Anda di halaman 1dari 3

------------------------------ Ilmu per undang-undangan terdiri dari 2 frase: ----------------------------------------

└ Ilmu, mengandung pengertian: 1. Bersifat Rasional, karena hasil dari proses berpikir dengan
menggunakan akal (rasio).
2. Bersifat Empiris, karena ilmu diperoleh dari dan sekitar
pengalaman oleh pancaindra.
3. Bersifat Umum, hasil ilmu dapat dipergunakan oleh manusia
tanpa terkecuali. .
4. Bersifat Akumulatif, hasil ilmu dapat dipergunakan untuk
dijadikan objek penelitian selanjutnya (skeptic)

└ Perundang-undangan: terjemahan dari istilah Belanda “Wettelijk Regeling”. Secara harfiah berarti
wet (undang-undang) serta telijk (sesuai/berdasarkan). Karena itu arti wettelinjke tersebut adalah
sesuai/berdasarkan undang-undang.

 Peraturan perundang-undangan didefinisikan sebagai suatu aturan berupa undang-undang


tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk serta
ditetapkan oleh lembaga/pejabat negara yang berwenang melalui prosedur pembentukan
peraturan perundang-undangan yang pasti, baku, dan standar, serta memiliki bentuk form
yang tertentu.

---------- Perbedaan perundang-undangan dengan peraturan perundang-undangan yang mendasar: --

► Perundang-undangan dipahami secara sempit, hanya terbatas pada undang-undang saja.

► Peraturan perundang-undangan dipahami secara luas, terhadap beberapa aturan yang tidak
terbatas pada undang-undang saja. Misalnya, peraturan pemerintah pengganti undang-undang,
peraturan pemerintah, peraturan presiden, dan peraturan daerah.

► Dengan demikian, peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma
hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau
pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan secara baku dan ketat.

► Peraturan perundang-undangan yaitu:

1. Setiap keputusan tertulis yang dikeluarkan pejabat atau lingkungan jabatan yang berwenang
yang berisi aturan tingkah laku yang bersifat atau mengikat umum;
2. Merupakan aturan-aturan tingkah laku yang berisi ketentuan-ketentuan mengenai hak,
kewajiban, fungsi, status atau suatu tatanan;
3. Merupakan peraturan yang mempunyai ciri-ciri umum-abstrak atau abstrak-umum, artinya
tidak mengatur atau tidak ditujukan pada obyek, peristiwa atau gejala konkret tertentu.
4. Peraturan perundang-undangan juga meliputi seluruh peraturan atau regulasi dari tingkat
nasional/negara yang secara hierarkis sampai di tingkat daerah.

 Dalam pengertian perundang-undangan didalamnya juga mengandung arti norma hukum


 Terdapat 4 norma yang hidup eksis di tengah masyarakat:
1. Norma agama
2. Norma kesusilaan
3. Norma kesopanan
4. Norma hukum
 Norma agama dan kesusilaan memiliki sifat kedalam, artinya hanya berdimensi pada dirinya
sendiri sebagai keyakinan atas pedoman berbuat dan bertingkah laku.
 Maka, norma kesopanan dan norma hukum berdimensi keluar, yang artinya bahwa masalah
kesopanan dan hukum itu saling terkait dengan keberadaan orang lain.

Hukum sebagai salah satu instrumen yang sangat penting dalam kehidupan manusia. karena, norma
hukum berguna dalam mengatur tingkah laku manusia supaya dapat menciptakan kedamaian.

 Hukum ada untuk mencapai 3 tujuan: 1) Kepastian


2) Keadilan
3) Kemanfaatan
- Sehingga perlu adanya pembentukan norma hukum agar dapat menciptakan
keteraturan dalam masyarakat.

► Norma hukum diperlukan karena:

1. Tidak semua kepentingan atau tata tertib telah dilindungi atau diatur oleh norma
kesopanan serta norma internal berupa norma keagamaan dan norma kesusilaan.
2. Sanksi-sanksi pelanggaran terhadap norma internal bersifat psikis, sangat abstrak,
sedangkan sanksi terhadap pelanggaran norma hukum bersifat fisik dan nyata (konkret).
3. Sifat memaksanya sangat jelas dan dapat dipaksakan oleh alat negara (pemerintah),
sedangkan norma etika tidak dapat dipaksakan oleh pemerintah karena penerapannya
didasari atas dorongan dari dalam diri pribadi manusia.
 Pembentukan hukum, dalam hal ini hukum tertulis atas undang-undang, yang pada dasarnya
merupakan suatu kebijakan politik negara yang dibentuk oleh DPR dan Presiden (di
Indonesia).
 Kebijakan tersebut, merupakan kesepakatan formal antara DPR dan Pemerintah. Dalam hal
ini, Presiden untuk mengatur seluruh kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kedua badan tersebut (DPR dan Presiden) mengatasnamakan negara dalam membentuk
hukum atau UU.
- Termasuk dalam suatu kebijakan politik negara adalah pada saat DPR dan Presiden
menentukan suatu perbuatan yang dapat dikenakan sanksi atau tidak (sanksi pidana,
administrasi, dan perdata).

 Pembentukan peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang, dalam hal ini


peraturan pemerintah, peraturan presiden, dan peraturan menteri atau peraturan lembaga
negara tertentu. Juga merupakan suatu kebijakan, baik dibentuk berdasar delegasian
maupun atas keinginan sendiri (mandiri), dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan atas
suatu pengaturan prosedur dalam rangka pelayanan publik.

 Pembentukan norma hukum yang banyak diterapkan adalah bagaimana menciptakan hukum
yang dapat merangsang pembangunan dan perkembangan kehidupan dalam negara. (poin
penting dalam konsep negara modern atau biasa disebut sebagai negara hukum materiil).
- Negara modern bertugas untuk menyediakan kesejahteraan bagi rakyatnya dengan
berbagai tindakan, salah satunya dengan menginisiasi pembentukan kebijakan dalam
bentuk norma hukum.
- Konsep pembentukan norma hukum yang demikian disebut modifikasi. Lawannya
adalah kodifikasi, yaitu mekanisme pembentukan norma hukum dengan cara
mengumpulkan norma-norma yang sudah ada berkembang di masyarakat.
- Pembentukan undang-undang saat ini tidak lagi berusaha ke arah kodifikasi melainkan
juga ke arah modifikasi.

Dalam menghadapi perubahan dan perkembangan kebutuhan masyarakat yang semakin cepat,
sudah bukan saatnya mengarahkan pembentukan hukum melalui penyusunan kodifikasi.

- Pemikiran tentang kodifikasi hanya akan menyebabkan hukum selalu berjalan di


belakang dan bukan tidak mungkin selalu ketinggalan zaman.
 Modifikasi : pembentukan norma hukum oleh pihak penguasa, yang akan menghasilkan
norma-norma baru dengan tujuan untuk mengubah kondisi yang ada dalam masyarakat.
- Modifikasi yang cenderung visioner dan dinamis akan mengarahkan masyarakat ke arah
perkembangan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai