIMA, PAHAMI dan AMALKAN!!” Oke deh….(Dy)
Source: www.islamuda.com, al wa’ie, al fikru al islamy, www.motivasi-islami.com

5
Keajaiban Pemikiran

“Sang juara dihasilkan dari keinginan, impian, dan visi."


(Muhammad Ali)

Sobat, tahu Leonardo Da Vinci? Dia bisa menghasilkan karya lukisan karena selalu berpikir soal
apapun yang menarik buat dia. Dari berpikir itu juga, dia bisa nulis buku tentang berbagai ilmu
pengetahuan. Macem-macem loh, di bidang permesinan, anatomi tubuh, alat perang, sampai seni
lukis yang spektakuler. Semua itu hasil dari pemikiran.
Sobat ngerti siapa Ibnu Sina? Yup..beliau itu bapak ilmu kedokteran dunia. Dari pemikirannya
yang cemerlang dia bisa jadi dokter di umur 19 tahun, dan udah khatam lebih dari 500.000
buku..Selain ahli kedokteran, beliau juga jadi ahli tafsir dan astronomi. Itu juga hasil dari
pemikiran.
Thomas Alpha Edison jauh berbeda, dia mesti melewatkan hari dengan berpikir. Mungkin kata
dia, ga mikir ga trendi gitu. Sampai dia meninggal, dia punya lebih dari 1000 hak paten. Artinya
dia udah menemukan lebih dari 1000 macam temuan, cuma yang paling banter kita kenal itu
adalah bohlam. Lagi-lagi ajaibnya pemikiran.
Ihya Ulumuddin adalah buku yang fenomenal karya Imam Ghazali, itu adalah hasil pemikiran
beliau yang ga pernah berhenti. Imam Ghazali gemar banget baca dan memikirkannya kemudian
ditulisnya, so kita bisa baca sampe sekarang. Imam al Ghazali di zamannya terkenal dengan
pemikirannya yang cemerlang, sampe-sampe hampir semua orang mu’tazilah di masa khalifah
Harun al Rasyid, sadar dan bertaubat. Lagi-lagi ajaibnya pemikiran.
Ajaibnya pemikiran ga cukup sampe disini. Allah SWT ngasih kita akal untuk berpikir bukan hanya
untuk menjadi seorang ilmuwan, dokter, arsitek atau yang lain. But more than that…akal yang
diberikan Allah SWT punya tujuan untuk mbimbing kita ke dalam iman dan Islam.
Baca Qur’an kan? So pasti….Di Al Qur’an khususnya di akhir-akhir ayat, biasanya kita nemukan
kata-kata “afala yatafakkaruuna” (apa kalian tidak berpikir?), atau “afala yatadzakaruuna” (apa
kalian tidak memikirkannya?) dan banyak lagi deh yang lain…Ayat-ayat itu seolah ngajak kita
untuk berpikir dan merenung….sudah sampe mana sih iman kita? Udah seberapa dekat sih kita
dengan Allah? Pernahkah kita berpikir seperti itu? Kalo belum,….mulai sekarang yach…
Sobat, awal mula kesuksesan adalah dengan berpikir dan berencana. Sukses di dunia, lebih lagi
di akhirat. Udah saatnya kita mulai berpikir…dan memulai keajaibannya. Let’s go

Source: www.islamuda.com; www.dudung.net; www.motivasi-islami.com

6
7
Percaya, Berkata dan Berbuat

“Islam adalah keimanan dan perbuatan.”


(Sayid Sabiq)

Sobat, ga hanya sekali deh kayaknya kalo kita sering dengar apa sih arti dari iman.
Ya…benar..ada yang bilang kalo iman itu artinya percaya. Itu memang ga salah kok. Kita percaya
dengan adanya Allah, malaikat, surga dan neraka itu semua disebut dengan iman.
Cuma gini, kata sheikh Taqiyuddin an Nabhani, iman ga cukup dengan percaya doang lho.
Kata beliau iman itu artinya pembenaran secara pasti untuk sebuah fakta (sesuatu yang ada)
dengan dalil. Apa sih arti kata-kata itu? Gini…., pembenaran secara pasti itu artinya kita percaya
plus bisa membuktikan kalo Allah itu ada, Al Qur’an itu memang kitab suci, dan Muhammad itu
Rasul kita.
Gimana caranya? Mudah kok…lagi-lagi kudu dimulai dari proses berpikir.
1. Sobat, pernah kan kita di jalan melihat ada benda yang berserakan…mulai dari kertas,
tissue, bungkus rokok..macem-macem deh…nah ga mungkin kan benda-benda itu ada
dengan sendirinya…pasti ada yang ngebuang. Tahu deh yang buang siapa…tapi yang
pasti, ada kan yang ngebuang? Ya ada…demikian juga dengan kita…ga mungkin deh
kita ujug-ujug muncul di dunia, tanaman tiba-tiba tumbuh dan besar, hewan boro-boro
jatuh dari angkasa, bumi dan semua planet berotasi dengan teratur, galaksi bertebaran di
angkasa…semua itu ada yang ngatur alias mencipta…itulah Allah SWT.
2. Gimana dengan pembenaran Al Qur’an? Simpel banget. Al Qur’an bisa kok dibuktikan
sebagai kitab suci. Buktinya apa? Sampe sekarang nih ga ada satu manusia pun yang
bisa bikin kitab, surat bahkan ayat yang seindah tatanannya seperti Qur’an..Malah Al
Qur’an nantang manusia untuk bikin sepuluh surat saja. “Qul fa’tu bis surratin min
mitslihi”. Kalo memang manusia yang buat Al Qur’an..ga mungkin kan dia nantang
manusia…ibarat jeruk minum jeruk..ga mungkin lagi…
3. Rasulullah gimana? Muhammad itu benar-benar Rasul kita lho. Al Qur’an yang udah
kebukti keasliannya udah ngatakan kalo Muhammad itu Nabi dan Rasul. Sehingga ga ada
alasan bagi kita, untuk ga mengimani beliau. Belum lagi bukti dari ribuan hadits dan
riwayat yang diberi oleh ratusan sahabat. Ga mungkin deh ratusan orang ngelakuin
bohong soal hadits dengan waktu yang hampir bersamaan…Imposible.
Udah kebukti semua kan. Kita bisa nambah kuat keimanan dengan baca-baca buku Islam, nonton
film Harun Yahya, buka situs Islami dan kumpul di pengajian. Yup…dengan cara itu kita bisa
kokoh ibarat karang di tengah laut.
Tambahan lagi ya…kata Ust. Sayid Sabiq iman itu adalah kesatuan dari 3 hal, membenarkan
dengan hati, ngucapkan dengan lisan, dan ngelakin dengan perbuatan. Nah ini semua jadi satu,
ga bisa dipisah. Ibarat akar, batang dan daun di tanaman. Be the one.

8
Source: www.islamuda.com; Nidzamul Islam; Aqidah Islam; al Fikru al Islami.

9
Luruskah Niat Kita??

Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya amal perbuatan manusia tergantung pada niatnya."
(Al Hadits)

Sobat, belajar itu ibadah kepada Allah, malah di sekolah, kita punya amanah dan tanggung jawab
dari ortu, keluarga, saudara, rekan dan guru. Wuih banyak banget kan.. Kalo kita ngalami
penurunan semangat, balik deh lurusin niat kita. Untuk apa sih ngerjakan tugas atau belajar
dengan tekun. Kalo imbalan yang akan kita dapat bukan cuma materi di dunia, sudah seharusnya
deh kita malah lebih semangat untuk belajar.
Jika Allah yang jadi tujuan, kenapa sih kudu dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang kecil di
hadapan Allah? Jika belajar itu ibadah, semakin keras belajar kita, insya Allah semakin besar
pahala yang akan diberikan oleh Allah. Jika ilmu yang didapat adalah hasil dari belajar, maka
makin banyak ilmu yang didapat, semakin banyak juga ibadah yang bisa dilakukan. Gitu…
Luruskan deh niat kita sesering mungkin, setidaknya setiap hari, saat kita mulai segala kegiatan
kita, baik belajar di sekolah, rumah ataupun bareng ama rekan-rekan. Makin lurus niat kita, makin
besar juga semangat kita.
Ingat-ingat ini, sampai lekat dan lengket dipikiran kita bahwa niat kita belajar, berorganisasi atau
apapun itu adalah untuk beribadah kepada Allah. Nah, salah satu cara nanam sesuatu ke dalam
pikiran kita ialah dengan cara teknik afirmasi, atau penegasan secara berulang. Ingat-
ingat…ingat-ingat dan ingat-ingat lagi….

How alias gimana sih?


Gampang kok, langkah pertama cara ngelakuin afirmasi ialah dengan nyusun kalimat-kalimat
yang mau kita ingat-ingat. Buat deh kalimat-kalimat sederhana yang jadi simbol kalimat afirmasi
atau positif. Jika kita nulis kalimat negatif, ubah tuh jadi kalimat positif dulu.
Nih contohnya:
"Saya tidak lemah" (ini kalimat negatif, ga enak banget dengernya), ganti dengan kalimat positif
misal "Saya kuat."
Langkah kedua, kalo kita udah punya kalimat-kalimat afirmasi, baca dan ulangi sampai lekat
dalam pikiran kita...ayo dicoba!!
Satu lagi ya yang kudu diperhatikan, jangan mentang-mentang deh belajar udah jadi ibadah, terus
kita jadi lupa ama ibadah-ibadah lainnya. Masih banyak lho ibadah-ibadah lain yang juga punya
nilai yang tinggi banget. Semisal ngingatkan teman (dakwah), dan menjauhkan diri dari maksiat.

Source: www.islamuda.com; www.dudung.net; www.motivasi-islami.com

10
11
Jangan Setengah-setengah

"Change should be a friend. It should happen by plan, not by accident."


Perubahan bisa menjadi sahabatmu. Dia bisa hadir karena rencana, bukan kebetulan.
Philip Crosby ("Reflections on Quality")

Sobat, apapun yang kita lakukan dalam hidup ini, kudu bener-bener kita sadari. Manfaatnya apa,
tujuannya apa, jangka waktunya kapan, kenapa kita lakukan dll. So kita paham bener pas
ngerjakan hal itu. Ga asal ikut-ikutan. Ga karena disuruh orang begini, kita begini. Disuruh begitu
juga begitu. Kenapa sih kita kudu paham? Karena…kalo manusia tidak ngerti apa sebenarnya
hakikat dari aktivitas yang ia kerjakan, hasilnya juga ga akan maksimal. Dia akan separuh-
separuh dalam aktivitasnya. Iya kalo yang kita lakukan berpahala, kalo berdosa..waduh malu
atuh.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan
dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan
keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan
siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin
dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.” (HR Bukhari
Muslim)
Nah, itu artinya, apapun aktivitas kita itu tergantung kepada niat kita. Apa yang ingin kita peroleh
dari kegiatan yang kita kerjakan? Materi alias hartakah, kesenangankah, isengkah, atau karena
perasaan tanggung jawab? Nah…ini balik ke diri kita loh…
Sobat, mulai sekarang hendaknya kita lurusin niat kita dalam ngelakuin sesuatu. Hanya karena
Allah saja. Soal imbalan dan kesenangan itu adalah urusan Allah. So lakukan deh dengan
sungguh-sungguh apa yang memang sudah jadi pilihan hidup kita, asal itu ga bertentangan
dengan syariat Islam. Mau raih cita-cita setinggi langit, boleh…but one more, jangan ngelakuinnya
setengah-setengah. Maksimalkan seluruh kemampuan kita. Maksimalkan seluruh potensi kita
supaya dapat ngeraih hasil yang maksimal pula, di dunia lebih-lebih di akherat. Jangan mau
hanya jadi orang rata-rata, orang kebanyakan, orang umum, atau orang yang biasa-biasa aja.
Tapi jadilah orang yang luar biasa, berpikir besar, usaha yang terbaik. Sehingga kita bisa
meminimalkan penyesalan kita di akherat nanti karena kita sudah berusaha sekuat tenaga.
Sobat, Hidup ini hanya sementara, dalam waktu yang sangat singkat ini banyak banget lho hal
yang belum kita lakukan apalagi dimaksimalkan. Rugi loh kalo kita kebanyakan tidur, main,
bercanda, menyia-nyia-in waktu, apalagi ditambah maksiat, udah…klop banget azab Allah nanti.
Nah…mulai saat ini, lurusin niat, kuatkan semangat dan lakukan kegiatan yang positif, biar kita ga
nyesel di hari tua….apalagi di yaumul akhir kelak. Ayo kamu bisa!!

12
Source: www.motivasi-islami.com

13
Sandarkan Dirimu pada Allah

"Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya? (Tidak), maka hanya bagi
Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia."
(QS. Al Najm:24-25)

Sobat, kita bisa saja berprestasi di segala hal. Mulai dari Matematika dan IPA, Karya Tulis Ilmiah,
Lomba Elektronika, Pidato dan Ceramah dan segudang keistimewaan lain yang kita punya dan
bisa dibanggakan. Kita juga bisa aja punya selautan emas, segunung intan, ribuan perusahaan
dan harta benda yang tak terhitung jumlahnya untuk dipamerkan. Bisa aja kita berucap..ini semua
adalah hasil kerja kerasku. Dapat saja kita berdalih, ini semua dari jerih payahku. Ya…terkadang
kita sendiri berkata semacam itu. Mungkin juga sih…
Yup, mungkin saja, ucapan kita ga punya maksud untuk melupakan adanya kekuasaan Allah,
namun Kalo kita mau berpikir nih ya…kalimat itu tadi sendiri nggambarin seakan-akan ga ada
peran Allah di dalam hidup kita. Semua dari usaha kita sendiri..murni dari awal sampe akhir….ya
seperti itu. Sobat, tahukah kita kalo apa yang kita ucapin tadi udah ngebawa diri ini ke dalam
kesombongan dan kufur nikmat. Apalagi setelah usaha kita berhasil. Ini adalah salah satu bukti
bahwa kita inkar kepada kuasa Allah yang mengatur alam semesta, kehidupan dan manusia.
Sobat, tahukah kamu kalo apa yang kita omongkan bisa mengubah keyakinan. Apa yang kita
katakan bisa merubah keimanan. Kapan? Kalo diucapin atau didengar berulang-ulang. Apa lagi
kalo diomongin oleh orang yang punya kekuasaan besar, dari orang yang kita hormati atau dari
idola kita. Ga heran deh…rekan-rekan kita banyak yang ikutan gaya-gaya seleb, meski ga ngerti
apa maksudnya. Rambut dijabrik, rok dipendekin, gaya hidup serba bebas, pacaran dan dugem
jadi kebiasaan, Padahal berbagai macam hal tadi bisa ngerubah keimanan. Ingat ga sih kalo kita
muslim lho…yang seharusnya punya prinsip dan keimanan yang agung.
Sobat, tahukah kamu, kalo kita sebagai muslim kudu hati-hati dengan kalimat-kalimat seperti ini,
meskipun kita ga punya maksud menolak kehadiran dan kuasa Allah.
Suatu contoh nih ya, diri Rasulullah SAW sendiri. Siapa sih yang meragukan keimanan beliau?
Ga ada kan…tapi saat beliau berjanji tanpa nyebut kalimat "insya Allah", beliau ditegur oleh Allah.
"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: 'Sesungguhnya aku akan
mengerjakan ini besok pagi’, kecuali (dengan menyebut): 'Insya Allah'. Dan ingatlah kepada
Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: 'Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk
kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini'. " (QS Al Kahfi:23-24)

Peringatan Allah SWT kepada Rasulullah kayaknya udah cukup buat kita untuk selalu bersandar
pada-Nya.

14
Source: www.islamuda.com; www.motivasi-islami.com

15
Jika Salah, Berubahlah!

”Rumus sederhana untuk mengatasi penyesalan oleh kesalahan ialah "berubah".”


(Rahmat-penulis Buletin Motivasi Islami)

Sobat, berikut ini ada sedikit kiat untuk menghapuskan penyesalan yang berlarut-larut karena
kesalahan yang pernah kita perbuat, apa aja sih:

1. Akui kalo kita salah


Buktikan kalo kita berjiwa besar.
2. Hadapi kesalahan
Berani minta maaf dan berjanji ga ngulangi lagi.
3. Fleksibel dengan informasi baru
Mudah menerima nasihat, saran dan kritik dari orang lain.
4. Terimalah perubahan
Beritikad untuk berubah ke arah yang lebih baik dan Islami.
5. Laksanakan perubahan itu
Sekarang....

”Orang yang baik bukan yang tidak pernah melakukan kesalahan,


tapi (orang yang baik adalah) yang menyadari kesalahannya dan memperbaikinya.”
(H. Rhoma Irama)

Source: buletin islamuda; www.motivasi-islami.com

16
17
Aku ga Bisa??

”Tidak ada istilah gagal dalam hidup, yang ada adalah berhasil atau belajar.”
(Muhammad Taufiq, NIQ-Direktur STIE Syari’ah Surabaya)

"Aku ga bisa berubah."


"Aku ga mampu menjadi lebih baik."
"Susah lho berubah itu..."

Sobat, itu tadi beberapa dalih yang biasa kedengaran di telinga, pas ketemu ama rekan kita yang
kayaknya berat banget untuk berubah. Berubah yang kita maksud disini itu ke arah yang lebih
baik lho, semisal memakai kerudung dan jilbab untuk muslimah, atau untuk yang laki-laki, ga
ngerokok, trus mulai mengkaji Islam di masjid.
Nah...ngerasa beratnya dimana sih...? Mereka atau justru kita sendiri ngerasa, kalo pas kita
berubah, kita jadi asing di tengah teman-teman kita. Kita jadi bahan olokan oleh teman kita
sendiri. Sok alimlah..sok suci lah..sok bau surga lah...dan segudang julukan yang mungkin kita
terima...Belum lagi omongan miring dari teman ”perjuangan” kegelapan kita yang dulu...”kamu
kan dulu juga sama-sama kita.., sama-sama dugem, sama-sama pacaran, sekarang sombong
banget..” Banyak deh.... Nah, mungkin itu semua yang bikin kita ga siap untuk berubah...
Atau mungkin dari pribadi kita sendiri. Kita masih ogah untuk ninggalin era kejayaan maksiat kita
yang dulu...seperti orang-orang Quraisy yang enggan bersyahadat, karena ga mau ninggalin
minuman keras, syahwat dan perang antar saudara. Masa sih kita kaya gini...?? Ga percaya deh.
Sobat...pandangan yang keliru soal dunia kudu kita rubah lho...Kita ga akan bisa jadi orang yang
mulia kalo masih demen ama kemaksiatan. Kalo kita berubah, mungkin kita dibenci ama teman
kita di era kegelapan lalu..tapi ingat kita mulia lho di mata Allah SWT...Seperti Rasul dan para
sahabat...yang dibenci ama orang Quraisy tapi agung di pandangan Allah. Pilih mana...
Nah..gimana dengan teman-teman kita yang masih belum mau berubah..?? Terus aja deh
sampaikan kebenaran dalam Islam, ajak dia ngaji, atau kasih deh modul ini buat dibaca-
baca,...Insya Allah bisa...Umar bin Khaththab yang membunuh lebih dari 99 orang aja bisa
berubah pas ngerti Islam dengan kaffah, apalagi kita dan rekan kita. Pasti bisa!!
Sobat..ga ada kata ga bisa sebelum mencoba,...kalo kita gagal awalnya, masih ada kesempatan
lainnya...selagi hayat dikandung badan, masih ada waktu untuk mencoba.
Masa depan ada di tanganmu...amanah dari mabda’ Islam, orang tua, sekolah, saudara dan
rekan muslim lain di seluruh dunia. Think about it.

Source: buletin islamuda

18
19
Waktu Terbaik adalah Sekarang

”Maka jika telah datang batas waktunya (ajal),


mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat memajukannya.”
(QS. Al A’raf: 34)

Sobat, hidup ini super singkat. Perputaran hari demi hari ga akan terasa. Kita yang kelihatannya
kemaren masih main di lapangan Sekolah Dasar, sekarang udah berlika-liku di lingkungan SLTP.
Ga kerasa kan...
Segala yang terjadi di dalam hidup kita ga bisa diprediksi. Kita nanti kalo sudah besar jadi apa?
Siapa istri atau suami kita? Berapa anak yang kita punya? Kita punya perusahaan berapa? Itu
semua ga bisa dijawab kalo belum terjadi. Waktunya kapan, tempatnya dimana...ga ada yang
akan bisa ngasih respon. Pasti kita akan geleng-geleng kepala. Ga tahu apa yang akan terjadi.
Sobat, demikian juga dengan maut alias ajal. Tiap diri yang punya nyawa pasti akan mati...entah
nanti, besok, bulan depan atau masih puluhan tahun lagi...ga ada yang tahu. Nah ini yang kudu
kita pikirkan.
Sudah siapkah kita menghadapi mati? Sudah pas apa belum amal ibadah yang kita punya?
Jawabannya “Belum” ...ya..kita masih punya banyak dosa disana-sini. Kita masih suka berbuat
kemaksiatan dimanapun kita berada. Kita juga ga jarang melakukannya dengan
sengaja...ditambah lagi dengan rasa senang setelah berbuat maksiat..
Seorang rekan pernah berkata ”Setiap pilihan yang anda buat, setiap kegiatan yang anda lakukan
akan membentuk kisah anda, yang suatu waktu kelak di akhirat akan dibacakan atau
diperlihatkan dimana tangan, kaki, mata dan semua anggota tubuh anda menjadi saksi. Kematian
bukan suatu alasan untuk malas. Jika anda ditakdirkan mati besok maka hari ini adalah saat anda
untuk melakukan yang terbaik. Jika anda akan hidup seribu tahun lagi, maka hari ini juga anda
harus berbuat sebagai persiapan masa depan anda yang masih panjang. Tidak ada alasan untuk
diam saja, sekedar melewatkan waktu tanpa arti.” Berpikir deh...
Seperti yang diungkapkan di ”TO REMEMBER”, waktu yang kita punya adalah jatah umur kita.
Waktu yang berlalu meski satu detik ga akan bisa kembali lagi. Jatah hidup kita terus berkurang.
Dan kita terus aja mendekat kepada satu hal yaitu kematian.
Ga ada waktu yang lebih baik selain sekarang untuk mulai hidup yang mulia. Kita ga perlu
berbuat salah yang sama di waktu yang udah lewat. Mulailah walau cuma dengan satu langkah,
yang penting kita memulai, jangan ditunda besok. Sobat, ngelilingi dunia juga dimulai dengan satu
langkah. Kita ga akan bisa keliling dunia, tanpa ada langkah pertama. Waktu terbaik untuk
memulai langkah kita ke surga adalah hari ini, sekarang juga.

20
Source: buletin islamuda; www.motivasi-islami.com; al fikru al islamy

21
Visi Hidupmu

”Visi merupakan pengejewantahan yang terbaik dari imajinasi kreatif dan merupakan motivasi
utama dari tindakan utama.
Visi adalah kemampuan untuk melihat realitas yang kita alami saat ini, untuk menciptakan dan
menemukan apa yang belum ada, serta menjadikan diri kita sebagai seseorang yang saat ini
belum terwujud.”
(K.H. Toto Tasmara-Kecerdasan Ruhiah, GIP)

Berpikirlah...

Dusturunal Qur’an (Al Qur’an pedoman kami)


”Hendaklah kamu menghukumi mereka berdasarkan apa saja yang telah Allah turunkan
kepadamu.”
(QS. Al Maidah: 49)

Allahu Ghoyatuna (Allah segala tujuan kami)


”Dan tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz Dzariyat: 56)
”Katakanlah. Tunjukkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta
menutup mata hatimu. Siapakah Tuhan selain Allah yang mempu mengembalikan kepadamu?”
(QS. Al An’am: 46)

Rasulunal Adnan (Rasul suri tauladan kami)


”Dan dia (Muhammad) tidaklah mengucapkan sesuatu dari hawa nafsunya. Apa yang
diucapkannya itu hanyalah wahyu yang diwahyukan.”
(QS. An Najm: 3 – 4)
”Katakanlah, sesungguhnya aku hanyalah memberi peringatan kepadamu dengan al wahyu.”
(QS. Al Anbiya: 45)
”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu.”
(QS. Al Ahzab: 21)

22
Comming up next

23
24

Anda mungkin juga menyukai