Anda di halaman 1dari 6

CATATAN HAN

Administrasi adalah pencatatan dan surat menyurat, berarti sangat universal.

Objek administrasi: Administrassi berarti pemerintah, dalam konteks hk. Administrasi.


Dalam bhs belanda disebut bestuur.

Hk adm mempelajari ttg pemerintah, tidak mempelajari alat pelengkap yang lain diluar
pemerintah, sebab objeknya adalah administrasi/ pemerintah. Sebab anggota legislative dan
yudisial termasuk HTN

Pemerintah fungsional: pelayanan kepentingan umum. Dlm praktek di Indonesia tidak


seluruh fungsi pelayanan umum dijalankan pemerintah secara structural. Ada Sebagian yang
dijalankan oleh masyarakat [swasta]

ISTILAH

Dalam kepustakaan ada beberapa istilah dalam menyebutkan beberapa bidang hukum dalam
pemerintahan.

1. HAN
2. Hukum Administrasi
3. Hukum Tata Usaha Negara
4. Hukum Tata Pemerintahan

Asumsi yang dipakai – cara pandang menganggap hukum administrasi negara memiliki
kedekatan dengan ilmu administrasi negara didasarkan pada asumsi bahwa arti administrasi
dalam HAN sama dengan administrasi dalam Ilmu Administrasi Negara.

III. Lapangan Hukum Administrasi

Dapat dibedakan menjadi LHA Khusus dan Umum.

 LHA Khusus: lapangan yang berhubungan dengan bidang” tertentu dari pemerintah,
bersifat sectoral. Ex: hk kepegawaian, hk keuangan negara, hk benda milik negara, hk
perizinan, dsb.
 LHA Umum: tidak berhubungan dg kebijakan ttt dari kebijaksanaan pemerintah,
membahas seluruh sector pemerintahan. Ex: UU no.5 Tahun 1986 ttg PTUN, asas”
umum pemerintahan yang baik [AUPB], kodifikasi hukum administrasi umum.
Prinsip negara hukum
Negara hukum dapat dikatakan sbg negara hukum apabila mempunyai prinsip:
1. Asas legalitas dalam tindak pemerintahan [badan dan atau pemerintahan
dalamm menggunakan wewenang wajib berdasarkan
a. Peraturan perundang-undangan
b. AUPB [asas” umum pemerintahan yang baik] (asas wetmatigheid en
rechtsmatigheid van bestuur; pasal 8 ayat (2) UU no 30 tahun 2014 ttg
administrasi pemerintahan.
2. Desentralisasi (pembagian) kekuasaan
3. Perlindungan terhadap hak2 dasar
4. Pengawasan oleh lembaga pengadilan yg independen

Perbuatan Administrasi
• Secara garis besar, tindak pemerintahan dapat dibedakan menjadi perbuatan nyata
(perbuatan materiil, feitelijke handeling, factual action) dan perbuatan hukum
(rechtelijke handeling).
• Perbuatan nyata (perbuatan materiil) adalah perbuatan yang tidak diatur oleh
hukum dan karenanya tidak memiliki akibat hukum, contohnya: Pemerintah
memasang rambu lalu lintas, Pemerintah membongkar bangunannya sendiri
karena mau direnovasi, Pemerintah menebang pohon perindang di pinggir jalan,
dsb.
Namun, kalau perbuatan nyata ini dilakukan dengan tidak hati-hati dan
mengakibatkan kerugian bagi warga masyarakat, maka dapat timbul akibat
hukum, dalam hal ini terjadi perbuatan melawan hukum oleh Pemerintah, contoh :
Ketika Pemerintah membongkar bangunan kantor untuk direnovasi, tindakan itu
dilakukan dengan tidak cukup hati-hati sehingga bangunan warga yang ada di
sekitar lokasi ikut rusak.
• Perbuatan hukum adalah perbuatan yang diatur oleh hukum dan karenanya
memiliki akibat hukum.
• Secara garis besar, perbuatan hukum dapat dibedakan menjadi perbuatan hukum
privat dan perbuatan hukum publik.
• Perbuatan hukum privat adalah perbuatan hukum yang terkait dengan kepentingan
individu, contohnya Pemerintah membeli alat perlengkapan kantor.
• Perbuatan hukum publik adalah perbuatan yang terkait dengan kepentingan
umum.
• Pemerintah dapat bertindak sebagai badan hukum privat maupun badan hukum
publik.
• Perbuatan hukum publik dapat dibedakan menjadi perbuatan hukum publik
bersegi dua (bersegi banyak) dan perbuatan hukum publik bersegi satu.
• Perbuatan hukum publik bersegi dua (bersegi banyak) adalah perbuatan hukum
publik yang untuk terjadinya akibat hukum harus dengan persetujuan para pihak,
contohnya kortverbandkontrakt (perjanjian kerja jangka pendek, perjanjian antara
Pemerintah dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
• Perbuatan hukum publik bersegi satu adalah perbuatan hukum publik yang untuk
terjadinya akibat hukum cukup dengan kehendak salah satu pihak, dalam hal ini
Pemerintah, contohnya: Pemerintah menerbitkan KTP, Pemerintah mengeluarkan
Surat Keputusan.
• Perbuatan Hukum Publik bersegi satu dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
a) Norma Umum Abstrak
b) Norma Umum Kongkrit
c) Norma Individual Abstrak
d) Norma Individual Kongkrit
• Norma dapat dibedakan atas dasar 2 (dua) kriteria:
(1) sasarannya;
(2) sifat pengaturan.
Berdasarkan sasarannya, norma dibedakan menjadi norma umum dan
norma individual.
• Norma umum adalah norma yang berlaku bagi setiap orang, sedangkan norma
individual adalah norma yang berlaku bagi pihak2 tertentu saja.
Berdasarkan sifat pengaturan, norma dapat dibedakan menjadi norma
abstrak dan norma kongkrit.
• Norma abstrak adalah norma yg mengatur sesuatu secara garis besar, sedangkan
norma kongkrit adalah norma yang mengatur sesuatu secara detil.
• Norma Umum Abstrak adalah norma yang berlaku bagi semua orang dan
mengatur sesuatu secara garis besar, contohnya Peraturan (Peraturan Presiden,
Peraturan Gubernur, Peraturan Bupati)
• Norma Umum Kongkrit adalah norma yang berlaku bagi setiap orang dan
mengatur secara detil, contohnya rambu lalu lintas
• Norma Individual Abstrak adalah norma yang berlaku bagi pihak” tertentu dan
mengatur sesuatu secara garis besar, contohnya H.O. (Hinder Ordonantie)
• Norma Individual Kongkrit adalah norma yang berlaku bagi pihak” tertentu dan
mengatur sesuatu secara detil contohnya Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN,
Surat Keputusan), kartu mahasiswa, kartu nikah/desici

KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA [beschiking/


desicion]
Prins [guru besar belanda]:
KTUN adalah perbuatan hukum publik bersegi satu dalam lapangan pemerintahan dalam
arti sempit [eksekutif], oleh alat pemerintahan dalam arti luas [eksekutif, legislative,
yudisial], berdasarkan kewenangan istimewa yang melekat pada alat perlengkapan
tersebut.
• Perbuatan hukum publik bersegi satu adalah perbuatan hukum publik yg untuk
terjadinya akibat hukum cukup dengan kehendak satu pihak saja, dalam hal ini
Pemerintah.
• Lapangan pemerintahan dalam arti sempit adalah lapangan eksekutif.
• Lapangan pemerintahan dalam arti luas adalah lapangan eksekutif, legislatif dan
yudisiil.
• Jadi menurut Prins, yang bisa membuat KTUN tidak hanya badan eksekutif, tetapi
juga badan legislatif dan badan yudisiil.
• Contoh KTUN yang dibuat oleh badan legislatif adalah penetapan APBN oleh DPR,
sedangkan contoh KTUN yang dibuat badan yudisiil adalah penetapan hakim tentang
pengangkatan seseorang sebagai wali hukum atas seseorang yang dianggap tidak
cakap dalam melakukan perbuatan hukum.
• Kewenangan istimewa adalah kewenangan yang bersumber dari hukum publik
Pengertian stipulatif adalah pengertian yang sudah diatur dalam peraturan per-UUan.
Pengertian stipulatif dari KTUN dapat ditemukan dalam Pasal 1 butir 3 UU no 5 th
1986 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara.
Pasal 1 butir 3 UU no 5 th 1986:
Penetapan tertulis yg dikeluarkan oleh Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yg berisi
tindakan hukum tata usaha negara sesuai dgn peraturan perundang-undangan yg
berlaku, yg bersifat kongkrit, individual dan final dan membawa akibat hukum
bagi orang/badan hukum perdata.

• Pengertian KTUN yg diatur dalam Pasal 1 butir 3 UU no 5 th 1986 ttg PTUN adalah
pengertian KTUN yg dapat menjadi dasar terjadinya sengketa TUN yg dapat digugat
di PTUN, dengan kata lain, KTUN yg dapat digugat di PTUN.
• Dari pengertian stipulatif tersebut ada beberapa sub pengertian yg harus dijelaskan.
1. Penetapan tertulis
2. Badan/Pejabat Tata Usaha Negara
3. Tindakan hukum tata usaha negara
4. Kongkrit, individual
5. Final
6. Membawa akibat hukum bagi orang/badan hukum perdata

Syarat Tertulis
• Syarat tertulis itu bukan terutama menunjuk pada suatu bentuk standard (form)
tertentu, melainkan lebih ditujukan untuk kepentingan pembuktian bahwa KTUN itu
hitam di atas putih memang ada.
• Bahkan dalam Penjelasan Pasal 1.3 UU no 5 th 1986 disebutkan bahwa sebuah memo
dapat dianggap sebagai sebuah KTUN bila pada memo tersebut terdapat kejelasan
siapa pembuatnya, kepada siapa memo itu ditujukan dan dalam hal apa memo itu
mengatur.
• Sulit membayangkan KTUN lisan akan digugat di PTUN, karena untuk
pembuktiannya akan sulit.

BADAN/ PEJABAN TUN


• Pasal 1.2 UU no 5 th 1986 tentang PTUN menyebutkan bahwa Badan/Pejabat Tata
Usaha Negara adalah Badan/Pejabat yg melaksanakan urusan Pemerintahan.
• Penjelasan Pasal 1.2 UU no 5 th 1986 menyebutkan bahwa yg dimaksud dengan
urusan Pemerintahan adalah urusan eksekutif
TINDAKAN HUKUM TUN
• Tindakan yg bersumber dari Hukum Tata Usaha Negara
• Tindakan yg bersumber dari kewenangan yg melekat dalam jabatan.

KONKRIT, INDIVIDUAL
• Kongkrit menunjuk pada sifat pengaturan.
• Suatu norma akan dikatakan sebagai norma kongkrit apabila mengatur sesuatu secara
detil.
• Individual menunjuk pada sasarannya.
• Suatu norma akan dikatakan sebagai norma individual bila sasarannya tertentu

FINAL
• Final itu terkait dengan akibat hukum.
• KTUN dikatakan final bila telah memiliki akibat hukum.
• KTUN yg masih mengalami upaya banding itu belum dapat dikatakan sebagai final

MEMBAWA AKIBAT HUKUM BAGI ORANG/ BADAN HUKUM PERDATA


• Anak kalimat ini menunjukkan sesuatu yg khas di lingkungan PTUN.
• Di PTUN, penggugatnya selalu berasal dari Orang/Badan Hukum Perdata (yg terkena
akibat hukum dari KTUN). Tergugatnya selalu Badan/Pejabat Tata Usaha Negara (yg
mengeluarkan KTUN).
• Berbeda dengan yg terdapat pada peradilan perdata, posisi penggugat dan tergugat
dapat dipertukarkan (misalnya penggugat pada saat yg bersamaan bisa menjadi
tergugat rekovensi), sedangkan di PTUN posisi penggugat tidak dapat dipertukarkan.

Anda mungkin juga menyukai