• Materi ini diberikan khusus untuk peserta mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia (LAW181103-4) Kelas F dan G Semester Ganjil 2020/2021. Mohon untuk tidak menyebarluaskan dan/ atau memperbanyak bahan kuliah ini. 1. Peristilahan dan Pengertian • Hukum Tata Usaha Negara (HTUN) • Hukum Tata Pemerintahan • Hukum Administrasi à tanpa disertai predikat “negara” à sebagian ahli berpendapat lebih tepat menggunakan istilah “Hukum Administrasi” daripada “Hukum Administrasi Negara” à alasan : 1. istilah “administrasi” sudah mengandung konotasi “negara” atau publik à suatu yang berlebihan 2. konsisten dengan peristilahan bahasa asing à Administratief Recht (Belanda), Administrative Law (Inggris/Amerika), Droit Administratif (Perancis), Verwaltungsrecht (Jerman) • Hukum Administrasi Negara (HAN) à apabila penyebutan negara dikehendaki à langsung sebut nama negaranya, eg : Hukum Administrasi Indonesia • J.M Baron de Geraldo : peraturan-peraturan yang mengatur hubungan timbal balik antara pemerintah dan rakyat • J. Oppenheim dan C. van Vollenhoven : Keseluruhan ketentuan tentang penggunaan kewenangan oleh alat-alat perlengkapan negara, baik tinggi maupun rendah • E. Utrecht : untuk menguji hubungan hukum istimewa yang diadakan agar memungkinkan pejabat pemerintahan melakukan tugas-tugas yang khusus • Belifante : Kaidah-kaidah hukum yang mengatur fungsi pemerintahan yang merupakan tugas penguasa yang tidak termasuk pembentukan undang-undang maupun peradilan • Pengertian Hukum Administrasi secara singkat : serangkaian asas-asas hukum, kaidah-kaidah hukum, pranata-pranata hukum yang berkenaan dengan 4 (empat) aspek, yaitu : a. kekuasaan eksekutif b. fungsi penyelenggaraan pemerintahan c. badan, lembaga, jabatan, struktur pemerintahan pusat dan daerah d. hubungan antara pemerintah dengan warga negara 2. Ruang Lingkup dan Objek Studi • Ruang lingkup dan objek studinya sangat luas karena : 1. Sejalan dengan tugas, fungsi, kewajiban dan tanggung jawab negara dalam rangka pencapaian tujuan negara, yakni kesejahteraan rakyat ⁻ negara banyak campur tangan pada urusan warga negaranya melalui dan oleh hukum, yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh pemerintah (eksekutif) ⁻ agar campur tangan tersebut menjadi adil, efektif dan efisien, maka dibangun asas, kaidah dan pranata Hukum Administrasi 2. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan eksekutif dalam menyelenggarakan semua urusan pemerintahan dilandasi oleh Hukum Administrasi • Van Wilk-Willem Konijnenbellt dan P de Haan : unsur- unsur utama Hukum Administrasi sekurang-kurangnya meliputi : 1. Mengatur sarana bagi penguasa untuk mengatur dan mengendalikan masyarakat 2. Mengatur cara-cara partisipasi warga negara dalam proses pengaturan dan pengendalian tersebut 3. Perlindungan hukum 4. Menetapkan norma-norma fundamental penguasa untuk pemerintahan yang baik • Objek studi Hukum Administrasi secara ringkas meliputi : 1. Keseluruhan kegiatan pemerintahan yang dijalankan oleh kekuasaan eksekutif, kecuali di bidang pembentukan undang-undang yang dijalankan kekuasaan legislatif dan peradilan yang dijalankan oleh pemegang kekuasaan yudikatif 2. Keseluruhan aturan-aturan hukum berkaitan dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan, kecuali yang diatur oleh norma-norma hukum perdata dan hukum pidana 3. Keseluruhan fungsi dan tugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh organ-organ, badan-badan dan jabatan-jabatan pemerintah 3. Letak Hukum Administrasi Dalam Pencabangan Hukum Pada Umumnya • Philipus M Hadjon : Hukum Administrasi merupakan hukum publik
• Landasan utama Hukum Administrasi adalah asas negara
hukum, asas demokrasi dan asas instrumental (instrumen yuridis) à produk Hukum Administrasi merupakan instrumen atau alat dalam menjalankan fungsi pemerintahan (kekuasaan eksekutif), eg : peraturan perundang-undangan, Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) 4. Fungsi Hukum Administrasi Dalam Kerangka Negara Hukum • Membicarakan Hukum Administrasi tidak dapat dilepaskan dari konteks pembicaraan tentang Negara Hukum karena : 1. Salah satu tujuan Hukum Administrasi adalah untuk mengatur dan membatasi kekuasaan pemerintah agar dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya sesuai dan berdasar atas hukum à Hukum Administrasi berkaitan erat dengan jaminan perlindungan hukum terhadap kekuasaan pemerintahan, diluar kekuasaan legislatif dan yudikatif 2. Negara hukum dikonstruksikan sebagai penyelenggaraan pemerintahan yang baik yang didasarkan pada pengaturan hukum yang baik pula • Fungsi hukum dalam Negara Hukum adalah mencapai kesejahteraan umum yg berkeadilan dan bermartabat à parameter tingkat keberhasilannya tidak hanya didasarkan pada perhitungan angka indikator ekonomi secara kualitatif semata
• Kesejahteraan umum yg berkeadilan dan bermartabat sebagai
keberhasilan pencapaian tujuan negara yang diemban oleh pemerintah harus pula didasarkan pada tolak ukur berikut : 1. Sejauh mana pemerintah telah membangun sistem hukum yang responsif 2. Sejauh mana pemerintah mentaati hukum dengan konsekuen dan konsisten 3. Bagaimana pilar-pilar demokrasi ditegakkan dan diberdayakan 4. Apakah ada penghormatan terhadap hak-hak dan martabat warga negara 5. Apakah sumber daya alam dikelola secara berkelanjutan • Pemerintah sangat berpotensi melakukan pelanggaran atau penyimpangan sehingga hukum mutlak diperlukan
• James Madison dalam Federalist Papers : If men were angels,
no government would be necessary. If angels were to govern men, neither external nor internal controls on government would be necessary
• Blaise Pascal : Justice without might is helpless, might without
justice is tyrannical
• Lord Acton : Power tends to corrupt, but absolute power
corrupts absolutely 5. Perbuatan Pemerintahan • Perbuatan pemerintahan (bestuurshandeling/governmental action) à perbuatan yang dilakukan pemerintah sebagai perbuatan yang sah (legitimate) dan dapat dipertanggungjawabkan (accountable) baik secara moral maupun hukum • Perbuatan pemerintahan ini terbagi atas : 1. Perbuatan hukum (rechtshandelingen/legal action) 2. Perbuatan yang bukan tindakan hukum/perbuatan nyata (feitelijke handelingen/factual action) 1. Perbuatan hukum oleh pemerintah (rechtshandelingen/legal action) • Definisi : perbuatan yang merupakan suatu peristiwa hukum yang menimbulkan atau melahirkan akibat hukum à konsekuensinya dapat dimintakan pertanggungjawaban hukum
• Perbuatan hukum dapat dilakukan secara :
a. Perdata à jual beli untuk keperluan dinas (pengadaan mobil, komputer, alat tulis kantor), pinjam meminjam, sewa menyewa yang dilandasi perjanjian antara pemerintah dan swasta. Apabila terjadi wanprestasi atau perbuatan melawan hukum oleh salah satu pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui peradilan umum (perdata) b. Publik à membuat peraturan perundang-undangan, mengeluarkan izin • Apabila perbuatan hukum pemerintahan ini merugikan pihak lain (perorangan atau badan hukum perdata), penyelesaiannya dapat dilakukan melalui : a) Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) bagi suatu tindakan hukum yang berkaitan dengan Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN/ Beschikking) yang berdasarkan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara harus memenuhi syarat : 1) Tertulis 2) Dikeluarkan oleh pejabat atau badan TUN 3) Di bidang hukum administrasi 4) Bersifat konkret, individual, final b) MA/MK dengan mengajukan hak uji material yang berkaitan dengan produk peraturan perundang-undangan
2. Perbuatan nyata pemerintah : Suatu perbuatan yang tidak
dimaksudkan untuk menimbulkan akibat hukum, sehingga perbuatan tersebut bukan merupakan peristiwa hukum dan dengan demikian tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban hukum, eg : pemasangan rambu-rambu lalu lintas, memperbaiki jalan 6. Tanggung Jawab Pemerintahan Berdasarkan Hukum Administrasi • Keberadaan Peradilan Administrasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk good governance dalam kerangka Negara Hukum, yaitu : 1. sebagai lembaga kontrol/pengawas terhadap tindakan-tindakan hukum pemerintah agar tetap di rel hukum 2. sebagai pelindung hak-hak warga masyarakat terhadap penyalahgunaan atau kesewenang-wenangan penguasa
• Tanggung Jawab pemerintah timbul akibat tindakan penguasa yang
1. Melahirkan keputusan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan 2. Penyalahgunaan wewenang (detournement de puovoir) 3. Sewenang-wenang (wilekeur) 4. Bertentangan dengas asas-asas umum pemerintahan yang layak/ baik • Pengawasan atau kontrol terhadap perbuatan hukum pemerintah diperankan oleh : 1. Lembaga Peradilan a. Peradilan Umum (perdata) à berkaitan dengan wanprestasi atau perbuatan melawan hukum b. Peradilan administrasi atau Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) à berkaitan dengan Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN/ Beschikking) c. MA/MK à mekanisme hak uji material dimana setiap produk peraturan perundang-undangan dapat dilakukan pengujian secara material berdasarkan perundang-undangan yang berlaku 2. Lembaga Non Yudisial a. Komisi Ombudsman à meminta pertangungjawaban aparatur pemerintah yang telah melakukan maladministration atau menunjukkan sikap atau tindakan yang merugikan masyarakat sebagai akibat pelayanan birokrasi yang buruk b. Komisi Pemeriksaan Kekayaan Penyelenggaraan Negara (KPKPN) yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggara Negara yang bersih Korupsi, Kolusi dan Nepotisme c. Kewajiban pemerintah untuk memberikan ganti rugi secara patut/ layak sesuai Undang-Undang No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang sekalipun pemerintah tidak melakukan Perbuatan Melawan Hukum • Pemerintah dapat dibebaskan dari tanggung jawab hukum apabila : 1. Tindakan itu di luar kehendak dan penguasaan pemerintah, seperti bencana alam, terjadinya peperangan 2. Pemerintah sudah dengan maksimal melakukan berbagai upaya untuk melakukan tugas dan kewajibannya sebagaimana mestinya. Hal ini dapat dibuktikan melalui kajian dan penelitian para ahli 3. Pemerintah telah menerapkan prinsip kehati-hatian (precautionery principle) secara maksimal 4. Perbuatan pemerintah itu dilakukan dalam rangka melindungi kepentingan umum, negara dan sumber daya alam berdasarkan prinsip berkelanjutan