Anda di halaman 1dari 33

Pidato tentang Kebersihan

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan yang baik ini marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan nikmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga bisa berkumpul dalam keadaan sehat pada h
ari ini.

Hadirin yang saya hormati,

Pidato yang akan saya sampaikan kali ini menerangkan menjaga kebersihan. Allah SWT sangat mencintai
orang yang bersih dan suka membersihkan segala sesuatu yang ada padanya. Jadi, marilah kita mulai me
njaga kebersihan demi terciptanya keselamatan dan kebaikan untuk diri kita maupun orang lain.

Hadirin sekalian,

Jika kita menjaga kebersihan lalu ditiru oleh anak-anak kita dan orang-orang dekat kita, maka kita pun ak
an mendapat manfaatnya. Oleh karenanya, mari ajarkan sedini mungkin terhadap anak-anak tentang pe
ntingnya menjaga kebersihan agar kelak mereka menjadi anak yang sehat, cerdas, dan suka berbuat keb
aikan.

Dengan mengajarkan menjaga kebersihan kepada anak-anak, diharapkan mereka bisa mandiri dan terbi
asa mengatasi hal-hal yang sulit untuk diselesaikan, seperti kita ketahui di masa sekarang masih banyak
orang-orang yang tidak peduli dengan kebersihan lingkungan dan membiarkannya menjadi kotor.

Hadirin yang berbahagia,

Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan apa yang sudah saya sampaikan
bermanfaat dan dapat dilaksanakan. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Pidato tentang Perepisahan Sekolah


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hadirin yang saya hormati,

Pertama-tama, kita patut bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dengan izin Tuhan kita bisa hadir d
alam rangka pembukaan pelaksanaan acara perpisahan sekolah ini.

Saya mewakili seluruh siswa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyempatkan
hadir dalam acara istimewa ini. Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran para orang tua siswa, gu
ru-guru, kepala sekolah, staf sekolah serta teman-teman semua.

Hadirin yang saya hormati,

Tidak terasa waktu telah berlalu hingga pada hari ini kita sedang menuju gerbang perpisahan dan akan
melangkah dalam perjalanan kehidupan yang baru di depan. Segala hal yang kami peroleh selama ini di s
ekolah ini sangat berarti dan akan terus kami kenang. Kami mengucapkan terima kasih kepada guru-guru
yang telah sabar dan penuh kasih sayang membimbing kami menimba ilmu. Kami berdoa semoga apa ya
ng telah diberikan menjadi bekal kami untuk menjadi manusia yang berguna.

Di mana ada perjumpaan, pasti ada perpisahan. Semoga pula perpisahan kali ini bukanlah akhir dari sega
lanya. Kami yang nantinya akan menjadi alumni sekolah akan tetap menjalin silaturahmi dengan sekolah
kami yang tercinta ini. Kami pun selaku siswa mungkin telah banyak membuat kesalahan dan merepotka
n pihak-pihak pendidik di sekolah ini. Kami mengucapkan beribu-ribu maaf kepada ibu dan bapak guru s
emua.

Demikianlah sambutan dari saya selaku perwakilan siswa dalam acara perpisahan sekolah tercinta ini. Se
moga kelak kita dapat meraih cita-cita dengan terus semangat!

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Pidato pada Maulid Nabi Muhammad


Assalamualaikum Wr. Wb.

Kaum muslimin dan juga muslimat sekalian, marilah kita mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas li
mpahan rezeki dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul tanpa adanya hambatan sama sekali pada hari ini.
Kemudian, shalwat dan salam kita ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa umat manusi
a kepada Islam dan jalan kebenaran.

Hari ini adalah bulan Rabiul Awal yang mana merupakan bulan penting bagi umat Islam. Pada bulan ini t
erdapat peristiwa gajah dan kemudian dilahirkan Rasul penutup yaitu Nabi Muhammad SAW. Berkat beli
au, kita semua dapat berjalan ke jalan yang benar dengan mengenal Islam dan keluar dari kekafiran.

Berkat beliau kita jadi mengerti akan berbagai macam tindakan yang baik dan benar, serta terlepas dari z
aman jahililyah. Berkat beliau kita semua dibimbing untuk dapat berjalan ke jalan penuh cahaya iman da
n juga takwa kepada Allah SWT.

Terutama pada bulan ini, marilah kita semua menambahkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW se
suai dengan firman Allah SWT yang dicantumkan di dalam Al-Qur'an surat Al Ahzab ayat 6, "Nabi itu lebi
h utama bagi orang-orang yang beriman dari diri mereka sendiri".

Maka dari itu, sebagai umat Islam kita diharuskan untuk mendahulukan kecintaan kita terhadap Allah S
WT dan Rasul-Nya dalam hati ini dibandingkan dengan hal-hal lainnya yang bersifat duniawi. Ingat bahw
a hidup di dunia ini hanya sesaat dan akhirat adalah yang lebih kekal.

Sekian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya memohon maaf.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Pidato pada Sumpah Pemuda

Selamat pagi, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.


Hadirin yang saya hormati, pada kesempatan berbahagia ini saya akan membawakan pidato tentang pe
muda sebagai generasi kunci masa depan Indonesia.

Tahukah saudara-saudara, mau tidak mau kita sebagai pemuda generasi sekarang adalah pelopor kesuks
esan NKRI. Sama seperti para pemuda dan pemudi pada zaman prakemerdekaan. Mereka adalah genera
si penentu Indonesia pada zaman mereka.

Kenapa bisa saya berkata demikian? Ini dibuktikan dari perjuangan mereka untuk menciptakan Sumpah
Pemuda. Mereka berjanji bahwa kita bertanah air satu, bertumpah darah satu, dan berbahasa satu, Indo
nesia. Selanjutnya janji mereka diperjuangkan lagi dengan cara mendesak para pemimpin negara untuk
memproklamasikan kemerdekaan.

Bahkan mereka menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok hanya untuk mendesak mereka.

Tanpa aksi pemuda-pemudi tersebut, para golongan tua hanya menunggu janji kemerdekaan dari Jepan
g, yang mungkin belum diketahui pasti apakah akan diberikan atau tidak.

Lalu beberapa puluh tahun berikutnya, para pemuda era 90-an melancarkan aksinya melawan pemerint
ahan otoriter Soeharto. Era reformasi dan negara demokrasi lahir berkat para pemuda.

Dari dua contoh itu, bisa dibayangkan betapa kuatnya pengaruh pemuda bagi bangsa. Kita tidak bisa dia
m, asyik dengan gawai kita, dan malas-malasan untuk berkegiatan. Kitalah yang menentukan nantinya In
donesia akan seperti apa. Kitalah masa depan Indonesia.

Sekian pidato yang saya berikan, kurang lebihnya mohon dimaafkan, terima kasih.

Pidato tentang Menjaga Lingkungan

Assalamualaikum Wr.Wb

Yth. Ibu wali kelas

Serta teman-teman sekalian yang saya cintai

Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kita ke hadirat Allah SWT karena berkah dan k
arunianya kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat pada hari yang cerah ini

Teman-teman yang saya banggakan, pertama-tama perlu kita sadari bahwa lingkungan adalah tempat m
enggantungkan hidup bagi kita semua, umat manusia. Maka kita harus menjaga lingkungan kita baik-bai
k agar bumi menghasilkan keuntungan bagi kita, bukan kerugian bahkan bencana bagi kita. Satu di antar
a cara agar lingkungan tidak memberikan bencana bagi kita adalah menjaga kebersihan lingkungan.

Dalam menjaga kebersihan lingkungan maka kita harus mengetahui terlebih dahulu apa arti keb
ersihan lingkungan. Arti kebersihan lingkungan yang sesungguhnya adalah suatu keadaan di mana lingku
ngan tersebut adalah layak untuk ditinggali manusia, di mana keadaan kesehatan manusia secara fisik da
pat terjaga.. Maka kita harus menjaga kebersihan lingkungan agar tercipta kehidupan yang layak dan sej
ahtera.
Teman-teman yang berbahagia, menjaga kebersihan lingkungan adalah cara terbaik dalam menc
egah berbagai penyakit yang mengintai pada musim hujan seperti sekarang. Menjaga kebersihan lingkun
gan dapat dimulai dari membersihkan sekolah kita tercinta, SMA N xx Kota xx. Apabila sekolah kita bersi
h, maka orang lain pun tak segan untuk mencontoh kebiasaan baik kita dalam membersihkan sekolah kit
a ini. Dan kita sebagai penghuni sekolah ini juga terkena dampak positifnya, yaitu kegiatan belajar meng
ajar menjadi nyaman karena lingkungan sekolah kita bersih.

Menjaga kebersihan lingkungan sekolah dapat dilakukan dengan cara membuang sampah yang a
da di lingkungan sekolah kita ke tempat sampah, melaksanakan kegiatan piket kelas setiap hari secara te
ratur dan PSN 30 menit setiap hari Jumat dalam rangka membersihkan lingkungan sekolah dari sarang n
yamuk ades aegypti yang menimbulkan penyakit demam berdarah.

Teman-teman sekalian, sebagai penutup, saya mengutip kata pepatah yang mengatakan bahwa
"kebersihan adalah sebagian dari iman", maka apabila seseorang tidak peduli terhadap kebersihan, mak
a ia sesungguhnya bukan merupakan orang yang beriman penuh. Ke depannya, saya juga berharap kita s
ebagai umat manusia dapat lebih giat lagi dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Sekian pidato dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf!

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

KOMPAS.com - ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967. ASEAN merupakan organisasi geopolitik dan ekon
omi dari negara-negara di Asia Tenggara. Ada lima negara pendiri ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filip
ina, Singapura, dan Thailand. Terbentuknya ASEAN diawali dari pertemuan antara lima menteri luar neg
eri di Bangkok yang berlangsung selama tiga hari, pada 5-8 Agustus 1967. Kelima negara tersebut diwakil
i oleh Adam Malik, Narciso R. Ramos, Tun Abdul Razak, S. Rajaratnam, dan Thanat Khoman. Dalam perke
mbangannya, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja kemudian bergabung dengan
ASEAN. Hingga akhirnya ASEAN memiliki sepuluh anggota.
Peran Indonesia dalam ASEAN sangatlah besar. Tidak hanya di bidang ekonomi, peran Indonesia dalam b
idang keamanan juga sangat besar. Sebagai salah satu negara pendiri Asean, Indonesia juga telah menda
pat kepercayaan untuk mengadakan beberapa kali Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.

Adapun konferensi yang pernah diselenggarakan di Indonesia yakni, KTT ASEAN Ke-1 yang dilaksanakan
pada 23-24 Februari 1976 di Bali. Dalam KTT tersebut, ada kesepakatan tentang pembentukan sekretaria
t ASEAN yang berpusat di Jakarta, di mana Sekretaris Jenderal “Sekjen” pertamanya ialah putra Indonesi
a bernama H.R. Dharsono. Kemudian ada KTT ASEAN Ke-9 yang dilaksanakan pada 7-8 Oktober 2003 di B
ali. Dalam KTT tersebut, Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas Asean “Asean Community” ya
ng mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan. Selanjutnya, KTT ASEAN Ke-18 yang dilaks
anakan pada 4-8 Mei 2011 di Jakarta. Lalu, KTT ASEAN Ke-19 pada 17-19 November 2011 di Bali. Dalam k
onferensi tersebut, ada kesepakatan tentang kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara, atau yang d
ikenal dengan Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone “SEANWFZ”. Peran Indonesia dalam ASEAN sa
ngatlah beragam dan penting. Indonesia juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan ASEAN. Beberapa
peran Indonesia dalam ASRAN, yakni:

 Pendiri ASEAN
 Penyelenggara KTT pertama
 Penggagas komunitas keamanan ASEAN
 Turut andil dalam SEA Games
 Menciptakan perdamaian di Asia Tenggara

Pendiri ASEAN

Indonesia termasuk salah satu negara pendiri ASEAN. Wakil Indonesia dalam pertemuan pertama lima n
egara untuk mendirikan ASEAN adalah Adam Malik. Indonesia bersama empat negara lainnya kemudian
secara resmi mendirikan ASEAN pada 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok. Penyelenggara KT
T pertama Peran penting Indonesia dalam ASEAN adalah sebagai penggagas Konferensi Tingkat Tinggi (K
TT) pertama. KTT merupakan pertemuan puncak para pemimpin anggota ASEAN. KTT ASEAN pertama di
selenggarakan di Bali pada 23-24 Februari 1976. Pertemuan tersebut bertujuan meningkatkan hubungan
ekonomi dan budaya antaranggota ASEAN. Selain di Bali, Indonesia juga beberapa kali menjadi tuan rum
ah KTT ASEAN.

Penggagas komunitas keamanan ASEAN

Salah satu peran Indonesia dalam ASEAN adalah menggagas komunitas keamanan melalui Komunitas Po
litik Keamanan ASEAN atau Asean Security Community (ASC). ASC ditujukan untuk mempercepat kerja s
ama politik dan keamanan di ASEAN, guna mewujudkan perdamaian di kawasan. ASC bersifat terbuka,
menggunakan pendekatan keamanan komprehensif, serta tidak ditujukan untuk membentuk pakta pert
ahanan atau aliansi militer. Kemudian ASC ditandatangani di Senggigi, Lombok pada 12 September 2003,
dan diwujudkan dalam Bali Concord II di tahun yang sama.

Turut andil dalam SEA Games

Peran Indonesia dalam ASEAN adalah turut andil dalam pesta olahraga Asia Tenggara, yakni SEA Games.
SEA Games merupakan singkatan dari Southeast Asian Games. Adalah festival multi-olahraga di Asia Ten
ggara yang diadakan tiap dua tahun sekali. Sebagai negara anggota ASEAN, Indonesia beberapa kali men
jadi tuan rumah SEA Games.

Menciptakan perdamaian di Asia Tenggara

Di ASEAN, Indonesia juga berperan penting dalam membantu menciptakan perdamaian di kawasan ini. S
alah satu implementasinya, yaitu Indonesia bergabung menjadi Pasukan Perdamaian PBB di akhir Perang
Vietnam pada 1973 hingga 1974. Indonesia juga memfasilitasi perdamaian di Filipina, antara pemerintah
setempat dengan gerakan pembebasan Moro. Selain itu, Indonesia juga turut aktif dalam mendamaikan
Perang Kamboja pada 1988.

IPS

Peran Penting Indonesia dalam ASEAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang tergabung dalam organisasi internasional Perhimpunan Ba
ngsa-Bangsa di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN (Association of Southeast Asian Nation). Tak heran ji
ka peran Indonesia dalam ASEAN terbilang cukup penting.
Bersama 4 negara lain yakni Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, Indonesia turut mendirikan ASE
AN pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Deklar
asi Bangkok yang dilakukan masing-masing Menteri Luar Negeri.
Hingga saat ini total sudah ada 10 negara yang turut menjadi bagian dari kawasan Asia Tenggara selain 5
negara pendiri, yaitu Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Namun, dari banyakny
a negara anggota, apa saja sebenarnya peran indonesia dalam ASEAN? Berikut ulasannya:
Peran Indonesia dalam ASEAN
1. Penggagas Lahirnya ASEAN

Peran Indonesia dalam ASEAN yang paling penting adalah menjadi salah satu penggagas lahirnya organis
asi ini. Dengan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik, visi Indonesia adalah membentuk ASEAN y
ang mampu membuat kawasan Asia Tenggara berdiri di atas kaki sendiri dan mempertahankan diri dari
pengaruh negatif di luar kawasan.

2. Penyelenggara KTT ASEAN pertama di Bali

Melansir situs resmi ASEAN, pada 23-24 Februari 1976, Indonesia telah menjadi tuan rumah Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) pertama yang berlangsung di Bali.

3. Penggagas Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN

Dalam buku 'PKN Pend Kewarganegaraan' terbitan Grasindo, tertulis bahwa Indonesia juga turut melunc
urkan gagasan untuk membentuk komunitas keamanan ASEAN. Komunitas yang juga disebut ASC (Asean
Security Community) ini akhirnya ditandatangani di Senggigi, Lombok pada 12 September 2003.

4. Penengah Konflik

Sementara peran Indonesia di bidang politik disebut dalam buku 'PKn Harmoni Berkebangsaan' karya Ra
ni R Moediarta, yakni menjadi penengah dalam konflik dan perang sipil di Kamboja. Kala itu, Indonesia m
engundang empat fraksi Kamboja yang bertikai untuk melakukan pertemuan di Jakarta. Mereka memba
has perdamaian dan pemulihan hubungan. Setelah itu, pertemuan berlanjut ke Konferensi Paris untuk K
amboja yang diikuti oleh 19 negara. Menariknya, Indonesia dan Prancis menjadi pemimpin konferensi te
rsebut. Dari pertemuan itulah dihasilkan keputusan pembentukan Dewan Nasional Kamboja demi meng
akhiri konflik.

5. Mewakili ASEAN dalam Perdamaian Dunia

Selain menjadi penengah konflik di negara kawasan ASEAN, Indonesia juga turut berperan dalam perda
maian dunia yakni melalui hubungan internasional. Beberapa perannya di antara lain mendukung geraka
n zona bebas nuklir di kawasan negara-negara anggota Association of South East Asian Nations (ASEAN)
serta mendukung terselenggaranya ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan negara anggota ASEAN.

6. Kerja Sama Produksi Makanan Halal

Sebagai negara dengan mayoritas muslim terbanyak di kawasan ASEAN, Indonesia turut membangun ker
ja sama dengan Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam dalam penanganan dan produksi makanan
daging halal.

Kerja sama 4 negara ini menghasilkan sebuah pedoman persatuan kementerian terkait produksi makana
n halal. Ini merupakan wujud peran Indonesia dalam ASEAN di bidang ekonomi. Sebab, tujuan dibuatnya
pedoman tersebut tak lain untuk menaungi produksi bahan makanan dan minuman halal yang diperdag
angkan antar negara ASEAN.

7. Mengusulkan Adanya Pentas Seni Antar Negara

Sementara itu, peran Indonesia dalam ASEAN di bidang sosial dan budaya ialah mengusulkan adanya pe
mentasan kesenian atau budaya negara-negara ASEAN. Tujuannya, agar semakin banyak karya-karya ora
ng Indonesia yang memperkaya budaya di kawasan Asia Tenggara.

SEJARAH DAN PERAN INDONESIA DALAM ASEAN COMMUNITY

Bab ini akan menjelaskan banyak tentang sejarah terbentuknya masyarakat ASEAN dari

sejak adanya AFTA yang dianggap suatu kebarhasilan mengintegrasi kawasan karena skema

CEPT yang masih digunakan hingga kini percepatan masyarakat ASEAN yang awalnya 2020

melalui KTT ke-12 di Filipina dipercepat menjadi tahun 2015.

2.1 PROSES PEMBENTUKAN ASEAN COMMUNITY

ASEAN Community (Masyarakat ASEAN) adalah hasil dari KTT ke-9 di Nusa Dua, Bali.

Masyarakat ASEAN dibentuk guna mewujudkan visi ASEAN 2020 sehingga para 10 pimpinan

Negara di ASEAN menyepakati dibentuknya masyarakat ASEAN. Dalam fact sheeton ASEAN

Community yang diterbitkan oleh sekretariat ASEAN menyebutkan bahwa:

“The ASEAN Community 2015 is a community of opportunities under three

community pillars: PoliticalSecurity Community, Economic Community, and

Socio-Cultural Community. Its launch in 2015 is a historic milestone and a

culmination of ASEAN’s resilience and dynamism throughout a journey of

nearly half a century, and signals to the world how far and how well the ASEAN
Member States have achieved in coming together as one community”(ASEAN

Secretariat, 2010)

Penjelasan diatas membangun persepsi bahwa tiga pilar dari masyarakat ASEAN yakni Politik

keamanan, ekonomi, dan sosial budaya menjadi tombak untuk mewujudkan visi ASEAN 2020.

2.1.1 AFTA Sebagai Keberhasilan Integrasi ASEAN

ASEAN memiliki banyak upaya dalam mengintegrasikan anggotanya melalui beberapa

sektor strategis. Sektor strategis diangap dapat menjadi loncatan dalam mengembangkan

integrasi kawasan karena akan berdampak langsung kepada setiap negara anggota ASEAN.

Seperti pada sektor ekonomi di ASEAN yang pada awal pembentukannya memiliki beberapa

kerjasama namun pada pelaksanaannya terdapat beeberapa kendala. Adapun kerjasama tersebut

yakni ASEAN Industrial Projec Plan (1976), ASEAN Preferential Tariff Agreement (1977),

ASEAN Industrial Complementiation Schame (1983), dan Enhanced Preferential Trading

Agreement (1987) yang kerjasamanya dianggap gagal karena tidakadanya dampak yang

signifikan dari kerjasama tersebut.(ASEAN, 2009)

Kegagalan dari kerjasama diatas dikarenakan banyaknya faktor internal dan eksternal.

Adanya fokus ASEAN pada saat itu adalah stabilitas regional yang masih tidak stabil karena

masih berdampak terhadap perang yang ada. Tingkat pembangunan industri yang berbeda

menghambat untuk dapat berhasilnya kerjasama yang berbasis ekonomi tersebut. Dibeberapa

negara ASEAN masih memiliki kepentingan domestik nmun padasaat yang bersamaan dengan

ketidakstabilan kawasan Asia Tenggara, ASEAN memerlukan integrasi Ekonomi yang

berdampak pada kegagalan dalam implementasinya.

ASEAN Summit ke-4 tahun 1992 di Singapura merupakan salah satu sejarah bagi

ASEAN. Beranggotakan enam Negara pada saat itu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura,

Filipina dan Brunei Darusalam bersama menyepakati terbentuknya ASEAN Free Trade Area

(kawasan perdagangan bebas ASEAN) yang akan dimulai jalam jangka waktu 15 tahun (1

Januari 1993 – 1 Januari 2008) yang bertujuan untuk menambah daya kompetitif barang dari

ASEAN di pasar global, mendatangkan lebih banyak Foreign Direct Invesment (investasi

langsung dari luar negeri), dan meningkatkan jumlah pendanan antara anggota ASEAN.

(Bowles, 1997)
Pembentukan AFTA memiliki mekanisme yang disebut CEPT agreement (Common

Effective Preferential Tariff) yang ditandatangani menteri-menteri ekonomi di ASEAN kala itu.

CEPT bertujuan untuk mengatur bagaimana dan sejauh mana batsan dari pedagangan bebas

ASEAN dan juga mengatur produk yang akan diperdagangkan oleh sesama Negara anggota

ASEAN.

Pertemuan menteri-menteri ekonomi ASEAN pata September 1994 menyetujui

dipercepatnya AFTA dari 15 tahun menjadi 10 tahun (1 januari 2003) dan diputuskan kembai

untuk dipercepat satu tahun menjadi 2002 pada ASEAN Summit ke-6 Desember 1998. Seiring

berjalannya waktu masuknya empat Negara lain kedalam ASEAN yakni Vietnam (1995), Laos

dan Myammar (1997) serta Kamboja (1999) menjadikan adanya telah disepakati skema

ASEAN Integration System of Preferences (AISP) yang mengatur pemberian keringanan bea

masuk 0% dari tarif yang ditentukan CEPT kepada empat Negara (CLMV) yang

bergabung.(Stubbs, 2000)

Berjalannya AFTA dianggap berhasil diiplementasikan dengan bea masuk 0%-5%

menjadikan produktivitas Negara-negara ASEAN untuk berdagang semakin besar. AFTA

merupakan salah satu batu loncatan dari Negara-Negara ASEAN saat itu untuk menghadapi

dampak krisis moneter di Asia Tenggara. Sehingga, adanya AFTA dapat menjadi salah satu

obat pemulih bagi perekonomian Negara-Negara Anggota ASEAN.

AFTA dianggap menjadi salah satu model yang dapat mengintegrasikan kawasan untuk

adanya keterkaitan satu Negara dengan Negara lainnya di Asia Tenggara. Sehingga masyarakat

ekonomi ASEAN banyak mengadopsi hal-hal yang dilakukan pada AFTA untu menjadi

cerminan keberhasilan integrasi kawasan di Asia Tenggara.

(UNCTAD,2013)

Kembali kepada salah satu tujuan dari AFTA yakni tumbuhnya FDI di ASEAN, terlihat

dari grafik di atas jika adanya tren yang semakin naik dari tahun di bentuknya AFTA hingga

data terakhir yang di dapatkan tahun 2013. Adanya penurunan dalam grafik tersebut

memperlihatkan bagaimana ASEAN mampu menigkatkan kembali kepercayaannya sehingga

menjadi titik balik untuk semakin menumbuhkan FDI yang masuk di ASEAN.

AFTA merupakan salah satu contoh integrasi kawasan yang dapat meningkatkan

perekonomian di Asia Tenggara. Sehingga, model ini dapat dijadikan sebagai salah satu contoh
dalam membangun identitas ASEAN melalui sektor lain. AFTA yang berjalan dengan

harapannya dapat membuat model AFTA-AFTA serupa namun dalam konteks berbeda seperti

bidang politik keamanan ataupun sosial budaya. Sehingga adanya keterlanjutan model yang

dibangun untuk mendapatkan hasil yang serupa dalam membangun kawasan Asia

Tenggara.(Okabe & Urata, 2014)

2.1.2 BALI Concord II (ASEAN Vision 2020)

The Decralation of ASEAN Concord II atau juga disebut sebagai Bali Concord II yang

di perkenalkan pada KTT ASEAN ke -9 menjadi modal awal ASEAN Vision 2020. Deklarasi

ini juga menjadi sejarah bagi ASEAN untuk menuju integrasi regional Asia Tenggara yang

ditargetkan 2020.Pilar yang menjadi tumpuan masyarakat ASEAN adalah masyarakat politik

keamanan ASEAN, masyarakat ekonomi ASEAN, masyarakat sosial budaya ASEAN yang

masing-masing memiliki blue print dan action plan masing-masing. Tiga pilar ini lahir dari

deklarasi Bali Concord II.

Pembahasan dari Bali Concord II tidak hanya terlepas dari terbentuknya tiga pilar

masyarakat ASEAN. Namun juga adanya pembahasan upaya untuk memastikan integrasi yang

lebih erat kedepannya antara Negara dan masyarakatnya dalam mempromosikan perdamaian

juga turut menjaga stabilitas regional yang aman. ASEAN concord II juga menyinggung

keberagaman di ASEAN merupakan salah satu tantangan namun tantangan tersebut harus dapat

dijadikan sebagai titik balik ASEAN dalam membangun identitas bersama sehingga mudahnya

terbangun integrasi kawasan di Asia Tenggara.(Moorthy & Benny, 2012)

Dalam pembukaan disebutkan bahwa ASEAN harus menjaga atau memelihara nilainilai kebersamaan. Se
perti, kebiasaan untuk membahas bersama isu-isu di kawasan dan

mengambil langkah bersama dalam merespon isu tersebut. Bali concord II juga membahas

Hubungan antar Negara anggota di ASEAN diatur dalam treaty of amity and cooperation in

South east Asia (TAC) baik antara negara anggota ASEAN maupun negara yang ingin

berhubungan atau bekerjasama dengan ASEAN harus menggunakan mekanisme ini guna dapat

membantu jika ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.(ASEAN, 2004)

Dalam bali concord II hal yang mendesak ataupun yang menguatkan untuk diadakannya

Bali concord II ini antara lain masa depan ASEAN yang di visikan tahun 2020, Hanoi Plant of

6
Action (1999-2004), Initiative for ASEAN Integration 2000, dan adanyanya Roadmap for the

Integration of ASEAN. Dari landasan-landasan tersebut maka ASEAN dianggap harus segera

mengintegrasikan kawasan di Asia Tenggara karenanya landasan diatas disinggung untuk

diterbitkan hasil dari Bali Concord II sehingga adanya upaya yang mendalam dari ASEAN

untuk mengintegrasikan kawasan di tahun 2020.

“equally important, and thereby should be mutually reinforcing in our

efforts to materialize an ideal form of the ASEAN Community." (kutipan

pidato Hasan Wirajuda – menteri luar negeri Indonesia ke-15)

Dari pernyataan menteri luar negeri ke-15 Indonesia Hasan Wirajuda, pada pembukaan

KTT ASEAN ke-9 di Bali tersebut menyinggung bagaimana pentingnya ASEAN bagi Negara

anggotanya sehinga perlu adanya bentuk ideal dari komunitas di ASEAN dan terbentuklah

kesepakatan Bali concord II salah satunya untuk merespon pentingnya wujud dari sebuah

organisasi kawasan yang ideal.(Oba, 2014)

Bagaimanapun Bali Concord II merupakan salah satu bentuk kesepakatan yang penulis

anggap berhasl karena adanya Bali Concord II menghasilkan ASEAN Vision 2020 dan juga

terbentuknya pilar-pilar dari masyarakat ASEAN walau namun ditahun-tahun sesudahnya ada

kesepakatan yang merubah guna mempercepat ASEAN Vision 2020 dan berjalannya

masyarakat ASEAN di tahun 2020 menjadi ASEAN Vision 2025 dan Masyarakat ASEAN

2015.

Adanya tantangan baru yang ditimbulkan oleh globalisasi, situasi ekonomi, situasi

keamanan setelah krisis keuangan tahun 1997 lalu serangan teroris di berbagai belahan dunia

merupakan satu dari banyak alasan Bali Concord ini dibentuk dalam tiga pilar. Hal tersebut

untuk menjawab semua tantangan yang ada sehingga ASEAN sebagai organisasi kawasan di

Asia Tenggara mempu menjawab tantangan tersebut.

Dalam keadaan yang disebutkan di atas adanya, Deklerasi Bali Concord II membantu

menyelesaikan sebagaian masalah kedepannya dan membantu mencegah terulangnya kembali

masalah-masalah di masa lalu. Karena tidak hanya masalah di ASEAN juga masalah-masalah

atau sengketa yang ada sesama Negara anggota ASEAN baik sengketa bilateral maupun

sengketa multilateral di ASEAN.(Emmers, 2004)

2.1.3 Cebu Declaration (Inisiasi Percepatan Integrasi Kawasan)


Pada KTT ASEAN ke-12 di Filipina para pemimpin negara di ASEAN menyepakat bersama

Cebu Declaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015.

Adanya tantangan utama dalam hal integrasi regional, globalisasi, keamanan, dan ekonomi

adalah alasan Cebu Declaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN

Community by 2015 dibentuk. Keinginan para pemimpin Negara ASEAN untuk mempercepat

masyarakat ASEAN 2020 menjadi 2015.

Kesepakatan untuk mengcapai ASEAN community pada 2015 juga bentuk dari One caring

and sharing community. Saling pedulinya satu sama lain antara Negara anggota ASEAN

menjadi salah satu upaya dalam memberikan rasa keterkaitan (we feeling) sehingga dapat

terwujudnya sense of Community di ASEAN.

Harapan dari Cebu Declaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN

Community by 2015 tidak lain untuk menguatkan sektor-sektor pendukung masyarakat ASEAN

seperti perekonomian, keamanan kawasan, dan kesejahteraan di ASEAN akan menjadi optimal

ditahun 2020. Juga untuk menyesuaikan Sustainable Development Goals (SDGs) yang disahkan

ditahun 2016 agar kesenjangan negara anggota ASEAN tidak terlalu jauh. (Fitria, 2017) dalam

piato pembukaan oleh presiden Filipina mengatakan bahwa:

“We affirmed our strong commitment to accelerate the establishment of an ASEAN Community by

2015 as envisioned in the ASEAN Vision 2020 and the ASEAN Concord II and agreed to sign the

Cebu Declaration on the Establishment of the ASEAN Community by 2015”(Chairperson’s

Statement dalam KTT ke-12 ASEAN oleh presiden Filipina H.E. Gloria Macapagal-Arroyo)

Penjelasan diatas menegaskan betapa pentingnya ASEAN mempercepat integrasi kawasan

sehingga adanya kesejahteraan yang dapat dirasakan di ASEAN pada tahun-tahun

setelahnya.

Percepatan masyarakat ASEAN merupakan bentuk upaya percepatan integrasi kawasan.

Namun, percepatan masyarakat ASEAN berdampak kepada kalahnya daya saing masyarakat

ASEAN dalam kesiapan untuk menuju integrasi kawasan. Diperlukan awareness yang cukup

terhadap people to people connection karena banyaknya perbedaan nilai yang dianut oleh

masing-masing Negara anggota ASEAN.(Schermers & Blokker, 2011)

2.2 Peran Indonesia Dalam Mempersiapkan Asean Community 2015

Dalam sub bab ini penulis akan membahas bagaimana peran aktif Indonesia di ASEAN
guna mempersiapkan ASEAN community 2015. Sub bab ini memiliki tiga pokok bahasan yang

masing-masingnya akan membahas peran yang berbeda. Adapun yang merupakan tiga pokok

bahasan pada bab ini adalah pertama politik keamanan, kedua ekonomi dan ketiga sosial budaya.

2.2.1 Politik Keamanan di ASEAN

Indonesia sebagai salah satu negara pendiri ASEAN bersama lima negara lainnya

memiliki peran penting dalam terciptanya pilar masyarakat politik keamanan ASEAN. Hal ini

selaras dengan apa yang telah dilakukan oleh Indonesia hingga kini dengan banyak melibatkan

jajarannya dalam membantu banyak konflik baik didalam ASEAN maupun di luar ASEAN agar

adanya citra ASEAN di global melalui Indonesia terbentuk.

Dibawah ini adalah beberapa peran Indonesia dalam masyarakat politik dan keamanan ASEAN

antara lain:

A. Mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk meratifikasi protokol South

East Asia Waepon-Free Zone (SEANWFZ)

Indonesia telah melakukan beberapa hal terkait menjaga stabilitas keamanan di ASEAN.

Dalam hal ini mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk meratifikasi protokol

SEANWFZ dikarenakan dengan adanya regional yang bebas terhadap senjata nuklir

akan menjadikan kawasan tersebut cenderung lebih aman terutama dari ancaman

internal.

Pada usulannya Indonesia menawarkan hal-hal sebagai berikut (KEMENLU,

2015):

1. Penandatanganan hingga ratifikasi yang dilakukan dapat secara bertahap, mulai

dari negara yang tidak akan meratifikasi protokol dan negara yang akan

meratifikasinya dan menjalankan protokol tersebut secara utuh dinegaranya.

2. Mengusulkan agar negara yang tidak meratifikasi perjanjian tersebut agar dapat

langsung bernegosiasi dengan negara yang memiliki nuklir (NWS) agar

mendapatkan jalan keluar terbaik.

B. Mengajukan formula dalam penyelesaian sengketa Laut China Selatan

Laut China selatan sebagai wilayah strategis yang terbentang di beberapa negara

termasuk Filipina, China, Malaysia, Indonesia, Brunei Darusalam, Singapura dan

Vietnam memiliki potensi dalam menimbulkan konflik terhadap negara-negara yang


10

dibentanginya. Adanya ASEAN Decraration on The South China Sea tidak memberikan

hasil maksimal hingga pada 2002 ASEAN dan China bersepakat untuk mengeluarkan

Declaration on Conduct of The Parties in The South China Sea atau disebut juga dengan

DoC. Dalam menjaga stabilitas antara ASEAN dan China DoC sangat efektif digunakan

namun jika adanya klaim antara negara-negara sendiri akan sulit untuk DoC di

implementasikan karena dasar dari DoC adalah saling percaya.(Thao, 2003)

Dalam perannya, Indonesia mengajukan formula 3+1 yang sekarang merupakan

bagian dari tujuan Code of Conduct atau disingkat dengan CoC yakni:

1. Meningkatkan trust dan confidence

2. Mencegah insiden’

3. Mengatasi insiden yang sekiranya dapat terjadi

4. Menciptakan suasana kondusif di lapangan guna penyelesaian CoC.

C. Menggagas pembentukan ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (AIPR)

ASEAN Institute for Peace and Reconciliation atau disingkat dengan AIPR

adalah lembaga penelitian yang berguna untuk meningkatkan kapabililitas dibidang

peace promotion dan Rekonsiliasi konflik yang ada di kawasan Asia Tenggara.

Terbentuknya AIPR merupakan gagasan Indonesia dan disepakati oleh para kepala

negara dan disahkan pada KTT ASEAN ke-21 di Phonm Penh.(Heller, 2005)

Dalam pelaksanaannya AIPR memiliki kontribusi penting dalam megidentifikasi

berbagai macam konflik yang ada di Asia Tenggara. Selain sebagai negara penggagas

AIPR, Indonesia juga membantu dan mendukung terbentuknya kelembagaan AIPR dan

juga menyediakan sekretariat AIPR di Jakarta. Hingga kini AIPR memiliki banyak

11

rekanyang memiliki tujuan yang sama dengan AIPR seperti Inggris, Jepang, Belanda,

PBB dan beberapa negara lainnya.

D. Upaya Penanggulangan Terorisme di Kawasan

Indonesia telah secara aktif berkontribusi dalam penanggulangan radikalisasi

dan violent extremism di Asia Tenggaa. Keaktifan Indonesia salah satunya ditunjukan

dalam ASEANConvention on Counter Terrorism 2007 dan berlaku pada tahun 2011.

ACCT merupakan bagian dari kerjasama politik dan keamanan ASEAN. Dalam
pembahasan isu terorisme di Asia Tenggara, Indonesia dapat dikategorikan sebagai

negara yang sangat peduli akan isu ini karena Indonesia merupakan salah satu negara di

Asia Tenggara yang paling sering menerima serangan Terorisme sehingga isu

radikalisasi di Indonesia dapat menjadi perhatian di Asia Tenggara.(Yani, 2012)

E. Menggagas Asian Maritime Forum

Indonesia sebagai salah satu negaradengan garis pantai yang relatif sangat

panjang memandang pentingnya diadakan forum yang membahas tentang kemaritiman

di Asia Tenggara. Setelah mendorong untuk diadakannya forum tentang kemaritiman di

Asia Tenggara, pada 2010 para kepala negara di ASEAN untuk bersama-sama

membentuk ASEAN Maritime Forum (AMF). Dalam pembentukannya Indonesia

merupakan negara penggerak terbentuknya forum ini karena bannyaknya isu seperti

Ilegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUUF) di Asia Tenggara serta mendorong

untuk dibentuk peraturan terkait IUUF di Asia Tenggara.

Menurut Indonesia adanya ASEAN Maritime Forum dapat mengurangi dampak

yang disebabkan oleh penurunan sumberdaya maritim hingga adanya sumberdaya yang

terbatas hingga menjadi konsentrasi baru yang harus ditanggung bersama terutama

12

negara yang menggunakan hasil sumberdaya tersebut sebagai salah satu penghasilan di

Negaranya.

Selanjutnya Indonesia berhasil mengangkat isu IUUF dari yang hanya forum

regional kini berada di ASEAN Regional Forum yang mana banyak negara-negara besar

yang ada di forum tersebut melihat pentingnya adanya regulasi global terhadap IUUF

sehingga terkendalinya sumberdaya laut yang ada di dunia.(Keliat, 2009)

2.2.2 Perekonomian di ASEAN

Dalam komunitas Ekonomi ASEAN, Indonesia memiliki peran penting yang

memberikan signifikansi besar terhadap perekonomian di ASEAN. Kontribusi Indonesia ini

terlihat dari bagaimana Indonesia mendalami peran sebagai salah satu anggota ASEAN yang

memiliki pertumbuhan besar terhadap ekonominya dan kontribusinya terhadap ASEAN dengan

menggagas beberapa hal penting dan juga menginisiasi terbentuknya framework-framework

yang berhubungan dengan penguatan dan pertumbuhan ekonomi di ASEAN. Dibawah ini

beberapa peran signifikasi Indonesia dalam perekonomian ASEAN:


A. Menginisiasi Terbentuknya The ASEAN Framework for Equitable Economic

Development (AFEED)

Perbedaan tingkat ekonomi di ASEAN dipandang sangat penting dalam

mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN oleh Indonesia. Hal tersebut menjadi

landasan Indonesia untuk membentuk The ASEAN Framework for Equitable Economic

Development dengan upaya-upaya seperti menembatani kesenjangan pembangunan di

13

ASEAN, penguatan sumber daya manusia di ASEAN, peningkatan kesejahteraan sosial,

dan membuka ruang partisipasi yang lebih besar dalam proses integrasi yang

direncanakan oleh para anggota ASEAN.

Disamping itu, dalam framework yang digagas Indonesia tersebut dibahas

konsep financial inclution. Konsep ini merupakan konsep dimana masyarakat menengah

kebawah mendapatkan akses terhadap perbankan semakin besar sehingga terhindar dari

para rentenir (Loan Sharks). Program ini sangat cocok untuk negara-negara yang akan

baru berkembang seperti Kamboja, Laos, Myammar, Vietnam melalui bantuan teknis

negara-negaraASEAN lainnya dan dimana dalam program ini Indonesia merupakan

salah satu kontributor.(Chia, 2013)

B. Indonesia Dalam The ASEAN Framework for Regional Comprehensive Economic

Partnership

Banyaknya kerjasama Free Trade Area (FTA) di internal ASEAN dan juga

dengan beberapa mitra wicara ASEAN, Para pemimpin ASEAN sepakat untuk

membuat suatu Framework atau konsep yang tepat untuk FTA baik intra ASEAN, FTA

ASEAN plus 1, Ataupun ASEAN plus 3. Maka dibentuknya The ASEAN Framework

for Regional Comprehensive Economic Partnership yang mendapat consensus dari para

pemimpin negara-negaraASEAN dan dibentuk pada saat Indonesia memimpin ASEAN.

Dalam The ASEAN Framework for Regional Comprehensive Economic

Partnership terdapat rencana terhadap sektor-sektor tertentu agar integrasi ekonomi di

ASEAN berjalan dengan lancar. Sektor tersebut antara lain yakni perdagangan barang,

jasa, dan investasi dan juga pembentukan tim pengawas terhadap ketiga sektor tersebut.

14

Kelompok kerja tersebut juga akan mengkaji hasil dalam penerapan The ASEAN
Framework for Regional Comprehensive Economic Partnership dan akan dilaporkan

setiap tahunnya kepada para pemimpin negara-negaraASEAN. (Fukunaga, 2015)

C. Peran Indonesia Dalam energi dan Pangan di ASEAN

Indonesia menganggap pentingnya masalah ketahanan pangan dan energi di

ASEAN. kontribusi besarIndonesia dalam hal ini dapat terlihat ketika

Indonesiamenjabat menjadi Chairman of ASEAN tahun 2011. Dalam KTT ASEAN ke

18, Indonesia mengajak para pemimpin ASEAN dan juga mitra wicara ASEAN lainnya

untuk memperhatikan isu pangan dan energi yang ada di ASEAN.

Dalam masalah energi Indonesia mengajak untuk mulai meninggalkan akses

masyarakat terhadap energi konvensional dan beralih kepada energi terbarukan yang

lebih ramah lingkungan. Disisi lain para pemimpin ASEAN lainnya dan juga Indonesia

mengembangkan biomassa di daerah pedesaan dan juga pelaksanaan ASEAN Power

Grid yakni jaringan listrik yang interkoneksi antara negara-negara anggota ASEAN.

Dalam hal pangan Indonesia bersama negara anggota ASEAN dan mitra wicara

ASEAN lainnya bersepakat untuk membentuk ASEAN Plus Three Emergency Rice

Reserve (APTERR). APTERR yang telah disepakati di Jakarta ini bertujuan untuk

mengatasi kelangkaan pangan di ASEAN pada saat terjadi bencana dan fluktuasi harga

pangan di pasar.

Terkait dua hal diatas maka pada KTT ke 18 dibentuk Strategic Plan of Action

on Food and Energy Security dengan meliputi beberapa agenda dibawahnya yakni

pengembangan bio massal secara luas di daerah pedesaan, penguatan kerjasama

15

terhadap keberadaan bahan pangan yang saling mencukupi serta penguatan konsultasi

para pemimpin ASEAN dan badan sektoral terhadap sektor energi dan pangan di

ASEAN.(Briones, 2011)

D. Kerjasama bidang Keuangan

Dalam kerjasama dibidang keuangan, Indonesia banyak memberikan kontribusi

saat menjadi Chairman of ASEAN. rentag waktu 2010-2015 terjadi pelemahan ekonomi

global, namun pelemahan tersebut tidak memiki dampak berarti bagi para anggota

ASEAN. Hal tersebut karena adanya pengelolaan makro mikro ekonomi yang baik dan

juga permintaan domestikASEAN yang kuat berdampak kepada kinerja positif ekonomi
di ASEAN.

Berkembangnya ASEAN Investment Found (AIF) berdampak kepada banyaknya

FDI yang masuk ke ASEAN. karena adanya Credit Guarantee and Investment Facility

(CGIF) menjamin para investor yang masuk ke kawasan Asia Tenggara menjadi lebih

percaya untuk menanamkan modalnya di sini. Disamping itu, Indonesia merupakan

salah satu negara di ASEAN yang aliran FDInya termasuk besar dibanding dengan

negara-negara lain. Pertemuan para badan yang mengurusi investasi di negara-negara

anggota ASEAN diinisiasi oleh Indonesia dan memberikan pandangan masing-masing

negara terhadap alur investasi yang ada di negara masing-masing anggota sehingga antar

negaraASEAN memiliki suatu landasan yang tepat dalam pengelolaan investasi yang

masuk ke ASEAN.(Lily, Kogid, Mulok, Thien Sang, & Asid, 2014)

2.2.3 Sosial - Budaya di ASEAN

16

Keterlibatan Indonesia dalam pilar sosial Budaya sangat signifikan. Dalam perannya,

Indonesia mendorong berbagai bidang dalam pilar sosial budaya untuk dapat

mewujudkan terbentuknknya ASEAN Community 2015. Identitas ASEAN yang ingin

dibangun juga merupakan bagian dari pilar sosial budaya ini dan melalui poin-poin yang

akan dibahas dibawah akan terlihat bagaimana keterlibatan Indonesia dalam

membangun Identitas ASEAN melalui pilar sosial Budaya.

A. Indonesia Dalam Kepemudaan di ASEAN

Indonesia menganggap pemuda memiliki peran penting sebagai aktor yang dapat

melanjutkan kepemimpinan ASEAN selanjutnya. Hal tersebut terlihat bagaimana Indonesia

sangat peduli terhadap acara-acara kepemudaan yang bertujuan untuk membangun kapabilitas

pemuda di ASEAN. Peran pemuda dalam ASEAN sangat diharapkan karena merupakan salah

satu elemen penting dalam menyukseskan komunitas ASEAN. Dalam perannya Indonesia

melakukan pertemuan menteri pemuda di Yogyakarta dan membahas bagaimana membangun

pemuda di ASEAN agar memiliki daya saing di level global.

Akhir 2014 dilaksanakan juga ASEAN Youth Expo di Jakarta dan menghasilkan

pernyataan bersama terkait komunitas ASEAN 2015. Melalui forum tersebut banyak hal-hal

yang dibahas seperti kebudayaan, kepemimpinan, Identitas ASEAN, pendidikan, serta

kewirausahaan yang harapannya pemuda di ASEAN memiliki rasa ASEAN sehingga


terbangun Identitas ASEAN yang akan memudahkan ASEAN menjalankan komunitas

ASEAN 2015 dan menuju visi ASEAN 2020. (Musofa, 2014)

B. Peningkatan Partisipasi Disabilitas di ASEAN

17

Dalam KTT ke 19, Indonesia menginisisasi peningkatan peran disabilitas di

ASEAN melalui Declaration on the Enhancement of the Role and Participation of Person

with Disabilities in ASEAN Community. Dalam deklarasi tersebut, dibahas bagaimana para

penyandang disabilitas di ASEAN diperhatikan hak-haknya seperti hak politiknya. Hak-hak

lain yang dibahas pada pertemuan ini antara lain penggunaan fasilitas tertentu, transporasi,

bencana. (Patrizki., 2012)

Pertemuan tersebut juga membentuk dekade dalam penanganan penyandang

disabilitas di ASEAN 2011-2020. Dalam kurun waktu 2011-2020 akan dibangun dengan

masif akses penyandang disabilitas di ASEAN sehingga akan tercipta kenyamanan yang dapat

dirasakan para disabilitas di ASEAN.

C. Peran dalam penaganan Pekerja Migran

ASEAN Instrument on the Protection and Promotion of the Rights of Migrant

Workers adalah salah satu dari upaya penjabaran dari ASEAN Declaration on the Protection

and Promotion of the rights of Migrant Worker ditahun 2007. Pada deklarasinya negaranegaraASEAN be
rsepakat untuk membentuk deklarasi tersebut guna merespon ASEAN

Community 2015 yang salah satu prinsipnya adalah free flow of labor. Di Indonesia dalam

melihat para tenaga kerja asing lembaga yang memiliki kuasa atasnya yakni Kementerian

Hukum dan HAM melalui Direktorat Jendral Imigrasi sebagai pemberi izin dan

Kementerian Ketenagakerjaan sehingga akan memiliki flow yang baik dalam perizinannya.

Melihat hal tersebut Indonesia mengajukan beberapa kriteria pekerja migran

yang dapat diterima dan dikirim oleh para negara-negaraASEAN. Pada ASEAN

Declaration on the Protection and Promotion oh the rights of Migrant Worker dibahas

18

bagaimana kriteria negara pengirim dan penerima pekerja migran sehingga negara

pengirim dan penerima memiliki standar yang sama di ASEAN dan ASEAN Instrument on

the Protection and Promotion of the Rights of Migrant Workers adalah instrumen dari

deklarasi sebelumnya untuk mengetahui bagaimana pekerja migran dilindungi dan


bagaimana hak-hak pekerja migran tersebut dijaga. (ASEAN, 2012)

D. Peran Indonesia dalam Kebudayaan di ASEAN

Dalam cetak biru pilar ke-3 Masyarkat ASEAN yakni Masyarakat Sosial dan Budaya

ASEAN menjelaskan bahwa dalam menjalankan Masyarakat ASEAN digunakan

pendekatan sosial budaya dengan melakukan kerjasama-kerjasama di ASEAN yang

memiliki nilai budaya. Indonesia mengajak para pemimpin ASEAN dengan mengadakan

pertemuan dengan para menteri yang membidangi seni dan budaya untuk mengeluarkan

Declaration on ASEAN Unity in Cultural Diversity: Towards Strengtening ASEAN

Community pada tahun 2011.

Declaration on ASEAN Unity in Cultural Diversity: Towards Strengtening

ASEAN Community memiiki enam hal penting di untuk dilaksanakan oleh para Negara

anggota ASEAN. Enam hal tersebut antara lain mempromosikan ASEAN mindnset melalui

kebijakan regional atau program pemerintah, kedua yakni menjaga, mempromosikan dan

memanfaatkan keberagaman budaya di kawasan ASEAN, ketiga yaitu peningkatan industri

kreatif di ASEAN, keempat memberikan stigma bahwa budaya merupakan salah satu

caring and Sharing society, kelima membangun suberdaya manusia dan jaringan dibidang

budaya, dan terakhir bekerjasama dengan badan sektoral yang lain di ASEAN sehingga ada

keterkaitan antara tiga pilar dalam masyarakat ASEAN.(ASEAN, 2013)


Sejarah, Daftar Negara Anggota dan Peran Indonesia di ASEAN

ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa A
sia Tenggara yang merupakan organisasi kawasan yang mewadahi 10 negara di Asia Tenggara. Organisas
i ini dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Ada lima negara pendiri ASEAN yakni Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok atau Deklarasi A
SEAN.
Kelima negara tersebut diwakili oleh para menteri luar negeri masing-masing. Berikut adalah lima negar
a pendiri ASEAN beserta nama perwakilannya: Indonesia: Adam Malik (Menteri Luar Negeri Indonesia)
Malaysia: Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri Malaysia) Singapura: Sinnathamby Rajaratnam (Men
teri Luar Negeri Singapura) Filipina: Narciso Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina) Thailand: Thanat Koma
n (Menteri Luar Negeri Thailand) ASEAN dibentuk karena adanya keinginan kuat untuk menciptakan kaw
asan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera. Hal tersebut mengemuka karena situasi di k
awasan pada era 1960-an dihadapkan pada situasi rawan konflik, yaitu perebutan pengaruh ideologi neg
ara-negara besar dan konflik antar negara di kawasan. Apabila dibiarkan, ini dapat mengganggu stabilita
s kawasan sehingga menghambat pembangunan.

Tujuan ASEAN Merujuk pada Deklarasi ASEAN yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 1967, tujuan di
bentuknya ASEAN adalah sebagai berikut:

 Mempercepat kemajuan sosial, pertumbuhan ekonomi, serta pengembangan kebudayaan di ka


wasan Asia Tenggara
 Meningkatkan stabilitas dan perdamaian regional yang dapat direalisasikan dengan jalan saling
menghormati keadilan serta taat hukum di dalam hubungan antar negara se-Asia Tenggara dan
mematuhi prinsip-prinsip dari Piagam PBB agar tidak menimbulkan penyalahgunaan wewenang.
 Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu antar negara anggota dalam memeca
hkan permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan bersama, baik dalam bidang ekonomi, il
mu pengetahuan, administrasi, sosial, budaya, dan teknik.
 Membina dan menjalin kerja sama yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil industri, pertania
n, perluasan perdagangan dalam komoditas internasional, perbaikan sarana dan prasarana kom
unikasi serta transportasi, dan peningkatan taraf hidup rakyat dari masing-masing negara anggot
a.
 Melakukan peningkatan pada kualitas ilmu pengetahuan di antara anggota. Saling membantu sa
rana pelatihan dan penelitian untuk tujuan pendidikan, administrasi, profesional, dan teknik.
 Menjaga hubungan baik dengan organisasi internasional yang memiliki tujuan dan visi yang sam
a, serta membuka peluang untuk menjalin hubungan yang lebih dekat.

Negara Anggota ASEAN

Kini ASEAN memiliki 10 anggota yang merupakan negara-negara di Asia Tenggara. Berikut anggota ASEA
N serta tanggal bergabung.

 Indonesia: 8 Agustus 1967


 Malaysia: 8 Agustus 1967
 Singapura: 8 Agustus 1967
 Thailand: 8 Agustus 1967
 Filipina: 8 Agustus 1967
 Brunei Darussalam: 8 Januari 1984
 Vietnam: 28 Juli 1995 Laos: 23 Juli 1997
 Myanmar: 23 Juli 1997
 Kamboja: 30 April 1999 BACA JUGA
Kerjasama ASEAN S

ebagaimana dijelaskan sebelumnya mengenai tujuan negara-negara ASEAN, berikut ini bentuk kerja sam
a yang dilakukan mereka di berbagai bidang.

Kerja sama ASEAN di bidang ekonomi

Kerja sama organisasi ASEAN di bidang ekonomi adalah ekspor-impor bahan mentah maupun barang jad
i, pengelolaan tanaman pangan serta hutan, pendirian pabrik secara bersama-sama, pengiriman tenaga
kerja, dan lain sebagainya.

1. Pabrik pupuk urea di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

2. Proyek vaksin di Singapura

3. Pabrik tembaga di Filipina

4. Pabrik pupuk urea di Malaysia

5. Proyek abu soda di Thailand.

Politik dan keamanan

Kerja sama di bidang politik dan keamanan ASEAN dimulai dengan pertemuan menteri luar negeri para n
egara anggota ASEAN pada tanggal 27 November 1971 di Kuala Lumpur. Pada pertemuan ini, ditandatan
gani Deklarasi Kuala Lumpur. Kerja sama di bidang ini juga ditegaskan lagi pada Konferensi. Tingkat Tingg
i (KTT) ASEAN yang pertama di Bali pada 23-25 Februari 1976. Pada KTT yang pertama ini juga dihasilkan
Declaration of ASEAN Concord, yang poinnya sebagai berikut:

1. Kerja sama peningkatan stabilitas keamanan di wilayah Asia Tenggara.

2. Penandatanganan kesepakatan bahwa Asia tenggara adalah kawasan bebas senjata nuklir. ADVERTISE
MENT

3. Perjanjian ekstradisi atau penyerahan pelarian yang tertangkap pada negara asal yang dilakukan anta
rnegara ASEAN.

4. Pelepasan tuntutan kepemilikan wilayah Sabah, dari Filipina pada Malaysia dan sebaliknya, Malaysia ti
dak dapat membantu gerilyawan Moro.

Bidang sosial budaya

Kerja sama para negara ASEAN di bidang sosial dan budaya diselenggarakan oleh Committee on Social D
evelopment (COSD). Contoh kerja sama ASEAN di bidang sosial budaya:

1. Pertukaran budaya maupun seni, serta festival film ASEAN.

2. Kebijakan peningkatan kesehatan dalam bentuk makanan maupun obat-obatan.

3. Pelaksanaan Sea Games dua tahun sekali.

4. Penandatanganan kesepakatan bersama dalam bidang pariwisata atau ASEAN Tourism Agreement (AT
A).

Bidang pendidikan
Tujuan kerja sama di sektor ini adalah untuk memajukan kualitas pendidikan serta daya saing internasio
nal.

1. Beasiswa pendidikan, misalnya universitas di Singapura memberi beasiswa pada para pelajar di Indon
esia untuk melanjutkan pendidikan di universitas yang bersangkutan.

2. Olimpiade, contohnya olimpiade sains tingkat ASEAN yang sering diadakan.

3. Pertemuan organisasi di bidang pendidikan, misalnya ASEAN Council of Teacher (ATC) pada tahun 201
5 di Bali.

Jadi, sepuluh negara ASEAN yang tergabung ini memiliki berbagai bentuk kerja sama seperti yang sudah
dipaparkan di atas, detikers. Kalian sudah paham, kan?

Peran Indonesia di ASEAN

Selama lima dasawarsa ASEAN berdiri (1967-2017) telah banyak capaian dan dedikasi yang diberikan ole
h ASEAN kepada negara anggotanya. ASEAN berkembang menjadi organisasi yang semakin matang dan
dinamis, dibuktikan dengan ketahanannya menghadapi berbagai tantangan di tingkat regional maupun g
lobal. ASEAN juga terbukti berhasil menjaga keamanan, dan stabilitas di kawasan - mencegah potensi ko
nflik terbuka di kawasan, sehingga memungkinkannya menjadi engine of growth, daya tarik investasi da
n pembangunan ekonomi yang unik. Hal ini tidak terlepas dari sumbangsih dan kontribusi yang telah dib
erikan oleh Indonesia sebagai salah satu founding fathers ASEAN dan negara anggota ASEAN dengan ju
mlah penduduk serta kondisi geografis terbesar. Indonesia memiliki kepentingan yang tinggi untuk mem
astikan ASEAN menjadi organisasi yang kuat secara internal, dan dipertimbangkan secara serius oleh dun
ia internasional. Sejak ASEAN berdiri tahun 1967, Indonesia tiga kali menjabat sebagai Ketua ASEAN yakn
i pada tahun 1976, 2003 dan 2011.

Beberapa sumbangsih Indonesia di ASEAN:

 Untuk isu Laut China Selatan, Indonesia adalah honest broker dan berperan aktif dalam menggul
irkan prakarsa dan inovasi berupa berbagai interim measures. Indonesia turut memainkan peran
disepakatinya 2 (dua) interim measures yaitu: (1) Joint Statement on the Application of CUES da
n (2) Hotline of Communications. Indonesia berperan aktif dalam proses negosiasi Kerangka Cod
e of Conduct (CoC), salah satunya dengan dihasilkannya draft awal Kerangka CoC di Bali pada bul
an Februari 2017, untuk dikembangkan dalam pertemuan-pertemuan Joint Working Group (JW
G) selanjutnya.
 Indonesia berperan penting untuk memastikan sentralitas ASEAN, contohnya dalam memprakar
sai dikeluarkannya Joint Statement of the Foreign Ministers of ASEAN Member States on the Ma
intenance of Peace, Security and Stability in the Region pada bulan Juli 2016.
 Di bidang maritim, Indonesia terus mendorong penguatan kerja sama keamanan maritim, teruta
ma dalam penanggulangan isu illegal, unreported, and unregulated fishing (IUUF). Selain itu, Ind
onesia adalah negara pendorong implementasi EAS Statement on Enhancing Regional Maritime
Cooperation yang diprakarsai Indonesia Indonesia dan disepakati tahun 2015.
 Indonesia adalah negara pendorong upaya dan kerja sama penanggulangan terorisme, radikalis
me dan violent extremism melalui implementasi ASEAN Convention on Counter Terrorism dan in
strumen internasional terkait lainnya secara efektif.
 Indonesia menjadi inisiator pembentukan ASEAN Seaport Interdiction Task Force (ASITF) dengan
menjadikan seaport sebagai daerah perbatasan pengawasan Narkotika dan Prekursor Narkotika
selain airport.
 Indonesia juga berperan aktif dalam merespon perkembangan isu Rakhine State dengan mendor
ong dibukanya akses bantuan kemanusiaan ke Rakhine State, memberikan bantuan kemanusiaa
n, menawarkan berbagai inisiatif untuk membantu rekonsiliasi nasional dan interfaith dialogue,
serta mendorong Myanmar memberikan update secara berkala mengenai perkembangan situasi
di Rakhine.
 Indonesia telah menjadi driving force yang sangat diperhitungkan dalam rangkaian perundingan
RCEP. Di bawah kepemimpinan Indonesia, telah dicapai kemajuan dengan disepakatinya Chapter
on Small Medium Enterprises (SMEs) dan Chapter on Economic and Technical Cooperation (ECO
TECH).
 Indonesia terlibat aktif dalam upaya pengembangan start-up business melalui penguatan pilot p
roject berupa inkubator pelatihan di bidang peningkatan produksi, akses pasar, akses finansial, d
an pengembangan peraturan serta sumber daya manusia.
 Dalam isu Konektivitas ASEAN, Indonesia (bersama Filipina) berhasil mencapai kesepakatan di bi
dang konektivitas yang telah dinegosiasikan secara intensif selama kurun waktu lima tahun terak
hir. Tercapai kemajuan dalam mengimplementasikan jalur pelayaran Roll On-Roll Off (RO-RO) ka
rgo dengan rute Davao-General Santos-Bitung, yang merupakan salah satu proyek konektivitas.
 Dalam isu pekerja migran, Indonesia berhasil meyakinkan disepakatinya Vientiane Declaration o
n Transition from Informal Employment to Formal Employment toward Decent Work Promotion
s. Deklarasi ini menggarisbawahi upaya untuk menghapuskan diskriminasi di lingkungan kerja se
rta memberikan jaminan perlindungan, terutama bagi para pekerja informal.
 Dalam isu penanggulangan bencana, telah disepakati inisiatif Indonesia tentang Declaration on
One ASEAN, One Response yang ditandatangani oleh seluruh Kepala Negara ASEAN pada bulan S
eptember 2016
 ASEAN telah menyepakati inisiatif Indonesia dalam Joint Statement on Social Welfare and Devel
opment “Strengthening Social Welfare Development in Pursuing ASEAN Community Vision 202
5” yang memberikan penekanan terhadap peningkatan aksesibilitas dan perlindungan kelompok
rentan (kaum difabel).
 Kementerian Luar Negeri terus membentuk dan menggerakkan Pusat Studi ASEAN, yang saat ini
berjumlah 68 yang tersebar di seluruh Indonesia, untuk ikut serta mendiseminasikan informasi k
epada masyarakat luas dan memberikan rekomendasi kebijakan.
PKN
PKN
PKN
PKN
PKN

Anda mungkin juga menyukai