TUGAS INDIVIDU
NPM : 110110200326
Melihat proses dari lahirnya suatu perjanjian internasional, tidak akan bisa dilepaskan
dari aspek-aspek pendukungnya. Salah satu aspek paling penting, atau hal yang umum
digunakan untuk ikut terlibat dalam suatu perjanjian internasional adalah tanda tangan
(signature). Namun, yang penting untuk dipahami bahwa dalam suatu perjanjian internasional
hadirnya suatu tanda tangan saja belum cukup, perlu adanya ketentuan lain seperti ketentuan
yang menunjukkan terkait dengan adanya tempat tanda tangan, tanggal pembukaan tanda
tangan, jangka waktu tanda tangan, dan lain-lain. Terdapat beberapa kategori penandatanganan
dalam perjanjian internasional, antara lain:
2. Simple Signature
3. Definitive Signature
a. Instrumen dari full powers wajib untuk ditandatangani oleh 1 dari 3 otoritas
yang berwenang (Kepala negara, kepala pemerintahan, dan menteri luar
negeri).
b. Full Powers biasanya terbatas pada suatu perjanjian tertentu dan harus
mengindikasikan judul dari suatu perjanjian.
c. Full Powers haruslah mencantumkan nama lengkap dan keterangan dari
representatif pihak yang berwenang untuk bertanda tangan
d. Tanggal dan tempat dari tanda tangan harus dicantumkan
e. Adanya segel resmi.
Dalam suatu perjanjian, proses amandemen mungkin saja terjadi. Hal tersebut
merujuk pada Bagian ke-4 Vienna Convention 1969. Jika perjanjian tidak menjelaskan
secara spesifik prosedur-prosedur dari amandemen, para pihak dapat bernegosiasi
terkait adanya suatu perjanjian baru atau suatu kesepakatan yang mengamandemen
perjanjian yang sudah ada.
PERNYATAAN
"Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas ini saya kerjakan sendiri tanpa bekerja sama
dengan pihak lain. Referensi yang digunakan dalam tugas ini telah dikutip sesuai dengan
pedoman penulisan karya ilmiah. Jika pernyataan ini terbukti sebaliknya, saya bersedia
menerima sanksi sesuai ketentuan akademik yang berlaku di Universitas Padjadjaran."