Anda di halaman 1dari 2

Jesu Joy of Man's Desiring

Karya : J.S.Bach

Merupakan sebuah karya yang diciptakan tentang tuhan. Jika Mozart dan Beethoven
sudah teramat populer dan bergaya sebagai selebritas di masa mereka hidup, J.S. Bach boleh
dibilang obskur dibanding dua maestro itu. Karier musik profesionalnya bermula pada 1703
ketika ia diterima sebagai pemain biola di sebuah orkestra kamar yang tidak begitu terkenal di
Weimar. Ia sebenarnya berharap menjadi pemain organ, tapi kesempatan itu tak kunjung
datang.
Setelah itu, selama dua puluh tahun berikutnya, Bach berganti-ganti orkes dan berubah-
ubah posisi. Ia memang tetap konsisten menggubah lagu di tengah kesibukan bermain musik.
Tapi, musik yang ia ciptakan tidak mendapat sambutan baik. Toh, J.S. Bach tak pernah kecewa
dengan penerimaan khalayak yang biasa-biasa saja. Ia terus menggubah lagu. Seorang jenius
kadang-kadang memang perlu waktu untuk membuktikan diri.

Betapa “tersembunyi”-nya kejeniusan J.S. Bach, sampai-sampai ia pernah ditawari untuk


menduduki jabatan direktur musik di Leipzig secara ogah-ogahan. Penguasa Leipzig mencari
musisi nomor wahid dan dua orang nama teratas menolak tawarannya. Apa boleh buat,
ketimbang terlalu lama kursi direktur lowong, ia terpaksa menunjuk J.S. Bach.

Sebagian besar karya itu dipersembahkan untuk gereja dan puji-pujian kepada Tuhan.
Ia memang penganut Lutheran yang saleh. Penuturan sejarawan Joseph Herl dalam Worship
Wars in Early Lutheranism: Choir, Congregation, and Three Centuries of Conflict (2004) bisa
menggambarkan betapa religiusitas J.S. Bach terekam jelas dalam musik-musik yang
digubahnya. Ratusan karya sakral yang ia ciptakan, kata Herl, tidak cuma terdengar sebagai
manifestasi atas keterampilannya, tapi juga memancarkan hubungan yang benar-benar intim
dengan Tuhan.

Teori yang saya ambil adalah pengamatan secara terminologi .Dalam arti terminologi
maksudnya arti yang dikandung oleh istilah atau statemen ‘filsafat’. Lantaran batasan filsafat
itu banyak, maka sebagai gambaran dikenalkan beberapa batasan. Yaitu menurut Rene
Descartes. Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia
menjadi pokok penyelidikan.

Dengan memperhatikan batasan-batasan yang tentunya masih banyak yang belum


dicantumkan, maka dapat ditarik benang merahnya sebagai kesimpulan bahwa filsafat adalah
ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan
mempergunakan akal sampai pada hakekatnya. Filsafat bukannya mempersoalkan gejala-
gejala atau fenomena, tetapi yang dicari adalah hakekat dari suatu fenomena.

Hakekat adalah suatu prinsip yang menyatakan sesuatu adalah sesuatu itu. Filsafat
adalah usaha untuk mengetahui segala sesuatu. Ada/Being merupakan implikasi dasar. Jadi
segala sesuatu yang mempunyai kualitas tertentu pasti dia adalah bieng. Filsafat mempunyai
tujuan untuk membicarakan keberadaan. Jadi filsafat membahas lapisan yang terakhir dari
segala sesuatu atau membahas masalah-masalah yang paling dasar.

Tujuan filsafat adalah mencari hakekat dari sesuatu obek/gejala secara mendalam.
Pengamatan

Dalam karya ini J.S.Bach membuat karya untuk pujian terhadap Tuhan seperti yang
dikatakan Rene Descartes bahwa Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan,
alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan. Karena karya ini dibuat dari hasil penyelidikan
atau pengamatan dari komposer yang dibentuk sedemikian rupa hingga menjadi music yang
dimana seseorang atau sekelompok orang dapat merasakan behwa Tuhan itu mulia dan dipuja
lebih dari 90% orang yang hidup pada saat itu. Walaupun setiap orang berbeda kepercayaan,
J.S.Bach menggap bahwa apapun kepercayaan manusia akan tetap mengataskan Tuhan sebagai
tempat dia berlindung, berdoa, dan berserah diri.

Karya ini memiliki choir yang kuat dibandingkan pengeringnya, karena dalam karya
ini semua pesan disampaikan melalui liriknya walaupun ada musik pengiring yang terdapat
didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai