Rakha
Kreditur : pihak yang berhak menuntut sesuatu (berpiutang). Hak kreditur dijamin
hukum / uu. Apabila tuntutan tidak dipenuhi secara sukarela, maka berpiutang dapay
• Perikatan : perhubungan hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan
mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain, dan
lain atau di mana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.
perikatan2. Tali perikatan putus jika janji sudah dipenuhi. Perjanjian adalah sumber
• UU saja → orang tua menafkahi anak dan hak dan kewajiban antara pemilik-
yaitu antara orang yang melakukan perbuatan hukum dan orang yang
Perikatan yang lahir dari perjanjian, memang dikehendaki oleh dua orang atau dua
pihak yang membuat perjanjian sementara perikatan yang lahir dari undang-undang
Hukum Benda memiliki system tertutup → macam-macam hak atas benda adalah
terbatas dan peraturan-peraturan yang mengenai hak-hak atas benda itu bersifat
memaksa.
luasnya kepada masyarakat untuk mengadakan perjanjian yang berisi apa saja,
KUHPer) → semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
perjanjian yang paling terkenal saja dalam masyarakat pada saat KUHPer
dibentuk
Dalam hukum perjanjian berlaku asas konsensualisme (pasal 1320 KUHPer) →
perjanjian dan perikatan yang timbul karenanya sudah dilahirkan sejak detik
beberapa macam perjanjian, atas ancaan batalnya perjanjian tersebut apabila tidak
perjanjian tersebut mengikat. Ini berarti sebelum perjanjian itu mengikat harus
3Pasal hukum perjanjian adalah hukum pelengkap : dapat disingkirkan apabila dikehendaki dan dapat
membuat ketentuan sendiri dan mengatur sendiri kepentingan asalkan tidak menyimpang dari pasal hukum
Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat (pasal 1320 KUHPer):
Dengan sepakat atau dinamakan perizinan, kedua subjek yang mengadakan perjanjian
itu harus sepakat, setuju atau seia sekata mengenai hal-hal yang pokok dari perjanjian
Ad 2.
Orang yang membuat suatu perjanjian harus cakap menurut hukum. Dari sudut
keadilan, orang yang akan terikat dalam perjanjian punya cukup kemampuan untuk
menginsyafi benar-benar akan tanggung jawab yang dipikulnya. Dari sudut ketertiban,
Dalam pasal 1330 KUHPer disebut dengan orang-orang yang tidak cakap untuk
3. Orang perempuan dalam hal yang ditetapkan oleh UU dan semua orang kepada
Ad. 3
Apa yang diperjanjikan hak-hak dan kewajiban kedua belah pihak jika timbul suatu
perselisihan.
Ad. 4
Dengan segera harus dihilangkan suatu kemungkinan salah sangka, bahwa sebab itu
Sebab dari suatu perjanjian adalah isi dari perjanjian itu sendiri.
Jika syarat objektif tidak terpenuhi:
Disusun oleh Dominique Virgil – Gessica Freshana – Bernardino
Rakha
• Perjanjian batal demi hokum / null and void (dari semula tidak pernah
• Salah satu pihak punya hak untuk meminta suau perjanjian dibatalkan /
voidable.
• Nasib suatu perjanjian tidaklah pasti dan tergantung pada kesediaan suatu
Macam-Macam Perikatan
yang dapat dituntut hanya berupa satu hal, dan penuntutan ini dapat dilakukan
seketika
a. Perikatan bersyarat
dan masih belum tentu akan terjadi, (1) secara menangguhkan lahirnya
Ad. 1
dan perikatan lahir pada detik terjadinya peristiwa itu. Cth. Saya
negeri
seorang pihak ketiga. Jika pihak ketiga tidak suka atau tidak
Disusun oleh Dominique Virgil – Gessica Freshana – Bernardino
Rakha
pembelian
Ad. 2
namun jika anak saya pulang dari luar negeri persewaan ini akan
batal
KUHPer).
pada waktu ttt), maka syarat tsb dianggap tidak terpenuhi (waktu sudah
Dapat dibagi :
memenuhi bagiannya
setengah terpenuhi.
cancelling.
dijanjikan
• Perjanjian tidak halal
tidak.
perizinan
Disusun oleh Dominique Virgil – Gessica Freshana – Bernardino
Rakha
perjanjian itu
a. Paksaan
b. Kekhilafan
• Salah satu pihak khilaf tentang hal-hal pook dari apa yang
c. Penipuan
hal saja, paing tidak adalah suatu rangkaian kebohongan atau tipu
muslihat
Disusun oleh Dominique Virgil – Gessica Freshana – Bernardino
Rakha
Asas konsensualisme, suatu perjanjian lahir pada detik tercapainya kesepakatan atau
persetujuan antara kedua belah pihak mengenai hal-hal yang pokok dari apa yang
menjadi objek perjanjian. Suatu perjanjian akhir pada detik tercapainya kesepakatan,
maka perjanjian itu lahir pada detik diterimanya suatu penawaran dan penawaran itu
Tempat tinggal pihak yang mengadakan penawaran itu berlaku sebagai tempat
lahirnya atau ditutupnya perjanjian. Tempat ini juga menentukan hokum daerah mana
• Pasal 1315 KUHPerdata: “Tidak ada seorang pun dapat mengikatkan diri atas
nama sendiri atau meminta ditetapkannya suatu janji melainkan untuk dirinya
sesuatu
Memiliki arti: para pihak tidak boleh mempunyai tujuan untuk mengikat pihak
ketiga selain daripada mereka sendiri → Perikatan hukum hanya mengikat para
Contoh:
• Suatu perjanjian : timbal balik / bilateral → setiap pihak dibebani kewajiban dan
• Perjanjian unilateral / sepihak : apabila satu pihak hanya menerima hak tanpa
o Pasal 1317 KUHPerdata : Janji untuk Pihak Ketiga → membuat janji yang
tersebut.
Contoh: Saya menjual mobil saya kepada A dengan perjanjian bahwa
ahli waris dan orang-orang yang memperoleh hak dari para pihak yang
mengadakan perjanjian
ahli waris
Hanya menyebutkan sudut aktif dari suatu perjanjian, yaitu hak-hak yang
→ janji untuk pihak ketiga sebagai satu-satunya kemungkinan bagi pihak ketiga
apa saja → orang lain tak dapat mencampuri atau menghalangi perbuatannya
itu
• Actio Pauliana : Pasal 1341 KUHPer → kreditur punya hak untuk mengajukan
menganggap batal.
Pembuktian oleh kreditur: debitur pada waktu berbuat hal itu mengetahui
kreditur
PELAKSANAAN PERJANJIAN
3 macam perjanjian:
pinjam pakai
Reele executie (eksekusi riil) : cara melaksanakan suatu putusan yang oleh hakim
dikuasakan pada orang berpiutang (kreditur) untuk mewujudkan sendiri apa yang
berhak:
dengan perjanjian
Disusun oleh Dominique Virgil – Gessica Freshana – Bernardino
Rakha
segala sesuatu yang telah dibuatnya tadi atas biaya debitur → tidak
Contoh: perjanjian untuk tidak membuat suatu pagar tembok lebih tinggi dari 3
meter → apabila dilanggar → pihak yang lain dapat dikuasakan oleh hakim
itu.
• Pasal 1241 KUHPerdata : perjanjian untuk melakukan sesuatu → kreditur dapat
dikuasakan oleh hakim untuk membuat sendiri atau menyuruh orang lain
asalkan tidak penting bagi kreditur siapa yang melakukan perbuatan itu.
Prestasi berupa menyerahkan suatu barang tertentu atau melakukan suatu perbuatan
yang sangat pribadi (membuat lukisan oleh seorang pelukis ternama) → tidak
mungkin mewujudkan prestasi itu dengan tidak ada bantuan dari debitur. Kreditur bisa
- Mengenai barang yang tak tertentu (barang yang sudah disetujui / dipilih)
→ eksekusi riil dapat dilakukan → contoh: jual beli barang bergerak tertentu.
Pasal 1339 KUHPer: perjanjian tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas
dinyatakan dalam perjanjian, tapi juga untuk segala sesuatu yang menurut sifat
perjanjian diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan, UU.
- UU
- Kebiasaan
- Kepatutan
Pihak yang menunjuk pada suatu pasal UU, sekalipun sudah ada adat kebiasaan yang
menyimpang → dibenarkan
Apabila sesuatu hal tidak diatur dalam UU, dan belum ada di kebiasaan → gunakan
kepatutan.
Pasal 1338 ayat (3) KUHPer : semua perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik:
Ayat ini merupakan tuntutan keadilan. → hakim boleh menyimpang dari isi
tidak → suatu persoalan hukum yang tunduk pada peninjauan oleh Pengadilan
Kasasi (MA).
Penafsiran dalam perjanjian : menetapkan apa yang dimaksud para pihak →
- Jika kata-kata jelas, tidak boleh menyimpang. Contoh: seekor sapi, tidak
- Jika ada yang multitafsir → harus ditanya maksud kedua pihak itu apa
- Jika timbul 2 pengertian : dipilih pengertian yang paling selaras dengan sifat
perjanjian
perjanjian diadakan
Ada 4 macam:
4 macam hukuman:
- peralihan risiko.
perbuatan :
Disusun oleh Dominique Virgil – Gessica Freshana – Bernardino
Rakha
Dalam perjanjian tidak ditetapkan batas waktu → debitur harus ditagih → jika tidak
maka biaya dari sutradara : ongkos cetak iklan, sewa gedung, dll
Contoh : jual beli sapi. Sapi yang dibeli menderita penyakit → menular ke
sapi lain milik pembeli
kreditur
Contoh : jual beli barang, jika barang tersebut sudah mendapat tawaran
sebelum perjanjian → apa yang sudah diterima oleh satu pihak harus
kesalahan salah satu pihak yang menimpa barang yang menjadi obyek
perjanjian.
Pasal 1460 KUHPer : risiko dalam jual beli barang diserahkan kepada pembeli
ke penjual
Yang dikalahkan harus membayar biaya perkara → Debitur yang lalai tentu
akan dikalahkan
- Pemenuhan perjanjian
- Pembatalan perjanjian
Ada 3 macam:
• Pasal 1244 dan 1245 KUHPerdata : debitur harus membuktikan keadaan tidak
terduga itu → bila tidak terbukti : debitur dihukum membayar ganti rugi
• Dalam perjanjian timbal balik dimana para pihak sama-sama punya hak dan
3. Mengajukan kreditur telah melakukan pelepasan hak untuk menuntut ganti rugi
RISIKO
Definisi : kewajiban memikul kerugian yang disebabkan oleh suatu kejadian di luar
Pasal 1237 KUHPer: “Dalam hal adanya perikatan untuk memberikan suatu barang
tertentu, maka barang itu semenjak perikatan dilahirkan adalah atas tanggungan
kesalahan salah satu pihak → kerugian ditanggung yang berhak menerima barang itu.
→ hanya untuk perjanjian sepihak, bukan timbal balik (perjanjian penghibahan dan
pinjam pakai)
Untuk perjanjian yang timbal balik :
- Pasal 1460 KUHPer (risiko dalam jual beli) → meletakkan risiko pada
- Pasal 1545 KUHPer (risiko dalam tukar menukar) → meletakkan risiko pada
- Pasal 1553 KUHPer → Selaras dengan Pasal 1545 KUHPer → “gugur demi
lainnya
CARA-CARA HAPUSNYA
PERIKATAN
1. Pembayaran
(borg)
• Pasal 1332 KUHPer : pihak ketiga yang tidak punya kepentingan → membayar
o Pihak ketiga bertindak atas nama dan untuk melunasi utang debitur,
atau
berpiutang
• Pembayaran suatu jumlah uang / sejumlah barang yang dapat dihabiskan tak
dapat diminta kembali dari seorang yang dengan itikad baik telah
o Kreditur, atau
dari debitur
• Sahnya pembayaran:
o orang yang membayar adalah pemilik dari barang yang dibayarkan dan
berkuasa memindahtangankannya
Tidak sah
• Masalah yang muncul : kreditur lama digantikan oleh kreditur baru → utang
- Seorang pembeli benda tetap yang telah memakai uang harga benda
- Orang yang bersama-sama dengan orang lain atau untuk orang lain
seperti pada pembayaran oleh salah seorang kreditur pada utang dengan
• Cara : barang atau uang yang dibayarkan ditawarkan secara resmi oleh notaris
suatu perjanjian pinjam uang dengan rente 3% satu bulan. Utang A karena
jual beli diganti dengan suatu utang karena pinjam uang dengan rente
Disusun oleh Dominique Virgil – Gessica Freshana – Bernardino
Rakha
- Debitur baru ditunjuk untuk menggantikan debitur lama, yang oleh kreditur
aktif
• Agar 2 utang dapat diperjumpakan → dua utang itu seketika dapat ditetapkan
uang atau barang yang dapat dihabiskan, jenis dan kualitas sama
5. Percampuran utang
• Contoh:
8. Pembatalan
dapat dimintakan pembatalan oleh orang tua atau wali dari pihak yang tidak
cakap itu
Tidak akan diterima oleh Hakim bila sudah ada “penerimaan baik” dari
memenuhi perjanjian
membawa segala sesuatu kembali pada keadaan semula seolah tidak pernah
• Pasal 1946 KUHPer: suatu upaya memperoleh sesuatu atau untuk dibebaskan
dari suatu perikatan dengan lewatnya suatu waktu tertentu dan atas syarat-
benda
Disusun oleh Dominique Virgil – Gessica Freshana – Bernardino
Rakha
boleh dibayar tapi tidak dapat dituntut di depan hakim. Jika utang debitur
ditagih, bisa mengajukan eksepsi tentang daluwarsanya piutang dan
(Sumber: http://www.gultomlawconsultants.com/perbandingan-antara-cessiesubrogasi-dan-novasi/)
Definisi
Pembaharuan Utang
yang dilakukan
berdasarkan
kesepakatan kedua
belah pihak dimana
Pihak Kreditur dan
Debitur bersepakat
untuk menghapuskan
perikatan lama dan
menggantinya
dengan perikatan
tangan yang
baru.
melimpahkan hak- hak
atas barang- barang itu
kepada orang lain.
Penyerahan ini tidak
ada akibatnya bagi kepadanya atau
yang berutang sebelum disetujuinya secara
penyerahan itu tertulis atau diakuinya.
diberitahukan tangan yang
kepadanya atau melimpahkan hak- hak
disetujuinya secara atas barang- barang itu
tertulis atau diakuinya. kepada orang lain.
tangan yang Penyerahan ini tidak
melimpahkan hak- hak ada akibatnya bagi
atas barang- barang itu yang berutang sebelum
kepada orang lain. penyerahan itu
Penyerahan ini tidak diberitahukan
ada akibatnya bagi kepadanya atau
yang berutang sebelum disetujuinya secara
penyerahan itu tertulis atau diakuinya.
diberitahukan
Cara pengalihan
piutang-piutang atas
nama dan barang-
Buku
Disusun olehIII Kitab Virgil – Gessica Freshana – Bernardino
Dominique
Rakha
Undang-Undang
Hukum Perdata
Pasal 1413 BW
sampai dengan
Pasal 1424 BW.
Buku II Kitab Undang-
Sumber
Hukum Undang Hukum Perdata
Pasal 613 BW sampai
dang-
Perdata dengan Pasal 624 BW.
Buku II Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata
Pasal 613 BW sampai
1400 BW sampai dengan Pasal 624 BW.
dengan Pasal 1403 Buku II Kitab Undang-
BW Undang Hukum Perdata
Buku III Kitab Pasal 613 BW sampai
Undang-Undang dengan Pasal 624 BW.
Hukum Perdata Buku II Kitab Undang-
Pasal 1413 BW Undang Hukum Perdata
sampai dengan Pasal 613 BW sampai
Pasal 1424 BW. dengan Pasal 624 BW.
Unsur – belah pihak; 2)
Unsur Perikatan lama
1) Harus menggunakan dihapus diganti
Akta Otentik maupun dengan perikatan
akta dibawah tangan; baru.
2) Terjadi pelimpahan 1) Harus ada
hak-hak atas barang- kesepakatan
barang tersebut kepada antara kedua
orang lain. belah pihak; 2)
Perikatan lama
dihapus diganti
dengan perikatan
baru.
1) Harus ada
kesepakatan
antara kedua
belah pihak; 2)
Perikatan lama
dihapus diganti
dengan perikatan
baru.
Sifat
ih dari 1
dan 1
itur
danya
h
pada
ih dari 1
dan 1
itur
danya
h
pada
1) Harus ada
kesepakatan
antara kedua
2) Dalam
Novasi,utang piutang pembayaran kepada
yang lama dihapus Kreditur Baru;
dan dig 1) Subrogasi
1) Dalam merupakan Perjanjian
Cessie,perjanjian yang bersifat
Accesoirnya tidak Accesoir,dimana
dihapus hanya beralih perjanjian tersebut ikut
kepada pihak ketiga beralih kepada Kreditur
sebagai Kreditur Baru; Baru mengikuti
2) Utang Piutang lama perjanjian pokoknya;
tidak dihapus hanya 1) Dalam
beralih kepada kepada Novasi,perjanjiana
pihak ketiga sebagai ccesoirnya turut
Kreditur baru; dihapus jika
1) Dalam perjanjiannya
Cessie,perjanjian pokoknya
Accesoirnya tidak hapus,kecuali para
dihapus hanya beralih pihak secara tegas
kepada pihak ketiga menyatakan
sebagai Kreditur Baru; sebaliknya;
2) Utang Piutang lama
tidak dihapus hanya
beralih kepada kepada
pihak ketiga sebagai
Kreditur baru;
3) Dalam
Cessie,Debitur bersifat
pasif,dia hanya 3) Dalam
diberitahukan siapa Subrogasi,Pihak
Kreditur Baru agar dia Ketiga membayar
dapat melakukan antikan dengan
pembayaran kepada utang piutang
Kreditur Baru; yang baru;
3) Dalam
kepada Kreditur,De-
Cessie,Debitur bersifat
bitur adalah pihak
pasif,dia hanya
yang pasif;
diberitahukan siapa
3) Novasi pada
Kreditur Baru agar dia
hakikatnya
dapat melakukan
merupakan hasil
perundingan Kreditur Baru agar dia
1) Dalam dapat melakukan
Cessie,perjanjian pembayaran kepada
Accesoirnya tidak Kreditur Baru;
dihapus hanya beralih 3) Dalam
kepada pihak ketiga Cessie,Debitur bersifat
sebagai Kreditur Baru; pasif,dia hanya
2) Utang Piutang lama diberitahukan siapa
tidak dihapus hanya Kreditur Baru agar dia
beralih kepada kepada dapat melakukan
pihak ketiga sebagai pembayaran kepada
Kreditur baru; Kreditur Baru;
1) Dalam 3) Dalam
Cessie,perjanjian Cessie,Debitur bersifat
Accesoirnya tidak pasif,dia hanya
dihapus hanya beralih diberitahukan siapa
kepada pihak ketiga Kreditur Baru agar dia
sebagai Kreditur Baru; dapat melakukan
2) Utang Piutang lama pembayaran kepada
tidak dihapus hanya Kreditur Baru;
beralih kepada kepada 3) Dalam
pihak ketiga sebagai Cessie,Debitur bersifat
Kreditur baru; pasif,dia hanya
diberitahukan siapa
3) Dalam Kreditur Baru agar dia
Cessie,Debitur bersifat dapat melakukan
pasif,dia hanya pembayaran kepada
diberitahukan siapa Kreditur Baru;
Disusun oleh Dominique Virgil – Gessica Freshana – Bernardino Rakha
4) Subrogasi tidak mutlak harus menggunakan akta,kecuali bagi Subrogasi yang lahir
dari perjanjian dimana Debitur menerima uang dari pihak ketiga untuk membayar utang-
utangnya kepada Kreditur;
5) Dalam Subrogasi,Pemberita hu an diperlukan tetapi bukan me – pakan syarat bagi
berlakunya Subrogasi;
6) Subrogasi harus dinyatakan dengan tegas karena tujuan pihak ketiga membayar
kepada Kreditur adalah untuk menggantikan kedudukan Kreditur Lama sehingga Pihak
Ketiga dapat mem – peroleh hak penuh atas Debitur;
7) Subrogasi harus dilakukan tepat pada waktu pembayaran.
segitiga yaitu antara Pihak Kreditur, Debitur dan Pihak Ketiga,dimana Para Pihak
tersebut bersifat aktif;
4) Novasi tidak mutlak harus menggunakan akta;
5) Dalam Novasi,Pemberitah uan tidak diperlukan karena Novasi dilakukan
berdasarkan kese pakatan para pihak;
4) Bagi Cessie selalu diperlukan suatu akta.;
5) Cessie hanya berlaku kepada Debitur setelah adanya pemberitahuan.
Subjek
1) Dari segi
1) Dari segi individu individu (Person)
(Person) yang yang menjadi Subjek
menjadi Subjek Subrogasi adalah
Cessie adalah : setiap orang yang
a) Orang dinyatakan cakap
Perorangan; sesuai ketentuan
Novasi atau pembaharuan utang hanya dapat dilakukan oleh orang- orang yang cakap
untuk mengadakan
Disusun oleh Dominique Virgil – Gessica Freshana – Bernardino Rakha
Pasal 1329 KUH Perdata; 2) Para Pihak Yang menjadi subjek Subrogasi terdiri dari : a)
Jenis- Jenis
dasarkan Perjanjian, terbagi menjadi : a) Subrogasi
ditur;
s inisiatif Debitur
a) Aktif
a) Aktif
b) Pasif
1. Perbuatan
2. Melawan hukum
3. Kerugian
4. Kesalahan
Unsur-unsur yang terdapat dalam pasal 1365 tentang PMH ini adalah unsur kumulatif
Pernah berkembang dua terjemahan dalam bahasa Indonesia dari onrechmatige daad
yakni:
Perbuatan melawan hukum mencakup pengertian yang lebih luas yang meliputi
Perbedaan antara pengertian melawan hukum dalam hukum perdata dan hukum
pidana adalah:
Disusun oleh Dominique Virgil – Gessica Freshana – Bernardino
Rakha
Perdata Pidana
dalam arti formil (melanggar ketentuan negative (tidak melawan hukum dalam
Hukumannya hanya ganti rugi saja Hukumannya tidak hanya ganti rugi
dengan lalai
PMH dapat pula meliputi perbuatan yang melanggar kewajiban hukum dan
melanggar hak subjektif orang lain/hak pribadi orang lain. Contoh dari
melanggar hak subjektif orang lain misalnya dalam hal kepemilikan (keris
belok2 dari sononya dilurusin sama manusia ga jelas). Perbuatan yang
dengan uang
Seperti yang telah disebutkan unsur ini adalah mencakup melanggar kewajiban
ketelitian). Hak subyektif adalah hak wewenang khusus yang diberikan pada
seseorang.
3. Unsur kerugian
Ada 2 macam:
b. Kerugian potensial
Jaw: tidak!
a. Wanprestasi: mengobati kerugian si kreditur karena wanprestasi bisa
dimintakan ganti rugi, biaya, dan bunga. Ganti rugi dalam wanprestasi
terjadi pergeseran dalam hal ini, ganti rugi bisa pula berupa penggantian
4. Unsur Kesalahan
Namun, dalam hal ini juga terjadi pergeseran, yakni terdapat 2 macam
a. Strict liability: contohnya: (A) bikin kolam sebelahan dengan tanah (B). b
punya gudang bawah tanah jebol karena air dari tetangganya. Tidak ada
kesalahan tapi ada melawan hukum, kerugian, dan kausalitas. Dalam strict
5. Unsur Kausalitas
a. Conditio sine qua non: semua faktor yang turut serta membentuk akibat
beberapa sebab.
b. Teori adekuat: dari banyak faktor diambil satu yang menurut pengalaman
Pasal-pasal dalam BW yang mengatur tentang PMH dalam bentuk vicarious liability
1. 1367 BW: ayat (2) tentang orang tua trrhadap anak, ayat (3) tentang majikan
terhadap buruhnya, ayat (4) tentang guru sekolah dan kepala-kepala tukang