Tsunami
Pernyataan Umum
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan
“nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave
(gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang
tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa
dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat
itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan
yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan
dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan
tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan
sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian
tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di
dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi)
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia
karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus
apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana
alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut
menyebabkan tsunami.
\
Teks Ceramah
Menghargai Waktu
Pertama- tama, marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang
melimpahkan kesehatan kepada kita, sehingga dapat berkumpul pada acara hari ini. Sholawat
serta salam, senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW
yang telah membawa kita ke jaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Sebelumnya, izinkan saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Agus Salim yang telah
memperkenankan saya untuk berdiri di sini dan membahas tentang “Waktu”
Kemarin adalah sejarah, hari ini usaha, dan hari esok adalah misteri. Jika hari ini kita tidak
mampu menghargai waktu, maka hari esok pun tidak segan untuk tidak menghargai kita. Hal
itu sangat mungkin terjadi karena segala sesuatu di dunia ini layaknya bumerang. Tau
bumerang kan? Itu lah senjata tradisional suku Aborigin suku asli Australia. Tergantung
bagaimana kita memperlakukannya. Kita melakukan hal tidak baik, maka kita juga sangat
mungkin untuk mendapat perlakuan tidak baik pula.
Banyak dari kita yang masih tidak peduli dengan waktu atau dengan kata lain kita sering
menyia- nyiakan waktu. Contoh kecil, dalam mengerjakan tugas rumah, kita berfikir “Ah
nanti saja. Masih satu minggu” untuk tugas kelompok, kita berfikir “Nggausah buru- buru.
Kan ada temen yang lan inih. Pasti selese” sadarkah pada saat itu kita melakukan hal
mengerikan yang bernama penundaan? Satu hal yang istimewa dari penundaan adalah bahwa
tugas yang dibebankan pada kita tetap harus diselesaikan, sementara waktu yang tersisa
semakin hari semakin sedikit. Sementara itu, seperti orang Inggris katakan “Waktu adalah
uang” dan orang Arab mengungkapkan “Waktu laksana pedang”.
Waktu laksana pedang. Jika kita tidak pandai menggunakan pedang, niscaya pedang tersebut
akan menebas diri kita sendiri. Begitu pula dengan waktu. Jika kita tidak mampu
memanfaatkannya dengan baik, maka kita akan menyesal pada akhirnya nanti.
Mungkin banyak dari kita yang telah merencanakan sesuatu tetapi batal dilaksanakan, hanya
karena tidak pandai dalam memanfaatkan waktu. Padahal waktu tidak akan pernah kembali,
dan waktu tidak akan bisa kembali. Membiarkan waktu terbuang sia- sia dengan anggapan
esok masih ada waktu adalah salah satu tanda kita tidak mengerti, tidak memahami, betapa
pentingnya menghargai waktu. Ada pepatah Arab yang mengungkapkan “Tidak akan kembali
hari- hari yang telah lampau”.
Kita dapat mencapai hal yang luar biasa, jika kita dapat menghargai waktu kita sendiri. Inilah
yang menjadi tantangan kita, yaitu mengisi waktu dengan hal yang bernilai tinggi,
bermanfaat, dan meninggalkan kegiatan yang tidak bermanfaat. Semakin kita menghargai
waktu, semakin kita merasakan keajaiban waktu.
Dan teman- teman, hidup ini adalah pilihan. Kita sekali lagi bebas untuk menentukan apa
yang kita lakukan pada hari ini, saat ini. dan setiap pilihan yang kita ambil pasti memiliki
resiko.
Terkadang hidup ini tentang dua bagian. Gelap, dan lebih gelap. Tetapi kedua hal itu tidak
penting jika kita tetap ingat, untuk menyalakan titik cahaya di dalam hati kita, yang disebut
iman. Temen- temen setuju kan, waktu penting? Akusih setuju. Kalo yang ngga setuju ya
terserah. Saran saja, lakukan kegiatan positif untuk kebaikan di dunia dan di akhirat nanti.
Karena seperti yang saya sampaikan di atas, bahwa waktu adalah pedang. Di sisi lain, kita
tidak tahu apakah masih ada hari esok untuk masing- masing diri kita.
Semoga dengan apa yang saya sampaikan ini, tidak membuat teman- teman ilfeel terhadap
saya karna saya di sini tidak bermaksud menggurui, namun di sini saya bermaksud untuk
mengajak teman- teman menjadi lebih baik dengan cara menghargai waktu seperti
menghargai diri kita sendiri. Dan semoga masih ada waktu
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan
kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan nikmat yang paling
besar adalah nikmat Iman & Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan keharibaan
nabi besar Muhammad SAW.
Bapak- bapak, ibu-ibu, dan teman-teman sekalian. Sekarang ini, kita berada dizaman
kebebasan, yaitu zaman dimana nilai-nilai keagamaan yang kita anut sudah tidak lagi menjadi
bingkai kita dalam berperilaku.
Pergaulan bebas merupakan sesuatu yang marak terjadi saat ini. Pergaulan bebas dapat
menjangkiti siapapun. Ini merupakan penyakit yang menyerang pribadi-pribadi labil seperti
para remaja. Mereka mencoba apapun, tanpa memedulikan batasan yang sudah ditetapkan
oleh agama, lingkungan social dan hukum.
Pergaulan bebas sendiri diartikan sebagai suatu pergaulan yang tidak memiliki batasan,
mengabaikan norma-norma agama maupun masyarakat. Karena itu, pergaulan bebas
cenderung mengarah pada hal-hal yang negative, seperti seks bebas, pemaiakan narkoba, dan
lain-lain.
Remaja-remaja kita yang merupakan generasi penerus bangsa telah dibutakan dengan
budaya-budaya barat yang bebas. Mereka bergaul tanpa adanya batasan. Tidak lagi mengenal
mana yang benar dan mana yang salah. Oleh karena itu, banyak sekali remaja-remaja
berseragam yang sudah kehilangan kehormatannya.
Hal ini dikarenakan kurangnya ilmu agama yang diajarkan di lingkungan keluarga, sekolah,
maupun masyarakat. Lemahnya iman dan kurangnya pemahaman agama yang kuat bagi
remaja juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergaulan bebas.
Sesungguhnya Islam telah mengatur etika pergaulan bagi remaja. Perilaku tersebut
merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu, sudah
seharusnya para remaja memperhatikan dan melaksanakan etika-etika pergaulan dalam
pandangan Islam untuk mencegah terjadinya sesuatu yang dilarang Allah SWT. Perilaku yang
menjadi batasan dalam pergaulan adalah:
1.Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga
kebersihan diri dan kehormatan hati. Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan
tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya. Disamping menutup aurat,
pakaian yang dikenakan juga tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh,
dan juga tidak boleh tipis atau transparan.
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina,
Islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut:
1. Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika
laki-laki dan perempuan ditempat sepi maka yang ketiga adalah setan. Mula-mula saling
berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua
adalah bujuk rayu setan.
2. Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik.
Saling bersentuhan yang dilarang dalam Islam adalah sentuhan yang disengaja dan
disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi
tidaklah dilarang.
Allah SWT memerintahkan kaum laki-laki dan perempuan untuk menahan pandangan,
sebagaimana Firman Allah dalam QS An-Nuur 30-31:
“katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memlihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah
kepada perempuan yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya(daripada
memandang yang haram)….”
Ayat diatas mengisyaratkan bahwa Allah memerintahkan agar laki-laki dan perempuan
menjaga pandangannya. Hakikat perintah ini mengandung hukum wajib. Lalu Allah
menjelaskan bahwa yang demikian itu lebih suci dan lebih bersih bagi kehidupan mereka.
Allah memerintahkan untuk menahan pandangan karena memandang kepada orang yang
diharamkan termasuk bagian dari zina, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Setiap anak Adam pasti mendapat bagian dari zina yang tidak terelakkan, kedua mata
berzina dan zinanya adalah memandang, kedua telinga berzina dan zinanya adalah
mendengar, lisan berzina dan zinanya adalah berbicara, tangan berzina dan zinanya adalah
memegang, kaki berzina dan zinanya adalah berjalan dan hati yang menarik dan berangan-
angan lalu kemaluan membenarkan atau mendustakan itu.” (Muttafaqun ‘alaih dan lafazh
hadits dari riwayat Muslim).
Disebut zina karena laki-laki merasakan nikmatnya memandang keindahan tubuh wanita.
Pandangan itu masuk ke dalam hati orang yang memandang sehingga hati seorang laki-laki
terpikat dan membayangkannya. Maka timbul keinginan dan berusaha untuk melampiaskan
keinginan syahwat kepadanya. Oleh karena itu Allah melarang seorang laki-laki memandang
wanita karena hal tersebut menimbulkan bahaya dan kerusakan sebagai dampak pergaulan
bebas dan pergaulan bebas dilarang karena menyebabkan terjadinya perbuatan yang tidak
terpuji bahkan akan berakhir dengan suatu yang lebih buruk.
Oleh karena itu, sebagai orang yang beragama kita harus menjauhi perbuatan zina, dan
membatasi pergaulan terhadap orang yang bukan mahramnya.
Demikian saya akhiri kurang lebihnya mohon maaf. Wabilahi taufik wal hidayah,
wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Teks Ceramah
Hobi