Anda di halaman 1dari 86

“TAAT PADA TAURAT-NYA”:

SEBUAH KANTATA BERDASARKAN MAZMUR 1

DIAJUKAN KEPADA
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI PERSYARATAN


GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA TEOLOGI

OLEH:

Mikhael Fery Kurniawan


NIM: 03.059.18
30 Mei 2022
PRAKATA

Sebuah Kantata Mazmur 1: “Taat Pada Taurat-Nya” dalam karya komposisi yang

disusun penulis untuk mengajak taat pada Taurat-Nya sehingga hidupnya berhasil.

Oleh anugerah Tuhan, Penulis menyelesaikan sebuah karya ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, yang telah memilih dan memanggil penulis untuk menjadi

hamba-Nya yang berkenan di hadapan-Nya.

2. Bpk. Pdt. Emil John Suot, S.Th. dan Ibu Dian Alicia Suot, M.C.M. (selaku

Dosen Pembimbing) yang telah mendidik dan memberikan ide-ide yang akan

dikerjakan, serta memberi semangat kepada penulis, baik susah, maupun senang.

3. Bpk Ev. Yunus Sutandio, M.C.M. selaku Dosen Pembimbing yang telah

mengajar dan mendidik penulis, serta mengajar bagaimana bertanggung jawab

dalam menjalani tugas-tugas yang dikerjakan.

4. Ibu Susan Irawan, M.Ed. M.HRM. yang telah mendukung, dan memberikan

semangat kepada penulis, serta mengajarkan kehidupan dalam pelayanan

kedepan baik dalam suka dan duka.

5. Ibu Megawati Hartono, yang telah mendukung dan memberikan semangat

kepada penulis.

6. Ev. Christian Reeve, S.Th., Bpk. Johan Kanani Tarigan, S.M.G., Bpk. Samuel

Wijaya, G.D.C.M., dan Bpk. Dr. Henry Susanto Pranoto, Ph.D. yang telah

mendukung memberi semangat kepada penulis, baik dalam suka dan duka.

7. Ev. Sony Julianto, Ev. Lim Jiu Na, dan Pdt. Andry Ligawan, M.Th., rekan

berbagi pengalaman dan memberi semangat kepada penulis baik dalam suka dan

duka.

i
ii

8. Ev. Liu Wisda, M.Th. selaku mentor yang telah mengajarkan banyak tentang

kehidupan di kampus baik karakter dan kerohanian.

9. Sdri. Rosalia Pratiwi, Sdr. Immanuel Stefanus Luthfi, Sdr. Fannuel Vico, Sdr.

Denny Andreas, rekan yang mau mendukung dan menguatkan penulis baik

dalam masa susah dan senang

10. Ibu Linggawati Sulaiman, yang mau saling berbagi pengalaman dengan penulis

tentang kehidupan pelayanan dan studi, serta mendukung dan memberi semangat

kepada penulis.

11. Ibu Ruth Jessica Ongkowijoyo, B.F.A. In Music, sebagai rekan yang mau saling

berbagi, saling menguatkan, serta memberikan dukungan kepada penulis baik

dalam masa susah maupun masa senang

12. Bpk. Ev. Tjiaw Thuan Alias Hali, Ph.D. dan Ibu Jovita yang telah mengajarkan

banyak tentang kehidupan di kampus terutama tentang karakter, dan

bersosialisasi.

13. Majelis dan Jemaat Gereja Kristus Tuhan “Sola Gratia” Probolinggo yang telah

mendukung dan mendoakan penulis sehingga penulis bisa menjalani panggilan

di Kampus STT Aletheia.

14. Bpk. Pdt. Gunawan Taniarso, S.Th. selaku Gembala Sidang Gereja Kristus

Tuhan Jemaat “Sola Gratia” Probolinggo dan Ibu Caroline Widodo yang

menyemangati penulis, menguatkan penulis ketika penulis sedang mengalami

kesulitan dan pergumulan selama perjalanan 4 Tahun di STT Aletheia.

15. Bpk. Ev. Efendi Zamasi, selaku hamba Tuhan bidang Pemuda Remaja dan

Sekolah Minggu, serta mahasiswa Program Studi S2 (Magister Teologi) di STT

Aletheia Lawang, dan Ibu Yubilate Daeli yang menyemangati penulis,


iii

menguatkan penulis ketika penulis sedang mengalami kesulitan dan pergumulan

selama perjalanan 4 Tahun di STT Aletheia.

16. Bpk. Ev. Eko Mujiono (Gembala Sidang GKT “Sola Gratia” Pos PI Situbondo),

rekan mahasiswa Program Studi S2 (Magister Teologi) di STT Aletheia, yang

senantiasa mendukung dan memberikan semangat kepada penulis.

17. Keluarga yang ada di Probolinggo yang senantiasa mendukung dan penulis.

18. Bpk. Bryan Michael Runturambi, Ibu Wynda Widia Filinsia Atteng yang telah

mendukung dan memberi semangat kepada penulis.

19. Rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi STT Aletheia yang berjuang bersama-sama

untuk menjalani panggilan menjadi Hamba-Nya.

20. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2018 yang telah mendukung, menguatkan

penulis, yang sama-sama berjuang dibentuk menjadi pelayan Tuhan.

21. Sdr. Aprilino Mahendra Soekardjono, Sdr. Joshua Effendi, sesama rekan utusan

dari Gereja Kristus Tuhan Jemaat “Sola Gratia” Probolinggo.

22. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Musik STT Aletheia, yang telah mendukung dan

menguatkan penulis.

Kiranya hasil karya kantata ini, dapat menjadi berkat. Segala kemuliaan hanya

bagi Tuhan Yesus Kristus.

Lawang, 30 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

PRAKATA..................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................iv

DAFTAR TABEL......................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang 2
B. Tesis 4
C. Definisi Istilah 4
D. Tujuan Penulisan 5
E. Asumsi Dasar 5
F. Gambaran Umum Dari Komposisi Ini 5
G. Metodologi Sebelum Mempelajari Komposisi 6
H. Metodologi Penggunaan Harmoni dan Melodi 6
I. Penggunaan Bentuk Musik 7
J. Gambaran Awal Komposisi “Taat Pada Taurat-Nya” 7
1. Prelude 7
2. Berbahagialah Orang yang Taat pada Taurat-Nya 9
3. Seperti Pohon yang Ditanam di Tepi Aliran Air 13
4. Orang Fasik Seperti Sekam Ditiup Angin 16
5. Orang Fasik Tidak Akan Bertahan Dalam Penghakiman 19
6. Tuhan Mengenal Jalan Orang Benar 23
7. Berbahagialah Orang yang Taat pada Taurat-Nya (Reprise) 26

BAB II: TAAT PADA TAURAT-NYA: KUMPULAN LAGU-LAGU.................30

1. Prelude 31
2. Berbahagialah Orang yang Taat Taurat-Nya 33
3. Seperti Pohon yang Ditanam di Tepi Aliran Air 43
3. Seperti Pohon yang Ditanam di Tepi Aliran Air (Flute Part) 50
4. Orang Fasik Seperti Sekam ditiup Angin 52
5. Orang Fasik Tidak Akan Bertahan dalam Penghakiman 57
6. Tuhan Mengenal Jalan Orang Benar 66
7. Berbahagialah Orang Yang Taat Taurat-Nya (Reprise) 71

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................78

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.a.1. Bagian 1 Prelude 8

Tabel 1.a.2. Bagian 2 Prelude 8

Tabel 1.a.3a. Bagian 3 Prelude 8

Tabel 1.a.3b. Bagian 3 Prelude 8

Tabel 1.a.4. Bagian 4 Prelude 8

Tabel 2.a.1. Refrain Lagu Berbahagialah Orang yang Taat Taurat-Nya 11

Tabel 2.a.2. Verse 1 Lagu Berbahagialah Orang yang Taat Taurat-Nya 12

Tabel 2.a.3. Verse 2 Lagu Berbahagialah Orang yang Taat Taurat-Nya 12

Tabel 2.a.4. Refrain


Lagu Berbahagialah Orang yang Taat Taurat-Nya (Modulasi) 13

Tabel 3.a.1. Bagian Pertama


Lagu Seperti Pohon yang ditanam di Tepi Aliran Air (SATB) 15

Tabel 3.a.2. Materi Duet Sopran dan Alto


memakai materi dasar yang sama dari SATB pada bar 17–31 (lihat table 3.a.1) 16

Tabel 3.a.3. Tenor dan Bass


memakai materi dasar yang sama dengan SATB bar 17–31 (lihat tabel 10.3.1) 16

Tabel 4.a.1. Bagian A


Lagu Keempat Orang Fasik Seperti Sekam Ditiup Angin 18

Tabel 4.a.2. Bagian B


Lagu Keempat Orang Fasik Seperti Sekam Ditiup Angin 18

Tabel 4.a.3. Bagian A


Lagu Keempat Orang Fasik Seperti Sekam Ditiup Angin 19

Tabel 5.a.1a Bagian A dinyanyikan Bass


Lagu Orang Fasik Tidak Akan Bertahan dalam Penghakiman 21

Tabel 5.a.1b Bagian A dinyanyikan Bass dan Tenor


Lagu Orang Fasik Tidak Akan Bertahan dalam Penghakiman 22

Tabel 5.a.2. Bagian B dinyanyikan Paduan Suara


Lagu Orang Fasik Tidak Akan Bertahan n dalam Penghakiman 22

v
vi

Tabel 5.a.3. Bagian A dinyanyikan oleh Paduan Suara


dan pada akhir lagu ada rhythm piano yang ritmik 22

Tabel 6.a.1a Bagian A dengan Intro


Lagu Tuhan Mengenal Jalan Orang Benar 25

Tabel 6.a.1b dinyanyikan Paduan Suara


Lagu Tuhan Mengenal Jalan Orang Benar 25

Tabel 6.a.2a dinyanyikan oleh Soprano dan Alto


Lagu Tuhan Mengenal Jalan Orang Benar 25

Tabel 6.a.2b dinyanyikan oleh Tenor dan Bass


Lagu Tuhan Mengenal Jalan Orang Benar 26

Tabel 6.a.3. Bagian A dinyanyikan oleh Paduan Suara


Lagu Tuhan Mengenal Jalan Orang Benar 26

Tabel 7.a.1. Bagian Refrain SATB


Lagu Berbahagialah Orang yang Taat Taurat-Nya (Reprise) 28

Tabel 7.a.2. Bagian Verse


Lagu Berbahagialah Orang yang Taat pada Taurat-Nya (Reprise) 29

Tabel 7.a.3. Bagian Choral Ending


Lagu Berbahagialah Orang yang Taat pada Taurat-Nya (Reprise) 29
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kitab Mazmur merupakan kumpulan kitab-kitab yang ditulis oleh orang-orang yang

berbeda dan dalam kurun waktu yang berbeda. Penulis kitab Mazmur antara lain

Daud, Salomo, Asaf (Suku Lewi), Bani Korah, Heman, Ethan, dan masih banyak

lainnya. Kitab Mazmur dalam Kitab Suci Yahudi disebut Tehillim (Kitab Puji-pujian)

yang artinya nyanyian pujian. Kitab Mazmur adalah salah satu kitab praktis dan

sangat sesuai dengan isi hati manusia serta menyenangkan anak-anak Tuhan karena

di dalam Kitab Mazmur terdapat hampir semua pengalaman orang percaya.

Kumpulan Kitab Mazmur sangat kaya dengan ungkapan hati manusia ketika umat

beriman menghadapi berbagai macam situasi dalam hidupnya. Dalam Kitab Mazmur

ini menyingkapkan berbagai kondisi emosi manusia mulai dari orang yang berada

dalam suasana putus asa yang sangat dalam sampai kepada pengagungan Tuhan yang

luar biasa.1

Sia Kok Sin dalam artikel jurnal yang berjudul Mengalami Allah Melalui Kitab

Mazmur mengatakan bahwa Kitab Mazmur mempunyai arti nyanyian atau nyanyian

yang diiringi dengan alat musik.2 Istilah “Mazmur” atau “Psalms” lebih tepat

1
Olga Yovi Yohana, “Bermazmur Bagi-Mu: Komposisi Nyanyian Mazmur Acappella Dalam Format
Paduan Suara,” (Salatiga: FSP-UKSW, 2016), 5.
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10030/2/T1_852011018_BAB%20II.pdf (Diakses:
20 April 2022, 20:16)

2
Sia Kok Sin, “Mengenal Allah Melalui Kitab Mazmur,”. Jurnal Theologi Aletheia Vol. 18, no. 10
(2016): 97.

1
2

digunakan sebagai sebutan untuk kitab ini. Istilah tersebut lebih netral atau luas,

karena istilah konteks mazmur ini mewakili nyanyian yang digunakan dalam ibadah

dan tidak menunjukkan kepada jenis atau genre terlalu spesifik, seperti nyanyian

pujian (song of praise), atau doa.3 Kitab Mazmur merupakan suatu tempat pertemuan

antara Allah dan manusia untuk menyapa Allah melalui pujian dan keluhan yang

semuanya itu menunjukkan nuansa langsung, hangat, intim, dan jujur. Kitab Mazmur

ini dapat menyapa seseorang dalam totalitasnya karena kitab ini memberikan

informasi kepada intelek, membangkitkan emosi, memimpin kehendak dan

merangsang imajinasi seseorang yang membacanya. Jadi kitab Mazmur merupakan

suatu kitab yang sangat penting untuk dibaca, dipelajari, sehingga seseorang boleh

mengalami Allah dalam pelbagai spektrum pengalaman kehidupannya. 4

C. Hassel Bullock dalam bukunya yang berjudul Kitab-Kitab Puisi Dalam

Perjanjian Lama mengatakan bahwa Kitab Mazmur berisikan sifat pokok dari

manusia dan Allah, kemudian menempatkan mereka berjajar sehingga

memperlihatkan kekurangan di satu pihak dan kelimpahan di pihak lain. Kemana pun

seseorang sedang menempuh perjalanan iman, Mazmur memberikan satu tempat

perhentian dan saat untuk beristirahat dan merenung, demikian juga suatu dorongan

atau rangsangan untuk meneruskan perjalanannya. Sebagaimana kejadian-kejadian

dalam hidup beranekaragam dan berbagai emosi/ketegangan (mood) meningkat,

maka nilai dari Mazmur meningkat secara proporsional.5

W. S. Lasor mengatakan bahwa Kitab Mazmur terdapat pada awal-awal bagian

kitab-kitab. Para rabbi Yahudi dalam Septuaginta menempatkannya sebelum Kitab

3
Sin, “Mengenal Allah,” 98.

4
Sin, “Mengenal Allah,” 99.

5
Hansel Bullock C, Kitab-Kitab Puisi dalam Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas. 2003), 152.
3

Amsal dan tulisan hikmat lainnya, dengan alasan bahwa kumpulan tulisan Daud

harus mendahului tulisan anaknya, Salomo.6 Dan menempatkan Kitab Mazmur pada

permulaan dari kitab-kitab puisi. Susunan Alkitab dalam bahasa Latin dan bahasa-

bahasa modern termasuk Indonesia yang menempatkan Kitab Ayub sebelum Kitab

Mazmur mungkin didasarkan pada dugaan bahwa Kitab Ayub ditulis sebelum Kitab

Mazmur.7

Komposisi, menurut The New Hardvard Dictionary of Music berasal dari

bahasa Latin “componere” (yang artinya untuk mengumpulkan) adalah sebuah

aktivitas menciptakan karya musik.8 Asak kata lain komposisi berasal

“Komponieren” yang digunakan oleh pujangga Jerman yaitu Johann Wolfgang

Goethe (1749–1832) yaitu pekerjaan mengatur, menyusun, menata, dan merangkai

berbagai suara atau nada-nada yang mengacu pada lagu atau melodi utama yang

disebut dengan cantus.9

Komposisi memiliki dua proses penting, yaitu proses pembuatan karya

(composing) dan hasil dari proses tersebut (karya musik). Seorang komponis sebelum

membuat karya musik tentunya telah memiliki konsep dasar untuk sebuah ide musik.

Konsep dasar inilah yang akan membantu untuk mengolah bunyi tersebut dengan

waktu sebagai ruang hingga menjadi sebuah karya musik atau komposisi. Konsep

dasar tersebut membantu untuk langkah selanjutnya seperti memperhitungkan

6
Gerald O’Collins, Edward Farugia, Kamus Teologi, terj. I. Suharyo (Yogyakarta: Kanisius 2001),
293. “Septuaginta “dalam Bahasa Yunani yaitu Tujuh puluh (LXX).
7
W. S. Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat (Jakarta: BPK Gunung Mulia.2007),
41.

8
Don Michael Randel, Ed. The New Hardvard Dictionary of Music (London: The Belknap Press Of
Hardvard University Press. 1986), 182.

9
Yohana, “Bermazmur Bagi-Mu”, 9.
4

bentuk, tensi atau ketegangan melodi, ritme, harmoni hingga mencapai hal yang

terkecil atau lebih detil. 10

B. Tesis

Tujuan proyek ini adalah untuk menciptakan sebuah kantata untuk digunakan oleh

paduan suara gereja lokal, baik dalam ibadah maupun dalam konser. Rangkaian lagu-

lagu dalam kantata ini mengikuti sebuah perjalanan spiritual berdasarkan Mazmur 1.

Judul karya komposisi ini adalah “Taat Pada Taurat-Nya.”

C. Definisi Istilah

Menurut Pono Banoe dalam bukunya yang berjudul Kamus Musik, kantata

merupakan karya musik/lagu yang akan dinyanyikan.11 Kantata juga dapat diartikan

sebagai komposisi untuk dinyanyikan.12 Istilah kantata berasal dari bahasa Italia dan

Perancis, yaitu”cantate”, dan dalam bahasa Jerman disebut”kantate”. Jadi, kantata

merupakan sebuah karya untuk satu suara atau lebih dengan musik instrumen

pengiring.13 Dalam lagu kantata ini menggunakan Strofik Form (mengulangi musik

yang sama dari beberapa ayat14), Verse-Refrain Form (mengulangi musik yang sama

dari beberapa ayat dan diperpanjang15), dan Ternary Form (dibagi menjadi tiga

bagian meskipun ada yang berbeda dan dilambangkan dengan ABA.16)

10
Yoga Manggala, “Komposisi Musik ‘Romantika Kehidupan’ untuk Ansamble Campuran,”
(Yogyakarta: Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia, 2015), 2.
http://digilib.isi.ac.id/979/1/BAB%20I.pdf (Diakses: 10 Mei 2022, 17:25)
11
Pono Banoe, Kamus Musik (Yogyakarta: Kanisius, 2007), 72.

12
Latifah Kodijat-Marzoeki, Istilah-Istilah Musik (Jakarta: Penerbit Djambatan, 2004), 17.

13
Stanley Sadie, The New Grove Dictionary of Music and Musicians (London: Grove, 1995), 694.

14
Randel, Dictionary of Music, 909.

15
Eric Bloom. Groove’s Dictionary of Music and Musicians (Fifth Edition) Volume VIII: SP-VIO.
(London: Macmillan. 1954), 54.

16
Bloom. Groove’s Dictionary of Music, 396.
5

D. Tujuan Penulisan

Penulis memilih Mazmur 1 untuk digubah menjadi sebuah kantata, karena mazmur

ini merupakan mazmur hikmat yang mengajar semua orang yang mendengarkan

kantata ini untuk belajar taat pada Taurat-Nya, supaya hidup mereka berhasil.

Pdt. Sia Kok Sin dalam bukunya Kitab Mazmur: Cara dan Contoh

Penafsirannya mengatakan bahwa Mazmur 1 adalah mazmur hikmat yang topik

utamanya berkaitan dengan Taurat dan juga adanya penggambaran yang kontras

antara orang fasik dan orang benar.17

E. Asumsi Dasar

Pertama, Mazmur 1 merupakan mazmur hikmat dan yang menjadi fokus dalam

kantata ini adalah Taat pada Taurat-Nya. Dalam kantata ini, jemaat diajak untuk taat

pada Firman Tuhan.

Mazmur ini ditulis dengan asumsi bahwa audiensnya adalah jemaat awam di

gereja lokal. Pada umumnya mereka berbahasa Indonesia dan memiliki tingkat

apresiasi musik yang tidak begitu tinggi. Sehingga dengan menggunakan bahasa

Indonesia dan komposisi musik yang tidak rumit, penulis berharap bahwa mereka

bisa diajak untuk merenungkan makna dari Mazmur 1.

F. Gambaran Umum dari Komposisi Ini

Kantata ini menggunakan medium paduan suara, solois, piano, dan flute. Setiap lagu

memiliki karakteristik/proposed work (apa yang ditampilkan) yang berbeda.

Harmoni yang digunakan adalah diatonic scale dengan tonalitas mayor-minor, serta

menggunakan tekstur homophonic dan broken chord (arpeggio).

17
Sia Kok Sin, Kitab Mazmur Cara dan Contoh Penafsirannya (Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2020),
39.
6

G. Metodologi Sebelum Mempelajari Komposisi

Kantata ini terdiri dari beberapa lagu dengan chord progression dan melodi, yang

terinspirasi dari lagu Prayer for Guidance karya Allen Pote.18 Alunan lembut solo

flute dalam kantata ini terinspirasi dari lagu Kyrie yang diaransemen oleh Ruth

Elaine Schram yang mengambil melodi utama dari Movement II Symphony No. 9

Op. 95 From the New World Karya Antonin Dvořák 19, juga solo flute Restore My

Soul dalam kantata Psalm 23 karya Pepper Choplin.20 Bagian piano pada lagu kelima

kantata ini terinspirasi oleh lagu Prelude in G minor Op. 23, No. 5 karya Sergei

Vasilievich Rachmaninoff, dan Mazmur 116:1–9 dari buku berjudul Bermazmurlah

Bagi Tuhan karya Pdt. Juswantori Ichwan yang melodinya diambil dari Lord, How

Can I Repay? oleh John Glym.21

H. Metodologi: Penggunaan Harmoni dan Melodi

Harmoni yang digunakan adalah harmoni dasar dan tidak banyak modulasi dan

melodi dengan jarak yang tidak terlalu sulit untuk dinyanyikan dan tidak terlalu

banyak kromatis. Ada yang menggunakan arpeggio yang berarti mengalir, dan ada

yang 12/8 karena diibaratkan seperti angin yang untuk frasenya tidak terlalu sulit

untuk dinyanyikan.

I. Penggunaan Bentuk Musik


18
Allen Pote, Prayer for Guidance (Chapel Hill, North Carolina: Hinshaw Music. Inc, 2013).

19
Ruth Elaine Schram, Kyrie (Los Angeles, California: Alfred Music, 1998).

20
Pepper Choplin, “Restore My Soul” Psalm 23 A Journey with the Shepherd (Milwaukee,
Wisconsin: Hal Leonard LLC, 2016), 26.

21
Komisi Liturgi dan Musik Sinode GKI, Bermazmurlah Bagi Tuhan: Mazmur Tahun B (Jakarta:
Grafika Kreasindo, 2014), 137–38.
7

Kantata Mazmur 1 ini menggunakan beberapa bentuk musik yaitu, Bentuk Strofik

Form, Verse-Refrain Form dan Ternary Form.

J. Gambaran Awal Komposisi: “Taat pada Taurat-Nya”

1. Prelude

a. Precompositional Consideration

● Style : Arpeggio

● Key : C Major

● Meter : 4/4

● Medium : Piano

● Length : 43 bar

● Mood : Adagio, Flowing

● Climax : Middle part

● Dynamics : p,pp, mp, crescendo, forte, decrescendo, p, mp, p

● Pembagian Section:

Bagian I : bar 1–8

Bagian II : bar 9–16

Bagian III : bar 17–29

Bagian IV : bar 30–37

Bagian V : bar 38–43

● Lagu Prelude yang mengawali kantata ini ditulis untuk piano solo yang

terinspirasi dari Mazmur 1:2–3a yang berbunyi, “tetapi kesukaannya ialah

Taurat Tuhan dan merenungkan siang dan malam, Ia seperti pohon yang

ditanam di tepi aliran air.”


8

● Bentuk arpeggio yang digunakan dalam Prelude ini menggambarkan aliran air
yang selalu membawa air yang segar bagi pohon yang ditanam di tepinya (lihat
tabel 1.a.1–1.a.4.)

Tabel 1.a.1. Bagian 1 Prelude

Tabel 1.a.2. Bagian 2 Prelude

Tabel 1.a.3a. Bagian 3 Prelude

Tabel 1.a.3b. Bagian 3 Prelude

Tabel 1.a.4. Bagian 4 Prelude

2. Berbahagialah Orang Yang Taat pada Taurat-Nya


9

a. Precompositional Consideration

● Form : Verse-Refrain Form

● Key : D Major modulasi ke Eb Major

● Meter : 4/4

● Tempo : Andante (M.M. 80)

● Medium : SATB Choir, Solo Soprano, and Solo Alto with piano

accompaniment

● Length : 89 bar

● Mood : Dengan keyakinan

● Climax : Pada bagian akhir lagu

● Dynamic : p, crescendo, mf, decrescendo, mp, mf, f, mp, mf, cresscendo,

f, ff,

● Pembagian Section:

Bagian I: bar 1–12 Intro

Bagian II: bar 13–28 Refrain (SATB)

Bagian III: bar 29–40 Verse Solo Alto

Bagian IV: bar 41–56 Refrain SATB

Bagian V: bar 57–66 Verse Solo Alto

Bagian VI: bar 67–88 Refrain SATB

b. Lirik Lagu:

Refrain:

Berbahagialah orang yang taat pada-Nya, dan yang tidak berdiri di jalan berdosa.

Berbahagialah orang yang taat pada-Nya, berbahagialah orang yang taat Taurat-

Nya.
10

Verse 1:

Yang kesukaannya Taurat Tuhan dan yang merenungkannya siang dan malam.

Berbahagialah orang yang tidak berjalan dan yang tidak berdiri di jalan berdosa.

Refrain:

Berbahagialah orang yang taat pada-Nya, dan yang tidak berdiri di jalan berdosa.

Berbahagialah orang yang taat pada-Nya, berbahagialah orang yang taat Taurat-

Nya

Verse 2:

Berbahagialah yang cinta Taurat Tuhan

Berbahagialah yang taat Taurat Tuhan

Yang tidak duduk bersama pencemooh

Refrain:

Berbahagialah orang yang taat pada-Nya, dan yang tidak berdiri di jalan berdosa.

Berbahagialah orang yang taat pada-Nya, berbahagialah orang yang taat Taurat-

Nya

Choral Ending:

Berbahagialah orang yang taat Taurat-Nya!

● Bagian kedua dari kantata ini menggunakan nada mayor dan dibuat dalam

Verse-refrain form.

● Lagu ini dimulai dengan refrain yang liriknya bertujuan mengingatkan orang

percaya untuk taat Taurat Tuhan dan tidak berdiri di jalan berdosa. (lihat tabel

2.a.1.)
11

● Bagian kedua adalah verse 1 yang musiknya kontras dari refrain. bagian ini

dinyanyikan oleh solo alto dengan iringan piano arpeggio, yang menggambarkan

ketenangan orang yang kesukaannya Taurat Tuhan.

● Setelah Verse 1, Refrain Kembali dinyanyikan dengan mood keyakinan yang

lebih tegas. (lihat tabel 2.a.2.)

● Dilanjutkan dengan verse 2 yang kembali dinyanyikan oleh solo alto kontras

dengan refrain untuk menggambarkan kecintaan orang percaya pada Taurat Tuhan

dan diakhiri dengan chord mendekati dari akhir dengan progesi kord menjadi

minor untuk menunjukkan orang yang tidak duduk bersama pencemooh. (lihat

tabel 2.a.3.)

● Setelah verse 2, refrain kembali dinyanyikan dengan modulasi ke nada dasar Eb

Major yang dinyanyikan dengan tegas sebagai penggambaran keyakinan yang

pasti. (lihat tabel 2.a.4.)

Tabel 2.a.1. Refrain lagu Berbahagialah Orang yang Taat Taurat-Nya


12

Tabel 2.a.2. Verse 1 lagu Berbahagialah Orang yang Taat Taurat-Nya

Tabel 2.a.3. Verse 2 lagu Berbahagialah Orang yang Taat Taurat-Nya


13

Tabel 2.a.4. Refrain lagu Berbahagialah Orang yang Taat Taurat-Nya (Modulasi)

3. Seperti Pohon yang Ditanam Di Tepi Aliran Air

a. Precompositional Consideration

● Form : Strofik Form

● Key : G Major, modulasi ke Bb Major, dan kembali ke G Major

● Meter : 3/4

● Medium : SATB choir with piano accompaniment and flute

● Length : 115 bar

● Mood : flowing dan reflective

● Tempo : Andante (M.M. 78)

● Climax : Middle Section (bar 55-68)

● Dynamics : p,mp,crescendo,decrescendo,f

● Pembagian Section:

Bagian I: bar 1–16 Introduction

Bagian II: bar 17–31 SATB Choir


14

Bagian III: bar 32–54 Soprano dan Alto

Bagian IV: bar 55–71 Tenor Bass with Soprano Alto as Descant

Bagian V: bar 72–84 Interlude

Bagian VI: bar 88–104 SATB Choir

Bagian VII: bar 104–115 Coda (Choral Ending)

b. Lirik Lagu

Bagian I: bar 1–16 Introduction

Bagian II: bar 17–31 SATB Choir:

Ia seperti pohon yang di tanam di tepi aliran air

Akan tumbuh dan berbuah pada musimnya.

Bagian III: bar 39–54 Soprano dan Alto:

Ia seperti pohon yang di tanam di tepi aliran air

Yang menghasilkan buahnya pada musimnya

Bagian IV: bar 55–71 Tenor Bass with Soprano Alto as Descant (Bb Major):

Ia seperti pohon yang di tanam di tepi aliran air

Yang tidak layu daunnya dan apa yang diperbuatnya berhasil

Bagian V: bar 88–103 SATB Choir:

Ia seperti pohon yang di tanam di tepi aliran air

Akan tumbuh dan berbuah pada musimnya

Bagian VI: bar 105–115 Coda (Choral Ending):

Dan apa yang diperbuatnya pasti berhasil.

● Mazmur 1 ayat 3 ini berbicara tentang orang yang melakukan Firman Tuhan, ia

bagaikan pohon yang ditanam di tepi aliran air. Aliran air yang mengalir
15

digambarkan oleh iringan piano, dan alat musik flute menggambarkan sikap

reflektif.

● Lagu ini berbentuk strofik, dimana setiap bagian memakai materi melodi dasar

yang sama dengan berbagai variasi. Salah satu contohnya adalah bagian II

SATB, bar 17–31 (Lihat tabel 3.a.1.) dan bagian Soprano dan Alto bagian III,

bar 39–54 (Lihat tabel 3.a.2.). Contoh lainnya adalah pada waktu bagian IV,

bar 55–71 Tenor dan Bass menyanyikan bait (verse), Soprano dan Alto

menyanyikan descant. (Lihat tabel 3.a.3.)

Tabel 3.a.1. Bagian Pertama Lagu Ia Seperti Pohon (SATB)


16

Tabel 3.a.2. Materi Duet Soprano dan Alto memakai materi dasar yang
sama dari SATB pada bar 17–31 (lihat tabel 3.a.1.)

Tabel 3.a.3. Tenor dan Bass memakai materi dasar yang sama dengan SATB bar
17–31 (lihat tabel 3.a.1.)

4. Orang Fasik Seperti Sekam Ditiup Angin

a. Precompositional Consideration

● Form : Ternary Form (ABA)

● Key : D minor

● Meter :12/8

● Medium : Baritone Solo with Piano Accompaniment

● Length : 38 bar

● Mood : dengan tegas (with firm)


17

● Tempo : Fast (M. M. 104–108)

● Climax : middle section (bar 20)

● Dynamics : mp, mf, crescendo, decrescendo, f

● Pembagian Section:

Bagian A: bar 1–19 (Bagian A)

Bagian B: bar 20–27 (Bagian B)

Bagian A: bar 28–38 (Bagian A)

b. Lirik Lagu

Bagian A:

Tetapi demikian hai orang fasik, m’reka seperti sekam ditiup angin

Lihat dan perhatikan orang fasik s’perti sekam ditiup angin.

Bagian B:

Hai orang-orang yang fasik dengarkanlah firman ini

Hai orang-orang yang fasik dengarkanlah p’rintah ini!

Bagian A:

Tetapi demikian hai orang fasik, m’reka seperti sekam ditiup angin

Lihat dan perhatikan orang fasik s’perti sekam ditiup angin.

● Mazmur 1 ayat 4 dinyanyikan oleh Bariton Solo dengan pemikiran bahwa ayat

ini ditujukan kepada orang fasik sebagai peringatan.

● Bagian A menggambarkan orang fasik seperti sekam ditiup angin (Lihat tabel

4.a.1.)

● Bagian B merupakan peringatan dan klimaks (Lihat tabel 4.a.2.).

● Bagian akhir dari lagu ini memakai materi yang sama diambil dari bagian A

(Lihat tabel 4.a.3.)


18

Tabel 4.a.1. Bagian A

Tabel 4.a.2. Bagian B


19

Tabel 4.a.3. Bagian A (Menggunakan Materi dari Bagian A)

5. Orang Fasik Tidak Akan Bertahan dalam Penghakiman

a. Precompositional Consideration

● Form : Ternary Form (ABA’)

● Key : D minor

● Meter :4/4
20

● Medium : SATB Choir with Piano Accompaniment

● Length : 85 bar

● Mood : dengan tegas (with firm)

● Tempo : Allegro M.M. 120 (Bagian A)–Andante M.M. 80 (Bagian

B)–Allegro M. M. 120 (Bagian A)

● Climax : bar 65

● Dynamics : mf, p, mp, mf, f, ff

● Pembagian Section:

Bagian I: bar 1–19 (A)

Bagian II: bar 20–62 (B)

Bagian III: bar 63–85 (A)

b. Lirik Lagu

Bagian A:

Orang fasik tak akan tahan tak akan tahan dalam penghakiman

Orang fasik tak akan tahan tak akan tahan dalam penghakiman

Bagian B:

Orang fasik tidak akan bertahan dalam penghakiman

Bagi juga orang berdosa dalam kumpulan orang yang benar.

Dengarkanlah firman ini, bagi orang-orang yang fasik

Wahai orang-orang yang fasik, laksanakan p’rintah22 ini.

Orang fasik tidak akan bertahan dalam penghakiman

Bagi juga orang berdosa dalam kumpulan orang yang benar.

Bagian A:
22
Perintah di sini dimaksudkan perintah Taurat dari Mazmur secara keseluruhan.
21

Orang fasik tak akan tahan tak akan tahan dalam penghakiman

Orang fasik tak akan tahan tak akan tahan dalam penghakiman

● Lagu kelima ini merupakan kelanjutan dari Lagu 4 (Orang Fasik Seperti Sekam

ditiup Angin) yang dinyanyikan oleh Paduan Suara.

● Bagian A dengan tempo yang cepat dimana liriknya merupakan penegasan dari

lagu keempat (Lihat tabel 5.a.1a. dan 5.a.1b.)

● Bagian B dengan tempo yang lambat menggambarkan orang fasik yang tidak

mendengarkan perintah Tuhan (Lihat tabel 5.a.2.)

● Bagian akhir adalah pengulangan dari bagian A dengan tempo yang cepat

dengan iringan piano yang lebih ritmik (Lihat tabel 5.a.3.)

Tabel 5.a.1a. Bagian A dinyanyikan oleh Bass merupakan penegasan dari lagu
keempat (Orang Fasik Seperti Sekam Ditiup Angin)
22

Tabel 5.a.1b. Bagian A dinyanyikan oleh Bass dan Tenor merupakan penegasan dari
lagu keempat (Orang Fasik Seperti Sekam Ditiup Angin)

Tabel 5.a.2. Bagian B dinyanyikan oleh Paduan Suara

Tabel 5.a.3. Bagian A dinyanyikan oleh Paduan Suara dan pada akhir lagu ada
iringan piano yang lebih ritmik
6. Tuhan Mengenal Jalan Orang Benar
23

a. Precompositional Consideration

● Form : Ternary Form (ABA)

● Key : G Major

● Meter :4/4

● Medium : SATB Choir dan Iringan Piano

● Length : 50 bar

● Mood : dengan komitmen dan harapan

● Tempo : Moderato (M.M. 108)

● Climax : Awal dan Akhir

● Dynamics : bervariasi (p-f)

● Pembagian Section :

Bagian A:

1. bar 1–4 merupakan Intro

2. bar 5–12 merupakan SATB

3. bar 13–16 merupakan Interlude

Bagian B:

1. bar 17–24 merupakan duet Soprano dan Alto

2. bar 25–32 merupakan duet Tenor dan Bass

Bagian A:

1. bar 33–36 merupakan Interlude

2. bar 37–44 merupakan SATB

3. bar 45–49 merupakan ending dari lagu

b. Lirik Lagu
24

Bagian A

S’bab Dia Tuhan mengenal jalan, jalan orang yang benar

S’bab Dia Tuhan mengenal jalan, mengenal jalan orang benar

Bagian B

Sebab Dia Tuhan mengenal jalan

Dia Tuhan mengenal jalan yang benar

Jalan orang fasik tidak ikut Tuhan

Jalan mereka menuju kebinasaan

Bagian A

S’bab Dia Tuhan mengenal jalan, jalan orang yang benar

S’bab Dia Tuhan mengenal jalan, mengenal jalan orang benar

● Lagu keenam ini berbentuk Ternary Form yang dinyanyikan dengan penuh

keyakinan dan pengharapan sesuai dengan liriknya yang mengatakan bahwa

Tuhan akan mengenalkan jalan kepada orang yang benar

● Bagian A, piano accompaniment yang ritmik sebagai penggambaran keyakinan

(Lihat tabel 6.a.1a dan 6.a.1b),

● Bagian B dinyanyikan oleh duet Soprano Alto dan Tenor dan bass dengan

piano arpeggio yang menggambarkan pengharapan (Lihat tabel 6.a.2a dan

6.a.2b)

● Bagian A merupakan penegasan kembali dari A (Lihat tabel 6.a.3)


25

Tabel 6.a.1a Bagian A Dengan Intro

Tabel 6.a.1b dinyanyikan oleh Paduan Suara

Tabel 6.a.2a Duet Soprano dan Alto


26

Tabel 6.a.2b Duet Tenor dan Bass

Tabel 6.a.3. Bagian A dinyanyikan oleh Paduan Suara

7. Berbahagialah Orang yang Taat Pada Taurat-Nya (Reprise)

a. Precompositional Consideration

● Form : Strofik Form (AB)

● Key : D Major

● Meter : 4/4

● Medium : SATB & Solo with piano accompaniment.

● Length : 63 bar

● Mood : Dengan keyakinan,

● Tempo : Andante (M.M. 80)


27

● Climax : toward the end

● Dynamic : p, mf, f, mf, mp, mf, f, ff (Bervariasi)

● Pembagian Section:

Bagian I: bar 1–12 (Intro)

Bagian II: bar 13–20 (SATB)

Bagian III: bar 21–28 (Interlude)

Bagian IV: bar 29–39 (Solo Soprano)

Bagian V: bar 39–42 (Interlude)

Bagian VI: bar 43–51 (SATB)

Bagian VII: bar 52–56 (Interlude 2 bar kemudian Choral Ending SATB)

b. Lirik Lagu

Refrain:

Berbahagialah orang yang taat pada-Nya, dan yang tidak berdiri di jalan berdosa.

Berbahagialah orang yang taat pada-Nya, berbahagialah orang yang taat Taurat-

Nya.

Verse:

Tetapi kesukaan-Nya, ialah Taurat Tuhan

Dan yang merenungkan Taurat-Nya siang dan malam

Ia seperti pohon yang di tepi aliran air

Yang menghasilkan buahnya pada musimnya

Apa saja yang diperbuatnya pasti berhasil.

Refrain:

Berbahagialah orang yang taat pada-Nya, dan yang tidak berdiri di jalan berdosa.

Berbahagialah orang yang taat pada-Nya, berbahagialah orang yang taat Taurat-

Nya.
28

Choral Ending:

Berbahagialah orang yang taat Taurat-Nya!

● Menurut Pono Banoe, dalam Kamus Musik,23 Reprise merupakan pengulangan

kembali dari rangkaian lagu aslinya. Lagu Ketujuh ini merupakan pengulangan

dari lagu kedua.

● Hal yang membedakan dari lagu ketujuh ini adalah iringan piano pada bagian

versenya menggunakan block chord sebagai penggambaran bahwa bila kita

merenungkan dan menaati Taurat-Nya, maka kita akan berhasil (lihat tabel

7.a.2.)

● Hal lainnya yang membedakan adalah Reprise ini tidak mengalami modulasi

(change of key) ke Eb major, namun berakhir tetap dalam kunci /nada dasar

yaitu D Major (lihat tabel 7.a.3.). Serta durasi Reprise ini lebih pendek yaitu 63

bar (Lagu ke 2 berdurasi 89 bar)

Tabel 7.a.1. Bagian Refrain SATB Lagu Berbahagialah Orang yang Taat Taurat-
Nya (Reprise)

23
Banoe, Kamus Musik, 356.
29

Tabel 7.a.2. Bagian Verse Lagu Berbahagialah Orang yang Taat Taurat-Nya
(Reprise)

Tabel 7.a.3. Bagian Choral Ending SATB Lagu Berbahagialah Orang yang Taat
Taurat-Nya (Reprise)
BAB II
TAAT PADA TAURAT-NYA:
KUMPULAN LAGU-LAGU

30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Banoe, Pono. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius. 2007.

Bloom, Eric. Groove’s Dictionary Of Music and Musicians (Fifth Edition)


Volume V:L-M. . London: Macmillan. 1954.

__________. Groove’s Dictionary Of Music and Musicians (Fifth Edition) Volume


VIII: SP-VIO. London: Macmillan. 1954.

Choplin, Pepper. Psalm 23: A Journey with the Shepherd. Australia: Brookfield
Press. 2016.

Komisi Liturgi dan Musik Sinode GKI. Bermazmurlah Bagi Tuhan: Mazmur Tahun
B. Jakarta: Grafika Kreasindo. 2014.

Lasor, W. S. Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK


Gunung Mulia. 2007.

Marzoeki, Latifah Kodijat. Istilah-Istilah Musik. Jakarta: Djambatan. 2004.

O’Collins, Gerald. Farugia G. Edward. Kamus Teologi.Yogyakarta: Kanisius. 2001.

Randel, Don Michael, ed. The New Hardvard Dictionary of Music. London: The
Belknap Press of Hardvard University Press.1986.

Sadie, Stanley, The New Grove Dictionary of Music and Musicians. London: Grove,
1995.

Sia, Kok Sin. Kitab Mazmur Cara dan Contoh Penafsirannya. Jakarta: BPK Gunung
Mulia. 2020.

__________. “Mengenal Allah Melalui Kitab Mazmur”. Jurnal Theologi Aetheia


Vol. 18, no. 10 (2016): 96-97.

INTERNET

Manggala, Yoga. Komposisi Musik “Romantika Kehidupan” untuk Ansamble


Campuran.Yogyakarta: Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia.
1994. http://digilib.isi.ac.id/979/1/BAB%20I.pdf (Diakses: 10 Mei 2022,
17:25)

77
78

Yohana, Olga Yovi. Bermazmur Bagi-Mu: Komposisi Nyanyian Mazmur Acappella


Dalam Format Paduan Suara. Salatiga-Jawa Tengah: Program Studi Seni
Musik FSP UKSW. 2016.
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10030/2/T1_852011018_BA
B%20II.pdf (Diakses: 20 April 2022, 20:16)

PARTITUR

Pote, Allen. Prayer for Guidance. Chapel Hill, NC: Hinshaw Music. Inch, 2013.

Choplin, Pepper. “Restore My Soul” Psalm 23 A Journey with the Shepherd.


Milwaukee, Wisconsin: Hal Leonard LLC, 2016.

Anda mungkin juga menyukai