Anda di halaman 1dari 10

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

PENGARANG : RIDWAN HR
A. INSTRUMEN PEMERINTAH
Yg dimaksudkan adalah alat-alat atau sarana-sarana yg digunakan oleh Pemerintah atau
administrasi negara dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Dlm menjalankan tugas-tugasnya, Pemerintah melakukan berbagai Tindakan hukum dgn
menggunakan sarana atau instrument, seperti alat tulis menulis, computer, transportasi,
komunikasi, Gedung perkantoran, dsb yg terhimpun dlm public domain.
Selain itu, Pemerintah juga menggunakan instrument yuridis dlm menjalankan kegiatan urusan
Pemerintah dan kemasyarakatan, contoh : Peraturan perundang – undangan, keputusan-
keputusan, perijinan, kebijaksanaan, instrument hukum keperdataan.

Struktur Norma dalam HAN yg dapat dijadikan sbg alat bantu dlm memahami instrument hukum
Pemerintahan. H.D. van Wijk/Willem Konijnenbelt :
Hukum materiil mengatur perbuatan manusia. Peraturan, Norma, di dlm HAN memiliki struktur
yg berbeda dibandingkan dgn struktur norma dlm hukum perdata & pidana.
Dlm struktur hk perdata & pidana, kita menemukan langsung norma (apa yg diatur dlm hukum
tertulis) dlm UU.
Dlm HAN struktur norma ditemukan pada berbagai tempat dan dalam dua atau lebih tingkatan,
disana kita hrs menemukan norma pada tingkatan-tingkatan peraturan hukum itu.
Norma hukum perdata & pidana dpt dgn mudah ditemukan dlm pasal tertentu, misalnya
Pasal 1313 KUH Perdata  Perjanjian
Pasal 372 KUHP  Penggelapan
Unt menemukan norma hukum dlm HAN  hrs dicari dlm semua peraturan per-UU an terkait
sjk tingkat yg paling tinggi dan bersifat umum – abstrak sampai yg paling rendah yg bersifat
individual-konkret.
Suasana HAN kita menghadapi bertingkat-tingkatnya norma hukum yg hrs diterapkan tdk
begitu saja kita temukan dlm UU, ttp kombinasi peraturan, keputusan, satu dgn yg lain saling
berkaitan.
Keseluruhan norma HAN dlm masyarakat memiliki struktur yg bertingkat dr yg sangat umum
sampai pada norma yg paling individual dan konkrit yg dikandung dlm bechikking, jd suatu
penetapan tertulis/beschikking dpt mengandung suatu norma hukum seperti halnya pd
suatu peraturan yg bersifat umum.
Pembentukan norma HAN dlm masyarakat tdk hanya dilakukan oleh pembuat UU (kekuatan
legislative) dan badan-badan peradilan saja, ttp juga oleh apparat pemerintah dlm hal ini adl
Badan atau Jabatan administrasi negara.

Unt mengetahui kualifikasi sifat keumuman dan kekonkritan norma hukum administrasi
perlu diperhatikan ttg obyek yg dikenai norma hk dan bentuk normanya, yaitu kpd siapa
norma itu ditujukan, apakah untuk umum atau orang tertentu.
UMUM---------------------1-------------------- ABSTRAK

3 4

individual--------------------2------------------------- konkret
Berdasarkan skema di atas , menghasilkan 4 mcm sifat norma
hukum :
1. Norma hk abstrak, misalnya UU
2. Norma individual konkret, misalnya KTUN
3. Norma hk konkret, misalnya rambu-rambu lalu lintas yg
dipasang di tempat tertentu
4. Norma individual abstrak, misalnya HO/hinder ordonantie

Kualifikasi ini juga dikemukakan oleh willem konijnenbelt/van


wijk :
5. Umum-abstrak; UU Lalu lintas
6. Umum-konkret: keputusan ttg larangan parkir pd jalan
tertentu
3. individual-abstrak : izin yg disertai syarat-syarat yg sifatnya
mengatur dan abstrak serta berlaku permanen, misalnya UU
Pengelolaan Lingkungan.
4. Individual – konkret : STP, pemberian subsidi, keputusan ttg
pelaksanaan paksaan pemerintah

B. PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN  memiliki 2 arti:


1. Perundang-undangan merup proses pembentukan/ proses
membentuk peraturan negara, baik di tingkat pusat maupun
tingkat daerah.
2. Per-UU an adl segala peraturan negara, yg merupakan hasil
pembentukan peraturan, baik di tingkat pusat maupun di
tingkat lingkungan daerah.
PER_UU-an memiliki ciri-ciri sbb :
1. Per-Uuan bersifat umum dan komprehensif, merupakan
kebalikan dari sifat-sifat yg khusus terbatas
2. Per-UU an bersifat universal, diciptakan unt menghadapi
peristiwa” yg akan datang, yg blm jelas bentuk konkretnya,
mknya tdk dpt dirumuskan unt mengatasi peristiwa” tertentu
3. Memiliki kekuatan unt mengoreksi dan memperbaiki dirinya
sendiri. Pencantuman klausul yg memuat kemungkinan
dilakukan PK.

Unsur-Unsur Per-UU-an bersifat Umum – Abstrakunsur”nya :


2. Segi waktu (tdk hanya berlaku pd saat tertentu)
2. Segi Tempat (tidak hanya berlaku pada tempat tertentu)
3. Segi orang (tdk hanya berlaku pd orang tertentu)
4. Fakta hukum (tdk hanya ditujukan pd fakta hk tertentu, ttp
unt berbagai fakta hukum yg dpt berulang – ulang, atau
perbuatan yg berulang-ulang)
Type ideal suatu Per-UU-an yg mengikat umum :
o tdk hanya berlaku pd tempat tertentu, ttp berlaku pd
lingkungan yg lbh luas atau dimana-mana.
o Keumuman peraturan berkaitan dgn waktu dmn peraturan itu
berlaku unt masa yg lbh Panjang atau unt waktu yg tdk
tertentu.
o Tdk hanya berlaku pd subyek hukum tertentu, ttp ditujukan
kpd kelompok yg lbh besar.
o Tdk hanya diterapkan pada satu situasi khusus, tetapi pada
sejumlah keadaan yg tdk tertentu

Dlm negara kesejahteraan/welfare state, tugas pemerintah tdk


hanya terbatas unt melaksanakan UU yg dibuat oleh badan
legislative, ttp dibebani kewajiban unt menyelenggarakan
kepentingan umum atau mengupayakan kesejahteraan social, shg
wajib keikutcampur=tangan dlm kehidupan masyarakat, dlm
batas-batas yg diperkenankan oleh hukum.

Pemerintah juga diberi kewenangan unt membuat dan


menggunakan Per-UU – an , artinya Pemerintah mempunyai
kewenangan dalam bidang legislasi. Jadi disini Pemerintah
sebagai pelaksana dari UU, yaitu menjalankan fungsi eksekutif,
bukan membuat UU
C. KETETAPAN TATA USAHA NEGARA/ KTUN
Pertama kali KTUN dikenalkan oleh seorang Jerman, bernama Otto Meyer
dgn istilah verwaltungsakt, di Belanda disebut dengan beschikking,
dikenalkan oleh van Vollenhoven.
Di Indonesia diterjemahkan menjadi ketetapan atau keputusan.
Sebenarnya istilah antara keputusan dan ketetapan itu berbeda, tapi di
Indonesia seringkali Pejabat administrasi negara menggunakan sebutan yg
bervariasi, ada yg keputusan, ada ketetapan. Padahal secara teknis yuridis
sebenarnya lebih tepat disebut ketetapan, karena untuk menghindari
terjemahan dari besluit = keputusan, tapi sebenarnya istilah keputusan
lebih tepat.
Kalau besluit/keputusan, mempunyai pengertian khusus, yaitu sbg
keputusan yg bersifat umum dan mengikat atau sbg peraturan per-UU-an.
Beschikking adalah istilah yg sangat tua sekali yg digunakan berbagai
arti. Jadi istilah beschikking dibatasi hanya dalam pengertian yuridis
khususnya Hukum administrasi negara.

Anda mungkin juga menyukai