BENTUK-BENTUK
PERBUATAN ADMINISTRASI
NEGARA
Adelya Vasya S. P. 15418034
Outline
Topik
1. Pengertian Perbuatan Administrasi Negara
2. Macam-Macam Bentuk Perbuatan Administrasi
Negara
3. Karakteristik Perbuatan Administrasi Negara
4. Kerangka Hukum dan Kelembagaan Perbuatan
Administrasi Negara untuk Perencanaan
Pengertian Perbuatan
Administrasi Negara
1. Publiekrechtelijke handeling (Komisi Van Poelje)
Tindakan-tindakan hukum yang dilakukan oleh penguasa dalam menjalankan fungsi
pemerintahan, bahwa tindak pemerintahan itu merupakan manifestasi.
2. Bestuurshandeling (Romeyn)
Tiap-tiap tindakan atau perbuatan dari suatu alat perlengkapan pemerintahan (bestuursorgaan),
juga diluar lapangan hukum tata pemerintahan, misalnya keamanan, peradilan, dan lain-lain, yang
bermaksud untuk menimbulkan akibat hukum di bidang hukum administrasi.
3. Het spontaan en zelfstanding behartigen van het belang van land en volk door hogere en lagere
overheden (Van Vollenhoven)
Pemeliharaan kepentingan negara dan rakyat secara sepontan dan tersendiri oleh penguasa tinggi
dan rendah) ( prinsip hierarki ).
Bentuk Perbuatan
Administrasi Negara
Publik
Publik
Perbuatan Hukum
Perbuatan administrasi negara yang termasuk ke dalam kategori perbuatan hukum dibagi menjadi dua, yaitu :
Perbuatan menurut hukum yang dilakukan oleh alat administrasi negara Indonesia didasarkan pada hukum publik
bersegi satu. Sedangkan perbuatan hukum menurut hukum privat pada umumnya tidak termasuk di dalam Hukum
Administrasi Negara.
Perbuatan Hukum Berdasarkan
Hukum Privat
Perbuatan Hukum yang didasarkan pada Hukum Privat menyangkut hubungan hukum
aparatur negara dengan subyek hukum lain berdasarkan hukum privat, contoh :
• Hubungan sewa menyewa antara pemerintah dengan pihak swasta yang diatur oleh
Pasal 1548 KUH Perdata;
• Penjualan tanah eigendom yang diatur oleh Pasal 1547 KUHPerdata;
• Perjanjian Kerja (pelayanan rumah tangga untuk kepentingan kantor) yang diatur KUH
Perdata Buku III title 7 dan 7A
2. Segi Satu
Perbuatan pemerintah adalah perbuatan yang mengeluarkan atau memberhentikan
suatu peraturan. Dalam hal ini hanya ada satu kehendak yang menonjol yakni kehendak
pemerintah.
Bentuk Perbuatan Administrasi
Negara
Hukum Administrasi Negara sendiri terletak pada hukum publik, dan berkaitan dengan
hukum pidana. Hal tersebut dikarenakan wewenang hanya berlaku pada hukum publik saja.
Setelah pemerintah mendapat wewenang barulah ia bisa melaksanakan perbuatan
administrasi.
Bentuk perbuatan adminstrasi negara , terdiri atas :
1. Delegasi Perundang-Undangan
2. Ketetapan
Delegasi Perundang-Undangan
Pembentukkan undang-undang dapat di-inisiasi baik oleh Presiden ataupun DPR. Dasar
hukum pelimpahan wewenang tersebut tercantum dalam UUD 1945, yaitu :
• Pengambilan inisiatif oleh Presiden
Pasal 22 ayat (1) UUD 1945
Pasal 5 ayat (1) UUD 1945
• Pengambilan inisiatif oleh DPR
Pasal 21 ayat (1) UUD 1945
Namun , pengambilan inisiatif oleh DPR hanya dalam bentuk pengajuan rancangan
undang-undang
Ketetapan
Ketetapan merupakan perbuatan hukum publik bersegi satu yang dilakukan oleh badan administrasi negara.
Menurut Utrecht,
“Ketetapan itu suatu perbuatan pemerintah dalam arti luas yang khusus bagi lapangan pemerintah dalam arti
sempit (de spesifieke bewindschandeling op het terrein van the bestuur) ........”
Ketetapan ekstern memang terjadi antara 2 pihak atau lebih, namun ia tetap hukum publik bersegi satu, dikarenakan
hanya 1 kehendak yang lebih menonjol, yaitu kehendak pemerintah.
Ketetapan
Ketetapan memiliki berbagai jenis, yaitu :
1. Ketetapan positif
Ketetapan yang menimbulkan keadaan hukum baru, baik memberikan kewajiban
hukum baru maupun hak baru terhadap subjek terkait.
2. Ketetapan negatif
Ketetapan yang bersifat penolakan. Yang berfungsi untuk memberikan pernyataan ke-
tidak berhak-an, tidak berdasarkan hukum, maupun penolakan seluruhnya
3. Ketetapan konstitutif
Ketetapan yang menimbulkan hak baru yang sebelumnya tidak dimiliki oleh subjek
tertentu dalam suatu ketetapan.
4. Ketetapan deklarator
Ketetapan yang hanya mengakui sesuatu yang telah ada (dalam undang-undang)
Karakteristik Perbuatan Administrasi
Negara
Karakteristik perbuatan administrasi negara sebagai berikut :
1. Perbuatan administrasi negara harus dibuat oleh badan/organisasi yang berwenang
membuatnya
2. Pembentukan perbuatan administrasi negara tidak boleh mengandung paksaan,
kekeliruan, dan penipuan
3. Perbuatan administrasi negara harus diberi bentuk yang ditetapkan dalam peraturan
yang menjadi dasarnya dan pembuatannya harus juga memperhatikan tata cara
membuat ketetapan itu,
4. Isi dan tujuan perbuatan administrasi negara harus sesuai dengan isi dan tujuan
peraturan dasarnya.
Kerangka Hukum Perbuatan
Administrasi Negara untuk
Perencanaan
1. Sumber hukum administrasi negara sesuai dengan ketentuan UU No. 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.
2. Kerangka kelembagaan untuk pengendalian perencanaan merujuk kepada UU No. 25
Tahun 2004 mengenai Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam UU tersebut
dijelaskan mengenai sistem kerangka kelembagaan untuk pengendalian perencanaan.
Dimana dalam setiap tingkatan terdapat lembaga pengendalian perencanaan,
tergantung ruang lingkup perencanaan tersebut.
3. UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang tentang penyelenggaraan penataan
ruang
Kerangka Hukum Perbuatan
Administrasi Negara untuk
Perencanaan
Lembaga
Jenis
Eksekutif Legislatif
Pembuatan PERPU, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, √
Keputusan :
√
Bersifat eksklusif dan langsung berkaitan kepada subjek
hukum
Pembuatan Undang-Undang, Peraturan Daerah, Peraturan
Desa, √ √
Kelembagaan Perbuatan Administrasi
Negara untuk Perencanaan
LAN
Rencana Strategis (Renstra) Lembaga Administrasi Negara disusun sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasonal, yang
mengamanatkan bahwa setiap Kementerian/ Lembaga diwajibkan menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang selanjutnya disebut Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga (Renstra K/L), yang merupakan dokumen perencanaan
kementerian/lembaga untuk periode 5 (lima) tahun. Rancangan Renstra Lembaga
Administrasi Negara mencakup berbagai upaya Lembaga Administrasi dalam melaksanakan
amanat pembentukan organisasi Lembaga Administrasi Negara yang dilaksanakan untuk
mendukung tercapainya visi dan misi nasional pada Pemerintahan hasil Pemilihan
Presiden. Fungsi LAN berperan aktif dalam mewujudkan good governance serta
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Critical Review
Perbuatan administrasi negara adalah tindakan hukum yang dilakukan oleh penguasa/pemerintah dalam
menjalankan fungsi pemerintahan, menimbulkan akibat hukum, serta memelihara kepentingan publik.
Dalam perencanaan diperlukan kerangka hukum perbuatan administrasi negara. Salah satu contohnya
dengan berpedoman pada kaidah penataan ruang (UU No. 26 Tahun 2007) kualitas ruang wilayah nasiona
dapat terjaga keberlanjutannya demi terwujudnya kesejahteraan umum dan keadilan sosial sesuai dengan
landasan konstitusional Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Untuk menjamin agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran maka diperlukan
perencanaan pembangunan Nasional dan agar dapat disusun perencanaan pembangunan Nasional yang
dapat menjamin tercapainya tujuan negara perlu adanya sistem perencanaan pembangunan Nasional.
Oleh karena itu, perlu dibentukanya hukum perbuatan administrasi negara tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional yaitu UU No. 25 Tahun 2004.
Daftar Pustaka
UU No. 12 Tahun 2011
UU No. 25 Tahun 2004
UU No. 26 Tahun 2007
Nur Yanto, S.H., M.H., 2015, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia
Komisi Van Poelje
Romeyn
Van Vollenhoven