Syalom Bapak Ibu/Saudara/Saudara yang terkasih di dalam Tuhan Kita Yesus Kristus
Pada hari ini saya bersyukur diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk menyampaikan
Firman Tuhan.
Mari kita membuka Alkitab kita, kita buka di dalam Injil Matius 25:31-46
Mari kita akan membacakan secara silih berganti ...
Amin, sekian jauh pembacaan Firman Tuhan pada hari ini. Berbahagialah ialah setiap kita
yang membaca dan merenungkan dan terlebih lagi bagi setiap kita yang rindu akan
mengaplikasikan Firman Tuhan ini hari demi hari.
Seperti biasa ketika kita melakukan Ibadah Pagi Selasa, Ibadah Pagi Jumat, dan Ibadah
Minggu, Kita mengikrarkan Pengakuan Iman Rasuli pada bagian,”... Dan dari sana Ia
akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.” Louis Berkhof
mengatakan, Salah satu hal kaitan penting lain dari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua
kali adalah penghakiman terakhir. Tuhan akan datang kembali dengan satu tujuan untuk
menghakimi orang yang hidup dan menentukan tujuan dari setiap individu.1
Injil Matius ditulis oleh Matius (Dalam Bahasa Yunani yaitu kata “Matthaion”
Matius kadang-kadang disebut Lewi, Anak Alpius, pemungut cukai yang
menjadi salah satu dari keduabelas murid Yesus (Mat. 9:9)2
Matius Pasal 24-25 diberikan Judul yaitu, “Khotbah tentang Akhir Jaman.”
1
Berkhof, Louis. Teologi Sistematika 6: Doktrin Akhir Jaman. 1998.Jakarta, Penerbit Momentum hal. 129
2
Guthirie,Donald.Pengantar Perjanjian Baru (Volume 1).2008.Surabaya.Penerbit Momentum.27
1
Mengingat karena keterbatasan waktu, kita akan fokus dalam pasal 25:31-46 Berbicara
tentang Penghakiman Terakhir, Dimana konteks ini diibaratkan dengan domba dan
kambing. Yaitu Pada hari penghakiman Allah akan menilai perbuatan orang lain dalam
hidup ini.3
Penghakiman, bisa langsung pada saat Kristus datang Kembali Seperti Pengakuan Iman
Rasuli. Dan Kedatangan Kristus Memiliki Tujuan yaitu untuk menghakmi orang-orang
yang hidup dan Yang Mati. Dalam Teks ini, Tuhan Yesus seolah-olah berbicara soal
keselamatan karena perbuatan.
Saudara/Saudari Yang Terkasih di dalam Tuhan kita Yesus Kristus, Tuhan Yesus berbicara
kepada Pendengarnya yang adalah orang-orang Yahudi yang sudah kenal akan Alla dan,
Hukum-hukum Tuhan, Maka Tuhan Yesus tidak berbicara hukum-hukum Tuhan atay Iman
percaya, Maka Tuhan Yesus berbicara Penghakiman dari perspektif iman yang terwujud
aksi/tindakan. Iman tanpa Perbuatan akan mati. (Yak. 2:20,26)
Melalui Matius 25:31-46, Kita akan belajar dua golongan orang pada masa
Penghakiman :
1. Iman dan Aksi Menjadi Satu dalam diri orang Percaya (ayat 35-40)
Mari Kita Lihat dalam Ayat 35-40, Saya akan bacakan,” 'Sebab ketika Aku lapar,
kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku
seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu
memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam
penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab
Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi
Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami
melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau
telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau
sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan
menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang
kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu
telah melakukannya untuk Aku. “
Penafsir, Charles F. Dalam Tafsiran Wycliffe, Mengatakan Bahwa, Yesus memuji
perbuatan mereka yang dianggap sebagai perlakuan terhadap diri-Nya . Orang-
orang percaya Yahudi ini akan membuat bertobat orang-orang bukan Yahudi dalam
3
Handbook to The Bible.Pedoman Lengkap Pendalaman Alkitab.2002.Bandung,Yayasan Kalam Hidup, 549
2
jumlah yang tak terhitung, yang akan membuktikan iman mereka melalui
perbuatan. 4
4
Pfeiffer, Charles F. Tafsiran Alkitab Wycliffe.2001.Gandum Mas. Hal. 114
3
Apa yang dimaksudkan disini? Penafsir, Charles F. Dalam Tafsiran
Wycliffe, mengatakan bahwa, Sekalipun orang benar sudah dinyatakan
berbahagia oleh Bapa dan memasuki kerajaan yang telah dipersiapkan yang
telah dipersiapkan sebelum dunia dijadikan, nasib orang jahat tidak
disebutkan dengan bahasa yang tegas semacam itu. Namun Api yang kekal
dipersiapkan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Yesus menunjuk
kepada ketiadaan sifat, (yang dimaksudkan adalah niat untuk berbuat
sebagai bukti iman) yang baik pada golongan kambing.5Domba Dalam
Bahasa Yunani yaitu “probata” (πρόβατα) dalam kata/bentuk akarnya
yaitu “probaton” (πρόβατον) yang artinya “the sheep” atau “domba”6
Dalam Tafsiran/Ensiklopedia Alkitab mengatakan bahwa domba adalah
orang yang benar, lemah lembut, sabar, dan berguna. Menurut adat Istiadat
orang Yahudi, baik posisi kiri maupun posisi kanan dipandang sebagai
tempat kuasa/wewenang, tetapi sebelah kanan tetap dianggap lebih
terhormat, sebagai karunia khusus.7 Hanya Kristus memberikan kehormatan
kepada orang-orang saleh, seperti kita menunjukkan rasa hormat kepada
mereka yang ditempatkan di sebelah kanan-Nya dan Orang-Orang yang
jahat meremehkan berkat, kekayaan, dan kehormatan ditempatkan disebelah
kiri-Nya. Semua akan dipisahkan baik kudus dan tidak kudus (berdosa)
akan tinggal tetap kekal hingga seterusnya, dan kekekalan umat manusia
akan ditentukan oleh pemisahan tersebut. dan Tuhan akan memisahkan kita
seperti domba dan Kambing, Perbuatan yang baik dan perbuatan yang
jahat.8 Jika Iman Tanpa Perbuatan, Maka Adalah Mati.
5
Pfeiffer, Charles F. Tafsiran Alkitab Wycliffe.2001.Gandum Mas. Hal. 114
6
http://study.calvinseminary.edu/?verse=Matt.25.31 (26/10/2020 19:57),
7
Leks, Stefan. Tafsiran Sinoptik : Tafsir Injil Matius. 2000. Yogyakarta. Kanisius, hal. 538
8
Tafsiran Matthew Henry.Injil Matius 15-28.2008.Surabaya.Momentum, hal. 1333
4
“Iya, maaf mas/dek. Lupa tadi sambal/saos/cabenya terlalu banyak.” Kata
Penjual Nasi Goreng,dan akhirnya saya marah sama penjual nasi goreng
tersebut. Dan Akhirnya Saya tidak Mau datang lagi ke tempat Nasi Goreng.
Mengapa? Karena Penjual tidak mau melakukan sesuai dengan pesan saya,
padahal saya tidak mau pedas, tiba-tiba malah menjadi super pedas.
Apa yang kita lakukan Sebagai Anak-Anak Tuhan? Mari Kita Memiliki Iman dan terus
dilakukan dengan cara Terus Percaya kepada-Nya, Milikilah Iman, Iman bukan hanya
dimulut saja/hanya sebatas perkataan saja, tetapi Milikilah iman untuk dilakukan.