Anda di halaman 1dari 2

Renungan Ibadah kolom

Mazmur 86:11-17 | Tetap tenang dalam Pergumulan


Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 86: 11-17

Jemaat yang diberkati oleh Tuhan Yesus,

Sebagaimana perumpamaan Tuhan Yesus tentang gandum dan lalang yang tumbuh
bersama, dikatakan dalam perumpamaan itu, “biarkanlah keduanya tumbuh bersama
sampai waktu menuai”. Pada waktunya akan terlihat mana gandum dan mana pula
lalang yang akan di bakar (Matius 13: 24-30, 36-43). Pengertian yang hendak kita petik
dari perumpaan itu, bahwa selama kita hidup selalu akan ada yang menghimpit hidup
kita ini. Bisa itu datang dari orang yang membenci kita, maupun ada yang tidak
menyukai keberadaan kita sebagai seorang Kristen, bisa pula kita dihimpit oleh
berbagai macam kesusahaan mulai dari masalah keluarga, anak, ekonomi, pekerjaan
dan sebagainya.

Seperti itu juga yang dapat kita lihat dalam Mazmur ini, ketika pemazmur menghadapi
kesusahan oleh sebab orang-orang yang hendak mencabut nyawanya. Dia dihimpit
keadaan yang sangat berat dari orang sombong, angkuh dan yang tidak
memperdulikan Tuhan (ay. 14). Namun demikian kita dapat melihat bagaimana
pemazmur memiliki ketenangan sebab imannya kepada kasih setia Tuhan.

Jemaat yang diberkati oleh Tuhan Yesus,

Dari pengalaman pemazmur ini, kita diteguhkan dengan mendapatkan pelajaran yang
berharga, yakni bagaimana kita tetap dapat bertahan sekalipun himpitan yang begitu
berat terjadi dalam hidup kita. Bagaimana kita tetap mempertahankan jati diri kita
sebagai “gandum” diantara himpitan “lalang”.

1. Memohon agar Tuhan memberikan pengajaran dan tuntunanNya

Inilah yang pertama yang diminta oleh pemazmur, yaitu supaya Tuhan
menunjukkan jalanNya dan juga membulatkan hatinya (ay.11).

Seberat apapun penderitaan itu, semua dapat dilalui dan di atasi jika Tuhan yang
menuntun kita. Namun tuntunan Tuhan hanya dapat kita peroleh jika kita benar-
benar membulatkan hati untuk mempercayai kasih setia Tuhan. Sebab tidak akan
mungkin kita bisa mendapatkan tuntunan Tuhan jika kita mendua hati kepada
Tuhan dan juga kepada alternatif-alternatif lain di luar Tuhan. Itulah sebabnya
Firman Tuhan mengatakan “Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang
dalam hidupnya” (Yakobus 1:8).
Selama kita tidak menyatukan hati dalam meminta pertolongan Tuhan, maka
selama itu kita akan tetap gamang dan terus dilingkupi rasa kawatir dan ketakutan.
Namun dengan menyatukan hati untuk percaya penuh pertolongan Tuhan, maka
akan ada ketenangan menghadapi setiap persoalan yang datang.

2. Mengimani persekutuan yang intim dengan Allah

Kemudian pemazmur juga memperlihatkan pada kita bagaimana hubungannya


dengan Tuhan yang begitu intim. Pemazmur mengenal seperti apa Tuhan itu, dan
Tuhan juga diimaninya sangat mengenal siapa dirinya. Pemazmur memberikan
gambaran tentang pengenalannya kepada Tuhan sebagai seorang hamba, dan
Tuhan mengenalnya seperti seorang ibu terhadap anaknya (ay.16 BIS).

Jika demikian intimnya hubungan dengan Tuhan apa yang tidak mungkin, semua
pasti dapat teratasi dan dapat kita hadapi. Jika kita memelihara hubungan yang
baik dengan Tuhan, maka itu adalah kekuatan, pengaharapan, dan keyakinan kita
bahwa kasih setia Tuhan tidak akan pernah jauh dari hidup kita. Itulah sebabnya
jika Rasul Paulus menuliskan “Bahwa dalam persekutuanmu dengan Tuhan, jerih
payahmu tidak sia-sia” (1 Korintus 15:58).

Jemaat yang diberkati oleh Tuhan Yesus,

Dari sini dapatlah kita mengerti bahwa dengan persekutuan kita yang baik dengan
Tuhan bukan artinya tidak lagi ada penderitaan maupun pergumulan hidup, tetapi
persekutuan kita yang baik dengan Tuhan yang terus kita pelihara itu tidak akan
sia-sia karena kita akan melihat buah dari persekutuan kita selama ini ketika
pergumulan itu datang. Bahwa pada saatnya orang benar akan melihat buah dari
iman dan persekutuannya dengan Tuhan.

Demikian Firman Tuhan, Berbahagia kita semua yang mendengarkan firman Tuhan
.Tuhan Yesus Memberkati.

Anda mungkin juga menyukai