Anda di halaman 1dari 18

LITERATUR

BUKU-BUKU
1. Prinsip-prinsip Legal Drafting & Desain Naskah Akademik , karya B. Hestu Cipto
Handoyo.
2. Legislative Drafting, karya Sirajudin, dkk.
3. Ilmu Perundang-undangan buku 1 dan 2, karya Maria Farida Indrati S.

PERUNDANG-UNDANGAN
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan-
Perundang-undangan.
PENGERTIAN HUKUM :
1. Plato :
Hukum : Sistem peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang
mengikat masyarakat.

2. E. UTRECHT :
Hukum : Himpunan petunjuk hidup, perintah dan larangan yang mengatur tata tertib
dalam suatu masyarakat, dan seharusnya ditaati oleh seluruh anggota masyarakat
yang bersangkutan, oleh karena itu pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat
menimbulkan tindakan oleh pemerintah atau penguasa itu.

3. Soerojo Wignjodipoero :
Hukum : Himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa, berisikan suatu
perintah larangan atau izin untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu atau dengan
maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.
Pengertian Undang-Undang :
Pasal 1 Angka 3 UU 12/2011)

Peraturan Perundang-
undangan yang dibentuk oleh
Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dengan persetujuan
bersama Presiden .
Pengertian Dari Peraturan Perundang-undangan :
(Pasal 1 Angka 2, UU No. 12 Tahun 2011)

peraturan tertulis yang memuat norma


hukum yang mengikat secara umum
dan dibentuk atau ditetapkan oleh
lembaga negara atau pejabat yang
berwenang melalui prosedur yang
ditetapkan dalam Peraturan Perundang-
undangan.
Secara harafiah legal dafting dapat
diterjemahkan secara bebas:

penyusunan/perancangan
Peraturan Perundang-
undangan.
DARI PENDEKATAN HUKUM, LEGAL DRAFTING :
kegiatan praktek hukum yang menghasilkan
peraturan, sebagai contoh:
- Presiden bersama DPR membuat undang-
undang;
- Hakim membuat keputusan Pengadilan yang
mengikat publik;
- Swasta membuat ketentuan atau peraturan
privat seperti; perjanjian/kontrak, kerjasama dan
lainnya yang mengikat pihak-pihak yang
melakukan perjanjian atau kontrak.
Jadi Legal Drafting merupakan :

konsep dasar tentang penyusunan


peraturan perundang-undangan yang
berisi tentang naskah akademik hasil
kajian ilmiah, dan naskah awal
peraturan perundang-undangan yang
diusulkan.
PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN :
proses pembuatan peraturan perundang-undangan yang meliputi :
- perencanaan;
- persiapan; (naskah akademik)+
- teknik penyusunan;
- perumusan;
- pembahasan; (sosialisasi) +
- pengesahan;
- pengundangan; dan
- penyebarluasan.
Negara Hukum (Wirjono Prodjodikoro) :
“ suatu negara yang di dalam wilayahnya semua
alat perlengkapan negara khususnya alat-alat
perlengkapan dari pemerintah dalam setiap
tindakannya terhadap warga negara dan dalam
berhubungan tidak boleh sewenang-wenang,
melainkan harus memperhatikan hukum, dan
semua orang dalam hubungan kemasyarakatan
harus tunduk pada peraturan hukum yang
berlaku”.
Tujuan Negara Hukum (S. Tasrif):

1)Kepastian hukum
(tertib/order);
2)Kegunaan
(kemanfaatan/utility); dan
3) Keadilan (justice).
ILMU PERUNDANG-UNDANGAN :
suatu ilmu yang mempelajari segala
seluk beluk proses atau tata cara
pembentukan peraturan perundang-
undangan dan isi atau subtansi suatu
peraturan perundang-undangan yang
dibentuk oleh pejabat yang berwenang
untuk mengatur tingkah laku manusia
dan mengikat secara umum.
Kegunaan ilmu perundang-undangan :

Memudahkan praktik hukum, terutama bagi


1.
kalangan akademisi, praktisi hukum maupun
pemerintah.
2. Memudahkan klasifikasi dan dokumentasi
peraturan perundang-undangan
3. Memberikan kepastian hukum dalam
pembentukan hukum nasional
4. Mendorong munculnya suatu produk
peraturan perundang-undangan yang baik.
CIRI-CIRI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
:
1. Peraturan perUUan berupa keputusan tertulis, jadi mempunyai
bentuk atau format tertentu.
2. Dibentuk, ditetapkan dan dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang,
baik ditingkat pusat maupun di tingkat daerah. Pejabat yang berwenang
yang dimaksud adalah pejabat yang ditetapkan berdasarkan ketentuan
yang berlaku baik berdasarkan atribusi maupun delegasi.
3. Perturan PerUUan tersebut berisi aturan pola tingkah laku.
4. Peraturan PerUUan mengikat secara umum umum, tidak ditujukan
kepada seseorang atau individu tertentu (tidak bersifat individual).
5. Peraturan perUUan berlaku secara terus menerus (dauerhafing)
sampai diubah, dicabut atau digantikan dengan peraturan perUUan
yang baru.
KELEBIHAN PERATURAN PERUUAN (HUKUM TERTULIS) :

1. Mudah dikenali, diketemukan kembali


maupun ditelusuri.
2. Lebih memberikan kepastian hukum
3. Memungkinkan untuk diperiksa dan diuji
4. Pembentukan dan pengembangannya
dapat direncanakan.
KELEMAHAN PERATURAN PERUUAN (HUKUM TERTULIS)

1. Terkesan kaku
2. Kurang lengkap

Anda mungkin juga menyukai