Anda di halaman 1dari 11

Hukum Perjanjian Internasional

Pihak Perjanjian;
Proses Pembentukan (Keterikatan)
Pihak
➜ Negara (wewenang luas), Organisasi Internasional
(wewenang terbatas)
✓ Negara bagian (federasi/serikat) → tergantung
konstitusinya, umumnya kekuasaan menjadi pihak
hanya dimiliki oleh pemerintah utama/federal
✓ Overseas territory → wilayah kekuasaan suatu
negara yang letaknya berjauhan (e.g. UK –
Bermuda, Denmark – Greenland) → tergantung
konstitusi dan aturan pembagian kekuasaan
✓ Wilayah perwalian → kerja sama trust territory
dan administering authority
Pihak

➜ Tahta suci → masalah kegerejaan/keagamaan,


perdamaian
➜ Belligerensi → perjanjian perdamaian/gencatan
senjata
➜ Bangsa yang sedang memperjuangkan haknya
→ e.g. Palestina, tergantung apakah negara
yang dengannya ia hendak membuat perjanjian
telah mengakui statusnya sebagai subyek
hukum internasional
Proses
Negosiasi Persetujuan Berlakunya
Adopsi Otentikasi Terikat Perjanjian
Non Formal Formal
Naskah Naskah (consent to be (entry into
Credentials/full
powers bound) force)
1 3 4 5 6
2

The consent to be bound is the most
significant, positive act which a state
can take in relation to any treaty.
Consent to be bound
➜ Bentuk konkrit dan resmi pernyataan negara
menjadi pengemban hak dan kewajiban dalam
suatu perjanjian
➜ Pengejawantahan kedaulatan negara
➜ Adopsi/otentikasi ≠ persetujuan terikat
➜ Setelah persetujuan terikat, perjanjian tidak
langsung berlaku, tetapi sebagai pihak perjanjian
negara-negara tidak boleh melakukan tindakan
yang bertentangan dengan maksud dan tujuan
perjanjian
Consent to be bound
Pasal 11-16 Konvensi Wina 1969

➜ Signature (penandatanganan)
➜ Exchange of instruments constituting a treaty
(pertukaran instrument pembentukan perjanjian)
➜ Ratification/Acceptance/Approval/Accession
(ratifikasi/akseptasi/persetujuan/aksesi)
➜ Metode lain yang disepakati bersama
Aksesi
Dasar: Pasal 15 Konvensi Wina 1969

➜ Bagi negara yang tidak terlibat dalam negosiasi dan


bukan penandatangan awal (signatory states –
tenggat waktu: open for Signature)
➜ Tergantung kesepakatan para pihak dan/atau
pengaturan dalam perjanjian
➜ Terbuka bagi aksesi: kaidah hukum umum, pihak
universal
➜ Tertutup bagi aksesi: pihaknya sudah ditentukan dari
awal
contoh
Terbuka bagi Aksesi Tidak Terbuka bagi Aksesi

CONVENTION ON THE RIGHTS OF AGREEMENT ON THE PRIVILEGES


THE CHILD AND IMMUNITIES OF THE
ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN
Article 48 NATIONS
The present Convention shall remain
open for accession by any State. The Article 13
instruments of accession shall be (1) This Agreement shall be signed by
deposited with the Secretary-General all Member States.
of the United Nations (2) This Agreement shall be subject to
ratification by all Member States in
accordance with their respective internal
procedures.
Keterikatan pada sebagian perjanjian

➜ Negara-negara pihak bisa menerima seluruh isi perjanjian,


bisa pula menyatakan persetujuan untuk terikat pada
sebagian perjanjian yang akan diratifikasi – memerlukan
persetujuan semua negara pihak perjanjian
➜ Pasal 17 Konvensi Wina 1969:
1. Without prejudice to articles 19 to 23, the consent of a
State to be bound by part of a treaty is effective only if the
treaty so permits or the other contracting States so agree.
2. The consent of a State to be bound by a treaty which
permits a choice between differing provisions is effective
only if it is made clear to which of the provisions the
consent relates.
Thank you
Anna Anindita Nur Pustika

Anda mungkin juga menyukai