Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nur laelatul Qodariyah

Nim : 19421133
Mata kuliah : Pendidikan Agama Islam
Tugas : Karakteristik Islam Di Indonesia

Karakteristik agama islam di Indonesia


1. Bangsa Indonesia Purbakala Dan Kepercayaannya
Sebelum sejarah
sekitar tahun 1939-1941 ahli-ahli penyelidik telah menemui di mojokerto sebuah
fosil termasuk rahang dan beberapa buah gigi dan tulang paha manusia , yang
menurut teori penyelidikan itu adalah termasuk manusia purbakala yang hidup di
tanah Jawa pada masa kira-kira 500.00 tahun sebelum tarikh Nabi Isa.
Nenek-moyang bangsa Indonesia
Menurut penyelidikan ahli ilmu bangsa-bangsa (etnologi), adapun bangsa yang
pada masa sekarang ini yang kita namai bangsa Indonesia, termasuk dalam
rumpun bangsa Austronesia. Asal usul keturunannya ialah dari daerah yang
dinamai oleh penulis sejarah Eropah, Hindia “Belakang”, sebagai timbalan dari
hindia “ Muka”, yaitu india sekarang ini. Yang mereka namai belakang itu ialah
daerah yang melingkupi Thailand (siam), Burma, Kamboja dan laos (indo china)
sekarang ini, termasuk daerah khmer di uluan, dan hulunya lagi ialah Tonkin.
Kepercayaan dizaman purbakala sebagaimana bangsa-bangsa purbakala yang
lain, mereka belum lah menganut suatu agama yang tertentu, tetapi di dalam jiwa
mereka telah ada persediaan buat menerima agama. Di dalam jiwa mereka sudah
mulai tumbuh kepercayaan da dua hal yang menyebabkan tumbuhnya
kepercayaan itu. Pertama alam sekeliling, kedua soal hidup dan mati ! manusia
itu hidup diantara alam. Air yang mengalir dari hulu ke hilir membawa banjir,
meninggalkan bunga tanah dan bunga tanah menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.
Di antaranya mereka mendapat padi. Hujan yang turun dari langit pun menambah
suburnya padi itu. Bintang-bintang di langit yang bergeleran kelihatan diantara 12
bulan dalam setahun pun menentukan pembagian musim hujan dan musim
kemarau. Semuanya itu ada angkernya dan ada tuahnya. Oleh sebab itu dapatlah
dilihat bekas kepercayaan kepada tuah, angker dan semangat itu pada pemujaan
kepada padi.
Tersebarnya Agama Islam Di Negeri-Negeri Melayu
Negeri-negeri melayu dan hubungannya dengan Hindustan dan arab yang
dimaksud dengan negeri-negeri melayu, atau boleh juga dikatakan pulau-pulau
melayu, ialah sejak dari semenanjung tanah melayu, turun ke sumatera, jawa,
Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau nusa tenggara. Pulau-pulau Maluku
termasuk irian, dan naik terus kepulau-pulau Luzon dan Mindanao yang disebut
piliphina di waktu sekarang1

KONTINUITAS DAN PERUBAHAN DALAM ISLAM DI INDONESIA


Indonesia senantiasa merupakan persimpangan arus perdagangan dan lalu lintas
dunia dan, sekali-kali, dari peperangan. Faktor letak geografi ini terkait dengan
berbagai faktor ekonomi seperti rempah-rempah bagi benua eropa abad
pertengahan , pada abad-abad kemudian export gula, tembakau dan kopi, dan
pada abad-20 ini, bauksit, karet, alam dan minyak bumi. Untuk waktu yang lama
sekali ia datang dari india, baik dalam bentuk bentuk agama brahmna maupun
sebagai budhissme Mahayana. Kemudian datang agama islam, mula-mula
merembes melalui Persia dan india, bukan langsung dari timur tengah .
perubahan-perubahan terjadi mungkin secara lebih hebat dari eropah : bangsa
portugis pada abad ke-16, bangsa belanda pada abad ke-17 sampai pada sebagian
abad ke-20 agama islam muncul dengan kegairahan baru, kali ini dari timur
tengah pada pertengahan abad ke-19, dan sampai pada pertengahan abad ke-20.
Akhirnya serangan-serangan , sekali-sekali dari Tiongkok serta invasi militer
Jepang pada perang dunia II. Dari sekian banyak segi kontinunitas dan perubahan
peranan agama islam dalam sejarah Indonesia sekalipun lebih dari 90% penduduk
Indonesia menurut statistic adalah penganut islam, pengaruh agama islam
berlain-lainan sekali, boleh dikatakan bahwa agama islam orthodox masih
memiliki sifat asingnya dibagian-bagian tertentu wilayah Indonesia, proses
perubahan kebudayaan tak akan bisa terjadi jika tak ada titik-titik hungan
tertentu. Seandainya islam berasal langsung dari Timur Tengah (sebagaimana
pernah dikira oleh ahli-ahli sejarah terdahulu) dengan menerapkan kepercayaan
monotheis serta menyapu segala sesuatu yang ada sebelumnya, mungkin sekali ia
tak akan menemukan tempat untuk memasuki pulau-pulau Indonesia, lebih-lebih
pulau Jawa. Pada hakekatnya, agama islam telah terdapat di berbagai bagian
Indonesia berabad-abad sebelum peng-islaman besara-besaran dimulai. Kaum
muslimin asing telah lama hidup di Bandar-bandar dan kerajaan-krajaan islam
pertama terdapat di sumatera utara, sudah semenjak abad ke-13, kalau tak lebih
dahulu daripada itu. Akan tetapi baru pada abad ke-15 dan ke-16 agama islam
menjadi kekuatan kebudayaan dan agama utama di kepulauan nusantara.2

ISLAM DI INDONESIA DAN MALAYSIA


Pada pertengahan abad ke-19, belanda dan inggris telah mengukuhkan imperium
mereka di wilayah Indonesia dan melayu. Ummat muslim di wilayah ini belum
merupakan bagian dari kesatuan imperium dan budaya, melainkan mereka terbagi
dalam banyak etnik dan bahasa, dan sejumlah Negara, baru pada akhir abad ke-
19 dominasi Belanda dan Inggris mengantarkan pada transformasi besar-besaran
dalam kehidupan politik dan ekonomi dan memancing reaksi kelompok

1
Hamka, Sejarah Umat Islam.Kebayoran Baru: Bulan Bintang, 1961, hal. 15,16,34
2
Taufik Abdullah, Islam Di Indonesia, Jakarta: Tintamos, 1974,hal.33,40,41
nasionalis dan muslim untuk menentang campur tangan bangsa asing.
Sebagaimana di Asia Selatan, kenyataan bahwasanya bangsa asing telah
menguasai Negara berarti respon dominan terhadap perubahan politik dan kondisi
social datng bukan dari institusi pemerintahan melainkan datang dari sektor-
sektor kemasyarakatan yang otonom. Ulama’ tradisional dan guru-guru sufi,
mantan elite politik, kelompok administrasor dan intelektual baru Indonesia,
reformer muslim, dan para pemuka militer radikal bangkit untuk menuntut masa
depan masyarakat Indonesia dan melayu. Gerakan nasionalis sekuler, komunis,
tradisionalis islam, dan gerakan reformis islam bangkit menentang pemerintahan
belanda dan inggris, dan bersaing anatara satu denagan lainnya, dalam
pergolakan untuk merumuskan bentuk masyarakat Indonesia- Melayu abad ke-
20.3
Pergerakan mahasiswa Indonesia dalam mewujudkan islam dan dalam
bidang-bidang lainnya
Perjalanan bangsa Indonesia tidak bisa dipisahkan dari angkatan muda, terutama
mahasiswa. Mahasiswa mempunyai record yang cukup mengesankan dalam
perjalanan sejarah bangsa ini, mulai dari pra-kemerdekaan, masa revolusi, masa
orde lama, orde baru, orde reformasi masig-masing kurun waktu menurut peran
yang berbeda dari gerakan-gerakan mahasiswa. Mereka adalah anak zaman yang
senantiasa mampu menyesuaikan peran yang harus diembannya. Pada saat
bangsa ini penuh penderitaan karena penjajahan, mereka turut berdiri di barisan
terdepan untuk menentangnya. Namun, pada saat masyarakat umumnya terbuai
oleh kenikmatan pragmatis yang dihembuskan oleh rezim orde baru; mereka
tidak serta merta turut larut di dalamnya. Mereka tetap berusaha kritis dan
melakukan gerakan penyadaran dengan segala resiko.
Pada masa pra-kemerdekaan orientasi gerakan mahasiswa Indonesia mengarah
pada satu tujuan; yaitu melepaskan diri dari penjajahan. Mahasiswa bersama-
sama dengan seluruh elemen masyarakat Indonesia bahu-membahu menentang
penjajahan. Walaupun dengan ideologi gerakan yang berbeda-beda tetapi karena
mempunyai satu tujuan gerakan yang sama, dapat dikatakan bahwa masa ini
adalah masa yang paling mudah bagi mahasiswa untuk melakukan sinkronisasi
gerakan dengan unsur lainnya.4
Dari Abu Hurairah RA Nabi SAW bersabda, “ sesungguhnya agama itu mudah,
dan siapa saja yang mempersulit agama maka ia akan kalah. Maka dari itu
bersikaplah luruslah engkau semua, lakukanlah yang sedang-sedang saja,
dekatkanlah dirimu, bergembiralah kalian serta memohonlah pertolongan dalam
melakukan perbuatan tersebut, baik waktu pagi, sore, maupun sedikit dari waktu
malam”(HR. Bukhari:39) dalam riwayat imam bukhari lainnya
disebutkan,”berlaku luruslah,lakukanlah yang sederhana, dekatkanlah dirimu, dan
pergunakan waktu pagi, sore, serta sebagian diwaktu malam. Berbuatlah
sederhana, niscaya engkau semua akan sampai pada tujuannya. Dalam riwayat

3
Ira.M.Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam, Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada,2000, hal.309
4
Tim Dppai, Menjadi Pemimpin Muslim,Yogyakarta: Uii,2019,hal. 109-110
hadist tersebut menerangkan bahwa agama islam adalah agama yang kompleks
agama yang tidak memaksakan bagi pemeluknya agama yg tidak mungkin
mempersulit manusia melainkan agama yang mempermudah urusan kita di dunia
maupun akhirat karena sati-satunya agama yang diridhoi oleh allah adalah agama
islam.5
Kesimpulan
sejarah agama islam di Indonesia tidak terlepas pada awal perdagangan, Persia,
india, Gujarat yang kemudian membentuk ikatan-ikatan dan kemudian mulai
tersebar diseluruh nusantara melalui aspek pendidikan,perkawinan, hubungan
kerja dan lain-lainnya, karena agama islam adalah agama yang mudah diterima
oleh msyarakat Indonesia yang keberadaanya tidak memihak pada orang yang
mempunyai jabatan, atau tidak. dan tidak pula memihak antara yang kaya dan
yang miskin, dan agama islam adalah agama satu-satunya agama yang di ridhoi
oleh Allah SWT, dan tidak ada agama yang sempurna selain agama islam, agama
islam pun tak terlepasa dari para wali songo yang menyebarkan agama islam di
Indonesia yang mempunyai banyak keunikan dalam penyebarannya.

5
Imam An-Nawawi, Riyadlus Shalihin, Terj. Arif Rahman, (Solo: Insan Kamil,2011), hal. 105

Anda mungkin juga menyukai