Anda di halaman 1dari 9

Nama : Sintia Citra Monoarfa

Kelas : Keperawatan A

Tugas : Resume Pengajian Ramdhan

Nama Pemateri : Dr.Hj. Lukman Arsyad M.pd

Judul kajian : Jangan Remehkan Amalan Receh

Nama moderator : Dr. Munkizul Umam Kau, S.Fil,M.Phil

Materi Pengantar :

Assallamuallaikum.wr.wb, pada kesempatan ini saya dimintai kesempatan


untuk menyampaikan tausiyah sekitar bulan ramadhan, dan saya memilih
jangan pandang atau meremehkan amalan yang receh, sesungguhnya dari
tumpukan yang kecil itu, kalau kita kumpulkan menjadi banyak maka dia
akan bisa menciptakan sesuatu yang indah. Mengokohkan, membangun
sesuatu yang tidak diduga bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.

Materi

Saya mulai dari amalan receh tentang mendoakan orang yang bersin, ini
mungkin kita lupa, bahkan kita pandang ( hati-hati pada orang yang bersih ,
hindari) sesuai petunjuk protocol covid. Jamaah yang berbahagia, kalau kita
liat, kita lebih mengutamakan material keduniawian diabanding doa. Suatu
saat imam abu daud menaiki bahtera perahu, menyisir sungai tirhij, pada
saat sampai disebrang tujuannya. Beliu meminta tukang perahu ( mas bisa
putar balik ) karena ketika imam abu daud sudah mengayunkan beberapa
bahteranya, si tukang perahu ada yang bersin di pinggir sungai dan pergi
untuk mendoakannya. Sehingga dia kembali lagi berlayar, si tukang perahu
mau karena dibayar. Dan hanya untuk satu kepentingan mendoakan orang
bersin.

Ketika orang bersih itu mengucapkan Alhamdulillah maka abu daud


menyatakan yarhamkallah, dan orang bersih mengembalikan doa
yahdikumullah.jamaah yang saya hormati, saya mencoba buka beberapa
keutaman orang bersin, ternyata bersin secara medis itu bisa
mengembalikan syaraf-syaraf yang bermasalh pada kepala kita, baik itu
saluran ke hidung atau tenggorokan, hanya karena bersin. Kadang kita
sambung dengan kata-kata yang tidak semestinya, yang memang sangat
mengjengkelkan. Oleh karenya inilah amalan receh yang sering kita lupa,
penting untuk kita berdoa, karena memang sekarang ini sudah tidak tau lagi
mengucapkan doa, dan orang yang disampingnya masing-masing
mengambil lenso di tangan menutupi hidung. Itu yang pertama.

Yang kedua amalan receh yang harus kita perhatikan adalah katakana yang
baik, atau jika kita tidak mampu mengatakan yang baik,maka hanya
berdiam. Bapak dan ibu yang saya hormati, di musibah pandemic ini, coba
marilah kita praketekan, dan kita semua harus punya terminology yang
sama. Hanya untuk 2 minggu, kita berhenti untuk membicarakan virus
corona, semua ini akan habis, hanya karena kita dramatisir. Pasien yang di
kabila belum meninggal , kita yang mengucapkan dia telah meninggal.
Informasinya luar biasa, hanya karena dramatisir kita terhadap proyek
corona ini, sehingga corona menjadi besar. Ini pada kita semua, dramatisasi
ini yang sangat mempengaruhi semuanya , dari segi transaksi ekonomi,
demam ekonomi, demam social, bahkan menyentuh pada persoalan ibadah
kita. Karenanya katakana yang baik atau diam. Oleh karenanya marilah kita
berpuasa untuk tidak berbicara tentag corona ini.

Yang ketiga jangan pandang remeh orang yang membersihkan mesjid, suatu
saat rasulullah saw mempertanyakan budak kita yang sudah beberapa hari
yang kita tidak lihat.sahabat bertanya; yang mana wahai rasulullah, yang
membersihkan mesjid, beberapa hari tidak saya lihat. Abu hurairah
menjawab ; sudah beberapah hari ya rasul meninggal dan kami tidak sempat
memeberi tahu rasulullah. Kemudian rasulullah meminta untuk menunjukan
kuburnya, dan rasul berdoa di kuburan. Rasul menyampaikan alhamdulilah
diberikan kubur terang benderang, diluaskan kuburnya . Akibat dengan
amalan receh yang kita pandang, yang tidak terlalu sah. Jamaah yang
berbahagia, saya mohon maaf, kembali ke umat , beribadah dirumah, belajar
dirumah sehingga suatu kadang kala,kita mengajar dari rumah padahal
mahasiswanya hanya menggunakan daster. Ada orang yang menegur saya
mengatakan bahwa rajinnya bapak ini menghitung kekurangan rumah.
Karena dirumah itu ada lajang,dikulkas yang kita tidak kasih goring yang
membuat kita bosan. Banyak nymuk di kursi yang sudah beberpa hari kita
tidak sapu. Di rumah itu ada baju yang kita tidak cuci, dirumah itu ada toilet
yang kotor, dirumah itu ada saluran air yang tidak mengalir. Lalu saya
mebandingkan dengan memakmurkan mesjid, dengan kita berwudlu bersih,
tamu allah insyallah akan allah bantu.

Yang berikutnya adalah, menghilangkan duri dari jalan. Rasul pernah


bersab yang artinya hindarkanlah kamu berkerumun di pinggir jalan, apalagi
yang di pinggir jalan kita tidak memberikan hak-hak jalan. Pejamkan mata
lewat dijalan ada yang tidak menggunakan jilbab,ada yang pakai macam-
macam, sehingga menimbulkan fitnah buat kita sendiri. Sebarkan salam
diantara kita.

Yang berikutnya adalah menyebarkan kebaikan, keselamatan adalah bagian


dari interaksi kita. Jamaah yang berbahagia, salam kita sudah terwakilkan
dengan mengucapkan “assallamuallaikum wr wb”. Tidak perlu kita
menyampaikan salam kedamaian, atau salam sejaterah. Karena salam sudah
mewakili semuanya, mau pagi atau malam, dalam bentuk apapun,maka
akan tewakili dengan ucapan salam. Oleh karena inilah amalan receh yang
sering kita tidak perhatikan.

Kemudian yaitu mengucapkan insyallah, ucapan insyallah adalah bagian


dari amalan receh, yang kadang hanya kita liat di surat” pengajian ini
insyallah akan dilaksanakan pada mala mini”. Tapi dalam pembicaraan”
nanti saya akan jawab besok:”.Maka keliatan kesombongan, allah menegur
dalam ayat yang menyatakan nanti saya akan jawanb besok. Maka rasul
mendapat teguran dari allah, jangan kau menyebut hari esok tanpa
menyebut insyallah.

Yang terakhir, “barang siapa yang menfkakan secara berganda di jalan


allah, akan dibukakan di pintu-pintu allah”. Saya pernah bercerita dengan
teman di semarang ada yang namanya mesjid baiturahman. Yang sholat di
mesjid itu mulai dari gubernur, kapolri dan orang-orang hebat lainnya.
Setiap terkumpul uang infak dimesjid itu kira-kira setiap jumat berjumlah
satu juta setengah, sehingga perbulan makan terkumpul 6 juta. Di
serongnnya mesjid itu ada gereja kecil, yang ibadah di gereja adalah tukang
bakso, tukang semir sepatu, yang tidak terlalu mewah, tapi yang terkumpul
setiap bulannya 20-an juta, jamaah sekalian adaapa dengan umati islam ?.
contoh kedua masih di semarang, ada teman saya, ada salah satu keluarga
yang sangat demokratis, kakanya Bergama minum, adik-adiknya Bergama
islam. Tapi kakannya yang beragama minum ini kuliahnya di Australia, lalu
adik-adiknya beragama islam sekolahnya di aliyah. Kedua adiknya protes,
mengatakan bapak ini tidak adil, kenapa kakak kuliah di Australia,
sementara kita sekolahnya di Australia, bapaknya tidak bisa menjawab.
Tetapi nanti kaka pulang di Tanya, ketika itu kedua saudaranya langsung
bertanya kepada sang kaka, “kakak ini kenapa kakak sampai kuliah di
Australia “ apa jawab kakanya. “ kakak sekolah sampai di Australia,
tahmirulnya kakak yang sekolah diaustralia cari tahmirul kalian yang bisa
sekolahkan di Australia”. Jamaah yang berbahagia diamana zakat kita, infak
dan sedekah kita yang ketika jumat, yang selalu kita sanjung-sanjungkan.
Dan bagaimana kita meningkatkan amalan kita tanpa harus meninggalkan
amalan receh.

Tanya-jawab sesi pertama

 Dimasa pandemic corona saat ini apa perlu kita doakan orang yang
bersih di dekat kit, apalagi yang bersangkutan tidak pakai masker ?

Jawaban : trima kasih atas pertanyaan pertama tentag bersih, tadi saya
sampaikan dalam prespektif spiritual bahwa harus dikaji, ada kekuatan lain
dari doa, jangan kita hanya selalu mengutamakan, tetapi harus berbuat
bahwa di samping kita menjaga higenis kita, tapi kita harus tidak lupa
bahwa ada kekuaatan lain dari doa. Pengetahuan apapun juga yang kita
milki sesungguhnya kecil dihadapan allah swt. Doa itu sesungguhnya
bahwa kita tidak akan ketahui dari mana datangnnya bantuan dari allah swt
pada diri kita, bahwa jika memang bersin itu memancarkan penyakit maka
kita memang sudah memproteksi dir, tetapi kita harus menyimpan dalaam
hati , perkara doa itu.

 Materi ini sangat menarik karena terkait dengan, jangan


meremehkan amalan receh. Fenomena lain dalam hidup kita kalau
meberikan sesuatu kepada orang lain harus yang paling kita cintai.
Mohon penverahannya usatadz atas fenomea ini. Terima kasih.

Jawaban : saya kira memberikan yang terbaik apa yang kita miliki,bukan berarti
bahwa amaln receh bukan amalan yang tidak terbaik. Hanya karena
memang amalan receh ini sering terlupakan. Menguapkan insyallah atau
sering mendoakan, sering teralpakan diri kita sendiri dari interaksi kita,
pergaulan kita. Sementara ini ada hal-hal penting dibalik yang kita tidak
ketahui. Berbuat yang terbaik tetapi amalan receh kita tidak pandang buka
yang terbaik, misalnya suatu saat di beberpa kisah yang telah kita dengar.
Ada 3 orang yang terbunuh di dalam goa oleh batu besar, dan tidak
mungkin batu besar itu bisa disingkirkan. Tapi ternyata dengan amalan-
amaln receh , yang dilaksanakan oleh kekuatan doa, yang seperti itu bisa
menyelamatkan dari hal-hal termasuk juga pandemic covid ini. Harus juga
dengan kekuatan doa.

Tanya-jawab sesi kedua

 Amalan receh sering terlupakan atau tersepelekan dalam aktivitas


sehari-hari. Kira-kira apaancaman atau ganjaran orang yang
menyepelakan amalan receh ini ?

Jawaban : yang kita dekati dulu dengan prespektif kebaikan.misalnya tentang


menyebut insyallah, ini amalan receh, tegas bahwa dalam dioaram yang
ditunjukan oleh rasulullah dengan teguran dari allah swt yang tidak
mendahulukan ucapan insyallah ketika menjawab ini kita akan lakasnakan
pada besok hari. Hidup hari ini belum ketahui, bisa pastikan kita akan
berlanjut sampai selesai bulan ramdhan atau tidak. Maka dengan
ketundukan kita, jiwa spiritual kita kepada allah bahwa, ya allah inilah
kehormatan yang aku sampaikan padamu dengan tidak mendahulukan
ketentuan-ketentuanmu. Tentunya bahwa berdimensi kontras akan beda jika
kita tidak, seakan-akan contohnya men tong sampahkan insyallah itu adalah
sebuah kesombongan dan juga kesombngan itu adalah perbuatan yang tidak
baik.

 Bagaimana amalan receh itu terhenti karena corona. Misalnya saya


sebagai muadzin dan tidak bisa mengumandangkan adzan karena
dilarang. Kira-kira apa yang bisa kita lakukan untuk menutupi
amalan itu biar tidak terhenti ?
Jawaban : saya kira panggilan muadzin itu adalah panggilan kebaikan, banyak
hal-hal yang bisa kita lakukan. Pada hal-hal seperti ini kalau muadzin nya
tidak terhenti, bahkan saya berdialog dengan teman. Sebenarnya kita ini
menutup mesjid atau melarang orang ke mesjid. Kalau menutup mesjid
tidak, tapi kalau melarang untuk tidak ke mesjid dulu. Adzan masih tetap
berkumandang dan itulah bisa anda lakukan. Jika itu tidak harus
dilaksanakan, itu juga tidak harus beradzan di mesjid, dirumah pun kita
tetap melakuka panggilan kebaikan. Saya kira ini tidak menghentikan adzan
dimesjid. Anda tetap ber adzan dan melakukan hal-hal yang baik.

 Bismillah. Dimasa pandemic COVD-19 seperti in, kita tidak bisa


melaksankan sholat tarawih berjamaah di mesjid. Dan hanya
dibolehkan dirumah masing-masing. Bagaimana hukumnya pusa
tanpa sholat tarawih?dan hanya melaksanakan sholat isya saja.
Terima kasih.

Jawaban : saya pernah bicara dengan pak ketua MUI kabupaten , beberapa
survey tak langsung. Betapa sulitnya shlat dirumah itu, karena tidak ada
yang menjadi imam. Dan ini kenyataan dalam kehidupan kita. Kalau itu
sudah sangat darurat sekali doapun dengan tidak lagi melalui syarat dan
rukunnya tapi itu sudah tarudiah, sudah sangat gawat skali, tapi kita kan
bisa melakukan takis lain. Misalnya beberapa kelompok keluarga lain yang
lebih, kita mengkontrak yang lain menjadi imam.

 Salah satu amalan receh yang sering terlupakan itu adalah


menghilangkan duri yang menghalangi jalan, jadi tidak mengganggu
orang yang berjalan. Bagaimana pandangan bapak dengan orang
yang melaksanakan pesta, itu memasang tenda ditengah jalan ?.

Jawaban : menghilangkan duri dari jalan dengan niat mencelakai,


menghilangkan duri dari jalan itu adalah menyebarkan kebaikan, jangan
misalnya, ada kayu yang putus ditengah jalan, kemudian stelah mobil lewat
kita sambungkan kembali kayu tersebut. Saya kira yang tadi itu sangat
kondisional bukan berarti kesengajaan untuk mencelakai tetapi adalah suatu
hajat yang tidak bisa juga kita sambungkan dengan menghilangkan duri dari
jalan tersebut.

Pernyataan penutup oleh pemateri/moderator

Pemateri : di ujung penyampaian ini saya ingin meningatkan satu, kita


kwatirkan kita akan masuk pada wilayah ini ( bagaimana keadaan kamu jika
suatu saat yang baik kita pandang buruk, dan yang buruk kita pandan baik ),
apalgi pada wilayah ( suatu saat kamu akan memberitakan dan .oleh
karenanya marilah kita selalu berbuat kebaikan dan marilah kita berbuat
yang terbaik dalam hidup ini. Dan kita menumpuk amalan keci ini menjadi
amalan terbaik dalam hidup kita. Demikian mohon maaf atas segala
kekurangannya. Wassallamuallaikum wrwb.

Moderator : Trima kasih kepada pemateri Dr.Hj.Lukman Arysad yang telah


memberikan materi pada malam hari ini , maka mudah-mudahan bapak
bersama keluarga senantiasa sehat dan insyallah bisa meberikan kajian-
kajian lain sperti ini. Bapak/ibu jamaah sekalian yang saya hormati sebelum
mengakhiri kajian ini, saya perlu sampaikan bahwa insyallah pada besok
malam pematei kita pada hari rabu 27 ramadhan yang bertepatan dengan 20
mei 2020. Pemateri kita adalag bapak Dr.Hj.Sofyan Kau M,ag. Beliau akan
menyampaikan materi tentang puasa dan kemanusiaan beragama secara
makhosit. Demikianlah akhir pengajian kita malam hari ini,mohon maaf
apabila ada yang kurang berkenan, kami atas nama penyelenggara
mengucapkan terrima kasih atas kehdiran bapak ibu sekalian. Mudah-
mudahan apa yang kita lakukan padamalam hari ini di catatkan sebagai
amaliah ramadhan kita, mudah-mudahan kita tetap sehat. Kita akhri dengan
mengucapkan hamdalah, alhamdulillahhirabbil alamin.
Wassallamuallaikum wr wb.

Anda mungkin juga menyukai