Adhesi: negara tidak berunding dan menandatangani tapi menyatakan terikat dengan treaty.
Yang bisa mereservasi adalah negara yang aktif berunding dan menandatangani.
Huk.inter menjamin dan membenarkan adanya reservasi. Karena dalam treaty mungkin saja
ada pasal yang bertentangan dri suatu negara, maka suatu negara reservasi lebih
mengutamakan Hukum nasional.
- Ganti rugi, dalam hi ganti rugi harus langsung dibayar sementara hukum nasional
Indonesia dapat diangsur.
- Prompt: dibayarkan secepat mungkin
- Adequate: jumlah ganti rugi memadai dalam arti mempunyai nilai yang sama dengan
usahanya pada waktu diekspropriasi, ditambah dengan bunganya sampai keputusan
pengadilan dikeluarkan.
- Effective: Pihak yang menerima pembayaran tersebut harus dapat memanfaatkannya.
Dasar pembenar
a. Negara yg tdk dpt menyetujui ketentuan treaty yg ada lebih baik ikut secara terbatas
daripada tidak ikut sama sekali.
b. Pengutamaan ketentuan dasar. [negara dpt melakukan reservasi namun ketentuan
dasar harus disetuju]
Bentuk reservasi
a. Umumnya ada dalam protocol yang terlampir dalam Konvensi, Final Act, Exchange
of Notes.
b. Samua hal yang terkait dengan reservasi dilakukan secara tertulis ! Dan diumumkan
sbgmn mestinya Pasal 23 KW.1969
Akibat reservasi
a. Negera reservasi – negara yang menerima reservasi akibat hukum yang berlaku
adalah merubah ketentuan treaty, sejauh yang direservasi dlm hubungan mereka.
b. Negara reservasi – Negara yg menolak, Reservasi tdk berlaku, Treaty berlaku penuh
Masalah Reservasi
[Pandangan MI]
1. Cinta damai
2. Mau menjalankan piagam
B. Negara berunding setuju adanya aksesi untuk negara lain, dengan harapan
banyak yang terikat dengan treaty maka eksistensi traty semakin kuat.
C. Semua pihak setuju akan adanya aksesi.
BENTUK AKSESI
HI tidak mengatur namun dalam praktek umumnya sama dengan ratifikasi. [dasar kon wina
69 pasal 2 ayat 1b dan pasal 16] aksesi dinyatakan secara tertulis.
ADHESI
Penerimaan Sebagian treaty. Persetujuan atas prinsip” treaty. Hanya menyatakan terikat
dalam beberapa ketentuan treaty. Tidak didukung dalam praktek. Maka dari itu tidak
diatur dalam konvensi wina. Adhesi menurut doktrin dapat dibedakan dengan ratifikasi
[negara berunding, ttd, terikat], aksesi [tidak berunding, tidak menandatangani, menyatakan
terikat], adhesi [tidak berunding, tidak ttd, menyatakan terikat hanya pada Sebagian
prinsip]
Fungsi pengakuan:
Macam pengakuan:
Kon wina 69 pasal 17 dapat dilakukan adhessi jika contacting state dan negotiating state
mengizinkan dalam adanya adhesi.
Dalam praktek:
1. Sejak penandatanganan [dlm treaty 2 tahap] maka treaty sudah mulai berlaku
2. Sesudah pertukaran dokumen/ deposit ratifikasi/ acceptance/ approval.
3. Treaty multilateral
a. Tercapainya jumlah deposit ratifikasi, acceptance, approval, aksesi
b. Tanggal tertentu, tanpa melihat jumlah dokumen ratifikasi, etc.
4. Gabungan antara hal” diatas. (diratifikasi negara” dan memerlukan waktu tertentu)
PENDAFTARAN
Negara yang telah melakukan treaty wajib didaftarkan ke secretariat jendral untuk anggota
PBB (102 piagam pbb).
INKONSISTENSI TREATY
Penyelesaian: Azas Lex Posterior Derogat Legi Priori Pasal 30 (2) KW 1969
Apabila ada treaty yang dibuat anggota PBB bertentangan dg Piagam PBB, maka Piagam
PBB harus diutamakan! Pasal 103 Piagam
Inkonsistensi treaty merupakan ukuran Pertentangan treaty lama dan treaty baru: