Anda di halaman 1dari 24

P L 2 2 4 1 HU K U M P E R E NCANAAN

BENTUK-BENTUK
PERBUATAN ADMINISTRASI
NEGARA
Adelya Vasya S. P. 15418034
Outline

Topik
1. Pengertian Perbuatan Administrasi Negara
2. Macam-Macam Bentuk Perbuatan Administrasi
Negara
3. Karakteristik Perbuatan Administrasi Negara
4. Kerangka Hukum dan Kelembagaan Perbuatan
Administrasi Negara untuk Perencanaan
Pengertian Perbuatan
Administrasi Negara
1. Publiekrechtelijke handeling (Komisi Van Poelje)
Tindakan-tindakan hukum yang dilakukan oleh penguasa dalam menjalankan fungsi
pemerintahan, bahwa tindak pemerintahan itu merupakan manifestasi.

2. Bestuurshandeling (Romeyn)
Tiap-tiap tindakan atau perbuatan dari suatu alat perlengkapan pemerintahan (bestuursorgaan),
juga diluar lapangan hukum tata pemerintahan, misalnya keamanan, peradilan, dan lain-lain, yang
bermaksud untuk menimbulkan akibat hukum di bidang hukum administrasi.

3. Het spontaan en zelfstanding behartigen van het belang van land en volk door hogere en lagere
overheden (Van Vollenhoven)
Pemeliharaan kepentingan negara dan rakyat secara sepontan dan tersendiri oleh penguasa tinggi
dan rendah) ( prinsip hierarki ).
Bentuk Perbuatan
Administrasi Negara

Berdasarkan teori, pengklasifikasian bentuk-bentuk administrasi negara adalah sebagai


berikut.
1. Teori Donner
2. Teori Hans Kelsen
3. Teori Utrecht
Teori Donner
Donner membagi pekerjaan pemerintah ke dalam bentuk sebagai berikut:
1. Taak stelling: menetapkan tugas (tugas politik)
2. Taak verwezenlijking: mewujudkan/menjalankan tugas (tugas teknik)

Maka secara kualitatif pekerjaan pemerintah dapat terbagi menjadi:


1. Membentuk undang-undang & peraturan, yang merupakan pekerjaan elit pemerintah
2. Melaksanakan undang-undang & peraturan yang merupakan pekerjaan aparat
pemerintah
Teori Hans Kelsen
Hans Kelsen menjelaskan bahwa tugas pemerintah dibagi menjadi 2:
1. Tugas politik als ethiek, adalah tugas dari elit politik pemerintah.
2. Tugas politik als techniek, adalah tugas dari birokrat pemerintah.

Sehingga dalam melaksanakan undang-undang dan peraturan, pemerintah/administrasi


negara melakukan beberapa perbuatan konkret yang dibedakan menjadi :
1. Perbuatan biasa, yaitu perbuatan yang tidak membawa akibat hukum. Contoh :
undangan walikota, membuat rumah, membuat masjid, dll.
2. Perbuatan hukum, adalah perbuatan maupun akibatnya diatur oleh hukum.
Contoh : Ketetapan atau kebijakan pemerintah
Teori Utrecth
1. Perbuatan hukum publik yang bersegi dua
Adalah suatu perjanjian berdasarkan hukum publik.
Contoh : adanya perjanjian kontrak antara pihak swasta dengan pemerintah dalam
pembangunan jalan tol.

2. Perbuatan hukum publik yang bersegi satu,


Adalah suatu hubungan yang diatur oleh hukum publik hanya 1 pihak saja yang dapat
menentukan kehendaknya, yaitu pihak pemerintah. Perbuatan hukum publik seringkali
dijadikan sebagai dasar ketetapan.
SKEMA PERBUATAN
ADMINISTRASI
NEGARA
Biasa

Publik
Publik
Perbuatan Hukum
Perbuatan administrasi negara yang termasuk ke dalam kategori perbuatan hukum dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Perbuatan hukum yang berdasarkan hukum privat


Hubungan yang diatur oleh hukum privat bersegi dua, yang berarti ada dua pihak yang dapat menentukan
perbuatan hukum tersebut.

2. Perbuatan hukum yang berdasarkan hukum publik.


Hubungan yang diatur oleh hukum publik dapat bersegi satu atau bersegi dua. Menurut Utrecht :
a. Hukum publik bersegi satu
Hanya ada satu kehendak yang menonjol. Terdapat satu pihak saja yang dapat menentukan kehendaknya,
yaitu pemerintah. Perbuatan administrasi negara yang berdasarkan hukum publik ini menjadi dasar
ketetapan.
b. Hukum publik bersegi dua
Ada dua kehendak yang sama-sama menonjol. Terdapat dua pihak yang dapat menentukan kehendaknya
dalam suatu hubungan yang diatur oleh hukum publik.

Perbuatan menurut hukum yang dilakukan oleh alat administrasi negara Indonesia didasarkan pada hukum publik
bersegi satu. Sedangkan perbuatan hukum menurut hukum privat pada umumnya tidak termasuk di dalam Hukum
Administrasi Negara.
Perbuatan Hukum Berdasarkan
Hukum Privat
Perbuatan Hukum yang didasarkan pada Hukum Privat menyangkut hubungan hukum
aparatur negara dengan subyek hukum lain berdasarkan hukum privat, contoh :
• Hubungan sewa menyewa antara pemerintah dengan pihak swasta yang diatur oleh
Pasal 1548 KUH Perdata;
• Penjualan tanah eigendom yang diatur oleh Pasal 1547 KUHPerdata;
• Perjanjian Kerja (pelayanan rumah tangga untuk kepentingan kantor) yang diatur KUH
Perdata Buku III title 7 dan 7A

Namun, perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh alat administrasi negara berdasarkan


ketentuan-ketentuan di atas tidak tergolong dalam Hukum Administrasi Negara, melainkan
masuk di dalam perbuatan hukum perdata.
Perbuatan Hukum Berdasarkan
Hukum Publik
1. Segi Dua
Perbuatan pemerintah adalah perbuatan dengan maksud menyelenggarakan
kepentingan umum, termasuk perbuatan membuat peraturan dan perbuatan mengadakan
keputusan atas perjanjian ( contoh : perjanjian pemerintah dengan swasta). Dalam
perbuatan hukum bersegi dua ini kedua belah pihak harus menaati hukum yang berlaku.

2. Segi Satu
Perbuatan pemerintah adalah perbuatan yang mengeluarkan atau memberhentikan
suatu peraturan. Dalam hal ini hanya ada satu kehendak yang menonjol yakni kehendak
pemerintah.
Bentuk Perbuatan Administrasi
Negara
Hukum Administrasi Negara sendiri terletak pada hukum publik, dan berkaitan dengan
hukum pidana. Hal tersebut dikarenakan wewenang hanya berlaku pada hukum publik saja.
Setelah pemerintah mendapat wewenang barulah ia bisa melaksanakan perbuatan
administrasi.
Bentuk perbuatan adminstrasi negara , terdiri atas :
1. Delegasi Perundang-Undangan
2. Ketetapan
Delegasi Perundang-Undangan

Penyerahan atau pelimpahan kekuasaan, serta wewenang membuat undang-undang dari


badan pembuat undang-undang kepada badan-badan administrasi negara.

Pembentukkan undang-undang dapat di-inisiasi baik oleh Presiden ataupun DPR. Dasar
hukum pelimpahan wewenang tersebut tercantum dalam UUD 1945, yaitu :
• Pengambilan inisiatif oleh Presiden
 Pasal 22 ayat (1) UUD 1945
Pasal 5 ayat (1) UUD 1945
• Pengambilan inisiatif oleh DPR
 Pasal 21 ayat (1) UUD 1945

Namun , pengambilan inisiatif oleh DPR hanya dalam bentuk pengajuan rancangan
undang-undang
Ketetapan
Ketetapan merupakan perbuatan hukum publik bersegi satu yang dilakukan oleh badan administrasi negara.
Menurut Utrecht,
“Ketetapan itu suatu perbuatan pemerintah dalam arti luas yang khusus bagi lapangan pemerintah dalam arti
sempit (de spesifieke bewindschandeling op het terrein van the bestuur) ........”

Ketetapan sendiri terbagi atas dua, yaitu :


1. Ketetapan Intern
Merupakan sebuah ketetapan yang dibuat untuk mengatur hubungan dalam lingkungan badan pemerintah
(internal pemerintah)
2. Ketetapan Ekstern
Merupakan sebuah ketetapan yang mengatur hubungan pemerintah dengan seorang warga negaranya, atau antara
pemerintah dengan badan swasta, atau antara 2 atau lebih badan pemerintah.

Ketetapan ekstern memang terjadi antara 2 pihak atau lebih, namun ia tetap hukum publik bersegi satu, dikarenakan
hanya 1 kehendak yang lebih menonjol, yaitu kehendak pemerintah.
Ketetapan
Ketetapan memiliki berbagai jenis, yaitu :
1. Ketetapan positif
Ketetapan yang menimbulkan keadaan hukum baru, baik memberikan kewajiban
hukum baru maupun hak baru terhadap subjek terkait.
2. Ketetapan negatif
Ketetapan yang bersifat penolakan. Yang berfungsi untuk memberikan pernyataan ke-
tidak berhak-an, tidak berdasarkan hukum, maupun penolakan seluruhnya
3. Ketetapan konstitutif
Ketetapan yang menimbulkan hak baru yang sebelumnya tidak dimiliki oleh subjek
tertentu dalam suatu ketetapan.
4. Ketetapan deklarator
Ketetapan yang hanya mengakui sesuatu yang telah ada (dalam undang-undang)
Karakteristik Perbuatan Administrasi
Negara
Karakteristik perbuatan administrasi negara sebagai berikut :
1. Perbuatan administrasi negara harus dibuat oleh badan/organisasi yang berwenang
membuatnya
2. Pembentukan perbuatan administrasi negara tidak boleh mengandung paksaan,
kekeliruan, dan penipuan
3. Perbuatan administrasi negara harus diberi bentuk yang ditetapkan dalam peraturan
yang menjadi dasarnya dan pembuatannya harus juga memperhatikan tata cara
membuat ketetapan itu,
4. Isi dan tujuan perbuatan administrasi negara harus sesuai dengan isi dan tujuan
peraturan dasarnya.
Kerangka Hukum Perbuatan
Administrasi Negara untuk
Perencanaan
1. Sumber hukum administrasi negara sesuai dengan ketentuan UU No. 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.
2. Kerangka kelembagaan untuk pengendalian perencanaan merujuk kepada UU No. 25
Tahun 2004 mengenai Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam UU tersebut
dijelaskan mengenai sistem kerangka kelembagaan untuk pengendalian perencanaan.
Dimana dalam setiap tingkatan terdapat lembaga pengendalian perencanaan,
tergantung ruang lingkup perencanaan tersebut.
3. UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang tentang penyelenggaraan penataan
ruang
Kerangka Hukum Perbuatan
Administrasi Negara untuk
Perencanaan
Lembaga
Jenis
Eksekutif Legislatif
Pembuatan PERPU, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, √

Kebijakan : Mengatur organisasi secara umum tetapi tidak ada



aturannya

Keputusan :

Bersifat eksklusif dan langsung berkaitan kepada subjek
hukum
Pembuatan Undang-Undang, Peraturan Daerah, Peraturan
Desa, √ √
Kelembagaan Perbuatan Administrasi
Negara untuk Perencanaan

LAN
Rencana Strategis (Renstra) Lembaga Administrasi Negara disusun sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasonal, yang
mengamanatkan bahwa setiap Kementerian/ Lembaga diwajibkan menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang selanjutnya disebut Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga (Renstra K/L), yang merupakan dokumen perencanaan
kementerian/lembaga untuk periode 5 (lima) tahun. Rancangan Renstra Lembaga
Administrasi Negara mencakup berbagai upaya Lembaga Administrasi dalam melaksanakan
amanat pembentukan organisasi Lembaga Administrasi Negara yang dilaksanakan untuk
mendukung tercapainya visi dan misi nasional pada Pemerintahan hasil Pemilihan
Presiden. Fungsi LAN berperan aktif dalam mewujudkan good governance serta
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Critical Review
Perbuatan administrasi negara adalah tindakan hukum yang dilakukan oleh penguasa/pemerintah dalam
menjalankan fungsi pemerintahan, menimbulkan akibat hukum, serta memelihara kepentingan publik.
Dalam perencanaan diperlukan kerangka hukum perbuatan administrasi negara. Salah satu contohnya
dengan berpedoman pada kaidah penataan ruang (UU No. 26 Tahun 2007) kualitas ruang wilayah nasiona
dapat terjaga keberlanjutannya demi terwujudnya kesejahteraan umum dan keadilan sosial sesuai dengan
landasan konstitusional Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Untuk menjamin agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran maka diperlukan
perencanaan pembangunan Nasional dan agar dapat disusun perencanaan pembangunan Nasional yang
dapat menjamin tercapainya tujuan negara perlu adanya sistem perencanaan pembangunan Nasional.
Oleh karena itu, perlu dibentukanya hukum perbuatan administrasi negara tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional yaitu UU No. 25 Tahun 2004.
Daftar Pustaka
UU No. 12 Tahun 2011
UU No. 25 Tahun 2004
UU No. 26 Tahun 2007
Nur Yanto, S.H., M.H., 2015, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia
Komisi Van Poelje
Romeyn
Van Vollenhoven

Anda mungkin juga menyukai