Seberapa jauh pengenalan kita akan Tuhan? Seberapa besar kepercayaan kita pada Tuhan, bahwa Ia pasti akan
menolong kita? Bagaimana caranya, agar kita bisa percaya bahkan sebelum kita menerimanya dari Tuhan?
Apa isi doa pemazmur? Dari ungkapannya tergambar bagaimana pemazmur memiliki kedekatan dengan Allah. Lihat
betapa akrab pemazmur menyerukan nama-Nya secara langsung (ayat 1, 3, 4, 5, 6, 8, 11, 12, 14, 15, 17). Berulang kali
ia memanggil Allah dengan ungkapan Tuhan (Adonai = Tuan ay. 3, 4 5, 8, 9, 12, 15) yang dibedakan dari TUHAN
(Yahweh; ay. 1, 6, 11, 17). Panggilan Tuhan di sini merupakan pengakuan akan kedaulatan Tuhan atas hidup si
pemazmur. Oleh sebab itu, ia menyerahkan semua pergumulan hidupnya kepada Tuhan. Ia sadar ada para musuh yang
dengan angkuh berupaya membinasakan dirinya (ayat 14, 17). Ketegasan permohonan pemazmur terlihat dengan
alasan-alasan yang ditampilkannya: sebab ... (ayat 1-4) dan karena karakter Allah yang pasti akan menolongnya: sebab
...(ayat5,10,13).
Doa pemazmur bukan hanya curhat atas kesesakan yang ia alami, tetapi juga berisi pengakuan tentang siapa Tuhan
baginya. Dia satu-satunya Allah (ayat 8-10). Dia yang Esa dan berdaulat itu adalah juga Tuhan yang penuh kasih sayang
kepada umat-Nya (ayat 15). Berangkat dari keyakinan dan pengenalan seperti itu, pemazmur berani mempertaruhkan
hidupnya pada Tuhan. Pemazmur juga tidak ragu-ragu bersyukur seperti ia telah lepas dari kesesakannya (ayat 12-13).
Seberapa jauh pengenalan kita akan Tuhan kita tentu tergantung dari seberapa dekat kita berelasi dengan-Nya.
Seberapa sering kita membaca firman-Nya dengan tekun dan sungguh-sungguh akan menolong kita mengerti karakter,
isi hati, dan kemahakuasaan-Nya. Demikian juga kedekatan kita lewat doa yang tulus dan terbuka kepada-Nya
membuat Ia menyatakan semangat dan kuasa-Nya untuk kita semakin sanggup menjalani kehidupan iman kita dengan
bersandar penuh kepada-Nya.
Bahan 2
Jul 19 at 7:53 PM
Bahan 3
Pengantar
Mazmur 86 ini masih Mazmur Doa. Doa minta pertolongan. Mazmur ini merupakan permohonan perseorangan. Mazmur
86 secara garis besar dibagi menjadi empat bagian, yakni :
* Ay 1 – 5: Permohonan dengan motivasi (dorongan semangat)
* Ay 6 – 10: Seruan dan pernyataan kepercayaan
* Ay. 11 – 13: Permohonan dan janji.
* Ay 14 – 17: Lukisan penderitaan, pernyataan kepercayaan, dan permohonan.
Penjelasan Teks
1. Pemazmur (Daud) begitu meyakini bahwa Allah yang dia percayai adalah Allah yang luar biasa, yang tidak ada yang
menyamai (Maz 86:8). Dalam Mazmur 86 :11-17, Pemazmur juga yakin bahwa jalan Tuhan itu jalan yang penuh dengan
damai sejahtera dan sukacita, sehingga Pemazmur berdoa: ”Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu ya Tuhan supaya aku
hidup menurut kebenaran-Mu” Bagi Pemazmur tidak ada Tuhan selain Allah yang jalan-Nya menjadi tujuan hidup
Pemazmur. Disisi lain Pemazmur juga meyakini bahwa Allah yang dia percayai adalah Allah yang setia, yang penuh
dengan kasih sayang dan berlimpah kasih setia. Karena itulah Pemazmur berjanji akan senantiasa bersyukur dan
memuliakan nama-Nya. Kehidupan orang Kristen tidak bisa dipisahkan dari ketaatan, sebab kita harus hidup menurut
kehendak Tuhan. Intinya adalah harus ada penyangkalan diri! Seringkali kita taat kalau hal itu menyenangkan hati dan
menguntungkan kita. Bila harus berkorban atau menderita, kita akan memberontak dan menolak untuk taat. Tuhan
menghendaki kita untuk taat di dalam segala perkara, dan selalu ada upah bagi orang-orang yang taat. Karena itu sebagai
orang percaya hendaknya kita belajar taat kepada Tuhan: memahami kehendakNya dan melaksanakan firmanNya.
2. Kata Pemazmur: ”Aku hendak bersyukur kepada-Mu dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.” Pada saat ini
Allah yang maha luarbiasa itu kita kenal melalui karya-Nya yang menyelamatkan manusia didalam Tuhan Yesus Kristus.
Roma 8:12-25 Rasul Paulus dengan tegas menyatakan bahwa kita yang dipimpin oleh Roh Kudus, yakni Roh Kristus
adalah anak-anak Allah. Roh itu menjadikan kita bebas dari segala perbudakan, dimana oleh Roh itu kita dapat berseru
”ya Abba, ya Bapa”, jika demikian, maka siapa yang dipimpin oleh Roh Kudus dia adalah ahli waris Kerajaan Sorga,
karena dia adalah anak-anak Allah. Melalui keyakinan yang seperti itu, kita yang masih menjalani hidup didunia dengan
segala pergumulannya senantiasa yakin bahwa kita pasti disertai oleh Allah serta senantiasa mempunyai pengharapan
yang penuh akan masa kini maupun yang akan datang. Tuhan Allah menjamin hidup kita hari ini sampai di sorga kelak.
3. Posisi kita sebagai Ahli waris Kerajaan Sorga maupun sebagai anak-anak Allah tidak menghilangkan kenyataan hidup
hari lepas hari. Artinya selama kita masih hidup di dunia ini, maka segala kenyataan yang ada di dunia ini akan kita
hadapi. Band. Mat 13:24-30; 36-43. Itu berarti anak-anak Allah akan tetap berhadapan dengan kejahatan. Disinilah anak-
anak Allah diuji iman dan kesetiaannya kepada Allah. Apakah akan tetap hidup dalam pengharapan kepada Tuhan
ataukah ikut arus dunia yang lebih banyak memilih Iblis (kejahatan). Namun demikian kesetiaan dan ketekunan kita
kepada Allah tidak akan sia-sia, sehingga pada saatnya kita akan memanen buahnya. Ingat kata Rasul Paulus bahwa jerih
payah kita didalam Tuhan Yesus Kristus tidak akan sia-sia.
Refleksi – Applikasi
Ketaatan memberi kesempatan bagi kita untuk mengalami dan merasakan campur tangan Tuhan. Jangan taat hanya
karena kita sedang dalam masalah dan pergumulan yang berat, lalu ketika keadaan membaik kita sudah tidak lagi taat
kepada Tuhan; atau kita taat karena kita sungkan kepada hamba Tuhan dan supaya dilihat dan dipuji oleh orang. Sia-
sialah ketaatan yang demikian! Biarlah ketaatan kita kepada Tuhan didasari oleh karena kita takut akan Dia dan sangat
mengasihi Dia dengan segenap hati dan jiwa kita. Amin!