Kelas : Keperawatan A
Materi Pengantar :
Materi
Saya mulai dari amalan receh tentang mendoakan orang yang bersin, ini
mungkin kita lupa, bahkan kita pandang ( hati-hati pada orang yang bersih ,
hindari) sesuai petunjuk protocol covid. Jamaah yang berbahagia, kalau kita
liat, kita lebih mengutamakan material keduniawian diabanding doa. Suatu
saat imam abu daud menaiki bahtera perahu, menyisir sungai tirhij, pada
saat sampai disebrang tujuannya. Beliu meminta tukang perahu ( mas bisa
putar balik ) karena ketika imam abu daud sudah mengayunkan beberapa
bahteranya, si tukang perahu ada yang bersin di pinggir sungai dan pergi
untuk mendoakannya. Sehingga dia kembali lagi berlayar, si tukang perahu
mau karena dibayar. Dan hanya untuk satu kepentingan mendoakan orang
bersin.
Yang kedua amalan receh yang harus kita perhatikan adalah katakana yang
baik, atau jika kita tidak mampu mengatakan yang baik,maka hanya
berdiam. Bapak dan ibu yang saya hormati, di musibah pandemic ini, coba
marilah kita praketekan, dan kita semua harus punya terminology yang
sama. Hanya untuk 2 minggu, kita berhenti untuk membicarakan virus
corona, semua ini akan habis, hanya karena kita dramatisir. Pasien yang di
kabila belum meninggal , kita yang mengucapkan dia telah meninggal.
Informasinya luar biasa, hanya karena dramatisir kita terhadap proyek
corona ini, sehingga corona menjadi besar. Ini pada kita semua, dramatisasi
ini yang sangat mempengaruhi semuanya , dari segi transaksi ekonomi,
demam ekonomi, demam social, bahkan menyentuh pada persoalan ibadah
kita. Karenanya katakana yang baik atau diam. Oleh karenanya marilah kita
berpuasa untuk tidak berbicara tentag corona ini.
Yang ketiga jangan pandang remeh orang yang membersihkan mesjid, suatu
saat rasulullah saw mempertanyakan budak kita yang sudah beberapa hari
yang kita tidak lihat.sahabat bertanya; yang mana wahai rasulullah, yang
membersihkan mesjid, beberapa hari tidak saya lihat. Abu hurairah
menjawab ; sudah beberapah hari ya rasul meninggal dan kami tidak sempat
memeberi tahu rasulullah. Kemudian rasulullah meminta untuk menunjukan
kuburnya, dan rasul berdoa di kuburan. Rasul menyampaikan alhamdulilah
diberikan kubur terang benderang, diluaskan kuburnya . Akibat dengan
amalan receh yang kita pandang, yang tidak terlalu sah. Jamaah yang
berbahagia, saya mohon maaf, kembali ke umat , beribadah dirumah, belajar
dirumah sehingga suatu kadang kala,kita mengajar dari rumah padahal
mahasiswanya hanya menggunakan daster. Ada orang yang menegur saya
mengatakan bahwa rajinnya bapak ini menghitung kekurangan rumah.
Karena dirumah itu ada lajang,dikulkas yang kita tidak kasih goring yang
membuat kita bosan. Banyak nymuk di kursi yang sudah beberpa hari kita
tidak sapu. Di rumah itu ada baju yang kita tidak cuci, dirumah itu ada toilet
yang kotor, dirumah itu ada saluran air yang tidak mengalir. Lalu saya
mebandingkan dengan memakmurkan mesjid, dengan kita berwudlu bersih,
tamu allah insyallah akan allah bantu.
Dimasa pandemic corona saat ini apa perlu kita doakan orang yang
bersih di dekat kit, apalagi yang bersangkutan tidak pakai masker ?
Jawaban : trima kasih atas pertanyaan pertama tentag bersih, tadi saya
sampaikan dalam prespektif spiritual bahwa harus dikaji, ada kekuatan lain
dari doa, jangan kita hanya selalu mengutamakan, tetapi harus berbuat
bahwa di samping kita menjaga higenis kita, tapi kita harus tidak lupa
bahwa ada kekuaatan lain dari doa. Pengetahuan apapun juga yang kita
milki sesungguhnya kecil dihadapan allah swt. Doa itu sesungguhnya
bahwa kita tidak akan ketahui dari mana datangnnya bantuan dari allah swt
pada diri kita, bahwa jika memang bersin itu memancarkan penyakit maka
kita memang sudah memproteksi dir, tetapi kita harus menyimpan dalaam
hati , perkara doa itu.
Jawaban : saya kira memberikan yang terbaik apa yang kita miliki,bukan berarti
bahwa amaln receh bukan amalan yang tidak terbaik. Hanya karena
memang amalan receh ini sering terlupakan. Menguapkan insyallah atau
sering mendoakan, sering teralpakan diri kita sendiri dari interaksi kita,
pergaulan kita. Sementara ini ada hal-hal penting dibalik yang kita tidak
ketahui. Berbuat yang terbaik tetapi amalan receh kita tidak pandang buka
yang terbaik, misalnya suatu saat di beberpa kisah yang telah kita dengar.
Ada 3 orang yang terbunuh di dalam goa oleh batu besar, dan tidak
mungkin batu besar itu bisa disingkirkan. Tapi ternyata dengan amalan-
amaln receh , yang dilaksanakan oleh kekuatan doa, yang seperti itu bisa
menyelamatkan dari hal-hal termasuk juga pandemic covid ini. Harus juga
dengan kekuatan doa.
Jawaban : saya pernah bicara dengan pak ketua MUI kabupaten , beberapa
survey tak langsung. Betapa sulitnya shlat dirumah itu, karena tidak ada
yang menjadi imam. Dan ini kenyataan dalam kehidupan kita. Kalau itu
sudah sangat darurat sekali doapun dengan tidak lagi melalui syarat dan
rukunnya tapi itu sudah tarudiah, sudah sangat gawat skali, tapi kita kan
bisa melakukan takis lain. Misalnya beberapa kelompok keluarga lain yang
lebih, kita mengkontrak yang lain menjadi imam.